1. Sebutkan lingkup asuhan keperawatan gerontik !
Pencegahan terhadap ketidak mampuan akibat proses penuaan
Perawatan yang ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan dari proses penuaan
Pemulihan ditujukan untuk upaya menguasai keterbatasan akibat proses penuaan
2. Sebutkan peran dan fungsi perawat dalam keperawatan gerontik !
a. sebagai pemberi askep langsung
Berupa bantuan kepada klien lanjut usia yang tidak mampu memenuhi kebutuhannya,sebagai akibat
Proses penuaan,meliputi;
• Menegakkan diagnose keperawatan berdasarkan analisis dari hasil pengkajian
• Merencanakan intervensi keperawatan untuk mengatasi kesenjangan atau langkah2/cara penyelesaian masalah dari lanjut usia baik bersifat actual maupun resiko.
KEPERAWATAN GERONTIK
• Melaksanakan rencana yang yelah disusun
• Mengevaluasi berdasarkan respon verbal dan non verbal klien lansia terhadap intervensi yang dilakukan
b. Sebagai pendidik klien yaitu membantu meningkatkan pengetahuan klien lanjut usia untuk Memahami pemenuhan kebutuhannya
c. Sebagai motivator yaitu memotivasi klien lanjut usia yang kurang memiliki kemampuan untuk Memenuhi kebutuhannya
d. Sebagai advokasi klien yaitu memberi advokasi terhadap klien lanjut usia dalam pemenuhan Kebutuhannya
e. Sebagai konseler yaitu memberikan konseling terhadap klien lanjut usia agar mampu beradap Tasi secara optimal terhadap proses penuaan yang terjadi
3. Sebutkan tanggung jawab perawat gerontik !
a. Membantu klien memperoleh kesehatan secara optimal
b. Membantu klien untuk memelihara kesehatannya
c. Membantu klien menerima kondisinya [lansia]
d. Membantu klien menghadapi hari akhirnya dengan tenang
4. Sebutkan dan jelaskan sifat pelayanan yang diberikan perawat kepada lansia !
a. Independent/mandiri artinya asuhan keperawatan dilakukan secara mandiri oleh profesi Keperawatan dalam membantu lanjut usia dalam pemenuhan kebutuhan dasar lanjut usia
b. Independent atau kolaboratif artinya saling menunjang dengan disiplin lain dalam mengatasi Masalah kesehatan lanjut usia
c. Humanistik artinya didasarkan nilai2 kemanusiaan dalam memberikan asuhan keperawatan Terhadap lansia
d. Holistik lanjut usia merupakan bagian masyarakat dan keluarga sehingga asuhan keperawatan Gerontik harus memperhatikan aspek social budaya keluarga dan masyarakat
5. Jelaskan pengertian proses menua!
Proses penuaan adalah suatu proses fisiologi umum yang sampai saat ini masih sulit dipahami
Ditandai dengan proses degenerasi sel dan system yang dibentuk secara keseluruhan, perLahan tapi pasti proses menua berbeda pada setiap individu.perbedaan tersebut dipenaruhi
Oleh factor:
• Keturunan
• Nutrisi
• Gaya hidup
• Faktor lingkungan
Karena sel-sel mengalami degenerative
Fungsi sitem organ ini juga mengalami penurunan.
• Kulit menjadi keriput
• Rambut putih dan menipis
• Gigi berlubang dan tanggal
• Fungsi penglihatan, pendengaran, pengecapan dan pencernaan mulai menurun
• Osteoporosis
• Gangguan system kardiovaskuler
• Dan lain-lain
6. Sebutkan dan jelaskan teori biologis (minimal 4 teori) dalam proses penuaan ?
a. Teori genetik
• Teori ini didasarkan atas asumsi bahwa lama hidup ditentukan oleh informasi yang ada pada molekul DNA pada gen
• Informasi ditransfer dari molekul DNA melalui berbagai langkah pada pembentukan protein yang diperlukan untuk fungsi sel secara normal
• Diketahui pula bahwa wanita mempunyai harapan hidup yang lebih lama dari pria (±8 tahun lebih lama ) perbedaan harapan hiup, dimana betina lebih panjang umurnya didapatkan pada mencit, tikus dan anjing. Jenis kelamin ditentukan oleh kromosom XY bagi pria dan XX bagi wanita. Lebih panjangnya usia pada wanita mungkin dipengaruhi oleh lebih banyaknya kromosom X.
• Orang yang mempunyai orang tua dan kakek nenek yang berusia panjang, rata-rata hidupnya lebih panjang kira-kira 8 tahun dari pada mereka yang orang tuanya meninggal sebelum usia 50 tahun.
• Panjang usia maksimal sudah terprogram sel-sel tertentu hanya dapat membelah sampai jumlah tertentu setelah itu akan mati. Sel hewan yang tua dapat membelah 20 – 25 kali, sel hewan muda 40 -50 kali
• Pengontrolan genetic umur rupanya dikontrol dalam tingkat seluler
Hayflick (1980) melakukan penelitian melalui kultur sel in vitro yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara kemampuan membelah sel dalam kultur dengan umur spesies.
Untuk membuktikan apakah yang mengontrol replikasi tersebut nucleus dan sitoplasma maka dilakukan transpalantasi silang dari nucleus.
Dari hasil penelitian tersebut jelas bahwa nukleuslah yang menentukan jumlah replikasi kemudian menua dan mati bukan sitoplasmanya
b. Kerusakan pada DNA
Informasi yang dibutuhkan sel untuk membangun protein esensial tergantung pada bangunan molekul DNA. Bila rantai molekul DNA rusak kemampuan sel untuk membuat protein/enzim juga terganggu dan mengakibatkan kematian sel
c. Teori radikal bebas
• Radikal bebas dapat terbentuk dialam bebas dan didalam tubuh fagosit pecah dan sebagai produk sampingan didalam rantai pernapasan didalam mitokondria
• Radikal bebas mengandung oksigen dengan aktifitas tinggi yang dengan cepat bereaksi dengan molekul lain (DNA, Protein, Asam lemak tidak jenuh, Gugus S-H)
• Akibatnya ensim dan protein dapat berubah, pembentukan radikal bebas dapat dipercepat oleh radiasi dan dihambat oleh zat anti oksidan.
d. Teori oto-imun
Teori ini mengemukakan bahwa proses penuaan ini diakibatkan oleh anti bodi yang bereaksi terhadap sel normal dan merusaknya. Ini terjadi karena kegagalan mengenal sel normal dan pembentukan anti body salah, sehinggabereaksi terhadap sel normal.
Teori ini mendapat sokongan dari kenyataan bahwa jumlah anti body auto-imun meningkat pada usia lanjut dan terdapat persamaan antara penyakit imun (artritis rematoid, arteritis diabetes, tiroiditis, amyloidosis dan fenomena menua).
7. Teori-teori kejiwaan sosial dari proses penuaan, antara lain :
a. Aktivitas atau Kegiatan (Aktivity Theory)
Ketentuan akan meningkatnya pada penurunan jumlah kegiatan secara langsung. Teori ini menyatakan bahwa pada lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial. Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dari lanjut usia. Mempertahankan hubugan antara sistem sosial dan individu agar tetap stabil dari usia pertengahan ke lanjut usia.
b. Teori Pembebas (disengagement Theory)
Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seorang secara beragsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari pergaualan sekitarnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial sehingga sering terjadi kehilangan ganda (Triple Loos) yakni : kehilangan peran (Loos of Role), hambatan kontak sosial (Restraction of Contact and Relation Ship) dan berkurangnya komitmen (Reduced commitment to social mores and values).
8. Perubahan-perubahan fisiologis akibat proses penuaan pada organ sistem :
a. Integumen
• Kulit mengerut atau keriput akibat kehilangan jaringan lemak.
• Permukaan kulit kasar dan bersisik karena kehilangan proses keratinisasi, serta perubahan ukuran dan bentuk-bentuk sel epidermis.
• Kulit kepala dan rambut menipis berwarna kelabu.
• Rambut dalam hidung dan telinga menebal.
• Berkurangnya elastisitas akibat dari menurunya cairan dan vaskularisasi.
• Pertumbuhan kuku lebih lambat.
• Kuku jari menjadi keras dan rapuh, pudar dan kurang bercahaya.
• Kelenjar keringat berkurang jumlah dan fungsinya.
b. Kardiovaskuler
• Elastisitas dinding aorta menurun.
• Katup jantung menebal dan menjadi kaku.
• Kemampuan jantung memompa darah menurun, hal ini menyebabakan menurunnya kontraksi dan volumenya.
• Kehilangan elastisitas pembuluh darah, kurangnya efektivitas pembuluh darah perifer untuk oksigenisasi,. Perubahan posisi dari tidur ke duduk atau dari duduk ke berdiri bisa menyebabkan tekanan darah menurun, mengakibatkan pusing mendadak.
• Tekanan darah meninggi akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.
c. Perkemihan
• Ginjal.
• Merupakan alat untuk mengeluarkan sisa metabolisme tubuh melalui urin, darah yang masuk ke ginjal disaring di glomerulus (nefron). Nefron menjadi atrofi dan aliran darah ke ginjal menurun sampai 50%.
• Otot-otot vesika urinaria menjadi lemah, frekuensi buang air kecil meningkat dan terkadang menyebabkan retensi urin pada pria.
d. Gastrointestinal
• Kehilangan gigi akibat Periodontal disease, kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk.
• Indera pengecap menurun, hilangnya sensitivitas saraf pengecapm di lidah terhadap rasa manis, asin, asam, dan pahit.
• Eosephagus melebar.
• Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
• Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi.
• Daya absorbsi melemah.
e. Reproduksi
• Menciutnya ovari dan uterus.
• Atrofi payudara.
• Pada laki-laki testis masih dapat memproduksi spermatozoa meskipun adanya penurunan secara berangsur-angsur.
• Kehidupan seksual dapat diupayakan sampai masa lanjut usia asal kondisi kesehatan baik.
• Selaput lendir vagina menurun.
9. Intervensi keperawatan untuk mencegah resiko kecelakaan pada lansia, antara lain :
a. Menggunakan pencahayaan atau penerangan yang baik.
b. Memasang penghalang tempat tidur.
c. Menempatkan benda berbahaya ditempat yang aman atau jauh dari lansia.
d. Membuat tempat berpegangan yang kuat dan mudah dipegang oleh lansia.
e. Memberikan alat bantu jalan yang tepat pada lansia dan mengajarkan cara menggunakannya.
10. Upaya yang dilakukan perawat untuk meningkatkan hubungan interpersonal dan komunikasi dengan lansia, antara lain :
a. Berkomunikasi dengan mempertahankan kontak mata.
b. Memberikan stimulus / mengingatkan lansia terhadap kegiatan yang akan dilakukan
c. Memberikan kesempatan untuk mengekspresikan
d. Menghargai pendapat lansia.
e. Melibatkan lansia dalam kegiatan sehari-hari sesuai dengan kemampuan
Senin, 01 Maret 2010
KEPERAWATAN GERONTIK
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tinggalkan pesan.....