tag:blogger.com,1999:blog-28415502775913772222024-03-19T00:43:20.444-07:00DUNIA ARTIKEL PENDIDIKANJHOE-86http://www.blogger.com/profile/16533290706824154485noreply@blogger.comBlogger88125tag:blogger.com,1999:blog-2841550277591377222.post-5505528811506249802012-10-26T20:55:00.001-07:002012-10-26T20:55:59.879-07:00PENDAHULUANPENDAHULUAN<br />Penanganan Permasalahan Komputer<br />Sebagai pengguna komputer yang cukup aktif, tentunya sering menghadapi permasalahan dalam penggunaannya. Seperti misalnya komputer yang tidak dapat booting atau malah tidak dapat menerima pasokan daya sama sekali. Normalnya, komputer akan mengirimkan satu bunyi “bip” jika tidak ada masalah pada hardware, tetapi jika disinyalir ada masalah maka komputer akan mengirimkan bunyi “bip” yang berbeda pola untuk tiap permasalahan.<br />Pada artikel ini akan diberikan beberapa cara singkat untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan proses booting komputer yang abnormal. Keadaan abnormal ini biasanya disebabkan karena beberapa hal, diantaranya adalah<br />Adanya ketidak sesuaian antara hardware yang baru dengan hardware yang telah terpasang sebelumnya.<span class="fullpost"><br /><br />kerusakan atau kegagalan fungsi hardware.<br />adanya hardware yang kurang terhubung dengan sistem,<br />atau juga permasalahan lainnya.<br /><br />A. Identifikasi gejala dan kerusakan computer<br /><br />Jika komputer mati(tidak ada reaksi apa-apa saat menekan tombol power), maka yang perlu dilakukan adalah :<br />1. Cek untuk memastikan kabel power sudah terpasang.<br />2. Jika ada UPS dengan soft power switch, tekan switch untuk menghidupkan UPS.<br />3. Perikasa power switch belakang di power supply apa ada.<br />4. Cek voltage switch di power supply. Jangan mencoba menghidupkan komputer jika voltage switch tidak terpasang dengan benar.<br />5. Cek koneki dalam komputer.<br />6. Cek power switch komputer untuk memastikan switch ini tidak rusak.<br />Jika mesin nyala tapi tidak Boot dengan benar atau sama sekali<br /><br />B. Boot error messages<br />Yang harus dilakukan adalah cek dan atau coba :<br />1. Lepas removable disk yang ada dari drive dan restart.<br />2. Gunakan POST card.<br />3. Jalankan diagnotic utility.<br />4. Cek BIOS pada boot order.<br />5. Khusus Windows 2000/XP, jika konfigurasi hardware beubah, boot dengan boot disk. File boot ini mungkin perlu diedit.<br /><br />C. Jika OS tidak ada cek dan atau coba :<br />1. Periksa boot order di BIOS.<br />2. Hard drive mungkin rusak.<br />Tes dengan diagnotic utility, hard drive utility, FDISK, Partition Magic Drive Information, Disk Management pada komputer 2000 atau XP yang terpisah atau menggunakan hard drive tester basis hardware.<br />Jika komputer terkunci saat booting.<br />1. Cek BIOS apakah Plug and Play dienabled.<br />2. Driver mungkin tidak kompatibel dengan OS, khususnya 2000/XP. Boot dan masuk Safe Mode lalu cek Device Manager, atau gunakan konfigurasi Last Known Good atau System Restorasi.<br />3. Hardware device mungkin tidak berfungsi. Cek dengan POST card atau diagnotic utility, atau lepas semua peripheral dan sesekali gantilah.<br />Jika komputer boot langsung masuk Safe Mode.<br />1. Cobalah boot dan masuk ke Normal Mode. Ini mungkin berhasil.<br />2. Setelah boot ke Safe Mode, cek Device Manager barangkali ada masalah hardware dan konflik recource.<br />3. Gunakan POST card.<br />4. Jalankan diagnotic utility.<br />-Jika Windows tidak shut down dengan benar, cek dan atau coba ;<br />1. Instal Windows update.<br />2. Cari Microsoft Knowledge Base untuk masalah shutdown, lebih khususnya pada versi Windows yang anda pakai.<br />Jika komputer jalannya payah, mungkin terkunci, cara menampilkan error message :<br />1. Scan komputer akan adanya virus dan malware.<br />2. Cek suhu, performa fan, dan sudahkah heat sink bertengger di CPU dengan bena.<br />3. Jalankan System File Checker.<br />4. Jalankan pembersih registry.<br />5. Gunakan diagnotic utility.<br />6. Jalankan 2000 emergency repair process atau reinstal yang ada.<br />7. Anda mungkin pakai Windows Me. Back up dan lakukan clean install dengan Windows XP.<br />Jika Windows tidak mau diinstal, cek dan atau coba :<br />1. Pastikan recource komputer melebihkan recource yang dibutuhkan Windows.<br />2. Temukan error message.<br />3. Tes hard drive. Gunakan utility dani manufacturer hard drive untuk mensetup drive.<br />4. Jalankan EZ BIOS untuk melihat apakah BIOS ini terinstal, jika ya, cobalah uninstal.<br />-Lepas hardware yang baru dipasang<br />Mungkin saja hardware tersebut menjadi penyebab gagal bootingnya komputer karena masalah kompatibilitas (ketersesuaian) dengan hardware yang ada sebelumnya, atau mungkin juga membutuhkan pengaturan tertentu untuk membuatnya bekerja dengan baik.<br />Cabut semua perangkat external<br />Cabut semua koneksi ke hardware external seperti keyborad, mouse, monitor, printer, dll dan sisakan hanya kabel menuju sumber listrik. Dalam keadaan demikian, coba nyalakan kembali komputer. Jika komputer berhasil booting, kemungkinan ada masalah pada perangkat external.<br />-Identifikasi kode “bip”<br />Jika dalam proses booting yang gagal tersebut didapati bunyi “bip” yang berpola, maka hal itu merupakan indikasi yang dapat digunakan untuk mengetahui bagian mana yang gagal berfungsi. Untuk AWARD BIOS, bunyi bip pendek satu kali menandakan proses booting normal, bip panjang satu kali dan bip pendek dua kali menandakan ada masalah pada kartu grafis, dan jenis bunyi bip lainnya mengindikasikan ada masalah pada RAM, jika sama sekali tidak ada bunyi bip, maka kemungkinan ada kegagalan pasokan daya atau speaker motherboard yang belum terpasang pada tempatnya.<br />-Periksa semua kipas<br />Kipas dalam PC berfungsi sebagai media pendingin sistem, apabila ada kegagalan pada sistem kipas, maka dikhawatirkan terjadi panas berlebih dalam PC yang menyebabkan hardware didalamnya tidak berfungsi dengan baik, khususnya untuk prosesor (CPU).<br />-Periksa semua kabel<br />Pastikan semua kabel tertancap dengan benar pada tempatnya, untuk memastikannya dapat dilakukan dengan menekan konektor. Khususnya untuk kabel yang berhubungan dengan data (kabel data media penyimpanan) dan juga yang berhubungan dengan daya (baik dari power supply, maupun yang menuju perangkat).<br />-Cabut semua kartu ekspansi dan juga koneksi ke media simpan<br />Coba dengan memasang satu kartu ekspansi dan menyalakan PC, jika dapat booting dengan normal, maka coba pasang kartu lainnya, hal ini dilakukan untuk memeriksa perangkat mana yang bermasalah. Begitu pula dengan koneksi ke media simpan, koneksi dipasang satu – persatu.<br />-Cabut RAM<br />Jika memiliki lebih dari 1 RAM, maka coba pasang RAM satu – persatu, hampir sama dengan langkah diatas, hal ini dilakukan untuk memeriksa RAM. Jika ada RAM yang membuat sistem kembali gagal booting, dapat disimpulkan bahwa RAM tersebut bermasalah. Solusi lainnya dapat dilakukan dengan mencabut dan memasang kembali RAM pada slot yang sama atau dapat pula dilakukan dengan mengganti slot yang digunakan.<br />-Cabut dan pasang kembali prosesor (CPU)<br />Setelah langkah – langkah diatas belum membuahkan hasil, pengguna yang biasa bekerja dengan hardware komputer, dapat mencoba langkah berikut, yaitu mencabut CPU dan kemudian memasangnya kembali, bisa juga dengan menambahkan termal grease.<br />-Kemungkinan rusaknya salah satu hardware<br />Jika semua langkah diatas telah dicoba dan ternyata komputer belum dapat booting, maka dapat disimpulkan bahwa ada kerusakan pada salah satu hardware yang dapat dituntaskan dengan mengganti hardware yang disinyalir rusak.<br />-Penyebab kerusakan komputer<br />jika anda pemakai Microsoft Windows, anda pasti sudah hapal dengan layar biru dan pesan tersebut. Kalau tampil error seperti ini, apa yang perlu diketahui? ini para biang keroknya:<br />1. Konflik hardware (rebutan IRQ)<br />2. RAM jelek<br />3. Setting BIOS<br />4. Harddisk drive<br />5. Fatal OE exceptions dan VXD error<br />6. Virus<br />7. Printer<br />8. Software<br />9. Overheating / kepanasan<br />10. Masalah Power supply<br />Walaupun masih sering disebut sebagai PC (Personal Computer), sejatinya komputer saat ini bukan lagi sesuatu yang personal. Jutaan bahkan milyaran komputer di muka bumi ini saling berhubungan baik secara langsung maupun tidak. Internet, intranet, media penyimpanan, adalah beberapa diantara media atau sarana penghubung tersebut.<br />Dengan semakin eratnya hubungan antar komputer, maka permasalahan baru pun muncul. Penyebaran makhluk yang bernama virus komputer pun menjadi lebih mudah. Saat ini, sebuah virus sudah dapat menyebarkan dirinya ke seluruh jaringan komputer yang ada di muka bumi hanya dalam hitungan beberapa detik.<br />Untuk mengantisipasi serangan virus, berikut saya tuliskan 10 langkah antisipasi yang bisa anda lakukan untuk mencegah komputer anda terinfeksi makhluk manis yang bernama virus.<br />Gunakanlah program antivirus yang bagus. Sekarang ini terdapat puluhan program antivirus yang dapat di gunakan. Ada yang dibagikan secara gratis, ada pula yang berbayar. Setiap program antivirus mempunyai kelebihan dan kekurangan masing masing. Untuk mengetahui antivirus mana yang bagus, anda bisa membaca review atau tulisan tentang antivirus tersebut di internet atau majalah komputer. Baca pula pengalaman orang orang yang telah menggunakan antivirus tersebut.<br />Ingatlah selalu untuk menjalankan program antivirus tersebut setiap anda menggunakan komputer. Pastikan antivirus yang anda gunakan memberikan perlindungan secara terus menerus termasuk perlindungan terhadap email masuk dan keluar. Hentikan kebiasaan menjalankan antivirus bila diperlukan saja karena anda tidak akan selalu tahu kapan suatu virus akan menyerang.<br />Pastikan program antivirus yang anda gunakan selalu dalam keadaan ter-update. Update database virus biasanya diberikan secara cuma cuma oleh pembuat program antivirus. Bila anda tidak ingin lupa melakukan update antivirus, jalankan saja fitur update terjadual yang tersedia pada program antivirus. Setiap hari tercipta ratusan virus baru, sehingga melakukan update secara rutin sudah menjadi suatu keharusan.<br />Pastikan sistem operasi yang anda gunakan selalu dalam keadaan ter-update. Semakin hari, semakin sering kita mendengar adanya lubang keamanan dari suatu sistem operasi. Lubang keamanan ini sering dimanfaatkan oleh virus untuk masuk dan merusak sistem komputer anda. Hal itulah yang menyebabkan mengapa sistem operasi harus selalu dalam keadaan ter-update. Disamping mengamankan dari serangan virus, melakukan update sistem operasi juga akan membuat komputer anda berjalan selalu dalam keadaan stabil. Update harus juga dilakukan untuk program lain yang terpasang di komputer anda karena mereka juga bisa menjadi celah bagi masuknya virus.<br />Lakukanlah backup data secara rutin. Hal ini untuk mencegah anda kehilangan data penting apabila komputer anda terinfeksi virus.<br />Jika anda sering menggunakan disket, USB Flash Disk, Harddisk external, pada komputer yang dipakai oleh banyak orang, ingatlah selalu untuk melakukan scanning antivirus pada media penyimpanan tersebut sebelum anda menjalankannya pada komputer anda. Selalulah beranggapan bahwa komputer yang digunakan banyak orang adalah komputer yang terinfeksi virus sehingga anda bisa lebih waspada. Selain itu, anda juga bisa menonaktifkan fungsi autorun untuk media media penyimpanan tersebut pada komputer anda. Hal ini memudahkan anda melakukan scanning manual sebelum komputer menjalankan program yang ada pada media penyimpanan tersebut.<br />Waspadalah terhadap lampiran/attachments email. Sampai saat ini, lampiran email merupakan sarana yang paling disukai oleh pembuat virus untuk menyebarkan virus buatannya. Disamping mudah menipu penerima email, penyebaran via lampiran email juga berlangsung sangat cepat. Jangan pernah membuka suatu lampiran email sebelum melakukan scanning dengan program antivirus walau email tersebut datang dari sahabat karib anda. Beberapa virus komputer akan menyebarkan dirinya melalui alamat email yang ada pada daftar kontak korbannya. Hal ini tentu tanpa sepengetahuan pemilik komputer.<br />Gunakan email berbasis teks dalam ber-email. Menggunakan email berformat html sangat disukai oleh banyak orang karena email jenis ini tampak lebih indah dan mudah dikustomisasi tampilannya. Sayangnya, email jenis ini juga disukai oleh virus untuk menyebarkan diri. Virus dapat menempel pada kode kode html yang ada pada body email, jadi anda bisa terinfeksi hanya dengan membuka email tersebut. Sementara itu, pada email yang berbasis teks, virus hanya dapat menempel pada lampiran saja.<br />Berhati hatilah dalam mengunduh program gratisan yang banyak dijajakan di dunia maya. Selalulah mengunduh dari situs yang terpercaya berdasarkan review banyak orang. Lakukan scanning installer program tersebut sebelum dipasang di komputer.<br />Hati hati terhadap taut atau link yang disebar via program messenger. Jangan pernah menerima undangan untuk berkunjung ke suatu situs dari orang yang tidak begitu anda kenal. Bisa jadi orang tersebut akan mengarahkan anda ke suatu situs yang banyak mengandung virus. Hati hati pula dalam melakukan surfing ke alamat alamat web yang tidak jelas isinya. Virus juga dapat menyisip pada kode kode html suatu situs sehingga anda bisa terkena virus bila berkunjung suatu web yang bervirus.<br /><br />KESIMPULAN<br /><br />Pembuatan makalah ini memberikan suatu pengalaman tersendiri kepada saya mengenai kerusakan computer dan penanganannya juga memberikan gambaran yang nyata akan pentingnya merawat computer yang kita punya. Saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaannya laporan ini sangat diharapkan</span>JHOE-86http://www.blogger.com/profile/16533290706824154485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2841550277591377222.post-33591599978339983902012-10-26T20:46:00.004-07:002012-10-26T20:46:52.556-07:00Tata Cara Sujud SahwiPertanyaan dari Abu Abdillah, Sulawesi Selatan
Pertanyaan:
Assalamu alaikum ustadz mohon penjelasan tentang sujud sahwi. Apakah dilakukan setelah salam atau sebelum salam? Karena saya pernah lihat ada yang sujud setelah salam, ada juga pernah saya lihat sujud sebelum salam. Terima kasih.
Jawaban:
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Sebagai jawaban pertanyaan antum kami kemukakan jawaban Syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin rahimahullah yang terdapat dalam 257 Tanya Jawab, Fatwa-Fatwa Al-’Ustaimin.
Sujud sahwi adalah dua kali sujud yang dilakukan orang shalat untuk menambal kekurang sempurnaan shalatnya lantaran karena lupa. Sebab kelupaan ada tiga; kelebihan, kekurangan dan keraguan.
<span class="fullpost">
Kelebihan (tambah) : Jika yang shalat sengaja menambahkan berdiri, duduk, ruku’ atau sujud, batalah shalatnya.
Jika ia lupa akan kelebihannya dan baru sadar ketika sudah selesai, maka ia wajib sujud sahwi. Jika sadarnya itu terjadi di tengah-tengah shalat, hendaklah ia kembali ke shalatnya lalu sujud sahwi. Contohnya, jika ia lupa shalat Zuhur lima raka’at dan baru ingat sedang tasyahud, hendaklah ia sujud sahwi dan salam. Jika ingatnya itu di tengah-tengah raka’at kelima, hendaklah langsung duduk tasyahud dan salam, setelah itu sujud sahwi dan salam.
Cara di atas bersumber kepada hadits dari Abdullah bin Mas’ud yang menerangkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah shalat Zhuhur lima rakaat. Lalu ditanyakan apakah ia menambahkan raka’at shalat? Maka setelah para sahabat menjelaskan bahwa beliau shalat lima raka’at, beliau langsung bersujud dua kali setelah salam (shalat). Riwayat lain menjelaskan bahwa ketika itu beliau berdiri membelahkan kedua kakinya sambil menghadap kiblat lalu sujud dua kali dan salam.
Sujud sahwi terkadang dilakukan sebelum salam dalam dua tempat :
Pertama.
Jika seseorang kekurangan dalam shalatnya, berdasarkan hadits Abdullah bin Buhainah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sujud sahwi sebelum salam ketika lupa tasyahud awal.
Kedua.
Ketika yang shalat ragu-ragu atas dua hal dan tak mampu mengambil yang lebih diyakininya, seperti yang dijelaskan oleh hadits Abi Sa’id al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu tentang orang yang ragu-ragu dalam shalatnya, apakah tiga atau empat raka’at. Ketika itu, orang tersebut disuruh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam agar sujud dua kali sebelum salam. Hadits-hadits yang barusan telah dikemukakan lafaznya dalam bahasan sebelumnya.
Sedangkan sujud sahwi sesudah salam, dilakukan dalam dua hal :
Pertama.
Ketika kelebihan sesuatu dalam shalat sebagaimana yang terdapat dalam hadits Abdullah bin Mas’ud tentang shalat Zuhur lima raka’at yang dialami Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau sujud sahwi dua kali ketika sudah diberitahu oleh para sahabat. Ketika itu beliau tidak menjelaskan bahwa sujud sahwinya dilakukan setelah salam (selesai) karena beliau tidak tahu kelebihan. Maka hal ini menunjukkan bahwa sujud sahwi karena kelebihan dalam shalat dilaksanakan setelah salam shalat, baik kelebihannya itu diketahui sebelum atau sesudah salam.
Contoh lain, jika orang lupa membaca salam padahal shalatnya belum sempurna, lalu ia sadar dan menyempurnakannya, berarti ia telah menambahkan salam di tengah-tengah shalatnya. Karena itu, ia wajib sujud sahwi setelah salam berdasarkan hadits Abu Hurairah yang menerangkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat Zuhur atau Ashar sebanyak dua raka’at. Maka setelah diberitahukan, beliau menyempurnakan shalatnya dan salam. Dan setelah itu sujud sahwi dan salam.
Kedua.
Jika ragu-ragu atas dua hal namun salah satunya diyakini. Hal ini telah dicontohkan dalam hadits Ibnu Mas’ud sebelumnya. Jika terjadi dua kelupaan, yang satu terjadi sebelum salam dan yang kedua sesudah salam, maka menurut ulama, yang terjadi sebelum salamlah yang diperhatikan lalu sujud sahwi sebelum salam.
Contohnya, umpamanya seseorang shalat Zuhur lalu berdiri menuju raka’at ketiga tanpa tasyahud awal. Kemudian pada raka’at ketiga itu ia duduk tasyahud karena dikiranya raka’at kedua dan ketika itu ia baru ingat bahwa ia berada pada raka’at ketiga, maka hendaklah ia bediri menambah satu rakaat lagi, lalu sujud sahwi serta salam.
Yakni dari contoh di atas diketahui bahwa lelaki tersebut telah tertinggal tasyahud awal dan sujud sebelum salam. Ia pun kelebihan duduk pada raka’at ketiga dan hendaknya sujud (sahwi) sesudah salam. Oleh sebab itu, apa yang terjadi sebelum salam diunggulkan. Wallahu ‘alam
[257 Tanya Jawab, Fatwa-Fatwa Al-'Ustaimin, hal 146-148 Gema Risalah Press]
</span>JHOE-86http://www.blogger.com/profile/16533290706824154485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2841550277591377222.post-44417358190691648462012-10-26T20:40:00.001-07:002012-10-26T20:40:19.163-07:00dampak positif dan negatif teknologi informasi. Aplikasi TIK Pada Bidang Pendidikan
Internet merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi ebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
<span class="fullpost">
Adapun kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance Learning). Kemudahan untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh telah menjadi perhatian pemerintah sebagai strategi utama. Sharing resources antar lembaga pendidikan/latihan dalam sebuah jaringan. Perpustakaan dan instrumen pendidikan lainnya seperti guru dan laboratorium akan berubah fungsi menjadi sumber informasi.
Dengan media internet, sangat dimungkinkan untuk melakukan interaksi antara pendidik dan peserta didik baik dalam bentuk real time (waktu nyata) atau tidak. Melalui bentuk real time dapat dilakukan dalam suatu chatroom, interaksi langsung dengan real audio atau real video, dan online meeting. Bentuk tidak real time bisa dilakukan dengan mailing list, discussion group, newsgroup, dan buletin board. Dengan cara di atas interaksi pendidik dan peserta didik di kelas dapat digantikan walaupun tidak secara utuh.
Salah satu contoh aplikasi TIK dalam bidang Penidikan; lebih dikenal dengan e-education, dengan adanya TIK dibidang Pendidikan maka membuka peluang distance learning atau pembelajaran jarak jauh, sharing resource atau berbagi sumber daya antar lembaga pendidikan, perpustakaan online, CD-interaktif yang menjadikan pembelajaran semakin menyenangkan, adanya kuliah online dan sebagainya.
• 2. Aplikasi TIK Pada Bidang Kesehatan dan Kedokteran
Perkembangan teknologi computer (informasi) yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis) merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi komputer relatif tertinggal. Sebagai contoh, ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan pengembangan billing system.
Meskipun rumah sakit dikenal sebagai organisasi yang padat modal-padat karya, tetapi investasi teknologi informasi masih merupakan bagian kecil. Di AS, negara yang relatif maju baik dari sisi anggaran kesehatan maupun teknologi informasi komputer, rumah sakit rata-rata hanya menginvestasinya 2% untuk teknologi informasi.
Di sisi yang lain, masyarakat menyadari bahwa teknologi komputer merupakan salah satu tool penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi (sebagian) masalah derasnya arus informasi. Teknologi informasi dan komunikasi komputer saat ini adalah bagian penting dalam manajemen informasi. Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte perkembangan terbaru.
Pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) komputer, atau yang biasa disebut sebagai e-Health, tengah mendapat banyak perhatian dunia. Terutama disebabkan oleh janji dan peluang bahwa teknologi mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Tulisan ini mencoba mengulas bagaimana sebenarnya e-Health tersebut dan bagaimana implikasi teknologi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan.
Pengertian e-Health sendiri secara luas dapat bermakna bidang pengetahuan baru yang merupakan persilangan dari informasi medis, kesehatan public, dan usaha, berkaitan dengan jasa pelayanan dan informasi kesehatan yang dipertukarkan atau ditingkatkan melalui saluran internet dan teknologi berkaitan dengannya.
• 3. Aplikasi TIK Pada Bidang Pemerintahan dan Pelayanan Publik
Government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Pada intinya e-government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain. Penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G (Government to Government). Manfaat e-government yang dapat dirasakan antara lain:
Pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor, informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.
Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui e-mail atau bahkan video conference. Untuk Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam saja.
• 4. Aplikasi TIK Pada Bidang Rekayasa Bisnis
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bisnis dapat dilihat dari efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan, cara lama kebanyakan
Jadi slah satu contoh aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.
• 5. Aplikasi TIK Pada Bidang Sains Teknik
Di dalam imlplementasi sains ini, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), terutama Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), memiliki peranan yang sangat krusial. Mengingat bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan lebih dari 17.000 pulau, maka tidak dapat disanggah lagi bahwa kebutuhan akan komunikasi dan informasi sangatlah penting.
Salah satu contoh aplikasi TIK pada bidang sains dapat dilihat dari adanya alat pendeteksi gempa atau letusan merapi sehingga dapat di antisipasi sebelum terjadi bencana besar sebelum memakan korban yang banyak.
• 6. Aplikasi TIK Pada Bidang Ekonomi dan Administrasi Umum
Dalam perekonomian suatu negara, teknologi informasi mulai dirasa mempunyai peran yang penting dalam perekonomian suatu negara karena dengan berkembangnya teknologi informasi, perekonomian suatu negar mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan.
Perekonomian suatu negara dapat dilihat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikai di negara tersebut. Semakin tinggi perkembangan teknologi informasi maka semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Salah satu contoh aplikasi TIK pada bidang ekonomi adalah adanya layanan internet yang digunakan dalam proses penjualan saham yang biasanya dijalankan oleh para Trader atau biasa di kenal dengan akuntan.
• 7. Aplikasi TIK Pada Bidang Perbankan
Diperlukan suatu kerangka teknologi informasi nasional yang akan mewujudkan masyarakat Indonesia siap menghadapi ASEAN Free Trade Area (AFTA) yang dapat menyediakan akses universal terhadap informasi kepada masyarakat luas secara adil dan merata, meningkatkan koordinasi dan pendayagunaan informasi secara optimal, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia, meningkatkan pemanfaatan infrastruktur teknologi informasi, termasuk penerapan peraturan perundang-undangan yang mendukungnya; mendorong pertumbuhan ekonomi dengan pemanfaatan dan pengembangan teknologi informasi. Inilah salah satu kenyataan globalisasi perekonomian dunia yang nyata. Integrasi perekonomian nasional dengan perekonomian regional/global seperti AFTA, APEC, WTO/GATT memang tidak bisa dihindari. Kenyataan integrasi perekonomian dunia ini memang harus kita siapkan dan hadapi.
sebagai contoh dari aplikasi TIK pada bidang perbankan adalah seorang nasabah dapat menarik uang dimanapun dia berada selama masih ada layanan ATM (Anjungan Tunai Mandiri) dari bank tersebut, atau seorang nasabah dapat mengecek saldo dan mentransfer uang tersebut ke rekening yang lain hanya dalam hitungan menit saja, semua transaksi dapat dilakukan.
</span>JHOE-86http://www.blogger.com/profile/16533290706824154485noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2841550277591377222.post-76315741203794588372012-10-26T20:36:00.002-07:002012-10-26T20:37:51.143-07:00SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KESEHATAN
Topik ini menjelaskan bahwa sistem informasi kesehatan dikembangkan untuk mendukung manajemen kesehatan yang merupakan bagian dari sistem kesehatan. Topik ini juga menceritakan masalah yang dihadapi dan strategi mengatasi masalah tersebut.
Setelah mengikuti akhir pertemuan ini diharapkan mahasiswa mampu:
A. Menjelaskan sistem informasi kesehatan
B. Menjelasakan tujuan dan sasaran SIK
C. Menjelaskan masalah dalam pengembangan SIK
D. Menjelaskan strategi dalam pengembangan SIK
<span class="fullpost">
A. Pengertian
Kadang disebut juga sistem informasi kesehatan (SIK) atau health information system (HIS). Dalam bahasan tentang administrasi atau manajemen secara umum, materi tentang sistem informasi manajemen jarang dibahas tersendiri secara khusus, karena pada umumnya unsur-unsurnya dianggap sudah terintegrasi (build-in) di dalam hampir semua fungsi, unsur atau komponen dari sistem manajemen organisasi secara keseluruhan, karena dalam setiap tahap pengambilan keputusan dalam proses manajemen hampir selalu memerlukan dukungan data informasi.
Sistem informasi manajemen kesehatan sebagai sub sistem dalam sistem administrasi kesehatan merupakan kesatuan/rangkaian kegiatan-kegiatan yang mencakup seluruh jajaran upaya kesehatan diseluruh jenjang administrasi yang mampu memberikan informasi kepada :
1. pengelola, yaitu para administrator atau manajer kesehatan untuk dasar pertimbangan menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan dalam menjalankan fungsi-fungsi administrasinya.
2. masyarakat, dalam upaya untuk meningkatkan kemampuannya untuk menolong dirinya sendiri dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya.
Sumber daya organisasi antara lain man, money, macine, method, material, dan juga data/informasi. Peran utama dari data/informasi pada hakekatnya adalah pada dukungannya terhadap fungsi-fungsi administrasi/manajemen dalam pengelolaan program kesehatan.
Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita rasakan bagaimana sulitnya menentukan kebijakan atau pengambilan keputusan yang baik bila data/informasi yang akan dipakai untuk mendasarinya kurang atau tidak cukup tersedia. Tanpa dukungan data/informasi yang baik kebijakan yang kita ambil akan kurang tepat atau keliru.
B. Tujuan dan manfaat
Upaya pemantapan dan pengembangan sistem informasi kesehatan ditujukan ke arah terbentuknya suatu sistem informasi kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna, yang mampu memberikan informasi yang akurat, tepat waktu dan dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan untuk:
1. Pengambilan keputusan di seluruh tingkat administrasi dalam rangka perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan penilaian
2. Mengatasi masalah-masalah kesehatan melalui isyarat dini dan upaya penanggulangannya
3. Meningkatkan peran serta masyarakat dan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri
4. Meningkatkan penggunaan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kesehatan
Sasaran dalam upaya pemantapan dan pengembangan sistem informasi kesehatan meliputi:
1. Terciptanya pengorganisasian dan tata kerja pengelolaan data/informasi dan atau tersedianya tenaga fungsional pengelola data/ informasi yang terampil di seluruh tingkat administrasi
2. Ditetapkannya kebutuhan esensial data/ informasi di tiap tingkat dan pengembangan instrumen pengumpulan dan pelaporan data
3. Dihasilkannya berbagai informasi kesehatan di seluruh tingkat administrasi secara teratur, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan dan atau atas permintaan dari pengguna data/ informasi
4. Tersedianya dukungan teknis dan sumber daya yang memadai dalam rangka pemantapan dan pengembangan otomasi pengolahan data di seluruh tingkat administrasi
5. Pengembangan bank data kesehatan, pengembangan jaringan komunikasi komputer dan informasi
C. Masalah-Masalah dalam Pengembangan SIKNAS dan SIKDA
Untuk mewujudkan SIKNAS yang diharapkan, sampai saat ini masih dijumpai sejumlah kelemahan yang bersifat klasik, antara lain:
1. Sistem informasi kesehatan masih terintegrasi
Depkes RI memilki berbagai sistem informasi kesehatan, tetapi belum terintegrasi. Sistem informasi kesehatan itu antara lain:
a. Sistem informasi puskesmas
b. Sistem informasi rumah sakit
c. Sistem informasi kewaspadaan pangan dan gizi
d. Sistem informasi obat
e. Sistem informasi sumber daya manusia kesehatan, yang mencakup:
1) Sistem informasi kepegawaian kesehatan
2) Sistem informasi pendidikan tenaga kesehatan
3) Sistem informasi diklat kesehatan
4) Sistem informasi tenaga kesehatan
f. Sistem informasi IPTEK kesehatan/ jaringan litbang kesehatan
2. Sebagian besar daerah belum memiliki kemampuan memadai
Daerah masih memerlukan fasilitasi. Adanya proyek ADB, HP5 dan lain-lain mendorong daerah mengembangkan SIK. Akan tetapi setiap proyek cenderung menciptakan sistem informasi kesehatan sendiri dan kurang memperhatikan kelangsungan sistem.
3. Pemanfaatan data dan informasi oleh manajemen belum optimal
Era sentralisasi menyebabkan segala sesuatunya serba dari atas menyebabkan para manajer tidak pernah memikirkan perlunya memanfaatkan data untuk mendukung pengambilan keputusannya
4. Pemanfaatan data dan informasi oleh masyarakat kurang dikembangkan
Minat masyarakat memanfaatkan data dan informasi semakin meningkat dengan makin meluasnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Namun demikikian tuntutan masyarakat yang meningkat ini kurang berkembang di bidang kesehatan karena kurangnya respon.
5. Pemanfaatan teknologi telematika belum optimal
Masalah nomor 5 bersumber dari masalah pada nomor 4. Biaya untuk teknologi telematika memang besar, ditambah lagi dengan apresiasi terhadap penggunaan teknologi telematika yang masih kurang, akibat pengaruh budaya (kultur). Apresiasi yang rendah ini dikarenakan oleh alasan rasio manfaat biaya, yang kurang memadai. Investasi untuk teknologi telematika yang besar belum dapat menjamin akan menghasilkan manfaat yang sepadan
6. Dana untuk pengembangan sistem informasi kesehatan terbatas
Kelemahan ini berkaitan dengan masalah rasio biaya manfaat yang maasih sangat rendah. Selain investasi, sistem informasi kesehatan juga memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk pemeliharaannya.
7. Kurangnya tenaga purna waktu untuk sistem informasi kesehatan
Selama ini di daerah, pengelola data dan informasi umumnya adalah tenaga yang merangkap tugas atau jabatan lain. Dibeberapa tempat memang dijumpai adanya tenaga purna waktu. Akan tetapi mereka tidak dapat sepenuhnya bekerja mengelola data dan informasi karena imbalan yang kurang memadai. Belum lagi ditambah dengan rendahnya keterampilan dan pengetahuan mereka di bidang informasi, khususnya teknologi informasi dan manfaatnya.Jabatan fungsional untuk para pengelola data dan informasi yaitu Pranata Komputer dan Statistisi, memberikan tunjangan jabatan sebagai imbalan, namun demikian untuk dapat memangku jabatan-jabatan tersebut diperlukan persyaratan tertentu yang sulit dipenuhi oleh para pengelola data dan informasi.
D. Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional
Berdasarkan kepada analisis situasi dan kebijakan yang telah ditetapkan maka strategi pengembangan SIKNAS adalah:
1. Integrasi sistem informasi kesehatan yang ada
Pengertian terintegrasi tidak bermaksud mematikan/ menyatukan semua sistem informasi yang ada. Sistem-sistem informasi yang lebih efisien bila digabungkan akan disatukan. Sistem-sistem informasi lainnya, pengintegrasian lebih berupa pengembangan: pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritas-otoritas dan mekanisme saling hubung. Dengan integrasi ini diharapkan semua sistem informasi yang ada akan bekerja secara terpadu dan sinergis membentuk SIKNAS. Pembagian tugas dan tanggung jawab akan memungkinkan data yang dikumpulkan memiliki kualitas dan validitas yang baik. Otaritas akan menyebabkan tidak adanya duplikasi dalam pengumpulan data, sehingga tidak akan terdapat informasi yang berbeda-beda mengenai suatu hal. Mekanisme saling hubung, khususnya dengan Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan akan menjamin dapat dilakukannya pengolahan dan analisis data secara komprehensif.
2. Penyelenggaraan pengumpulan dan pemanfaatan bersama (sharing) data dan informasi terintegrasi
Pertimbangan akan perlunya mengkoordinasikan lima jenis pengumpulan data yang masing-masing memiliki kekhasan dan kepentingan yang sangat signifikan, yaitu:
a. Surveilans, yang meliputi surveilans penyakit, gizi, kesehatan lingkungan dan pemantauan ketersediaan obat
b. Pencatatan dan pelaporan data rutin dari UPT kabupaten/ kota ke Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, dari UPT provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota ke Dinas Kesehatan Provinsi ke Departemen Kesehatan (kegiatan-kegiatan ini memerlukan suatu sistem pencatatan dan pelaporan yang terintegrasi dan terkoordinasi.
c. Pencatatan dan pelaporan program-program kesehatan khusus yang ada, seperti program pemberantasan malaria
d. Pencatatan dan pelaporan sumber daya dan administrasi kesehatan yang sudah berjalan seperti ketenaga kesehatan (Sinakes, Sidiklat, dan lain-lain)
e. Survei dan penelitian untuk melengkapi data dan informasi dari pengumpulan data rutin, yang meliputi baik yang berskala nasional (seperti Survei Kesehatan Nasional), maupun yang berskala provinsi dan Kabupaten/ Kota (SI IPTEK Kesehatan / Jaringan Litbang Kesehatan)
3. Fasilitasi pengembangan sistem informasi kesehatan daerah
Sistem Informasi Kesehatan Daerah mencakup SIK yang dikembangkan di unit-unit pelayanan kesehatan (khususnya puskesmas dan rumah sakit), SIK kabupaten/ kota, dan SIK provinsi. Sistem Informasi Kesehatan (SIK) di Puskesmas memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan:
a. Mencatat dan mengumpulkan data baik kegiatan dalam gedung maupun luar gedung
b. Mengolah data
c. Membuat laporan berkala ke Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
d. Memelihara bank data
e. Mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk manajemen pasien dan manajemen unit puskesmas
f. Memberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat dan pihak-pihak berkepentingan lainnya di wilayah kerjanya.
Sistem Informasi Kesehatan di rumah sakit memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan:
a. Memantau indikator kegiatan-kegiatan penting rumah sakit (penerimaan pasien, lama rawat, pemakaian tempat tidur, mortalitas, waktu tunggu dan lain-lain)
b. Memantau kondisi finansial rumah sakit (cost recovery)
c. Memantau pelaksanaan sistem rujukan
d. Mengolah data
e. Mengirim laporan berkala ke Dinas Kesehatan/ Pemerintah setempat
f. Memelihara bank data
g. Mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk manajemen pasien dan manajemen unit rumah sakit
h. Memberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat dan pihak-pihak berkepentingan lainnya di wilayah kerjanya
Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten/ Kota memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan:
a. Mengolah data dari unit-unit pelayanan kesehatan dan sumber-sumber lain
b. Menyelenggarakan survei/ penelitian bilamana diperlukan
c. Membuat profil kesehatan kabupaten/ kota untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian Kabupaten/ kota untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian Kabupaten/ Kota sehat
d. Mengirim laporan berkala/ profil kesehatan kabupaten/ kota ke dinas kesehatan provinsi setempat dan pemerintah pusat
e. Memelihara bank data
f. Mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk manajemen klien, manajemen unit dan manajemen sistem kesehatan kabupaten/ kota
g. Memberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat dan pihak-pihak berkepentingan lainnya di wilayah kerjanya
Sistem Informasi Kesehatan propinsi memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan:
a. Mengolah data dari DKK, unit-unit pelayanan kesehatan milik daerah propinsi dan sumber-sumber lain
b. Menyelenggarakan survei/ penelitian bilamana diperlukan
c. Membuat profil kesehatan propinsi untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian propinsi sehat
d. Mengirim laporan berkala/ profil kesehatan propinsi ke pemerintah pusat
e. Memelihara bank data
f. Mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk manajemen klien, manajemen unit dan manajemen sistem kesehatan kabupaten/ kota
g. Memberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat dan pihak-pihak berkepentingan lainnya di wilayah kerjanya
Fasilitasi pengembangan SIK daerah dilaksanakan dengan terlebih dahulu membantu menata sistem kesehatannya, membantu pengadaan perangkat keras, perangkat lunak, rekruitmen dan pelatihan tenaga kesehatan.
4. Pengembangan pelayanan data dan informasi untuk manajemen
Pengembangan pelayanan data dan informasi untuk manajemen diawali dengan mengidentifikasi peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan untuk menyajikan data dan informasi kesehatan. Misalnya dalam rapat dengar pendapat dengan DPRD harus dapat disajikan, kemasan-kemasan data dan informasi yang menggambarkan kecenderungan masalah-masalah kesehatan rakyat dan kerugian yang diakibatkannya. Pembahasan rancangan anggaran harus disajikan kemasan data dan informasi tentang cost benefit dari kegiatan-kegiatan yang diusulkan. Selain itu dikembangkan pula publikasi berkala cetak atau elektronik atau akses online
5. Pengembangan pelayanan data dan informasi untuk masyarakat
Pemanfaatan fasilitas intranet dan internet karena penggunaannya sudah meluas di masyarakat. Depkes menyelenggarakan pelatihan bagi tenaga-tenaga fungsional pengelola data dan informasi kesehatan.
6. Pengembangan teknologi dan sumber daya informasi
Pengembangan teknologi dan sumber daya informasi berlangsung paralel dengan kegiatan 3,4 dan 5. Depkes menyusun Rencana Induk Penataan Kerangka Teknologi Informasi (Information Technology Framework Rearrangement Master Plan) dan Rencana Induk Pengembangan Sumber Daya Manusia Informasi (Information Human Resource Development Master Plan). Depkes juga menerbitkan standar dan pedoman, serta advokasi agar terpenuhi sesuai rencana induk.
</span>JHOE-86http://www.blogger.com/profile/16533290706824154485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2841550277591377222.post-30036142950885923682012-10-26T20:34:00.000-07:002012-10-26T20:38:28.435-07:00PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM DUNIA KESEHATANEra Globalisasi sekarang ini kemajuan teknologi sangat berkembang dengan begitu pesat. Salah satu kemajuan teknologi tersebut ialah teknologi informasi (TI) yang telah merambah keberbagai bidang kehidupan manusia. Defenisi Teknologi Informasi itu sendiri adalah Studi atau penggunaan peralatan elektronika, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja melalui berbagai media (seperti internet), termasuk kata-kata, bilangan dan gambar.
<span class="fullpost">
Salah satu kemajuan teknologi informasi merambah pada bidang kesehatan seperti kedokteran. Kemajuan dalam bidang kesehatan ini sangat berkembang dengan begitu pesat, sehingga banyak temuan-temuan yang didapatkan dengan bantuan Teknologi Informasi baik dalam bidang pengorganisasian rumah sakit, pengobatan, maupun penelitian pengembangan dari ilmu kesehatan itu sendiri. Pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi tengah mendapat banyak perhatian dunia. Terutama disebabkan oleh janji dan peluang bahwa teknologi mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia
Dalam bidang kedokteran sendiri kemajuan Teknologi Informasi sangat menunjang ilmu kedokteran baik klinis, dasar maupun komunitas. Sebagai hasilnya, tidak kurang dari 750.000 jurnal dengan berbagai bahasa terbit setiap tahunnya yang bisa di searcing melalui jaringan internet. Akan tetapi tidak semua penelitian dapat diterapkan kepada pasien, sehingga dokter hendaknya memiliki pemahaman mengenai metodologi penelitian.
Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte perkembangan terbaru, Selain teknologi informasi juga memiliki kemampuan dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi,
Namun, sebagian besar Jurnal kesehatan itu harus membayar per artikel. Hal inilah yang seringkali menjadi hambatan bagi para peneliti atau tenaga medis di Indonesia dan juga negara berkembang lainnya untuk mendapatkan informasi-informasi yang penting dan terbaru di dunia kesehatan yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan pendidikan, penelitian, maupun pelayanan kesehatan.
Suatu jurnal kesehatan mensyaratkan aturan sangat ketat sebelum sebuah artikel, agar dapat dimuat di dalam jurnal tersebut. Jurnal-jurnal ilmiah terakredetasi sangat menjaga pemuatan artikel. Akreditasi jurnal mulai dari D, C, B, dan A, dan atau bertaraf internasional. Bagi ilmuwan, apabila artikel ilmiahnya ditebitkan pada jurnal internasional, pertanda keilmuannya 'diakui’.
Tidak dapat dipungkiri bahwa manfaat teknologi informasi dalam bidang kesehatan berkembang demikian pesatnya. Akan tetapi bukan berarti tidak ada kendala dan dampak negatif dalam perkembangannya itu, tingkat keterampilan dan biaya operasional dalam teknologi informasi juga merupakan salah satu kendala dalam menentukan peralatan berbasis teknologi informasi yang akan digunakan untuk kegiatan medis.
Sedangkan untuk dokter itu sendiri dampak negatif yang muncul disebabkan oleh kemajuan Teknologi Informasi adalah peranan dokter sebagai sumber informasi untuk pasien menjadi tidak dominan lagi, karena segala informasi tentang penyakit dan penatalaksanaannya dapat diperoleh secara jelas dan lengkap melalui internet oleh siapa saja. Akan tetapi dikarenakan kemudahan itu juga mengakibatkan semakin dangkalnya pemikiran seorang dokter karena kemudahan akses yang mematahkan kerja keras dan ketekunan, beredarnya informasi berkualitas rendah yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas penelitian maupun produksi pengetahuan yang ada, dan kecenderungan untuk menjadi konsumen informasi semata, tanpa ada keinginan ataupun kemampuan untuk mulai menjadi produsen informasi yang bermutu.
Dewasa ini penerapan Teknologi Informasi di semua bidang dianggap sebagai sesuatu yang sudah seharusnya. Teknologi Informasi pada umumnya menjadi begitu rumit, dan justru memperbodoh yang tidak memiliki sumber daya untuk mengaksesnya. Dengan kata lain Teknologi Informasi justru menjadikan manusia sebagai alat dan obyek untuk kepentingan pengembangan Teknologi Informasi itu sendiri.
Berbagai masalah Teknologi Informasi dalam bidang kesehatan yang ada tersebut dengan berbagai aspek yang dapat ditimbulkan, sebaiknya menjadikan perhatian segera berbagai pihak. Pemerintah khususnya departemen kesehatan, Komisi Penyiaran Indonesia dan berbagai pihak yang berwenang harus lebih memperhatikan kualitas informasi yang sekarang semakin meningkat pesat dengan berbagai aspek yang tidak disadari ternyata bisa sangat merugikan. Kelemahan dalam penyampaian informasi juga sangat sangat tergantung dari kualitas informasi yang disampaikan ataupun kemampuan penerima informasi untuk mencernanya.
</span>JHOE-86http://www.blogger.com/profile/16533290706824154485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2841550277591377222.post-16170087325731941352012-01-24T21:24:00.000-08:002012-01-24T21:25:54.927-08:00pelajaran TIKMerupakan suatu pembelajaran yang bertujuan memperkenalkan, mempersiapkan, menumbuhkan dan membiasakan diri bagi peserta didik dalam dunia teknologi sejak dini, serta mampu menjadi masyarakat yang melek teknologi (technology literacy). Pembelajaran TIK dalam penelitian ini yaitu pembelajaran mengenai materi formula dan fungsi Microsoft Excel. <br />Mata pelajaran TIK perlu diperkenalkan, dipraktekan dan dikuasai peserta didik sedini mungkin agar mereka memiliki bekal untuk menyesuaikan diri dalam kehidupan global yang ditandai dengan perubahan yang sangat cepat. Untuk menghadapi perubahan tersebut diperlukan kemampuan dan kemauan untuk belajar sepanjang hayat. Dengan demikian pendidikan perlu disesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan kehidupan, untuk itu maka pada pelajaran TIK ada beberapa hal –hal yang perlu dipelajari dan dikuasai oleh siswa diantaranya:<br />1. Memahami fungsi dan proses kerja berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi yang ditopang oleh sikap cermat dan menghargai hak atas kekayaan Intelektual.<br />2. Menggunakan perangkat pengolah kata, pengola angka, pembuatan grafis dan pembuat presentasi dengan vareasi tabel, grafik, gambar dan diagram untuk menghasilkan informasi.<br />3. Memahami prinsip dasar Internet atau intranet dan mengunakanya untuk memperoleh informasi, berkomunikasi dan bertukar informasi.<span class="fullpost"><br /><br />Mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.<br />1. Memahami teknologi informasi dan komunikasi.<br />2. Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi Informasi dan komunikasi.<br />3. Mengembangkan sikap kritis, apresiatif dan mandiri dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.<br />4. Menghargai karya cipta dibidang teknologi informasi dan komunikasi.<br />Agar dalam kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik, untuk itu guru harus mampu memahami dan menguasai standar kompetensi.<br /></span>JHOE-86http://www.blogger.com/profile/16533290706824154485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2841550277591377222.post-67909485419340189792011-12-09T20:09:00.000-08:002011-12-09T20:10:07.864-08:00Kisi kisi Soal semester1. Sebutkan piranti – piranti konversi..?<br />2. Jelaskan prinsip kerja komversi..?<br />3. Apa fungsi dari baterei pada VersaCorder”..?<br /><span class="fullpost"><br /><br /><br />4. Tuliskan langkah –langkah Perawatan Lensa CD-ROM..?<br />5. Tuliskan langkah-langkah melakukan playback (memutar ulang) kaset..?<br />6. Tuliskan fungsi dari perangkat lunak untuk mengedit suara..?<br />7. Tuliskan langkah – langkah Menginstal drive CD-ROM ke dalam computer..?<br />8. Tuliskan langkah – langkah Mengoperasikan Drive CD-ROM..?<br />9. Tuliskan prinsip kerja dari VCR..!<br />10. Jelaskan apa yang di maksud dengan perekam kaset video atau VCR (video cassette recorder)..?<br />11. Jelaskan Bagian-Bagian perekaman VCR..?<br />12. Tuliskan perbedaan kepingan CD dan DVD?<br />13. Tuliskan prinsip kerja bagian optik dari DVD/CD player..?<br />14. bagian-bagian utama dari sebuah DVD player..?<br />15. Apa fungsi dari kumparan pengulung pada tape..!<br />16. Tuliskan Proses perekaman radio..?<br />17. Apa fungsi dari Digital Analog Converter<br />18. Tuliskan keunggulan dan kekurangan kaset VCR<br />19. Sebutkan 3 format pita perekam kaset video (VCR)<br />20. Sebutkan Sumber tegangan yang digunakan CD ROM pada umumnya?<br /><br /></span>JHOE-86http://www.blogger.com/profile/16533290706824154485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2841550277591377222.post-5636769598264103182011-11-29T19:09:00.000-08:002011-11-29T19:11:27.760-08:00REPRODUKSI SINYAL AUDIO CD DAN KASET<br />Memperbaiki alat reproduksi sinyal audio video compact cassette<br />2.1 Memilih jenis kaset sesuai kegunaan<br />2.2 Menjelaskan prinsip kerja VCR<br /><br /><br />Memperbaiki alat reproduksi sinyal audio video CD<br />3.1 Menjelaskan perbedaan media rekam VCD dan DVD<br />3.2 Menjelaskan prinsip kerja DVD player<br />3.3 Mengoperasikan DVD player<br /><br /><br /><span class="fullpost"><br />URAIAN MATERI IV<br /><br />JENIS-JENIS CASSETE<br />1. Cassete analog <br />Cassete analog hanya digunakan untuk media perekam sinyal audio saja <br />2. Cassete VCR<br />Cassete VCR dapat digunakan untuk media perekam sinyal audio maupun video <br />BAGIAN DARI CASSETE VCR<br />1. Pita cassete<br /> <br />Panjang tape 800 foot (244-m), lebar 1/2-inch (1.3-cm) tape milar dilapisi oksida berfungsi sebagai media rekaman <br />2. Penggerak pintu masuknya kaset <br />Penggerak pintu masuknya kaset untuk melindungi tape<br />3. Dua kumparan pemegang tape <br /> <br />Kumparan penggulung yang berfungsi menggulung tape yang sudah terekam dan yang belum terekam <br />4. Pengunci beban <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Terdapat dua pengunci beban untuk menghindari pembukaan gulungan kaset di dalam <br />KASET AUDIO<br /> <br />Kaset standar, 60 menit.<br />Compact Cassette, yang biasa disebut kaset, pita kaset, atau tape adalah media penyimpan data yang umumnya berupa lagu. Berasal dari bahasa Perancis, yakni cassette yang berarti “kotak kecil”. Kaset berupa pita magnetik yang mampu merekam data dengan format suara. Dari tahun 1970 sampai 1990-an, kaset merupakan salah satu format media yang paling umum digunakan dalam industri musik.<br />Kaset terdiri dari kumparan-kumparan kecil. Kumparan-kumparan dan bagian-bagian lainnya ini terbungkus dalam bungkus plastik berbentuk kotak kecil berbentuk persegi panjang. Di dalamnya terdapat sepasang roda putaran untuk pita magnet. Pita ini akan berputar dan menggulung ketika kaset dimainkan atau merekam. Ketika pita bergerak ke salah satu arah dan yang lainnya bergerak ke arah yang lain. Hal ini membuat kaset dapat dimainkan atau merekam di kedua sisinya. Contohnya, side A dan side B.<br /> <br />Keunggulan: kualitas gambar yang di hasilkan lebih bagus Kekurangan : cepat aus dimakan usia<br />Digital Compact Cassette<br />Digital Compact Cassette (DCC) adalah rekaman suara format pita magnetik diperkenalkan oleh Philips dan Matsushita pada akhir tahun 1992 lalu berkemah sebagai pengganti kaset analog standar. Ini juga merupakan pesaing langsung (MD) MiniDisc Sony tapi format tidak menggulingkan kaset analog kemudian di mana-mana meskipun keunggulan teknis mereka. Format lain bersaing, Digital Audio Tape (DAT) yang pada tahun 1992 juga gagal untuk menjual dalam jumlah besar (meskipun didirikan di studio rekaman)-DCC itu digambarkan sebagai alternatif yang murah untuk DAT. DCC berbagi faktor bentuk yang sama seperti kaset analog, dan DCC perekam bisa memutar ulang kedua jenis kaset. Kompatibilitas ini memungkinkan pengguna untuk mengadopsi perekaman digital tanpa rendering koleksi yang ada tape usang.<br />Kaset video<br /> <br />Bermacam-macam kaset video<br />rekaman video adalah merekam gambar dan suara pada pita magnetik sebagai lawan untuk film film atau random access media digital. Kaset video juga digunakan untuk menyimpan data ilmiah atau medis, seperti data yang dihasilkan oleh elektrokardiogram Dalam kebanyakan kasus, sebuah heliks scan kepala memutar video melawan pita bergerak untuk merekam data dalam dua dimensi, karena sinyal video memiliki bandwidth yang sangat tinggi, dan kepala statis akan membutuhkan kaset kecepatan tinggi sangat. Kaset video digunakan dalam kedua video tape recorder (VTR) atau, lebih umum dan lebih baru-baru ini, perekam kaset video ( VCR ) dan kamera video . Tape adalah metode linear menyimpan informasi dan, karena hampir semua rekaman video yang dibuat saat ini adalah digital, diharapkan secara bertahap kalah pentingnya sebagai metode non-linear/random-access untuk menyimpan data video digital menjadi lebih umum.<br />Perbedaan media rekam VCD dan DVD <br /> <br />VCD (Video Compact Disc) atau MPEG1 atau DAT menggunakan media rekam CD (Compact Disc) biasa sebagai alat atau media untuk memutar kembali/playback. DVD Video (Digital Versatile Disc Video) atau MPEG2 atau VOB menggunakan media rekam DVD sebagai alat untuk memutar kembali/playback. Dari pernyataan diatas, disini berarti akan dibahas perbedaan media rekam untuk VCD dan DVD-Video yaitu media rekam CD dan DVD.<br />Perbedaan Media Rekam VCD dan DVD<br />1. Dilhat dari hal ukuran Track dan Pitch<br />DVD memiliki ukuran pit lebih kecil dari CD. Pit adalah lubang (galian) kecil atau tekanan yang sedikitdi atas permukaan disc yang mengijinkan pickup laser untuk membedakan antara kondisi digital berlogik 0 dan1. DVD sisi tunggal, lapisan tunggal dapat menyimpan sekitar tujuh kali lebih banyak dari pada CD. Sebagian besartambahan ini berasal dari pit dan track pada DVD lebih kecil. <br /><br />2. Dilihat dari Track space / spasi tiap track<br />Jalur track pada DVD 2,16 kali lebih kecil dan panjang pit minimum, untuk DVD lapisan tunggal adalah 2,08 kalilebih kecil dari pada CD. Fitur spasi track antar pit spiral pada DVD lebih tipis. Dalam susunan demikianDVD player membaca format DVD dengan ukuran pit lebih kecil dan spasi track lebih tipis, jenis laser yang digunakanberbeda karena menghendaki cahaya dengan berkas yang lebih sempit. Ini merupakan satu dari sebagian besar alasanmengapa CD player tidak dapat membaca DVD, sementara DVD player mampu membaca CD audio).<br /><br /><br />3. Dilihat dari kapasitas lapisan pada single side – single layered<br />Sebagaimana telah diketahui DVD-5, merupakan konstruksi yang paling sederhana format ini mampumenyimpan 4,7 GB data digital. Angka 5 dalam DVD-5 signifikan dengan mendekati kapasitas data 5 GB, sedangkankapasitas CD hanya 650 MB. Informasi digital ini mendekati dua jam video digital dan audio video, atau 74 menituntuk musik DVD audio resolusi tinggi. <br /><br />4. Dilihat dari Panjang Gelombang Sinar Laser (ƛ)<br />Keduanya sama-sama pakai sinar laser merah untuk pembaca datanya. Bedanya ada di panjang gelombang. Sinar laser merah pada CD panjang gelombangnya adalah 780 nm, sedangkan DVD menggunakan sinar laser merah ber-panjang gelombang 650 nm.<br /><br />5. Dilihat dari NA/Diafragma atau pengatur lensa Fokus<br />Besarnya NA atau Diafragma untuk CD Nilainya 0,45 dan untuk DVD nilainya 0,6. Semakin besar nilainya, semakin kecil titik fokus yang bisa dibuat oleh lensa. Besarnya diafragma mempengaruhi jarak lapisan data dengan mata laser.<br />Ketebalan keping adalah 1,2 mm, anggap saja lapisan yang mengkilap adalah lapisan atas dan lapisan yang berlabel adalah lapisan bawah. Pada CD Lapisan data terletak di lapisan bawah sendiri dan bersentuhan langsung dengan lapisan label. Sedangkan lapisan data DVD terletak di tengah-tengah keping, atau 0,6 mm dari lapisan atas. Coba ambil keping cd yang sudah tak terpakai, coba gores labelnya dengan uang logam ato benda lain yang mirip. Ketika digores labelnya, lapisan datanya juga ikut terkelupas. Bila digores semuanya maka akan menghasilkan keping CD yang bening. Berbeda dengan DVD, bila digores labelnya, lapisan datanya akan tetap hidup tenang ditengah keping.<br /><br /><br /><br />URAIAN MATERI V<br />PRINSIP KERJA VCR<br />Perekam kaset video atau VCR (video cassette recorder) adalah peralatan elektronik yang bisa dipakai untuk merekam suara / audio dan gambar/ video dalam suatu kaset pita magnetik yang bisa dimasukkan dan dikeluarkan dengan mudah seperti halnya pita kaset suara biasa (audio cassette recorder atau cassette recorder). Kebanyakan jenis vcr dilengkapi dengan rangkaian penala tv (tv-tuner) atau penerima yang dapat menerima siaran tv secara langsung <br />BAGIAN DALAM VCR<br />Pada drum akan tampak kemiringan untuk dilalui pita <br />Pada saat VCR dibebani tape, dua penggulung diidentifikasi dengan tanda panah hijau akan menarik tape keluar dari kaset. Tape akan bergerak sepanjang track yang diidentifikasi dengan anak panah merah dan membungkus tape disekitar drum <br />Pada saat tape pertama kali didudukkan dalam VCR, dua alat penggulung ini benar-benar ada di dalam kaset, yang di dalamnya berisi tape <br />Pada saat tape pertama kali didudukkan dalam VCR, dua alat penggulung ini benar-benar ada di dalam kaset, yang di dalamnya berisi tape <br /><br />PRINSIP KERJA PEREKAMAN<br /> <br /><br /><br /><br />ISTILAH DALAM VCR<br /> <br /><br /> <br /><br /> <br /><br />PROSES PEREKAMAN<br />a. Putar volume radio sehingga suara dapat terdengar jelas. Jika volume radio terlalu nyaring, maka suara hasil rekaman akan cacat ketika diputar ulang <br />b. Masukkan pita kaset kemudian pilih mode kecepatan yang akan dipakai <br />c. Tekan tombol RECORD dan PLAY pada saat yang bersamaan. Lampu indikator merah akan berkedip. Atur volume pada VersaCorder sesuai dengan kebutuhan untuk perekaman. Yang perlu diperhatikan, bahwa jika saklar TIMER pada kondisi ON maka perekaman dengan cara normal tidak akan bekerja. Jadi pastikan tombol ini dalam kodisi OFF.<br />KERJA VIDEO CASSETTE RECORDER<br />Video Cassette Recorder merupakan sebuah alat klasik yang dipakai dalam rangka perekaman video dengan gambar bergerak. Sehingga alat ini digunakan dalam perekaman tayangan televisi. Memiliki sejumlah pekerjaan yang sangat mengejutkan.<br />A. Perkembangan VCR Charles Ginsburg pada tahun 1951 menciptakan sebuah videotape recorder, yang mampu menangkap gambar-gambar bergerak dari sinyal dengan mengubah rangsangan elektrik dan menyimpan informasi pada sebuah kaset magnetik. Pada 1956 VTR (videotape recorder) mulai dipasarkan. Kemudian Video Cassette Recorder dibuat pertama kali oleh Charles Ginsburg dan Ray Dolby pada 1956, dan mulai dipasarkan pada tahun 1971. Di Indonesia Video Cassette Recorder sempat menjadi populer pada sekitar tahun 1980-an, sebagai sebuah alternative hiburan bagi masyarakat. Namun sekarang VCR ini sudah jarang dipakai, karena banyak alternatif perangkat lain yang lebih mudah dipakai. Masyarakat sudah jarang menggunakan VCR, namun alat ini tetap dipakai dalam rangka perekaman film dalam produksi program-program televisi. <br />B. Bagian Pendukung Kerja VCR Ada beberapa bagian fital yang harus dimiliki dalam pemenuhan standar kerja VCR, yaitu: 1. Kaset (Tape)Saat kita membuka satu per satu bagiannnya, akan kita temukan: Bagian atas dan bawah pada cangkang terluarSebuah pintu “bergerak” yang melindungi kasetDua buah spul untuk memegangi pita kaset Pita kaset berukuran 244 m, 0,5 inci, terbuat dari oxide coated Mylar sebagai media perekam materi Beberapa rol pemutar yang memutar pita sampai bagian depan<br />Kaset Dua buah media sebagai pengunci yang menahan pita agar tidak memutar kembali kebelakang Berbagai jenis sekrup yang memperkuat bagian-bagian tersebut Pada saat kaset dimasukkan ke dalam VCR, maka ada ada sebuah “lever” yaitu sebuah optik untuk mengoperasikan alat atau mesin, pada posisi tertentu. Kerjanya diperkuat dengan tersedianya sebuah “pin” sebuah tembaga berukuran kecil dengan bentuk lingkaran, digunakan untuk mempererat ketersambungan beberapa alat. Pada point tersebut, sistem dalam VCR akan “mengurai” memori pada pita kaset, kemudian memainkannya2. VCRVideo Cassette Recorder dibuat pertama kali oleh Charles Ginsburg dan Ray Dolby pada 1956. alat ini populer digunakan dalam rangka pengembangan sistem penyiararn televisi, karena apa yang ditayangkan pada pertama kali sekarang akan dapat diputar kembali pada waktu yang lain.VCR sendiri memiliki dua tugas utama: Mengadakan kontak dengan pita kaset, sebuah alat yang sangat tipis, sangat lemah dan mudah sekali rusak, dengan ukuran panjang yang tidak terukur dalam sebuah plastik.VCR harus membaca sinyal dari pita kaset dan “memaknainya” dengan sinyal yang bisa dimengerti oleh televisi.<br />Tugas kedua diatas merupakan sebuah kemajuan teknologi yang tinggi dalam waktu singkat. Pada perekaman suara, informasi suara disimpan secara linear pada kaset. Kemudian kaset bergerak melewati “kepala perekam” dan informasi suara tersebut diletakkan sebagai sebuah garis panjang yang mengikuti pergerakan pita kaset. <br />Kaset ini dapat bergerak melewati kepala perekam tersebut dengan ukuran 2 sampai 3 inci (5 sampai 8 cm) per detik. Sinyal video terdiri sekitar 500 kali lebih banyak informasi dibandingkan dengan sinyal bunyi, dikarenakan beberapa pendekatan pekerjaan tidak dapat dikerjakan oleh beberapa hal. Namun kaset harus tetap bergerak melewati kepala perekam tersebut beberapa kaki per detik.Untuk mengatasi masalah ini, dua kepala perekam terorganisi bersama pada sebuah drum putar yang digerakan kearah yang lebih tinggi dari posisi kaset. <br />C. Kerjasama VCR dengan Televisi Gambar dalam televise dibadi dalam beberapa series dalam 525 garis scan horizontal, setengahnya ditayangkan setiap 60 detik. Masing-masing melewati kepala perekam dari VCR yang membaca atau menulis data dalam satu lembaran (262,6 garis scan) dari gambar televisi.Sehingga data perekaman videotape adalah sebagai berikut: Dalam hal ini, bagian cahaya biru merupakan lembaran yang disediakan bagi perekaman yang dilakukan oleh kepala perekam dalam drum berputar. Drum berputar terdiri dari dua kutub pada posisi yang berlawanan (180 derajat jarak). Dua kutub ini memberikan alternarif bagi masing-masing bagian untuk membaca dan menulis data pada pita kaset. Bagian yang berwana kuning merepresentasikan sebuah audio control track. Alat pengontrol ini penting karena:- Ia akan mengontrol kerja VCR dalam melakukan perekaman, pada mode SP, LP ataupun EP- Mengatur seberapa cepat VCR akan menarik kaset melewati drum pemutar- Mempertahankan posisi pita pada saat pita tesebut dimainkan Saat kita bermain dengan pemutaran track rekaman pengontrol pada VCR, kita hanyaperlu memindahkan posisi “skew” antara pengontrol track dengan posisi kepala perekam. <br />D. Kerjasama VCR dengan Kaset Hubungan antara kaset dengan pemutar didalam VCR adalah sebagai berikut:- Kepala berputar pada 1800 rotasi per menit, atau 30 pergantian per detik.- Pada mode SP,kaset akan melewati kepala pemutar pada garis 1,31 inci per menit (33,35 mmps).- Pada mode LP pada 0.66 inci perdetik (16,7 mmps)- Pada mode EP pada 0,44 inci per detik (11,12 mmps)- Karena rotasi inilah kepala tersebut berputar pada 228,5 inci (5804 mm) per detik, atau dengan kata lain berputar pada 25 mil per jam. Artinya apabila video menyimpan informasi secara linear, maka anda akan memerlukan 50 mil (80 km) untuk sebuah kaset dapat menyimpan film dengan durasi 2 jam.- Sebuah bagian yang dikatehui sebagai helical scanning akan membantu pemutaran kaset.<br />Masalahnya adalah bagaimana cara men-desain sebuah bentuk VCR yang bisa membungkus kaset video dalam putaran kepala perekam dengan tujuan perekaman ataupun pemutaran memori kaset. Selain itu mesin juga harus dapat mempertahankan pergerakan kaset pada posisi tertentu yang seimbang dengan kecepatan putaran yang pas dan mampu diidentifikasi dan berhenti dengan tepat. Untuk melakukan tugas ini, VCR harus mengikuti langkah sebagia berikut:o Mekanisme driver dalam VCR harus dapat mengurai dengan baik pita panjang dari kaset dan membungkusnya alam sebuah rol dengan kombinasi drum dam kepala perekam untuk dapat memainkannya. Ini merupakan pekerjaan paling berat yang harus dikerjakan oleh VCR.E. Isi Kerangka dalam VCR - Terdapat didalam RCA VCR- Berikut adalah bentuk drum pemutar - Ketika VCR mulai membaca kaset, dua pemutar mengidentifikasikanya dengan tanda panah hijau yang akan menarik kaset keluar dari VCR. Mereka akan bergerak pada rel yang diidentifikasikan dengan tanda panah merah, dan membungkus perekam disekitar drum. - Ketika kaset untuk pertama kalinya didudukan pada VCR, dua pemutar ini akan langsung masuk pada kaset, dibelakang perekam, kaset akan melakukan penyesuaian posisi dengan perekam pada saat ini- Ketika pemutar bekerja dengan baik pada track, kaset akan berputar dengan baik disekitar drum.- Sebuah kunci pemutar akan menahan gerakan berputar dari kepala perekam. <br />E. VCR & ldquo;berbicara”: Sebuah sistem Pengontrolan VCR Beberapa pengaturan yang diberlakukan antara lain:- Tracking Control, kasetnya terdiri dari sebuah pengaturan track linear yang membantu VCR sebagai penyeimbang putaran rotasi dengan pita perekam pada kaset.- Flying Erase Head, VCR memiliki dua tipe flying erase head, alat ini sebenarnya di-organisir dalam drum pemutar. Mampu menghapus memori dalam pita dengan mempersilahkan pembersihan diantara segment tersebut.- SP, LP, dan EP settings, ini merupakan tiga macam kecepatan yan di-set dalam sebuah VCR yang akan melakukan pengaturan kecepatan pada kaset yang berhubungan dengan drum pemutar. SP mode, dimana kaset bergerak melampaui kepala perekam dalam 1,31 inci (33,35 mm) per detik. Dalam LP mode,sejauh 0,66 inci (16,7 mm) per detik, EP mode sejauh 0,44 inci (11,12 mm) per detik. Selama kecepatan kaset bertambah, pita dalam kaset akan bergerak semakin dekat satu sama lain, mengurangi kemampuan pencitraaan tapi menambah jumlah materi yang cocok untuk kaset.- Four-head vs Two-head, sebuah VCR membutuhkan hanya dua kepala untuk menyimpan atau memainkan kaset pada mode SP. Sebuah masalah timbul, pada saat LP dan EP mode,<br />karena kaset akan bergerak jauh lebih lambat. Untuk itu kebanyakan VCR memiliki dua kepala pemutar untuk SP mode dan dua kepala yang lebih kecil digunakan untuk pemutaran kecepatan lebih lambat. Gabungan empat kepala ini akan menyajikan sebuah sistem kerja yang lebih baik pada pemutaran dalam kecepatan yang lebih rendah.- End-of-tape sensing, saat VCR sudah tidak beroperasi, akan tampak sebuah cahaya melalui kaset dan mengidentifikasikan bahwa tugas telah selesai <br />F. Kesimpulan Sebuah sejarah dalam revolusi perekaman, VCR pernah menjadi sebuah fenomena dalam sejarah perkembangan teknologi. Sekarang perkembangan teknologi tinggi telah mempermudah dan mendukung manusia dalam menjalankan kesehariannnya. Video Cassette Recorder populer digunakan dalam industri televisi, khusunya dalam rangka pembuatan program-program televisi, dalam perkembangannya VCR ini juga digunakan dalam perekaman kegiatan-kegiaatan (event) tertentu misalnya dalam rangka pengamanan, penyelenggaraan kesepakatan, kegiatan-kegiatan politik, dsb. Namun sekarang VCR ini tidak lazim digunakan di kalangan masyarakat umum, dikarenakan memerlukan alat yang cukup rumit dan harganya lebih tinggi jika dibandingkan dengan teknologi pemutaran video terbaru yaitu VCD atapun DVD. <br />Prinsip Kerja Video Cassette Recorder (VCR) <br /> Video Cassette Recorder dibuat pertama kali oleh Charles Ginsburg dan Ray Dolby pada 1956. alat ini populer digunakan dalam rangka pengembangan sistem penyiaran televisi, karena apa yang ditayangkan pada pertama kali sekarang akan dapat diputar kembali pada waktu yang lain.<br /> VCR sendiri memiliki dua tugas utama, yaitu mengadakan kontak dengan pita kaset, sebuah alat yang sangat tipis, sangat lemah dan mudah sekali rusak, dengan ukuran panjang yang tidak terukur dalam sebuah plastik, dan membaca sinyal dari pita kaset dan “memaknainya” dengan sinyal yang bisa dimengerti oleh televisi. Tugas kedua diatas merupakan sebuah kemajuan teknologi yang tinggi dalam waktu singkat.<br /> Pada perekaman suara, informasi suara disimpan secara linear pada kaset. Kemudian kaset bergerak melewati “kepala perekam” dan informasi suara tersebut diletakkan sebagai sebuah garis panjang yang mengikuti pergerakan pita kaset. Kaset ini dapat bergerak melewati kepala perekam tersebut dengan ukuran 2 sampai 3 inci (5 sampai 8 cm) per detik.<br /> Sinyal video terdiri sekitar 500 kali lebih banyak informasi dibandingkan dengan sinyal bunyi, dikarenakan beberapa pendekatan pekerjaan tidak dapat dikerjakan oleh beberapa hal. Namun kaset harus tetap bergerak melewati kepala perekam tersebut beberapa kaki per detik. Untuk mengatasi masalah ini, dua kepala perekam terorganisi bersama pada sebuah drum putar yang digerakkan kearah yang lebih tinggi dari posisi kaset.<br /><br />Berikut adalah prinsip kerja Video Cassette Recorder :<br />• Pertama kepala berputar pada 1800 rotasi per menit, atau 30 pergantian per detik. <br />• Pada mode SP, kaset akan melewati kepala pemutar pada garis 1,31 inci per menit (33,35 mmps), pada mode LP pada 0.66 inci per detik (16,7 mmps), dan pada mode EP pada 0,44 inci per detik (11,12 mmps). Karena rotasi inilah kepala tersebut berputar pada 228,5 inci(5804 mm) per detik, atau dengan kata lain berputar pada 25 mil per jam. Artinya apabila video menyimpan informasi secara linear,maka anda akan memerlukan 50 mil (80 km) untuk sebuah kaset dapat menyimpan film dengan durasi 2 jam. <br />• Ketika VCR mulai membaca kaset, dua pemutar yang akan menarik kaset keluar dari VCR.Mereka akan bergerak pada rel dan membungkus perekam disekitar drum. Ketika kaset untuk pertama kalinya didudukan pada VCR, dua pemutar ini akan langsung masuk pada kaset, di belakang perekam, kaset akan melakukan penyesuaian posisi dengan perekam pada saat ini. Ketika pemutar bekerja dengan baik pada track,kaset akan berputar dengan baik disekitar drum. Sebuah kunci pemutar akan menahan gerakan berputar dari kepala perekam.<br />• Sebuah bagian yang dikatehui sebagai helical scanning akan membantu pemutaran kaset. Masalahnya adalah bagaimana cara membuat desain sebuah bentuk VCR yang bisa membungkus kaset video dalam putaran kepala perekam dengan tujuan perekaman ataupun pemutaran memori kaset. Selain itu mesin juga harus dapat mempertahankan pergerakan kaset pada posisi tertentu yang seimbang dengan kecepatan putaran yang pas dan mampu diidentifikasi dan berhenti dengan tepat.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />URAIAN MATERI VI<br /><br />PERBEDAAN ANTARA VCD DAN DVD<br />FORMAT FISIK<br /> <br />DVD memiliki kapasitas data yang lebih besar yaitu : <br />a) Ukuran pit lebih kecil <br />b) Spasi track lebih tipis <br />c) Kapasitas lapisan ganda <br />KAPASITAS LAPISAN<br />1. SINGLE-SIDED, SINGLE-LAYERED <br /> <br />DVD-5, format ini mampu menyimpan 4,7 GB data digital <br />2. SINGLE-SIDED, DUAL-LAYERED <br /> <br />Konstruksi DVD-9 mempertahankan sekitar 8.5 GB <br />3. DOUBLE-SIDED, SINGLE-LAYERED <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />DVD-10, corak konstruksi mempunyai kapasitas data 9,4 Gbyte <br />4. DOUBLE-SIDED, DUAL-LAYERED <br /> <br />Konstruksi DVD-18 dapat mempertahankan data sekitar 17 GByte <br />PENYIMPANAN DATA PADA DVD<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Lapisan DVD yang dapat ditulisi memiliki track data berbentuk spiral, Pada DVD lapisan tunggal, track selalu melingkar dari dalam kearah luar disc <br /><br />FORMAT APPLIKASI<br />1. DVD-VIDEO <br />DVD video secara prinsip berupa format video dan audio digunakan untuk movie, konser audio musik dan video lain yang didasarkan pada program <br />2. DVD-AUDIO <br />Corak DVD audio resolusi tinggi kanal stereo dan multi kanal (lebih dari 6 kanal diskrit) audio <br />3. DVD-ROM <br />4. Format DVD ROM merupakan penyimpan data seperti CD ROM. Ini memungkinkan untuk data archival dan penyimpan masal, sebaik interaktif dan atau web based content <br />PROSES PEMBACAAN CD<br /> <br />Dasar kerja DVD player adalah memfokuskan laser pada track bump <br />Bump memantulkan cahaya dengan cara berbeda dibandingkan area datar dari disc dan sensor opto elektronik mendeteksi perubahan cahaya yang dipantulkan <br />Pengarah elektronik menginter-pretasikan perubahan pantulan sebagai susunan pembacaan bit-bit yang kemudian tersusun dalam byte <br /><br />Keunggulan Media Rekam DVD dibandingkan VCD antara lain : <br />1. Kapasitas simpan yang jauh lebih besar dibandingkan VCD, mulai kapasitas 4,7 GB (single layer, single sided) sampai 18 GB (double layer, double sided) memungkinkan film sepanjang 2 jam tertampung dalam satu keping DVD, lengkap dengan trek audio Dolby Surround dan DTS 5.1 dan ekstra bonus (trailer, subtitel, multiangle, dll) <br />2. Kualitas gambar yang jauh lebih baik (720 x 480) dibandingkan VCD (352 x 240), dengan kualitas audio Dolby Surround ProLogic dan DTS 5.1 yang dijamin menggelegar. <br />3. Fasilitas tambahan (lihat no.1) seperti subtitel/multilingual, multiangle (sudut pandang berbeda adegan film), ekstra trailer, wawancara, behind the scene, soundtrack clip, galeri foto, dll).<br /><br /><br /><br />4. Kemampuan resume, sehingga apabila kita belum selesai menyaksikan satu judul film, kita dapat meneruskannya pada kesempatan lain tepat di mana kita meninggalkannya.<br />5. DVD memiliki ukuran pit lebih kecil dari CD. Pit adalah lubang (galian) kecil atau tekanan yang sedikit di atas permukaan disc yang mengijinkan pickup laser untuk membedakan antara kondisi digital berlogik 0 dan 1. DVD sisi tunggal, lapisan tunggal dapat menyimpan sekitar tujuh kali lebih banyak dari pada CD. Sebagian besar tambahan ini berasal dari pit dan track pada DVD lebih kecil.<br /><br /><br /><br />6. Fitur spasi track antar pit spiral pada DVD lebih tipis. Dalam susunan demikian DVD player membaca format DVD dengan ukuran pit lebih kecil dan spasi track lebih tipis, jenis laser yang digunakan berbeda karena menghendaki cahaya dengan berkas yang lebih sempit . Ini merupakan satu dari sebagian besar alasan mengapa CD player tidak dapat membaca DVD, sementara DVD player mampu membaca CD (audio).<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />URAIAN MATERI VII<br /><br />PRINSIP KERJA DVD PLAYER<br />OUTPUT AUDIO DAN VIDEO<br />1. Output Video <br /> <br />1. Komponen keluaran video <br /> <br />Keluaran memberikan kualitas sinyal video terbaik ke televisi hanya televisi yang paling baru dapat mendukungnya <br />2. Keluaran S Video <br /> <br />Koneksi televisi jenis ini lebih umum. S-video memberikan kualitas gambar yang sangat bagus dan setiap DVD player mempunyai sekurang-kurangnya satu keluaran jenis ini <br />3. Keluaran video composite <br /> <br />Ini adalah jenis keluaran yang paling umum dan memberikan kualitas gambar yang cukup. Biasanya, mempunyai plastik kuning <br />2. Output Audio <br /> <br />1. Keluaran digital koaksial dan optic <br /> <br />Mereka mengirim informasi suara digital ke penerima untuk pemecahan kode. Dapat menggunakan salah satu ini jika mempunyai penerima dolby digital. <br />2. Keluaran kanal 5.1.<br /> <br />Kanal 5.1 merupakan pengaturan dari keluaran 6 analog, masing-masing dapat satu kanal dolby digital (depan kiri, depan senter, dengan kanan, belakang kiri dan subwoofer) <br />3. Keluaran Stereo <br /> <br />Keluaran ini hanya membawa sinyal musik stereo <br /><br />LOKASI KONTROL TAMPAK ATAS<br /> <br /><br /><br /><br /><br />BENTUK PANEL DEPAN<br /> <br /> <br />BENTUK PANEL BELAKANG<br /> <br /><br />OPERASI DASAR<br /><br /><br /><br /><br /> <br /><br />1. Tekan tombol OPEN pada DVD player untuk membka disc. <br />2. Tempatkan disc dengan hati-hati didalam tempatnya denganlabel disc menghadap ke atas <br />3. Tekan tombol volume <br />4. Tekan tombol STOP untuk menghentian permainan <br />5. Setelah play tekan tombol OPEN pada DVD player untuk membuka pintu dan mengeluarkan disc <br />NOTASI PADA DISC<br /> <br />Perekam Kaset Video atau VCR (Video Cassette Recorder) adalah peralatan elektronik yang bisa dipakai untuk merekam suara/ audio dan gambar/ video dalam suatu kaset pita magnetik yang bisa dimasukkan dan dikeluarkan dengan mudah seperti halnya pita kaset suara biasa (Audio Cassette Recorder atau Cassette Recorder). Kebanyakan jenis VCR dilengkapi dengan rangkaian penala TV (TV-tuner) atau penerima yang dapat menerima siaran TV secara langsung. Untuk jenis yang lebih baik, VCR ini mempunyai rangkaian timer dan jam digital yang bisa dipakai untuk merekam siaran TV secara otomatis pada jam-jam yang diinginkan. Secara umum, perekam kaset video (VCR) ini menggunakan pita kaset (tape)dengan 3 macam format: pita format VHS, pita format Betamax, dan pita format V2000. Di antara ketiga macam format ini, sekarang jenis format yang paling populer dipakai adalah pita kaset dengan format VHS.<br />Video Cassette Recorder dibuat pertama kali oleh Charles Ginsburg dan Ray Dolby pada 1956. alat ini populer digunakan dalam rangka pengembangan sistem penyiaran televisi, karena apa yang ditayangkan pada pertama kali sekarang akan dapat diputar kembali pada waktu yang lain.<br />VCR sendiri memiliki dua tugas utama, yaitu mengadakan kontak dengan pita kaset, sebuah alat yang sangat tipis, sangat lemah dan mudah sekali rusak, dengan ukuran panjang yang tidak terukur dalam sebuah plastik, dan membaca sinyal dari pita kaset dan “memaknainya” dengan sinyal yang bisa dimengerti oleh televisi. Tugas kedua diatas merupakan sebuah kemajuan teknologi yang tinggi dalam waktu singkat.<br />Pada perekaman suara, informasi suara disimpan secara linear pada kaset. Kemudian kaset bergerak melewati “kepala perekam” dan informasi suara tersebut diletakkan sebagai sebuah garis panjang yang mengikuti pergerakan pita kaset. Kaset ini dapat bergerak melewati kepala perekam tersebut dengan ukuran 2 sampai 3 inci (5 sampai 8 cm) per detik.<br />Sinyal video terdiri sekitar 500 kali lebih banyak informasi dibandingkan dengan sinyal bunyi, dikarenakan beberapa pendekatan pekerjaan tidak dapat dikerjakan oleh beberapa hal. Namun kaset harus tetap bergerak melewati kepala perekam tersebut beberapa kaki per detik. Untuk mengatasi masalah ini, dua kepala perekam terorganisi bersama pada sebuah drum putar yang digerakkan kearah yang lebih tinggi dari posisi kaset.<br />Charles Ginsburg pada tahun 1951 menciptakan sebuah videotape recorder, yang mampu menangkap gambar-gambar bergerak dari sinyal dengan mengubah rangsangan elektrik dan menyimpan informasi pada sebuah kaset magnetik. Pada 1956 VTR (video tape recorder) mulai dipasarkan. Kemudian Video Cassette Recorder dibuat pertama kali oleh Charles Ginsburg dan Ray Dolby pada 1956, dan mulai dipasarkan pada tahun 1971.<br />Di Indonesia Video Cassette Recorder sempat menjadi populer pada sekitar tahun 1980-an, sebagai sebuah alternatif hiburan bagi masyarakat. Namun sekarang VCR ini sudah jarang dipakai, karena banyak alternatif perangkat lain yang lebih mudah dipakai. Masyarakat sudah jarang menggunakan VCR, namun alat ini tetap dipakai dalam rangka perekaman film dalam produksi program-program televisi.<br />Kerja DVD Player tak ada bedanya dengan cara kerja CD Player , karena keduanya memiliki komponen optik yang mampu menyorotkan sinar laser berwarna merah ke arah permukaan piringan, atau tepatnya ke permukaan layer dari suatu piringan CD maupun DVD.<br />DVD player mampu menguraikan (decode) data video MPEG-2 yang diubah menjadi video komposit standar, agar dapat dinikmati pada pesawat televisi, begitu juga dengan proses decoding audionya diterjemahkan oleh prosesor Dolby untuk dikirim menjadi sinyal audio yang berujung di perangkat speaker.<br />Ada tiga komponen yang sangat mendasar dan paling diperlukan untuk sebuah DVD Player, seperti:<br />1.Motor penggerak putaran piringan yang berfungsi untuk mengontrol setiap gerakan putar dengan tingkat akurasi yang sangat presisi. Motor ini sangat membantu proses pembacaan trak yang memiliki putaran antara 200 sampai dengan 500 RPM.<br />2.Sebuah laser dan lensa yang menjadi perangkat utama dalam memfokuskan pembacaan data dari piringan menggunakan penembakan sistem laser , biasanya laser ini sangat kompatibel dengan jenis piringan CD. Kalau CD bekerja pada laser dengan panjang gelombang 780 nanometer, sedangkan untuk DVD pada 635 atau 650 nanometer.<br />3.Trak mekanik (tracking mechanism) yang merupakan perangkat bantu yang bertugas menggerakkan laser beam mengikuti gerak trak beralur spiral dari setiap piringan. Sistem tracking ini mampu bergerak dengan resolusi tingkat mikron.<br />Didalam DVD Player terdapat komponen berbasis teknologi komputer yang dikemas dalam blok data berbentuk IC (Integrtated Circuit), dimana salah satunya mengarah ke modul DAC (Digital Analog Converter) yang memang berfungsi untuk menangani data audio dan video, atau bahkan langsung menuju ke komponen dengan format digital, seperti data video digital .<br />Prinsip kerja DVD Player yang paling fundamental terletak pada pemfokusan dari laser ketika melakukan pembacaan pit-pit dijalur trak, karena titik kerjanya harus dapat terfokus pada setiap permukaan bidang pantul. Ini sangat menentukan terutama waktu menjalankan jenis piringan DVD yang memiliki double-layer , karena dalam satu muka terdapat dua lapis reflektor yang masing-masing memiliki jarak yang berbeda, sehingga titik fokusnya juga tidak sama. Untuk lapis pertama dibuat sebagai bidang reflektif semi-transparan, dimana laser juga harus mampu menembusnya ketika membaca data pada layer inti yang berada di lapis kedua.<br />Setiap sorotan laser akan langsung mengenai lapisan pemantul bahan polycarbonate dari piringan DVD , kemudian dipantulkan kembali ke komponen opto-electronic yang bertugas mendeteksi setiap perubahan cahaya yang dipantulkan. Jadi dari opto-electronic tersebut kemudian diterjemahkan menjadi kode-kode binary yang biasa disebut bit.<br />Pekerjaan paling berat dalam sistem pembacaan dari piringan DVD adalah pada saat menjaga posisi sorotan laser yang harus tetap fokus ditengah-tengah jalur trak data.Tugas ini dibebankan pada tracking system yang selalu bergerak kontinu dari tengah ke pinggir piringan, sehingga akan terjadi pergeseran laser dari arah dalam bergerak keluar secara linier. Kecepatan dari pembacaan datanya juga berlangsung konstan, ini dapat kita buktikan melalui gerakan motor spindle yang berputar semakin lambat ketika mata laser mulai menuju ke pinggir piringan DVD (yus)<br />Prinsip Kerja DVD Player <br />DVD player memiliki tugas menemukan dan membaca data yang disimpan sebagai bump pada DVD. Memandang seberapa kecil bump. DVD player merupakan peralatan yang harus mampu membaca ukuran kecil dengan tepat. Pengarah terdiri dari tiga komponen dasar utama: <br />• Sebuah pengarah motor pemutar disc. Pengarah motor mengendalikan putaran dengan teliti antara 200 dan 500 rpm, tergantung pada track mana yang dibaca. <br />• Sistem laser dan lensa untuk memfokuskan bump dan membacanya. Cahaya berasal laser memiliki panjang gelombang lebih pendek (640 nm) dari pada cahaya laser dalam CD player (780 nanometer), sehingga memungkinkan laser DVD memfokuskan lubang DVD yang lebih kecil. <br />• Tracking mechanism yang dapat menggerakkan susunan laser sehingga berkas laser dapat mengikuti spiral track. Sistem tracking juga harus mampu menggerakkan laser pada resolusi mikro. <br />Dalam DVD player, terdapat bit teknologi komputer yang baik meliputi pembentukan data ke dalam blok data yang dapat dimengerti dan juga mengirimkannya kembali ke DAC dalam kasus data audio video, atau ke komponen lain secara langsung dalam format digital dalam kasus digital video atau data. <br /> <br /> Dasar kerja DVD player adalah memfokuskan laser pada track bump. Laser dapat fokus juga pada bahan semi transparan reflektif dibelakang lapisan terdekat atau dalam kasus disc lapisan ganda, melalui lapisan ini dan bahan reflektif di dalam lapisan yang lebih dalam. Berkas laser dilewatkan melalui lapisan policarbonat, lapisan reflektif di belakang memantulkannya dan menumbuk piranti opto elektronik pendeteksi perubahan cahaya. Bump memantulkan cahaya dengan cara berbeda dibandingkan area datar dari disc dan sensor opto elektronik mendeteksi perubahan cahaya yang dipantulkan. Pengarah elektronik menginterpretasikan perubahan pantulan sebagai susunan pembacaan bit-bit yang kemudian tersusun dalam byte.<br /> <br /> Bagian paling keras dari pembacaan DVD adalah mempertahankan berkas laser memusat di atas track data. Pemusatan merupakan pekerjaan dari sistem tracking. Sebagaimana DVD player, sistem tracking harus menggerakkan laser keluar secara terus menerus. Bila gerakan laser keluar dari senter disc, bump bergerak melalui laser pada kecepatan yang bertambah. Ini terjadi karena linier, atau tangensial, kecepatan bump sama dengan jari-jari kali kecepatan perputaran disc. Maka sebagaimana gerakan laser keluar, gelendong motor pemintalan DVD harus melambat sedemikian sehingga bump berjalan melewati laser pada suatu kecepatan yang tetap dan data yang diubah disc pada kelajuan tetap. <br /><br />Suatu hal yang menarik bahwa jika DVD mempunyai lapisan kedua, awal track data lapisan menjadi di luar disc sebagai ganti di dalam. Ini memungkinkan player transisi secara cepat dari satu lapisan ke berikutnya, tanpa menunda pengeluaran data, karena ini tidak harus menggerakkan laser kembali ke senter dari disc untuk membaca lapisan berikutnya.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />URAIAN MATERI VIII<br />MENGOPERASIKAN DVD PLAYER <br />1) Setelah DVD player hooked up, menyalakan TV dan menemukan tombol power dan nyalakan DVD player. Dalam beberapa kasus, Anda juga akan perlu mengatur TV ke input saluran tertentu seperti VIDEO 1 untuk dapat melihat gambar. Lihat petunjuk manual DVD player untuk arah tertentu.<br /> <br />2) Untuk memasukkan DVD, menemukan dan tekan tombol berlabel OPEN / CLOSE atau EJECT. Ini bekerja dengan cara yang sama CD player beroperasi. Setelah Anda menekan tombol, sebuah nampan kereta harus keluar di mana Anda dapat menempatkan DVD. <br /> <br /><br />3) Masukkan data ke sisi DVD (sisi mengkilap) ke dalam baki kereta DVD. Menekan tombol EJECT atau OPEN / CLOSE lagi akan kembali baki kereta kembali ke DVD player dengan DVD.<br /> <br /><br />4) Pada titik ini Anda akan melihat layar peringatan muncul di TV, diikuti oleh layar Hadiah Kas biru. Mohon luangkan waktu untuk membaca kedua layar tampilan pertama Anda untuk memastikan Anda memahami dan mematuhi undang-undang hak cipta. Setelah layar peringatan, Anda akan datang untuk menu DVD utama.<br /> <br /> <br /> Pada titik ini, Anda akan mulai untuk antarmuka dengan DVD dan menu pilihan yang menggunakan kontrol Anda DVD terpencil. Below you will find a typical DVD remote control with some of the buttons labeled. Di bawah ini Anda akan menemukan kontrol DVD khas jauh dengan beberapa tombol berlabel. You should find similar buttons on your remote. Anda harus menemukan tombol yang mirip di remote Anda. Refer to your DVD Player's Owners Manual if you cannot find these buttons. Lihat ke Manual Pemilik DVD Player jika Anda tidak dapat menemukan tombol-tombol ini. Your remote and DVD player may have more buttons and features; however you will only need the ones labeled below. Jauh Anda dan DVD player mungkin memiliki lebih banyak tombol dan fitur, namun Anda hanya akan perlu yang berlabel di bawah ini.<br /> <br />5) Meskipun pilihan menu pada disk setiap bervariasi tergantung pada konten yang sebenarnya, mereka semua akan bekerja sama Anda akan melihat daftar nama modul belajar yang tersedia pada disk, dengan disiram Quantum berwarna merah di belakang modul pembelajaran pertama. Ini disiram merah indikator anda pada menu layar untuk menunjukkan apa pilihan yang Anda miliki disorot. <br /> <br /><br />6) Menggunakan tombol panah pada remote DVD Anda dapat mengubah pilihan Anda.. Setelah Anda telah menyoroti modul pembelajaran yang ingin Anda lihat, pilih dengan menekan tombol enter atau tombol pilih pada DVD Anda remote. Ini akan memunculkan modul pembelajaran sub-menu, dengan opsi / pilihan yang khusus untuk modul pembelajaran. <br /> <br />7) Setiap modul pembelajaran memiliki sub menu yang terdiri dari 3 elemen dasar yang sama. Sebuah tombol PLAY, tombol TINJAUAN dan tombol BACK GO. Elemen pertama dan terakhir yang cukup jelas. Dengan menyoroti dan memilih baik atau BERMAIN KEMBALI, Anda akan BERMAIN modul belajar dari awal atau kembali ke menu utama, masing-masing. Pilihan TINJAUAN akan membawa Anda ke layar dengan bab poin. Ini adalah fitur unik dari DVD yang pada dasarnya bertindak sebagai penanda dalam konten pada DVD sehingga Anda dapat melompat ke kanan ke setiap saat. Sebagai contoh, jika ada titik bab seleksi disebut Return on Investments dan Anda ingin memulai modul belajar dari titik itu, Anda bisa sorot kotak berjudul Return on Investment dan pilih. Modul belajar akan mengambil dari titik itu dan memutar ke depan.<br /> Perlu diketahui, layar REVIEW dan bab poin ditujukan untuk hanya itu, tinjauan. Baru AE harus melihat modul pembelajaran sepenuhnya sebelum menggunakan menu REVIEW, karena mereka akan kehilangan konten yang kemungkinan besar akan ditemukan pada ujian! Dengan menggunakan tombol ini Anda dapat menavigasi bolak-balik melalui DVD dan pergi dari modul ke modul.<br /> Tidak disebutkan di sini, tapi seperti CD audio, DVD player memiliki fungsi untuk maju cepat, mundur, berhenti, dan melompat ke bagian berikutnya.Secara umum Anda tidak harus menggunakan fungsi-fungsi ini, kecuali jika Anda meninjau pertunjukan Jangan maju cepat atau melewatkan segmen dari modul pertama kalinya melalui, karena Anda mungkin akan kehilangan informasi penting yang nantinya akan dibahas dalam modul lain atau tes. <br /> <br /><br />8) Bila Anda telah menyelesaikan menonton isi dari modul pembelajaran, DVD otomatis akan kembali ke submenu yang modul pembelajaran itu. Jika Anda ingin melanjutkan pelatihan Anda, pilih GO KEMBALI dan DVD akan kembali ke menu DVD utama. Di sini Anda dapat memilih modul belajar yang berbeda untuk bekerja pada. Ulangi langkah 5-7 untuk mengakses modul belajar lainnya pada disk. <br /><br /> <br /> 9) Jika Anda melihat pertunjukan dan harus berhenti sepenuhnya, Anda memiliki beberapa pilihan Pertama, di remote Anda akan ada sebuah tombol yang menyatakan MENU MENU atau DVD. Dengan menekan tombol ini, DVD akan segera menghentikan pertunjukan dan membawa Anda kembali ke menu. Dari sana Anda dapat membuat pilihan baru atau hanya menghapus DVD dan mematikan DVD player Lihat langkah 2 untuk petunjuk membuka dan menutup baki kereta DVD player untuk mendapatkan DVD. <br />Sebuah kata dari hati-hati, ketika Anda telah menyelesaikan dengan menggunakan DVD dan Anda siap untuk menghapusnya dari DVD player, jangan tekan tombol EJECT atau BUKA / TUTUP pada DVD player sedangkan DVD yang aktif dan menampilkan urutan video. Meskipun hal ini tidak akan merusak DVD, akan ketegangan DVD player dan dapat menyebabkan masalah di masa depan. Juga, tidak pernah mendorong baki kereta atau mencoba untuk menariknya keluar ketika sedang bergerak. Hal ini telah lama praktek umum dengan CD player, tapi seperti CD player, itu akan aus motor yang bergerak nampan bolak-balik, akhirnya meninggalkan Anda tanpa menggunakan DVD player. Hanya menggunakan tombol untuk membuka dan menutup baki kereta.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Cara Burning Data Files Ke CD/DVD Dengan Nero 7<br />Sekarang saya akan menerangkan bagaimana cara mem – Beckup dengan cara Burning Data di Software NERO 7. Lagi – lagi di software NERO 7, memang software NERO 7 sangat membantu para pengguna untuk melakukan hal-hal yang terpenting dalam masalah Backup, Copy, Erase dan sebagainya. Langsung saja ke intinya yaitu mem – Backup dengan cara Burning Data di software NERO 7. Sebagai berikut langkah – langkahnya :<br /><br />1. Double klik pada icon , Tunggu proses loading selesai , setelah itu klik icon .<br /><br />2. Selanjutnya, setelah di klik icon Data Burning. Untuk memulai backup data dengan cara Data Burning, klik icon . untuk mencari/menambah file/data yang ingin di backup.<br /><br />3. Selanjutnya, setelah tadi di klik icon Add. saya ambil data/file yang ingin di backup yaitu file Packet Tracer 4 dan Games Flash, setelah itu klik Open atau tekan Enter. Seperti berikut tampilannya :<br /> <br /><br /> <br /><br />4. Setelah itu, beri nama pada CD/DVD R/RW. Contoh saya beri nama CD/DVD saya yaitu Latihan Backup Data, setelah di beri nama CD/DVD nya.<br /> <br /><br />5. Selanjutnya, setelah di beri nama CD/DVD dan Di atur pengaturan Burning nya. Sekarang tinggal di di klik icon , untuk memulai Backup Data dengan Cara Data Burning. Setelah di klik tinggu proses Burning Data selesai hinga 100% atau Successful. Sebagai berikut tampilannnya : <br /> <br /><br /> <br /><br /><br />6. Tunggu ya proses Burning Data nya selesai.<br /><br /> <br />7. Selanjutnya, setelah menunggu – nunggu proses Burning Data selesai. Akhirnya selesai juga proses Burning Data, lalu klik Ok. Sebagai berikut tampilannya :<br /> <br /><br /><br />8. Selanjutnya, setelah Burning Data selesai. Untuk cara mengecek apakah Burning Data yang tadi apakah benar-benar sama atau tidaknya dengan cara klik , klik icon dan pilih icon .<br /><br />Habis itu lihat apakah sama atau tidak, sebelum saya memulai Burning Data tadi saya memilih file Packet Traser dan Games Flash. Dan hasilnya sama, Sebagai berikut tampilannya :<br /><br /> <br /><br /><br />9. Selesai dech saya menerangkan bagaimana cara Mem – Backup Data dengan cara Burning Data di Software NERO 7.<br /><br /><br />FORMAT FILE AUDIO<br /> <br /><br /><br /></span>JHOE-86http://www.blogger.com/profile/16533290706824154485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2841550277591377222.post-26786333046630567392011-11-29T19:08:00.000-08:002011-11-29T19:14:36.228-08:00KONVERSI KASET KE CD<br />Melakukan konversi cassette ke CD<br />1.1 Menjelaskan prinsip konversi<br />1.2 Mengoperasikan peralatan konversi<br />1.3 Merawat peralatan konversi<br /><br /><br /><span class="fullpost"><br />URAIAN MATERI I<br /><br />MATERI PRINSIP KONVERSI<br />PIRANTI KONVERSI :<br />1. Phonograph atau piranti analog lain meliputi stereo, tape deck atau piranti lain untuk perekaman.<br />2. Penguat stereo : Jika merekam dari suatu phonograph atau modular tape deck diperlukan penghubung piranti dengan komputer misalnya melalui kabel stereo kemudian dihubungkan amplifier pada komputer.<br />3. Sumber masukan : Merekam dari piranti analog ke player sebanarnya dapat melalui dua cara : melalui microphone yang dihubungkan ke perangkat stereo atau piranti lain pada komputer.<br />4. Sound Card : Sound card yang baik diperlukan untuk merekam dengan hasil kualitas tinggi.<br />5. Pilih perangkat lunak untuk mengedit / memfilter suara : perangkat lunak ini berfungsi memindahkan noise yang dibawa oleh media, piranti dan lingkungannya. <br />6. CD kosong : untuk komputer professional siapkan konfigurasi media terbaik. <br /><br />MEREKAM<br />1. Merekam Kaset <br />a. Langkah pertama adalah menghapus isi rekaman. <br />b. Perhatikan mesin perekam apakah mono atau stereo. Sebuah perekam mono akan merekam dengan dua track, satu untuk masing-masing sisi tape. Perekam stereo menggunakan 4 track, satu untuk setiap kanal dari masing-masing sisi. Head perekam dan playback ditempatkan se-demikian sehingga jalan sisi satu menggunakan track pertama dan ketiga, sementara sisi dua menggunakan track kedua dan keempat. <br />c. Suara atau musik diumpankan ke dalam mikrophon, <br />d. kemudian oleh mikropon diubah menjadi arus listrik dan dikuatkan sebagai rekaman disc. <br />e. Sinyal kemudian diumpankan ke dalam suatu elektromagnetik yang dinamakan head perekam. Variasi arus listrik menghasilkan derajat variasi dan pola magnetisasi, seperti yang dilewatkan pada head playback, menginduksi arus listrik dalam elektromagnetik. <br />f. Sinyal ini kemudian dikuatkan dan direproduksi melalui speaker. <br /><br /> <br /><br />2. MEREKAM DARI RADIO<br />a. Putar volume radio sehingga suara dapat terdengar jelas. Jika volume radio terlalu nyaring, maka suara hasil rekaman akan cacat ketika diputar ulang <br />b. Masukkan pita kaset kemudian pilih mode kecepatan yang akan dipakai <br />c. Hubungkan konektor stereo ukuran 1/8” ke terminal LINE OUT radio atau terminal headphone. Kemudian salah satu ujung yang lain, dihubungkan dengan terminal LINE IN yang terdapat pada VersaCorder.<br />d. Tekan tombol RECORD dan PLAY pada saat yang bersamaan. Lampu indikator merah akan berkedip. Atur volume pada VersaCorder sesuai dengan kebutuhan untuk perekaman. Yang perlu diperhatikan, bahwa jika saklar TIMER pada kondisi ON maka perekaman dengan cara normal tidak akan bekerja. Jadi pastikan tombol ini dalam kodisi OFF.<br /><br /><br /><br /><br /><br />a. Cara Merekam Menggunakan Pewaktu (timer):<br />a. Untuk mengaktifkan ON time, tekan tombol program satu kali. Angka “1” dan “ON” akan terlihat pada layar LCD.<br />b. Tekan tombol DAY sampai hari yang telah diset terlihat pada layar. VersaCorder ini dapat merekam pada hari apapu baik akhir minggu, akhir hari maupun setiap hari.<br />c. Pilih perkiraan waktu (jam) dengan menekan tombol HOUR sampai jam ditampilkan pada layar.<br />d. Pilih perkiraan waktu (menit) dengan menekan tombol MIN sampai menit ditampilkan pada layar.<br />e. Untuk mengaktifkan OFF time, tekan tombol PROGRAM satu kali sehingga tulisan OFF tampil pada layar. Lakukan seperti langkah ke-2 s/d ke-4 di atas untuk menentukan lamanya waktu OFF. <br />f. Atur saklar TIMER ke posisi on lalu tekan tombol RECORD dan PLAY pada saat yang bersamaan. Pastikan bahwa Voice Activation pada posisi off. Setelah kita mengatur timer seperti langkah di atas, kita dapat menekan tombol CLOCK untuk kembali ke menu dengan tampilan jam. <br />b. Cara merekam menggunakan <br /> aktifasi suara (voice actiation)<br />a. Atur VersaCorder pada posisi kecepatan QUARTER untuk mendapatkan durasi perekaman yang cukup lama<br />b. Pindah saklar voice actiated ke posisi on<br />c. Tekan tombol PLAY and RECORD pada saat yang bersamaan <br />d. Atur SENSITIVITY sehingga perekaman dapat dimulai ketika ada suara orang (suara pembicaraan)<br />c. Merekam pembicaraan telepon :<br />a. Hubungkan konektor ganda ke saluran phone beep dan input mic yang terdapat di bagian depan VersaCorder<br />b. Hubungkan pemisah jalur telepon (phone line splitter) ke terminal telepon <br />c. Hubungkan jalur telepon yang ada ke splitter<br />d. Hubungkan phone plug dari patch cord ke splitter<br />e. Atur kecepatan VersaCorder ke mode QUARTER untuk mendapatkan durasi maksimum.<br />f. Pindah saklar voice actiated ke posisi on<br />g. Tekan tombol PLAY and RECORD pada saat yang bersamaan <br />h. Atur SENSITIVITY ke nomor 2 kemudian dites untuk memastikan bahwa perekaman dapat dimulai ketika ada suara pembicaraan <br /><br />3. Melakukan Playback(memutar ulang) kaset :<br />a. Masukkan pita kaset, pilih side pita yang akan diputar.<br />b. Untuk memulai putaran dari awal gulungan kaset, gunakan tombol FORWARD atau REWIND sampai tape tergulung semua<br />c. Setelah selesai menggulung pita, tape akan berhenti otomatis. <br />d. Lanjutkan dengan menekan dengan menekan tombol PLAY. <br />e. Jika ingin menguji hasil perekaman, posisikan volume pada ukuran yang sesuai sehingga suara tidak cacat. Gunakan kecepatan normal/standar <br /><br />PROSEDUR PEMBUATAN CD:<br />1. Premastering :<br />a. Persiapan data yang akan direkam. Pemberian indeks di data<br />b. Penyusunan <br />c. Pemformatan kembali <br />d. Pemindahan ke pita magnetic. <br />e. Sekarang data siap untuk imprinted ke dalam CD <br />2. Mastering :<br /> Mastering meliputi peralihan pisik dari data ke dalam pit dan land.<br /> Langkah-langkahnya: <br />a. Pertama, lapisan diberi phoresist yang sensitip terhadap cahaya diputar dilapisi pada kaca disk mastering yang bersih dari a solvent solution. <br />b. Phoresist disinari berkas dimodulasi cahaya gelombang pendek, yang membawa kode data. <br />c. Master ditingkatkan kedalam proses basah dengan menyinarinya<br />d. Etsa dilakukan dengan cara menyinari area sehingga bagian yang tinggal sama dengan pola yang akan diperoleh pada CD.<br />e. Selanjutnya master dilapisi (dengan menggunakan teknik elektro plating) dengan ketebalan lapisan logam sekitar 300 µm membentuk a stamper replica negatip dari disk.<br />f. Lapisan photoresist selama proses ini dihilangkan, namun kebanyakan stampler tahan lama dibentuk dan dapat digunakan untuk replikasi CD. Biasanya stamper dapat digunakan untuk menghasilkan beberapa puluh dari ratusan CD sebelum lusuh.<br />g. Akhir proses dari injeksi molding yang digunakan untuk menghasilkan permukaan compact disk. Plastik panas diinjeksikan ke dalam cetakan, dan kemudian ditekan berlawanan stampler dan didinginkan menghasikan CD. <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />URAIAN MATERI II<br /><br />1. MENGOPERASIKAN PEMUTAR KASET<br />A. BAGIAN-BAGIAN PEMUTAR KASET<br /> <br />1. Pengatur hari <br />2. Pengatur jam <br />3. Pengatur menit <br />4. Internal Mikfopon <br />5. Lampu indikator <br />6. Pemanggil waktu <br />7. Jam<br />8. Program<br />9. Timer ON/OFF<br />10. Terminal Headphone<br />11. Nada telepon <br />12. Input mic <br />13. Knob volume<br />14. Tombol aktivasi suara <br />15. Record<br />16. Play<br />17. Tombol aktivasisuara(ON/OFF)<br />18. Rewind<br />19. Forward<br />20. Stop/Eject<br />21. Kecepatan normal<br />22. Pause<br />23. Reset penghitung Pita<br />24. Tampilan <br />25. Penghitung pita<br /> <br /><br />B. POSISI CONTROL<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />C. MENGHUBUNGKAN SUMBER TEGANGAN <br /> Player dengan merk “VersaCorder” ini dapat bekerja dengan menggunakan adaptor AC atau 4 buah batere berukuran C maupun batere isi ulang (rechargeable batteries). <br /> Batere penting untuk menjaga kondisi jam dan memori program jika kabel power adaptor dicabut dari player ini lebih dari 3 menit.<br /><br /><br /><br /><br />D. PEMASANGAN BATREY<br /> Untuk memasang batere, penutup batere ditekan ke bawah sampai pengait terlepas kemudian dorong keluar.<br /><br />E. MENGATUR HARI DAN JAM<br /> Tekan dan tahan tombol CLOCK ketika hendak mengubah waktu<br /> Selama tombol CLOCK ditahan, tekan tombol DAY kemudian pilih hari yang sesuai seperti yang ditampilkan pada display.<br /> Selama tombol CLOCK ditahan, tekan tombol HOUR sampai tanda AM/PM tampil pada display<br /> Selama tombol CLOCK ditahan, tekan tombol MIN kemudian pilih setting waktu yang sesuai. Setiap kali tombol MIN ditekan, maka secara otomatis SECONDS direset kembali ke 0. <br /><br />F. MEMASUKKAN PITA KASET<br />Tekan tombol STOP/EJECT untuk membuka tempat kaset. <br /><br /><br />2. MENGOPERASIKAN CD PLAYER<br />Fungsi CD player: <br /> menemukan dan membaca data yang disimpan sebagai bump dalam CD. <br /> CD player merupakan alat yang dapat memotong secara tepat. <br />BAGIAN-BAGIAN CD PLAYER <br />Bagian CD Player:<br /> Disc Drive<br /> Laser Pickup Assembly<br /> Disc Drive motor<br /> Laser Lens<br /> Tracking motor<br /> Tracking Drive<br /><br /><br /><br /><br />CD ROM<br />Bagian –bagian CD ROM :<br />1. Lampu indikator loading/unloading/busy. <br />2. Disc tray<br />3. Terminal headphone (3,5 mm)<br />4. Kontrol volume headphone<br />5. Tombol OPEN/CLOSE<br />6. Lubang untuk membuka tray jika diperlukan (emergency). <br />7. Terminal output audio<br />8. Jumper (soket) untuk memilih konfigurasi (mode master, slave atau cable select).<br />9. Konektor ATAPI, ATAPI konektor bus dengan pin berjumlah 40 kaki digunakan untuk lalu lintas data dengan komputer <br />10. Terminal catu daya.<br />Menginstal drive CD-ROM ke dalam komputer <br />• Cek konfigurasi pengaturan jumper drive CD-ROM seperti master, slave, CSEL.<br />• Matikan komputer dan lepas kabel power supplay dari komputer.<br />• Pindahkan tutup komputer.<br />• Instal drive CDROM ke dalam komputer dan kencangkan dengan skrup. <br />• Cek pengaturan kartu antarmuka.<br />• Instal kartu antarmuka ke dalam slot.<br />• Kencangkan kabel antarmuka dari kartu antarmuka ke drive CD-ROM.<br />• Kencangkan koneksi kabel audio sebagaimana diperlukan.<br />• Kencangkan kabel DC power supplay dari power supplay kopmuter ke drive CD-ROM.<br />• Instal tutup komputer. <br />Mengoperasikan Drive<br />• On kan SYSTEM meliputi drive CD-ROM<br />• Tekan tombp; OPEN/CLOSE drive CD-ROM untuk membuka tempat disc.<br />• Tempatkan disc ditengah-tengah tempat disc dengan sisi label diatas sebagaimana ditunjukkan dalam gambar. Tempat disc akan terbuka berhenti sejenak secara otomatis. <br />• Operasikan dengan mengacu buku petunjuk piranti driver CD-ROM. <br />Keselamatan Pemakaian CD ROM<br /> Sumber tegangan. CD ROM umumnya bekerja dengan menggunakan catu daya +12V dan +5V. <br /> Untuk menghindari hubung singkat maupun sengatan listrik, maka: <br />• Jangan terkena air atau benda cair lainnya <br />• Jangan membuka tutup CD-ROM terutama ketika sedang berputar karena dapat menyebabkan luka akibat terkena putaran CD yang keras<br />• Jangan menaruh benda-benda (terutama benda yang berat) di atas CD-ROM<br />• Jangan menggunakan CD-ROM jika tidak terpasang sebagaimana mestinya<br />• Pastikan hubungan kabel menancap dengan kuat<br /> Jika hal-hal di bawah ini terjadi, segera matikan SISTEM termasuk CD-ROM drive lalu cabut kabel power dari jala-jala listrik. Masalah tersebut diantaranya:<br />• Jika ada sembarang benda yang masuk ke dalam CD-ROM<br />• Bila ada cairan yang tumpah dan masuk ke CD-ROM<br />• Jika CD-ROM tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya, padahal langkah-langkah pengoperasian sudah benar. <br />• Jika CD-ROM akan dilepas <br />• Jika CD-ROM mempengaruhi kinerja bagian yang lain. <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />URAIAN MATERI III<br /><br />MATERI PERAWATAN PERALATAN KONVERSI<br />1. PERAWATAN PLAYER (VERSA CORDER) <br />a) Baca dan pahami cara pengoperasian dengan benar <br />b) Ikuti peringatan yang tertera pada player <br />c) Jangan didekatkan dengan air atau benda cair <br />d) Cabut kabel adaptor sebelum melakukan pembersihan. Gunakan kain kering dan halus untuk membersihkannya <br />e) Jangan menaruh VersaCorder di tempat yang panas (terkena sinar matahari langsung)<br />f) Jangan memasukkan benda-benda lain ke dalam VersaCorder ketika terbuka. Pada kondisi lembab benda tersebut dapat menyebabkan aliran arus yang akhirnya terjadi hubung singkat.<br />g) Jika tidak digunakan dalam waktu yang lama, lepas batere dan beserta adaptor dari listrik jala-jala. <br /><br />2. Perawatan CD<br />Banyak orang yang hobi mengkoleksi CD/DVD tapi tidak tahu bagaimana merawatnya. Tak jarang, keping ajaib itu hanya berserakan di kamar saja. Padahal untuk bisa tetep awet, membutuhkan perlakuan yang baik.<br />Perawatan CD/DVD yang baik bisa dibaca pada petunjuk pada saat membeli keping CD/DVD. <br />Perawatan dasar untuk CD/DVD :<br />a) Tidak memegang CD/DVD pada permukaannya, tapi peganglah lubang di tengahnya, <br />b) Tidak mencuci CD/DVD dengan air dan sabun biasa,<br />c) Tidak menulisi label dengan alat tulis berujung runcing, <br />d) Selalu menempatkan CD/DVD dalam suhu antara -5 - 55 derajat celcius.<br />e) Tempat CD/DVD dijaga kebersihannya untuk menghindari goresan. <br />f) Jauhkan CD/DVD dari sinar matahari langsung. Karena sinar matahari yang mengenai CD/DVD secara langsung bisa menghilangkan data yang tersimpan<br />g) Membersihkan Secara Berkala <br />h) Bersihkan CD/DVD secara berkala dengan blower, kain lembut ataucairan pembersih dengan cara mengusapkan secara perlahan dari dalam ke arah luar. Jangan pernah membersihkan CD/DVD dengan gerakan memutar.<br />i) Letakkan pada tempat khusus CD/DVD yang disebut CD Holder (mengindarkan tergores, rapi, memudahkan dicari. <br /><br />3. Perawatan Lensa CD-ROM <br /> Bersihkan lensa laser disc dengan pembersih lensa compact disc laser. <br /> Langkah-langkah : <br />a) Siapkan “laser lens cleaning disc yaitu sebuah CD yang digunakan untuk membersihkan lensa optic<br />b) Masukkan cleaning disc ke dalam tray <br />c) Tekan tombol OPEN/CLOSE<br />d) Biarkan selama kurang lebih 20 detik, hingga optik bersih.<br />e) Tekan tombol OPEN/CLOSE untuk mengeluarkan disc.<br /><br />Tips cara merawat player<br />Simpan player kamu ditempat yang jaun dari kelembaban dan udara panas. Jangan taruh player di samping kompor atau dalam kulkas. Karena seperti perangkat elektronik lainnya, player baik yang standar maupun yang portable alias bisa dibawa-bawa nggak tahan dengan cuaca ekstrim baik terlalu panas atau terlalu dingin, apalagi uap air.<br />Bersihkan secara berkala. Jangan hanya bagian luar saja yang dibersihkan, bagian dalam yang banyak bekerja juga perlu dibersihkan. Bersihkan bagian luar dengan kain lembab dan bagian dalam cukup dengan CD pembersih yang banyak dijual di toko peralatan elektronik.<br />Jika ingin memutar CD/VCD/DVD pastikan kepingan tersebut bersih dari noda, baik berupa debu maupun minyak. Kotoran yang menempel pada kepingan CD/VCD/DVD akan merusak bagian optik dari player kamu semua. Jadi buat amannya bersihkan terlibih dahulu kepingan CD/VCD/DVD sebelum kamu memasukkannya ke player.<br />Perlakukan player secara hati-hati.<br />Cabut listrik dari stop kontak jika player tidak digunakan dalam waktu yang lama atau sedang hujan petir. Ingat mencegar lebih baik dari pada memperbaiki.<br />Cara ngerawat kepingan CD/VCD/DVD<br />Simpan kepingan CD/VCD/DVD ditempat yang aman dan terhindar dari kemungkinan tergores. Misal kalau dilengkapi dengan kotak selalu kembalikan kepingan tersebut kedalam kotaknya selesai dipergunakan. Atau kalau tidak dilengkapi dengan kotak kamu bisa memanfaatkan tas CD yang dijual dengan harga sangat terjangkau.<br />Usahakan jangan menyentuh bagian bawah dari kepingan CD/VCD/DVD tersebut. Tangan kita pasti berminyak dan berkeringat, maka akan ada noda tangan yang tertinggal pada bagian permukaannya, ini akan merusak optik player kamu.<br />Jika kepingan CD/VCD/DVD kamu kotor dan tergores jangan sedih bin kesel dulu, kamu bisa mencoba membersihkannya dengan kain lembab, atau alkohol. Kalau cara ini tidak ampuh kamu bisa mencoba cairan pemoles motor atau mobil untuk menghilangkan goresan-goresan halus pada kepingan CD/VCD/DVD kamu.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /></span>JHOE-86http://www.blogger.com/profile/16533290706824154485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2841550277591377222.post-11034224239387552652011-11-29T19:03:00.000-08:002011-11-29T19:04:36.466-08:00TUGAS MAKALAH<br />Malakah 1 Mempersiapkan pembuatan dokumentasi video 1.1 Membuat skenario rancangan pengambilan gambar<br /> 1.2 Mengidentifikasi jenis dan fungsi alat-alat pendukung pembuatan dokumentasi video<br /> 1.3 Menjelaskan prinsip kerja dan pengaturan kamera<br /> 1.4 Menjelaskan teknik pengambilan gambar<br />Makalah 2 Membuat dokumentasi video 2.1 Mengoprasikan Kamera<br /> 2.2 Menginstal kamera<br /> 2.3 Melakukan perekaman gambar<br /> 2.4 Melakukan editing gambar<br /> 2.5 Melakukan reproduksi hasil rekaman<br /> 2.6 Merawat kamera<br /><br /><br /><span class="fullpost"><br />URAIAN MATERI I<br /><br />Penulisan Naskah Program TV<br />Dengan makin banyaknya stasiun televisi di Indonesia, menumbuhkan pula industri dibidang produksi pertelevisian atau yg dikenal dengan rumah produksi (production house =PH). Produksi program video dan juga program TV dapat dikerjakan dari yang sederhana sampai dengan menggunakan peralatan dan tehnik canggih. Sebuah produksi video/TV memerlukan pengelolaan yang rumit meliputi: pra produksi; konsep, ide/gagasan, survey, naskah/story board, anggaran; produksi; peralatan, kru, pengambilan gambar; pos produksi; editing dan penggadaan, namun demikian tiga pilar utama yang utama, yaitu : penulisan naskah produksi, Penggunaan kamera, dan editing, untuk dapat mewujudkan sebuah produksi.<br />Penulisan Naskah untuk film, televisi, termasuk video, lazim dengan istilah scenario (scenario). Skenario merupakan bentuk tertulis dari gagasan atau ide yang menyangkut<br />penggabungan antara gambar dan suara, dimaksudkan sebagai pedoman dalam pembuatan film, sinetron atau program televisi. Beberapa pakar sinematografi mengemukakan bahwa<br />scenario itu menjadi jiwa dan darah dalam produksi film atau cerita televisi. Urutan langkah atau pentahapan dalam penyusunan naskah scenario video<br /><br />a. Persiapan Menulis naskah/ Teks / Narasi<br />Yang harus dipersiapkan dalam menulis naskah, teks maupun narasi pada program TV adalah menemukan ide atau gagasan. Setelah ide ditemukan, seorang penulis naskah sangat perlu mempelajari substansi atau isi dari sumber-sumber yang terkait dengan substansinya, sehingga benar-benar memahami apa yang akan ditulis. Selanjutnya akan ditulis dalam bentuk apa, menjadi format program TV yang mana. Setelah ditetapkan format program yang dipilih maka baru berpikir bagaimana menulisnya. Untuk penulisan teks dapat diawali dengan penulisan kerangka tulisan (outline). Sedangkan untuk penulisan narasi dapat dilakukan menulis rencana gambaran visual yang akan diberi narasinya. Dalam hal ini narasi akan lebih memberikan penjelasan gambaran visual yang ditayangkan pada TV.<br />Narasi bisa berbentuk life dari pemeran ataupun dubing oleh pengisi suara. Dapat juga disuarakan oleh narrator maupun presenter. Sebelum menulis naskah untuk panduan roduksi<br />ditulis, biasanya didahului dengan membuat synopsis, dan Treatment<br />1) Sinopsis<br />Gambaran secara ringkas dan tepat tentang tema atau pokok materi yang akan dikerjakan. Tujuan utama ialah memudahkan pemesan (produsen) menangkap konsep, kesesuaian gagasan dengan tujuan yang ingin dicapai. Setelah synopsis ditulis maka sudah harus nampak<br />adanya: alur, isi cerita, Perwatakan pemain (bila ada), tempat, waktu, serta keterangan lain yang memperjelas synopsis.<br /><br />2) Treatment<br />Uraian ringkas secara deskriptif, bukan tematis, yang dikembangkan dari synopsis dengan bahasa visual tentang suatu episode cerita, atau ringkasan dari rangkaian suatu peristiwa. Artinya dalam membuat treatment bahasa yang digunakan adalah bahasa visual. Sehingga apa yang dibaca dapat memberikan gambaran mengenai apa yang akan dilihat. Dengan membaca treatment bentuk program yang akan dibuat sudah dapat dibayangkan. Sehingga perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut : <br />a) urutan dalam video sudah makin jelas,<br />b) Sudah kelihatan formatnya apakah dialog (bagaiamana pokok dialognya), narasi (bagaimana pokok narasinya),<br />c) Sudah dimulai adanya petunjuk-petunjuk tehnis yang diperlukan.<br />3) Skenario<br />Dari treatment kemudian dibuat naskah produksi atau scenario. Penulisan naskah produksi atau scenario harus operasional karena digunakan sebagai panduan tidak saja kerabat kerja (crew) tetapi juga pemain dan pendukung lain yang terlibat. Penulisan naskah atau scenario pada dasarnya menggambarkan sekaligus menyuarakan apa yang ingin disampaikan. Urutan synopsis-tritmen-skenario merupakan rangkaian yang baik untuk membuat naskah video (televisi), Baker (1981) mengemukakan juga pentahapan dalam membuat naskah, yaitu : concept story board, dan script. <br />Setidaknya ada dua format naskah untuk penulisan naskah TV/video, yaitu double colum, dan wide margin<br />a) Format kolom ganda (double colum).<br />Format ini lazim digunakan untuk menulis naskah informasi, dokumentasi, pendidikan. Format kolom ganda, lembar kertas dibagi menjadi dua ko lom utama, yaitu kolom visual (kiri) dan kolom audio (kanan). Pada kolom kiri berisi uraian yang menyangkut visual. Misal gambar harus dimabil dengan CU, kemudian zoom out, atau keterangan lain bagi kru kamera, termasuk siapa subyeknya, diambil dari mana, beberapa waktu lamanya pengambilan, dll.<br />Kolom kanan berisi segala sesuatu yang menyangkut audio yang berupa narasi, dialog para pelaku atau efek-efek suara lain yang diperlukan. Untuk memudahkan narator atau juru suara (sound man) maka dalam menulis kolom kanan, semua informasi yang tidak akan dibaca (disuarakan) ditulis dengan huruf capital. Sedang narasi atau dialog yang akan dibaca atau disuarakan ditulis dengan huruf kecil.<br /><br /> <br /><br />Format Wide Margin Format ini lebih lazim dipakai dalam cerita film atau sinetron. Sinetron Aku cinta Indonesia (ACI) naskahnya distulis dalam format Wide Margin. Dengan format wide margin tiap adegan ( kumpulan dari beberapa shot-scene) diuraikan atau dijelaskan dengan bahasa visual. Petunjuk dialog diketik dua spasi ditengah, sedang apa yang akan <br />nampak (visual) dijelaskan dalam bentuk paragraf .<br />Dialog biasanya diketik biasa, semua penjelasan untuk camerawan pengambilan gambar, ditulis dalam huruf capital. Penjelasan untuk tingkah laku pemain ditulis dalam tanda kurung dengan huruf capital pula. <br />Urutan penulisannya sebagai berikut<br />(1) Pertama kali ditulis : adegan (scene) ke….<br />(2) Gambar diambil dengan tehnik apa, misalnya : F.1, DISSOLVE, IN FRAME.<br />(3) Gambaran visual yang akan nampak<br />(4) Dialog<br />Contoh Format wide margin sebagai berikut.<br />ADEGAN 1<br />FADE IN (F.1)<br />EXRTERNAL KAMPUS – PAGI<br />(kemudian dijelaskan bagaimana pengambilan dari arah mana, apa saja yang nampak, tetapi jangan terlalu banyak member aba-aba kepada juru kamera karena nanti ada sutradara/pengarah acara)<br />KRISNA (JALAN TERGESA-GESA MENUJU GERBANG KAMPUS)<br />SANTI(BERDIRI MENUNGGU KRISNA)“hai krisna, ada apa sih kok buru-buru amat”<br />Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut ini ditulis kembali satu adegan dari serial ACI (di TVRI) dengan judul<br />: “Panggilan Hatinya” yang ditulis oleh Djasman Djakmin.<br />ADEGAN 10<br />INTR.SMA NEGERI (R,KLAS IIa2.2)-PAGI BU WIDYA DUDUK DIKURSI GURU MENGHADAPI SISWA-SISWANYA.<br />DIA BARU SAJA SELESAI MENGABSEN NAMA-NAMA SISWA.<br />BU WIDYA: Jadi hanya asti yang belum masuk hari ini<br />Hani: Iya, Bu,<br />BU WIDYA SETELAH MENULIS KEMUDIAN MEMANDANG HANI<br />BU WIDYA: Kenapa dia, apakah sakit ?<br />RINA : MENDAHULUI anu bu, katanya mau pindah sekolah,<br />katanya biar dapat masuk kelas A1<br />HANI MENOLEH KEARAH RINA SAMBIL MENDENGUS KESAL.RINA JADI SERBA SALAH <br />BU WIDYA MEMPERHATIKAN MEREKA DENGAN PENGERTIAN. PADA SAAT YANG SAMA KELAS JADI GADUH DENGAN BERBAGAI KOMENTAR ATAS UCAPAN RINA DIANTARANYA BISMAR YANG PALING VOKAL.<br />BISMAR: Ah, memang payah Bu, kemungkinannya kecil kali<br />BU WIDYA:PANDANG MENCARI-CARI, siapa yang bicara itu, kamu ya bismar<br />FERDI: Betul bu<br />BU WIDYA: Coba bismar kamu ke depan.<br />BISMAR MAJU KE DEPAN SAMBIL MEMUKULKAN BUKU KEPUNDAK<br />FERDI, TETAPI FERDI MENGELAK. DAN BISMAR TERUS MAJU KE<br />DEPAN SAMBIL DIIRINGI TAWA RIUH TEMANNYA...........dan seterusnya.<br />Dengan format seperti ini maka pengarah acara (sutradara) dan camerawan diberi kebebasan untuk berimprovisasi dalam pengambilan gambarnya, sesuai dengan keadaan yang diinginkan.<br />b. Menilai Naskah/Teks/Narasi<br />Setelah naskah/teks/narasi ditulis, maka perlu ada evaluasi atau penilaian dari produser, sebelum naskah tersebut diproduksi menjadi program TV. Penilaian teks akan menggunakan kriteria apakah telah menggunakan kaidah penulisan dan penggunaan bahasa yang benar serta<br />keterbacaannya.. Sedangkan untuk penilaian narasi akan lebih menggunakan bahasa sehari-hari (tutur)sesuai karakter tokoh. Apakah sudah komunikatip, shg mampu menjelaskan<br />atau dipahami penonton. <br />Demikian pula untuk menilai naskah/script yang akan diproduksi disamping dengan kriteria penulisan naskah harus ditaati juga akan dinilai kelayakan produksinya, apakah setelah diproduksi akan memiliki tingkat manfaat yang tinggi, memiliki daya tarik, apakah dapat diproduksi secara teknik, biaya produksi mahal atau tidak dan sebagainya.<br />c. Mengedit Naskah/Teks/Narasi<br />Setelah naskah/teks/narasi dinilai penulis naskah akan melakukan editing, mengedit sesuai saran, masukan dari produser. Untuk editing naskah program TV akan dilakukan sekaligus dalam bentuk naskah produksi yang di dalamnya telah terdapat petunjuk/perintah bagi kamerawan tentang teknik shoting dan obyek shoting. Petunjuk/perintah bagi <br />narator/presenter dalam membacakan narasi, durasi setiap scene dan sebagainya. Naskah ini selanjutnya digunakan sebagai panduan produksi.<br /><br />8 LANGKAH PENYUSUNAN SKENARIO<br /><br />Langkah Satu: Tentukan Isu Pokok (Focal Issue) atau Kebijakan yang hendak dirumuskan<br />Penyusunan skenario sebaiknya dimulai sebagai proses “from the inside out” bukan sebagai “from the outside in”. Jadi, mulailah dengan menentukan apa kebijakan atau keputusan yang hendak dilakukan oleh organisasi. Pada tataran nasional, misalnya, banyak keputusan atau kebijaksanaan yang akan dibuat oleh para Pimpinan Pemerintah akan dipengaruhi oleh yang akan membawa implikasi jangka panjang terhadap Daerah?<br />Salah satu cara terbaik untuk mengetahui apakah skenario tertentu akan mempunyai efek terhadap organisasi pemerintah adalah dengan mengetahui apa kebijakan pokok yang hendak dirumuskan. Beberapa contoh pertanyaan semacam itu adalah:<br />• Apakah Pemerintah perlu mengadakan perubahan drastis dalam kebijakan pembiayaan pembangunan?<br />• Apakah Daerah perlu mencari sumber keuangan baru, misalnya obligasi, dalam upaya mendorong pembangunan fasilitas umum daerah?<br />Langkah Dua: Indentifikasi Faktor Kunci (Key Factors)<br />Setelah keputusan atau kebijakan dapat dirumuskan, langkah kedua adalah mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan yang diperkirakan amat mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan kebijakan. Bagaimana sikap DPRD, bagaimana sikap masyarakat terhadap keputusan tersebut, bagaimana kemampuan keuangan daerah untuk membayar obligasi tersebut, bagaimana sikap pemerintah pusat?<br />Langkah Tiga: Menentukan Macro Driving Forces <br />Selanjutnya, identifikasi faktor-faktor lingkungan makro yang amat mempengaruhi factor kunci. Selain faktor-faktor lingkungan makro yang umum – ipoleksosbudhankam – ada baiknya kita berusaha mengidentifikasi faktor-faktor yang lebih spesifik yang mempengaruhi faktor-faktor kunci. Beberapa factor kunci yang akan mempengaruhi penyelenggaraan pemerintahan daerah di masa depan antara lain adalah: sistem politik nasional, kebijakan pembiayaan pembangunan nasional, kondisi ekonomi nasional, kebutuhan pembiayaan daerah, dll.<br />Langkah Empat: Tetapkan urutan prioritas dan ketidak-pastian dari key factors dan driving forces <br />Tetapkan ranking key factors dan driving forces atas dasar dua criteria: pertama, berapa besar pengaruh driving force tersebut terhadap keberhasilan isu atau kebijakan yang hendak dirumuskan; kedua, tingkat ketidakpastian dari factor-faktor pendorong (driving forces) tersebut.<br />Langkah Kelima: Pilihlah Landasan Pikiran untuk masing-masing Skenario <br />Hasil dari langkah keempat adalah garis sumbu (axis) yang memungkinkan akita membedakan beberapa scenario. Langkah ini merupakan langkah paling penting dalam proses penyusunan scenario. Tujuan kita disini adalah merumuskan beberapa scenario yang sangat mempengaruhi arah kebijakan masa depan yang hendak kita rumuskan.<br />Rumusan dari suatu scenario akan ditentukan dari dimana posisinya pada matrik factor-faktor pendorong yang terpenting. Misalnya, suatu Pemda menetapkan bahwa ada dua faktor pendorong yang akan menentukan sumber pembiayaan masa depan yakni, (a) penyelenggaraan pemerintahan dan daya beli masyarakat daerah. Atas dasar kedua driving forces tersebut dapat dirumuskan 4 bentuk scenario yakni: (1) Daya beli masyarakat daerah tinggi dalam kondisi sentralisasi pemerintahan; (2) Daya beli masyarakat daerah tinggi dalam kondisi desentralisasi pemerintahan; (3) Daya beli rendah rendah pada kondisi sentralisasi pemerintahan; dan (4) Daya beli rendah pada kondisi desentraliasi pemerintahan.<br />Implikasi keempat scenario tersebut terhadap kebijakan pembiayaan pembangunan daerah adalah sebagai berikut: Pada skenario (1) ih diuntungkan; pada scenario (2) produsen mobil hemat BBM luar negeri mungkin mendapat manfaat juga dari konsidi ini; pada scenario (3) mobil Amereika yang boreos BBM hanya akan laku di pasar DN; dan pada skenario (4) akan terjadi persaingan ketat dalam produksi model-model hemat BBM, tetapi mobil boros BBM akan mampu merebut pasaran juga.<br />Langkah Keenam: Rumuskan skenario <br />Setelah logika dan landasan fikiran untuk masing-masisng scenario berhasil dirumuskan, langkah selanjutnya adalah mencoba memperhalus rumusan scenario dengan cara menambahkan ketidakpastian baru atau memasukkan factor-faktor lain yang dipandang akan mempengaruhi jalanya scenario di masa depan. Misalnya, apakah dengan terpilihnya Presiden baru, akan membawa perubahan besar dalam jalan suatu scenario?<br />Langkah Ketujuh: Implikasi <br />Setelah scenario berhasil dirumuskan dengan cukup rinci, sekarang kita nilai bagaimana implikasi masing-masing skenario tersebut terhadap isu atau kebijakan yang hendak dirumuskan. Bagaimana daya tahan dari kebijakan atau isu tadi pada setiap scenario? Apa ada kelemahan dan kekurangan dalam kebijakan tersebut? Apakah kebijakan tersebut hanya bertahan pada satu scenario atau pada beerapa scenario? Kalau hanya dapat bertahan pada satu scenario, ini berarti kebijakan tersebut mengandung resiko yang amat besar.<br />Langkah Kedelapan: Tetapkan Indikator Pokok dan Tolok Ukur (Signposts)<br />Dari beberapa skenario yang ada harus dipilih salah satu yang paling sesuai dengan perkembangan sejarah. Segera setelah skenario dirumuskan, dan berbagai implikasi terhadap kebijaksanaan ditentu-kan, kemudian perlu ditetapkan beberapa indikator untuk memonitor pelaksanaan kebijakan.<br />Untuk menyusun skenario dibutuhkan persiapan. Persiapan untuk menggunakan skenario ini termasuk:<br />1. Menentukan tujuan penggunaan skenario, sehingga alasan menggunakan pendekatan skenario menjadi jelas dalam memikirkan masa depan.<br />2. Memilih tipe skenario yang paling sesuai dengan tujuan tersebut.<br />3. Memikirkan cara-cara memilih stakeholder yang terlibat dan lingkungan sehingga tercipta suasana yang mendukung proses pembelajaran dalam penyusunan skenario dan tindak lanjutnya<br /><br />MENENTUKAN TUJUAN<br />Penggunaan skenario sebagai alat untuk belajar akan lebih efektif apabila tujuannya jelas. Tujuan ini akan memandu pemilihan metode. Perlu dipikirkan dua hal yang berkaitan dengan tujuan.<br />1. Apa konteks pengambilan tindakan atau keputusan yang akan didukung oleh penggunaan skenario?<br />2. Pengetahuan tentang masa depan dan proses belajar mana yang diperlukan untuk mempersiapkan tindakan atau keputusan ini?<br /><br />MEMILIH PENDEKATAN SKENARIO<br />Perlu adanya pemilihan pendekatan skenario yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Ada empat tipe skenario.<br />1. Visi – Suatu visi tentang masa depan yang diinginkan atau yang ideal.<br />2. Proyeksi – Perkirakan seakurat mungkin tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Sesuai dengan kecenderungan yang ada sekarang.<br />3. Jalur – Penentuan bagaimana kita bisa beranjak dari keadaan sekarang ke masa depan dengan membandingkan keadaan sekarang dengan skenario masa depan yang diinginkan (visi).<br />4. Alternatif – Perbandingan antara berbagai pilihan melalui beberapa skenario dari tipe visi, proyeksi atau jalur.<br /><br />MEMILIH STAKEHOLDER YANG TERKAIT DENGAN KEBIJAKAN, CARA<br />BERKOMUNIKASI DAN TEMPAT<br />Kunci untuk meningkatkan proses belajar dengan pendekatan skenario adalah dengan mencocokkan pilihan stekeholder yang terlibat dalam proses pengambilan kebijakan dan yang terlibat dalam pelaksanaannya, tempat dan cara komunikasi dengan tujuan skenario. Dalam hal ini perlu mengidentifikasi bentuk pertemuan, media dan orang yang cocok untuk bagian- bagian yang berbeda selama kegiatan penyusunan skenario. <br /><br />Prinsip utama dalam memilih hal-hal tersebut adalah bahwa skenario yang paling berguna adalah yang mempengaruhi proses belajar para pihak kepentingan sehingga mereka lebih mampu bertindak dengan cara-cara baru di masa depan. Skenario harus ”hidup dalam benak, yaitu kosmos kecil para pengelola dimana segala pilihan dipertimbangkan dalam mengambil keputusan”.<br /><br />Tantangan terbesar yang hadapi dalam penggunaan skenario adalah untuk melibatkan orang-orang yang akan bertindak nantinya. Ini berarti bahwa anda harus ada pemilihan para peserta secara seksama, dan berupaya untuk menciptakan suatu proses dimana terjadi proses belajar yang terfokus pada tindakan. Sambil merancang proses ini, perancancang skenario harus tetap peka dan transparan tentang sejauh mana dia dapat memaksakan idenya sendiri untuk mempengaruhi proses belajar untuk mencapai tujuan kelompok tertentu. Bersiaplah untuk menginvestasi daya dan upaya yang dibutuhkan. Melibatkan orang agar bersikap sungguh-sungguh sehingga proses-proses belajar bersama berjalan efektif memang memerlukan waktu.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />URAIAN MATERI II<br /><br />BAGIAN-BAGIAN KAMERA ALAT <br />1. Zoom : Fungsi ini memindahkan titik pandang dari dekat ke lebih jauh dari subyek <br />2. Fokus Untuk mendapatkan fokus terbaik, diperbesar sedekat mungkin pada subyek, atur cincin hingga fokus tajam , kemudian perkecil untuk mendapatkan pembingkaian yang dikehendaki. <br />3. Iris kamera Fungsi: mengendalikan cahaya yang datang melalui lensa <br />4. Iris kamera Fungsi: mengendalikan cahaya yang datang melalui lensa <br />5. Audio:<br />Hampir semua pemakai kamera menggunakan mikropon built-in, biasanya stereo hi-fi. <br />Keberadaan sinyal audio sangat penting untuk pengambilan audio dengan hasil baik. <br />6. Shutter:<br />Shutter mempunyai variasi aplikasi, khususnya untuk mendukung gerakan cepat. <br />7. Effects:<br />Penggunaan efek dapat dilakukan dengan menggunakan built-in efek digital,misal digital mix strobe, untuk memberikan hasil bidikan yang lebih baik asalkan tidak berlebihan.<br />MIKROPON AUDIO<br />• Mikropon yang digunakan adalah mikropon terbaik <br />• Yakinkan mic dapat mengambil suara dengan baik. <br />• Mic yang terlalu omni-directional akan mengakibatkan banyak suara gaduh dan informasi penting sukar untuk dengar. <br />PENCAHAYAAN (LIGHTING)<br />Pencahayaan sangat penting dalam proses pengambilan gambar agar didapat hasil yang baik.<br />OPERATOR KAMERA TELEVISI<br />Ada dua macam:<br />Operator studio dan OB Van<br />Operator Lapangan <br /><br />PENDUKUNG KAMERA<br /><br />Alat-alat pendukung Kamera terdiri dari antara lain: lensa, tripod, remote control, filter, dll.<br />A. Lensa.<br />Lensa adalah ujung tombak dari pada sebuah kamera, bagus dan tidaknya sebuah gambar hasil pemotretan sangat tergantung dari kualitas sebuah lensa. Ketajaman detail, kontras dan kualitas warna sangat dipengaruhi oleh kualitas lensa. Dalam hal ini lensa adalah faktor yang paling penting dalam menghasilkan kualitas foto. Pada saat ini dengan bermacam-macam jenis kamera, terutama kamera SLR, maka jenis lensapun sangat beragam dan jumlah maupun produsennya sangat banyak. Lensa tidak hanya diproduksi oleh pembuat kamera tapi banyak juga produsen yang khusus hanya memproduksi lensa. <br /><br />1. Lensa Standar<br />Dinamakan lensa standar karena lensa ini memiliki fokus yang sesuai dengan pandangan mata manusia. Sudut pandang lensa ini sama dengan sudut pandang mata manusia, Jadi tidak menjauhkan obyek maupun mendekatkan objek. Fokus pada lensa standar adalah 50 mm. Disamping kiri adalah lensa Standar <br /> <br />Gambar 8. Lensa Standar 50 mm f/1.8.<br />2. Lensa Sudut Lebar<br />Lensa sudut lebar disebut dengan Wide Angle Lens, dengan lensa ini kita dapat menangkap obyek lebih banyak. Hal ini dikarenakan sudut lensa ini lebih lebar, sesuai dengan namanya Wide Angle Lens yaitu Lensa Sudut Lebar. Dengan menggunakan lensa ini maka obyek menjadi lebih jauh dan mengecil. Fokus pada lensa ini adalah 17 mm, 20mm, 24mm, 28mm dan 35mm.<br /> <br />Gambar 9. Lensa Wide Angle 35mm f/2.<br />3. Lensa Mata Ikan<br />Lensa mata ikan dinamakan juga Fish Eye Lens. Mengapa dinamakan demikian? karena sesuai dengan bentuk dari lensa ini yang memiliki permukaan yang sangat cembung seperti mata ikan koki yang melotot. Lensa ini sebenarnya dapat dikategorikan sebagai Lensa Sudut Lebar namun karena dia memiliki sudut yang sangat lebar dan memiliki titik fokus yang begitu pendek yaitu 14 mm, 15 mm atau 16 mm dan bentuknya yang melotot seperti mata ikan maka dinamakan Lensa Mata Ikan atau Fish Eye Lens.<br /> <br />Gambar 10. Lensa Fish Eye 14mm f/2.8.<br />4. Lensa Tele<br />Lensa yang paling digemari oleh paparazi karena dengan menggunakan lensa ini, fotografer dapat menangkap dan mendekatkan jarak obyek. Dengan menggunakan lensa tele obyek yang jauh dapat terlihat lebih dekat, maka paparazipun dapat tersenyum senang karena berhasil memotret sang artis dari jarak yang jauh tanpa harus mendekatinya dengan resiko babak belur dihajar bodyguardnya, atau motret singa yang sedang kelaparan dari jarak yang aman. Bayangkan jika harus motret singa dari jarak 2 meter karena hanya menggunakan lensa standar.<br /> <br />Gambar 11. Lensa Tele 300mm f/2.8.<br />5. Lensa Zoom<br />Saat ini lensa zoom adalah lensa yang sangat populer karena kepraktisannya. Dengan memiliki sebuah lensa zoom itu sama artinya dengan memiliki beberapa buah lensa, karena kemampuan lensa ini yang dapat merubah titik fokusnya. Dengan kelebihan yang dimiliki lensa ini, kita tidak perlu membawa lensa terlalu banyak dan tidak perlu lagi mengganti-ganti jenis lensa apabila hendak hunting foto. Ukuran lensa zoom bervariasi seperti 28-80mm, 35-70, 80-200mm, 70-300mm.<br /> <br />Gambar 12. Lensa Zoom 70-300mm f/3.5-f/5.6.<br />B. Tripod<br /> Tripod atau bisa disebut juga kaki tiga, adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menahan getaran pada kamera, biasannya digunakan untuk kecepatan rana yang lambat dan sangat lambat. Misalnya saat hendak memotret keindahan kota di malam hari dengan kecepatan 1 detik atau memotret obyek dengan cahaya yang sangat kurang tanpa mengunakan lampu tambahan seperti blitz dengan kecepatan dibawah 1/10 detik. Dengan menggunakan Tripod maka kamera terhindar dari guncangan / goyangan yang diakibatkan oleh berbagai hal seperti goyang karena getaran tangan atau goyang karena tarikan nafas, fotopun akan tetap tajam dan indah walau menggunakan speed yang lambat.<br />Selain tripod Monopod memiliki fungsi yang hampir sama dengan tripod, namun hanya memiliki satu kaki jadi kita masih harus tetap memegangnya. Monopod hanya menghindari getaran secara vertikal.<br /> <br />Gambar 13. Tripod dan Monopod<br />Monopod <br />Secara umum monopod sama dengan tripod, baik fungsi maupun bagian-bagiannya. Perbedaan antara tripod dengan monopod hanyalah terletak pada kakinya. Sesuai dengan namanya, monopod hanya memiliki satu kaki. Monopod sangat berguna ketika kita melakukan shooting di tempat yang ramai ataupun di tempat yang miring dan tidak rata. <br /><br />Trolly <br />Trolly adalah landasan yang memiliki tiga buah roda. Trolly biasanya digunakan untuk landasan tripod. Tripod yang diletakkan di atas trolly dapat digerakkan secara bebas dengan mendorongnya. Penggunaan tripod di atas trolly mengandaikan permukaan landasan yang rata. Jika tidak, maka gerakan trolly akan tersendat-sendat dan hasil rekaman gambar akan cenderung bergetar-getar (shaking). <br /><br />Dolly <br />Dolly adalah alat penyangga kamera yang berbentuk seperti kereta yang digerakkan di atas landasan berupa rel. Untuk menggerakkannya di atas rel, diperlukan petugas khusus untuk mendorongnya. Kamera beserta peratornya berada di atasnya.<br /><br />Studio Pedestal <br />Studio Pedestal adalah penyangga kamera yang khusus digunakan untuk produksi di dalam studio. Jika boleh dikatakan, studio pedestal adalah gabungan tripod dengan trolly. Kameraman bebas menggerakkannya ke mana pun dikehendaki. Tuas pengendali pada studio pedestal menyerupai alat kemudi pada mobil. <br /><br /> Crane atau Boom <br />Crane atau boom adalah penyangga kamera berkaki tiga yang berleher panjang. Kameraman tidak perlu memegang kamera secara langsung. <br />Arah kamera dapat diatur/ dikendalikan dari bawah, karena di bagian bawah terdapat tuas untuk menggerakkan kamera. Crane atau boom sangat berguna untuk pengambilan gambar dari sudut high angle. Itulah alasannya kenapa leher crane atau boom didesain berukuran panjang seperti leher jerapah. <br /><br />Jib Traveller <br />Jib traveler adalah alat penyangga kamera yang bentuknya hampir sama dengan crane/ boom, tetapi ukurannya bisa sampai 4 kali lipat lebih besar. Selain itu, perbedaannya terletak pada adanya monitor di bagian pengendalinya untuk mengontrol gambar yang sedang direkam.<br />C. Filter<br />Filter dipasang di bagian depan lensa, dibuat dari kaca bermutu tinggi. Dalam dunia fotografi filter ada berbagai macam jenisnya, mulai dari yang hanya berfungsi memperindah gambar, sampai dengan yang dapat memberikan efek-efek khusus pada foto. Salah satu filter yang dianjurkan untuk selalu dipasang pada kamera adalah type A1 Skylight atau UV. Disamping dapat melindungi lensa dari goresan, karena filter ini sifatnya yang netral dan tidak merubah warna aslinya. Selain kedua jenis filter diatas, masih banyak jenis filter yang digunakan, misalnya Polarizing, yang efeknya membuat warna langit menjadi lebih pekat dan warna permukaan air menjadi lebih bening, Diffusion atau disebut juga Soft Focus memberikan efek yang lembut pada foto, filter ini biasa digunakan pada saat pengambilan closeup. Ada juga filter Cross Screen yang memberikan efek bintang pada lampu dan masih banyak lagi.<br /> <br />Gambar 14. Filter Kamera.<br /><br />D. Blitz<br />Flash, Lampu Kilat atau orang biasanya menyebutnya Blitz, adalah sebuah alat yang dapat memberikan cahaya buatan. Digunakan pada saat memotret pada kondisi kurang cahaya, seperti di dalam ruangan, ditempat yang gelap, malam hari dsb. Ukuran kekuatan lampu kilat disebut GN (Guide Number). Semakin besar nilai GN maka semakin kuat juga lampu kilat menerangi obyek, dalam pengertian semakin besar GN maka jangkauan lampu kilat ini akan semakin jauh, dan biasanya semakin besar pula fisik lampu kilat tersebut.<br />Setiap lampu kilat berbeda-beda kemampuannya tergantung dari type dan GN yang dimiliki. Namun yang pasti adalah efek lampu kilat ini ditentukan pula oleh besarnya bukaan diafragma dan kecepatan film. Jadi semakin besar bukaan diafragma, maka akan semakin jauh daya jangkau sebuah blitz, begitu juga dengan kecepatan film, semakin besar ASA film maka daya jangkau blitz akan semakin jauh.<br />Selain digunakan ditempat-tempat yang gelap atau cahaya yang kurang, blitz dapat juga digunakan pada tempat tempat yang terang dengan tujuan tertentu. Misalnya untuk memotret obyek yang mendapat penyinaran oleh matahari dari sebelah kiri, maka disebelah kanan obyek akan menampilkan bayangan hitam yang sangat kuat, maka dengan menggunakan blitz akan melembutkan atau mengurangi efek bayangan yang terlalu gelap yang ditimbulkan oleh cahaya matahari yang sangat kuat tersebut. Teknik ini biasa disebut dengan Fill in.<br /> <br />Gambar 15. Blitz<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />URAIAN MATERI III<br />PENGATURAN KAMERA<br />Meliputi :<br /> Depth of Field (DOF)<br /> Fokus pull<br /> Fokus throw / defokus <br /> Shutter<br /> Ekspose <br /> Cahaya latar belakang gambar <br /> Viewfinder<br /> Zebra strip<br /> Zooming <br />Mengatur Depth of Field (DOF) Pengaturan DOF dipengaruhi oleh pengaturan iris, dan dapat dilakukan secara manual. <br />Mengatur Fokus Pull: fokus digeser ke belakang dan ke depan diantara subyek <br />Mengatur Fokus throw / defokus Throwing focus digeser ke belakang dan ke depan pada saat peralihan antar pengambilan gambar. <br />Mengatur Shutter<br /> Kecepatan shutter diatur secara elektronis dengan mengatur waktu muatan CCD. <br /> Shutter terbuka dan menutup untuk setiap frame video, yaitu 25 kali per detik untuk PAL dan 30 aliran perdetik untuk NTSC.<br />Mengatur Ekspose<br /> atur kamera pada auto-iris dan bingkai pengambilan gambar diatur yang baik dengan cukup cahaya.<br /> ekspose akan tersimpan dalam fungsi auto. <br />Mengatur Cahaya latar belakang gambar<br /> Kamera diatur pada auto-iris. <br /> Maka kamera akan melakukan penyesuaian ekspose untuk backlight <br />Mengatur Viewfinder<br />Pengaturan viewfinder dengan cara mengeser cincin atau tombol geser pada EVF <br />Mengatur Zebra strip<br />1. Zebra strip pada posisi on. <br />2. Terdapat saklar atau menu pilihan yang diberi label "Zebra Stripes. <br />3. Pilih pengaturan zebra yang berbeda (misal 75% atau 100%)<br />4. Gunakan zebra untuk memandu pengaturan iris. <br />Mengatur Zooming<br />a. Zoom manual (cincin): cincin zoom diputar secara manual dengan menggunakan jari index dan ibu jari yang kiri <br />b. Zoom servo Tekan bagian depan zoom in, dan tekan bagian belakang zoom out. <br />PRINSIP KERJA KAMERA<br />1. Lensa <br /> Lensa menangkap gambar, lalu diteruskan ke bagian panel penangkap gambar(CCD). Charge Couple Device<br /> CCD -yang juga berfungsi sebagai view finder- mengirimkan gambar ke LCD.<br /> Pada kamera DSLR, gambar juga dilewatkan ke cermin pantulan yang merefleksikan gambar ke jendela intip (eye finder).<br />1. Focal Length<br /> Gambar yang ditangkap oleh lensa, dilewatkan pada filter warna yang akan ditangkap oleh CCD.<br /> Jarak antara lensa dan sensor ini dikenal dengan istilah focal length.<br /> Jarak ini pula yang akan menjadi faktor pengali pada lensa.<br />2. CCD<br /> Berfungsi merubah sinyal analog (gambar yang ditangkap oleh lensa) menjadi sinyal listrik.<br /> Pada CCD ini terdapat jutaan titik sensor yang dikenal dengan pixel. <br /> Semakin kecil sensor dan semakin banyak titik sensornya, maka akan semakin halus dan semakin tinggi resolusi gambar yang dihasilkan. <br />3. Gambar <br /> Gambar yang ditangkap CCD diteruskan ke bagian pemroses gambar menjadi data digital berupa file format gambar.<br /> Gambar dikompresi sesuai format gambar yang dipilih (RAW, JPEG).<br /> Chipset, software (firmware) dari kamera menentukan hasil akhir gambar. <br />4. Penyimpanan Gambar <br /> Hasil file gambar dikirimkan dalam format yang dipilih ke bagian penyimpanan (storage) atau memory card.<br /> Biasanya, memory card berupa SD, CF dan sebagainya.<br />5. Pencetakan gambar <br /> Pencetakan dilakukan di luar kamera.<br /> Pada kamera digital modern, masih menyediakan opsi pencetakan langsung yang disebut PictBridge, ExifPrint dan sebagainya.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />URAIAN MATERI IV<br />Sudut Pengambilan<br />• High Angle (Bird eye view) : Posisi kamera lebih tinggi dari obyek yang diambil.<br />• Normal Angle : Posisi kamera sejajar dengan ketinggian mata obyek yang diambil.<br />• Low Angle (Frog eye view) : Posisi kamera lebih rendah dari obyek yang diambil.<br />• Obyektive Kamera : Tehnik pengambilan di mana kamera menyajikan sesuai dengan kenyataannya.<br />• Subyektive Kamera : Tehnik pengambilan di mana kamera berusaha melibatkan penonton dalam peristiwa. Seolah-olah lensa kamera sebagai mata si penonton atau salah satu pelaku dalam adegan.<br />Cara pengambilan gambar dapat disesuaikan Tergantung pada event yang sedang berlangsung. Sudut pengambilan gambar sangat berpengaruh Terhadap penilaian penonton <br />Posisi Normal <br />Cara pengambilan gambar ini digunakan untuk <br />Kejadian yang biasa / normal. <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Low Angle <br />Pengambilan gambar dengan posisi kamera dibawah subyek. Dalam sebuah dialog maupun adegan, posisi ini biasanya bertujuan untuk menggambarkan subyek yang kuat, angkuh, dan lebih berkuasa. <br />Penggunaan fungsi zoom dan start/stop record berada di handle atas kamera <br />High Angle <br />Pengambilan gambar dengan posisi kamera lebih diatas daripada subyek. Dalam sebuah dialog maupun adegan, posisi ini bertujuan untuk menggambarkan subyek yang lemah, tidak berdaya. <br />Biasanya ketika juru kamera berdesakan dengan banyak orang, menggunakan cara ini <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Biasanya ketika juru kamera berdesakan dengan banyak orang, menggunakan cara ini<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Untuk mendapatkan gambar yang stabil dan tidak goyang, sebaiknya untuk moment statis menggunakan Tripod kamera yang sesuai. Trik lain bila dalam keadaan darurat biasanya dengan menyangga dengan tangan diatas meja<br />jenis shot lainnya:<br />1. Long Shot atau Full Shot, keseluruhan <br />2. Wide Shot atau Cover Shot, keseluruhan obyek dalam adegan <br />3. Close Shot atau Tight Shot, kelihatan detail <br />4. Shooting Groups of people, bisa single shot, two shot, three shot dst sebagai gambaran keseluruhan. <br />Wide shot (WS) :subyek diambil dengan bingkai penuh <br />Very wide shot (VWS) : pengambilan gambar yang lebih mendekati subyek <br />Extreme wide shot (EWS) : penglihatan subyek dari jarak sangat jauh yang pengambil gambar tidak dapat melihat dengan mata sendiri.<br />Close up (CU) : pengambilan gambar dengan fitur tertentu atau bagian subyek memenuhi bingkai gambar <br />Cutaway (CA) : pengambilan gambar dengan cara berbeda dari yang biasa dilakukan. <br />Fungsi Cutway:<br />1. sebagai penyangga antar pengambilan gambar <br />2. membantu proses editing<br />3. menambah informasi yang menarik. <br />Cut-In (CI) :Digunakan sebagai suatu titik edit<br />Focus full Efek <br />Shutter<br />Backlight<br />Zebra Stripes<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />URAIAN MATERI V<br /><br />1.1. Prinsip Kerja Kamera<br />Prinsip kerja kamera adalah menangkap cahaya. Cahaya masuk ke kamera lewat lensa (Subjek dapat dilihat terlebih dahulu melalui viewfinder), difokuskan agar diterima oleh sensor cahaya yang memilah-milah cahaya berdasarkan komponennya. Informasi mengenai konsentrasi komponen cahaya ini diterjemahkan dan diubah menjadi informasi digital untuk kemudian disimpan dalam media penyimpan.<br /> Cahaya masuk ke dalam kamera melalui bagian yang disebut lensa. Cahaya dipastikan hanya boleh melalui bagian lensa ini yang berupa lubang (berbentuk lingkaran). Lubang ini ibarat jendela kamera ke dunia luar, dan jendela ini punya ukuran lubang tertentu, persis saat kita membuka mata atau menutup mata. Kamera sendiri juga memiliki komponen untuk mengatur kecepatan si lubang ini membuka saat kita perintahkan. Dengan mengatur dua properties ini, intensitas cahaya yang masuk ke kamera dapat diatur.<br />Lensa juga berfungsi untuk mengatur supaya cahaya secara tajam difokuskan. Fokus adalah saat kita bisa melihat obyek pada visualisasi yang terjelasnya, kebalikan dengan yang disebut blur. Kalau menyangkut cara kerja, fokus adalah saat cahaya yang dilewatkan tepat jatuh ke bidang sensor kamera, seperti setelah cahaya lewat kornea mata kita dan tepat jatuh di retina maka kita bisa fokus melihat suatu obyek.<br /> <br />Gambar 1. Prinsip kerja kamera.<br /><br />1.2. Macam-macam Kamera<br /> Saat ini kamera dapat dikelompokkan menjadi kamera analog dan kamera digital. Kamera analog mengambil gambar dari cahaya yang ditangkap lensa, kemudian menyimpan hasilnya pada negative film. Pada kamera digital terdapat sensor penangkap gambar CCD (Charged Coupled Device) dan CMOS (Complementary Metal Oxide) lebih dari jutaan pixel (picture element). Sensor tersebut adalah suatu chip yang terletak tepat dibelakang lensa. Semakin banyak jumlah pixel pada sensor, maka gambar yang dihasilkan akan semakin detail.<br /> Sensor yang banyak dipakai oleh produsen berupa semikonduktor dengan nama CCD (charged-couple device semiconductor) dan CMOS (complementary metal-oxide semiconductor). Kualitas maupun ukuran dari sensor ini salah satu dari faktor penting yang mempengaruhi kualitas dari gambar yang akan dihasilkan. Media penyimpanan data digital gambar pada kamera digital terpisah dengan media penangkap cahaya. Media penyimpanannya biasa disebut memori memiliki berbagai macam jenis bergantung dari produsen pembuat kamera. Media penyimpan yang umum digunakan adalah tipe-tipe Compact Flash(CF), Secure Digital(SD), Multi Media Card (MMC), Memory Stick (MS) dan (XD).<br /> Saat ini telah banyak beredar kamera digital dari banyak produsen kamera, dengan kemampuan baik dari jumlah pixel, kapasitas memori, dan fitur-fitur tambahan lainnya. Secara umum kamera dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain:<br />2.2.1 Kamera Pocket<br />Kamera pocket disebut juga kamera saku, karena bentuknya yang kecil dan mudah dibawa kemana-mana serta sangat praktis dan mudah menggunakannya karena tidak perlu menyetel apa-apa dan yang penting adalah fotonya pasti jadi karena semuanya sudah diatur oleh kamera. Jadi dalam hal ini sang fotografer nggak perlu ikut campur masalah teknis kamera, pokoknya bidik dan jepret (point and shoot). Namun pada saat ini kamera pocket telah cukup berkembang dengan berbagai macam fasilitas seperti lensa zoom.<br /><br /> <br />Gambar 2. Kamera Pocket.<br />2.2.2. Kamera SLR<br />Kamera SLR (Single Lens Reflex atau Cermin Lensa Tunggal), disebut SLR karena cara kerja kamera ini karena pembidikannya dipantulkan melalui prisma dan cermin lalu diteruskan pada lensa utama sehingga tidak terjadi efek paralax (perbedaan bidikan dan hasil gambar yang ditangkap kamera) seperti yang terjadi pada kamera jenis range finder. Dengan kamera jenis ini, fotografer harus menentukan kecepatan shutter speed (Kecepatan rana), aperture (bukaan diafragma) serta fokus, maka disini fotografer adalah si penentu kualitas foto, apakah jadi kabur nggak karuan atau lebih indah dari aslinya. Dengan kamera SLR sang fotografer dapat berkreasi sebebas-bebasnya dengan membuat efek-efek tertentu dengan cara membuat kombinasi yang berbeda antara shutter speed dan aperture, selain itu kamera SLR sangat banyak asesorisnya seperti berbagai jenis lensa, filter dll. Dengan berkembangnya teknologi dibidang fotografi, maka saat ini kamera SLR juga memliliki kemampuan yang serba otomatis yang menyesuaikan dengan kondisi pencahayaan, seperti fokus otomatis, kecepatan rana otomatis, dan bukaan diafragma otomatis, Namun selain dapat disetel otomatis kamera tersebut dapat disetel manual. Kamera jenis SLR paling banyak digunakan oleh amatir maupun profesional, selain karena kemampuannya, menggunakan kamera jenis ini menurut mereka lebih menantang (mungkin maksudnya lebih ruwet karena harus nyetel ini itu<br /> <br /><br />Gambar 3. Kamera Digital SLR.<br />2.2.3 Kamera Range Finder<br />Disebut demikian karena pembidikannya secara langsung tanpa melalui lensa utama (sama dengan kamera pocket) beberapa fasilitasnya mirip dengan kamera SLR, seperti pengaturan diafragma, kecepatan rana, penyetelan fokus serta dapat ditambah asesoris seperti filter dll. Kamera jenis ini sekarang sudah tidak populer lagi.<br /> <br />Gambar 4. Kamera Range Finder.<br />2.2.4. Kamera Medium Format<br />Kamera ini cara kerjanya mirip dengan SLR namun dengan ukuran film yang digunakan lebih besar yaitu 120 mm, dengan ukuran film tersebut maka pembesaran yang dihasilkan akan lebih baik dari pada menggunakan film 35 mm. Kamera ini biasanya digunakan pada pemotretan Still Life (benda tidak bergerak), model, ataupun untuk keperluan keperluan bisnis seperti iklan dan majalah yang membutuhkan hasil gambar yang besar.<br /> <br />Gambar 5. Kamera Medium Format.<br />2.2.5. Kamera Large Format<br />Biasa disebut juga View Kamera, kamera jenis ini menggunakan film yang lebih besar, yaitu ukuran 4x5 inci atau 8x10 inci. Jika menginginkan hasil cetak ukuran yang sangat besar dengan kualitas yang sangat bagus biasanya menggunakan kamera ini. Kamera ini biasanya hanya digunakan untuk pemotretan yang lebih khusus seperti foto udara dan foto arsitektur dari jarak dekat tanpa menimbulkan distorsi (minimal)<br /> <br />Gambar 6. Kamera Large Format.<br />2.2.6. Kamera Instan<br />Kelebihan dari kamera ini adalah kecepatannya dalam menghasilkan gambar. Dengan kamera ini kita tidak perlu repot-repot melakukan proses cuci cetak film, sebab, beberapa detik setelah selesai pengambilan gambar, maka hasilnya akan langsung jadi. Namun disamping kelebihan yang dimiliki, kamera inipun memiliki kekurangan. Karena Film yang digunakan adalah film instan, yang tentunya tidak memiliki klise, maka hasil pemotretan tidak memungkinkan untuk dicetak ulang.<br /><br /> <br />Gambar 7. Kamera Instan<br />KAMERA VIDEO<br />Setiap orang bisa membuat karya film video asalkan tahu dan paham proses pembuatannya dan cara-cara penggunaan peralatannya. Asalkan ada kemauan dan peralatan tidak susah untuk mempelajarinya. Apalagi saat ini kamera video sudah bukan barang asing lagi. Dalam lingkup keluarga pun sudah dikenal handycam, peralatan sederhana yang sudah dipenuhi beberapa fasilitas. <br />Pertama kali yang perlu kita ketahui untuk pengambilan gambar adalah pengenalan terhadap kamera. Kamera merupakan salah satu bagian penting dalam sebuah pengambilan gambar. Tanpa menyepelekan bagian yang lain, tanpa kamera sebuah produksi tidak bisa berjalan, karena di kamera inilah gambar dan suara direkam ke dalam film atau pita video.<br /> Ada berbagai macam jenis kamera yang beredar, mulai dari kamera handycam sampai kamera professional broadcast. Kamerahandycam disebut juga kamera keluarga karena lebih banyak digunakan untuk kepentingan keluarga dan pengoperasiannya juga mudah, meskipun ada beberapa jenis handycam yang bisa digunakan untuk kualitas broadcast (seperti : Sony seri DSR DVCam dan Canon XL-1). Sedangkan kamera professional dipakai oleh seorang yang professional dibidangnya, karena penggunaannya perlu beberapa ketrampilan dan pengetahuan khusus tentang fasilitas kamera itu sendiri. Kamera handycam ada beberapa jenis sesuai dengan format kasetnya. <br />Kamera Video adalah perangkat perekam gambar video yang mampu menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Kamera Video termasuk salah satu produk teknologi digital, sehingga disebut pula salah satu perangkat digitizer yang memiliki kemampuan mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan mengubah ke mode digital elektronis. Video/Film adalah rangkaian banyak Frame gambar yang diputar dengan cepat. Masing-masing Frame merupakan rekaman dari tahapan-tahapan dari suatu gerakan. Semakin cepat perputarannya semakin halus gerakannya, walaupun sebenarnya terdapat jeda antara frame namun kita sebagai manusia tidak bisa menangkap jeda tersebut.<br /><br />Standard broadcast video<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Teknik Penyuntingan Video <br /><br />Teknik Linear dilakukan dengan memotong-motong bahan video yang diberi istilah klip dan disusun dengan menggunakan video player dan perekam (VCR-Video Cassete Recorder), bisa juga menggunakan dua player bila kita ingin memasukan effect, sehingga bisa diatur sesuai dengan potongan yang ada. <br />Teknik Non-Linear, serupa dengan linear kita memotong-motong klip dalam editing, tetapi jauh lebih mudahkarena tinggal drag and drop tanpa kerja dari nol, begitu juga untuk memasukan effect, kita tinggal drag and drop dengan effect yang sudah tersedia. Bahkan kita dapat mengatur dengan mudah durasi dari effect yang kita pakai. <br />Format dalam kamera video dibagi atas 2 bagian : <br />1. Analog format yang terdiri dari standar VHS,VHS-C, Super VHS, Super VHS-C, 8mm, Hi-8 <br />2. Digital format yang terdiri dari MiniDV,Digital8, DVD <br /><br />Komputer yang dianjurkan untuk editing video terdiri dari : <br />1. PC sekelas P4 atau AMD Athlon, sebaiknya menggunakan teknologi Hyper Trading. <br />2. Capture Video Card dan Port, Contoh : Pinacle, Port Fire Wire IEEE 1394, USB2, digunakan untuk proses transfer dari camcoder ke PC. <br />3. Kabel Firewire atau USB <br />4. Harddisk, untuk pengolahan Video Intensif lebih baik menggunakan SCSI Harddisk, sedangkan untuk yang standar gunakan saja HDD serial ATA, Putaran HDD minimal 7200 rpm. <br />5. Sound Card <br />6. VGA card <br />7. CD-ROM dan CD-RW/DVD-RW <br /><br />Performa video kamera (camcoder) dilihat dari : <br />1. Analisa gambar bergerak = kualitas gambar bergerak yang telah direkam <br />2. Titik lemah resolusi = menetukan nilai yang horizontal dan vertikal, dan hanya sedikit menguji warna warni <br />3. White balance = untuk daylight dan sinar lampu dengan menggunakan testchart yang telah distandarisasi dan selanjutnya melakukan penilaian true color <br />4. Menghitung noise = perbandingan antara signal dan noise power dituliskan dalam decibel (dB), semangkin tinggi nilai dBnya berarti semangkin tinggi noise distance dan semakin baik pula gambar videonya <br />5. Cahaya sensitif = Berapa lama waktu yang dibutuhkan camcoder untuk menyesuaikan ulang kecerahan, semakin lama ulang waktu penyesuaian semakin buruk pula setting diafragma otomatisnya <br />6. Kompresi kontra kerugian = Perbedaan antara rekaman dengan aslinya <br />7. Kualitas gambar dalam uji ketahanan <br /><br /><br />Macam-Macam Kamera Video <br />Macam-macam video dilihat dari fungsinya dapat dibedakan menjadi : <br />1. Camera Standar Broadcast <br />2. Camera Semi Broadcast <br />3. Camera Home Use <br />4. Camera handy Cam <br /><br />Pembagian berdasarkan format kamera video <br />1. Camcoder <br />Product Information 1/6" CCD imager with 290K effective pixels, 20X optical zoom lens with 990X digital zoom, 2.5" touch panel SwivelScreen LCD display, Memory Stick slot <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />2. Camcoder MiniDV <br />Product Information <br />1/6” Advanced HAD CCD imager with 340K <br />effective pixels, 20X optical zoom lens with <br />800X digital zoom, Carl Zeiss Vario-Tessar <br />lens, 2.5” touch panel SwivelScreen LCD <br />display <br /><br />3. Camcoder DVD <br /><br />Product Information <br />1/6" Advanced HAD CCD imager with 800K Pixel still image capabilities, 20X optical zoom lens with 800X digital zoom, Carl Zeiss Vario-Sonnar lens, 2.5" touch panel Wide Hybrid LCD display<br /><br /><br /><br /><br /><br />Bagian-Bagian Kamera <br />Kamera jenis ini menyimpan data gambar dan suara pada pita magnetik. Secara umum terdapat 2 jenis kamera :<br /><br /><br /><br /><br /><br />Secara umum bagian-bagian kamera video terdiri atas : <br />1. Baterai untuk catu daya <br />2. Tempat kaset<br />3. Tombol Zoom <br />4. Tombol Recorder <br />5. Port Output video / audio (bisa berupa analog ataupun digital) <br />6. Cincin Fokus <br />7. Jendela preview (View Fender) <br />8. Mikrofon <br />9. Tombol kontrol cahaya <br />10. Tombol Player (untuk memainkan kembali video)<br />11. Terminal DC Input.<br /><br />HENDY KEMERA<br /><br />Handy kamera digital adalah perangkat perekam data video yang mampu menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Handy kamera digital termasuk salah satu produk teknologi digital, sehingga disebut pula salah satu perangkat digitizer yang memiliki kemampuan mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan mengubah ke mode digital elektronis. Sebelum digunakan untuk merekam gambar, handy kamera digital terlebih dahulu dilakukan persiapan sebagai berikut :<br />2. Memasang baterai pada tempat baterai yang berada di bagian belakang badan handy kamera digital , pastikan baterai terpasang dengan benarjangan sampai terbalik.<br /> <br />Gambar 1: Cara memesang baterai<br />Langkah pertama yang dilakukan, tarik ke atas viewfinder.<br />Langkah ke dua masukkan baterai dan tekan ke bawah sampai berbunyi<br />klik.<br />3. Memasang kaset vidio yang terletak pada bagian bawah dari badan handy kamera digital.<br /> <br />Gambar 2: Cara memesang kaset vidio<br />Langkah pertama, pencet tombol pembuka searah dengan tanda panah dan buka penutupnya.<br />Langkah kedua, masukkan kaset dengan posisi jendela kaca kaset terlihat dari atas dan tekan bagian tengah belakang kaset.<br />Langkah ketiga, setelah penahan kaset secara otomatis turun kebawah kemudian tekan penutup kaset.<br /><br />Proses de-aktifasi handy kamera digital, dari posisi masih merekam gambar<br />adalah :<br />1. Tekan tombol star/stop untuk mengakhiri perekaman suatu shot yang terakhir.<br /> <br />Gambar 14. Tombol Star/Stop<br />2. Tutup layar LCD<br /> <br />Gambar 15. Layar LCD<br />3. Tombol power dari posisi camera, geser ke atas disertai menekan tombol kunci menuju posisi OFF.<br /> <br />Gambar 16. Tombol Power<br />Tutup kembali lensa.<br /> <br />Gambar 17. Caver Lensa<br /><br /><br />Mengoperasikan Manual Zoom<br />1. Kamera digerakkan lebih dekat pada subyek kemudian diperbesar(sama dengan pembingkaian). <br />2. Untuk memperbesar jarak jauh sebaiknya menggunakan tripod. <br />Mengoperasikan iris kamera<br />1. Pembukaan iris dapat di atur (lubang bidik kamera)<br />2. Membuka iris, mengakibatkan cahaya masuk lebih banyak dan gambar lebih jelas<br />3. Cincin iris pada rumah lensa, diputar searah jarum jam untuk menutup dan berlawanan arah jarum jam untuk membuka. <br />Mengoperasikan fokus manual<br />1. Kamera di set pada fokus manual<br />2. Perbesar seketat anda bisa pada subyek yang akan difokus.<br />3. Atur cincin fokus sampai diperoleh gambar tajam.<br />4. Putar cincin searah jarum jam untuk fokus lebih dekat dan berlawanan arah jarum jam untuk jarak lebih jauh.<br />5. Perkecil pada bingkai yang dikehendaki, gambar akan tetap tinggal manis dan tajam.<br />6. Jika gambar kehilangan fokus bila diperbesar, periksa fokusnya kembali dan yakinkan fokus makro tidak digunakan. <br />Mengoperasikan Keseimbangan putih (White Balance)<br />Untuk membentuk keseimbangan putih: <br />1. Bidikkan kamera pada sesuatu yang bersifat tidak memantulkan putih dalam cahaya yang sama seperti subyek.<br />2. Kemudian bingkai, sehingga kebanyakan atau semua gambar putih. <br />3. Atur fokus dan ekspos, kemudian tekan tombol “white balance” atau saklar <br />4. Bila viewfinder tidak bekerja, cobalah atur iris, ubah filter atau temukan hal lain untuk mendapatkan putih seimbang. <br />Mengoperasikan Audio<br />1. Colokkan mikropon luar ke dalam soket masukan mic dari kamera (jika ada).<br />2. Jika kamera memiliki pengendali otomatis maka tingkat audio secara otomatis akan diatur.<br />3. Jika kamera memiliki manual pengendali audio maka tingkat audio harus diatur agar bekerja dengan baik <br />Mengoperasikan Shutter<br /> :Shutter mempunyai variasi aplikasi, khususnya untuk mendukung gerakan cepat<br />1. Kamera pada posisi on<br />2. Yakinkan bahwa shutter dalam kondisi on<br />3. Bidikkan pada obyek sesuai yang diinginkan <br />Mengoperasikan Effects<br />1. Efek dapat diciptakan dengan kamera /melalui pengeditan perangkat lunak. <br />2. Jika semuanya tak mungkin, ambil gambar tanpa efek dan berikutnya tambahkan efek. <br />Mengoperasikan fokus sulit<br />1. Shutter dalam kondisi off.<br />2. Jika kamera mempunyai filter, gunakan filter cahaya rendah dengan tepat, pindahkan filter-filter tambahan.<br />3. Jika kamera mempunyai fungsi digital, coba tambahkan sedikit lagi ( kompromi dengan kualitas gambar).<br />4. Gunakan zoom selebar mungkin. Jika lensa memiliki extender 2X yakinkan ini pada 1X <br />Mengoperasikan Fokus belakang<br />1. Atur kamera pada sebuah tripod<br />2. Iris dibuka selebar-lebarnya, sehingga membentuk operasi dengan cahaya rendah lebih baik. <br />3. Jika lensa memiliki extender 2 X, posisikan pada 1X. <br />4. Atur fokus secara normal sampai gambar tajam. <br />5. Perbesar obyek.<br />6. Kendorkan cincin fokus belakang dan atur cincin sampai diperoleh gambar tajam. <br />7. Ulangi langkah-langkah di atas sampai fokus tetap tajam.<br />8. Kencangkan kembali dengan obeng kunci fokus belakang. <br />Depth of Field (DOF)<br />:Acuan cakupan jarak kamera, guna mendapatkan fokus tajam. <br />Faktor-faktor yang mempengaruhi DOF : <br />1. kondisi pencahayaan <br />2. filter kamera <br />3. shutter <br />4. gain <br />5. sudut lensa (Zoom). <br />Fokus pull: teknik kamera kreatif yang mengubah fokus selama pengambilan gambar. <br />Fokus throw / defokus: memfokuskan secara penuh <br />Point-of-View Shot (POV) : pandangan perspektif subyek <br />Video camera shutter: pintu mekanis antara lensa kamera dan film. <br />Ekspose yang benar<br />1. Ekspose yang benarAtur viewfinder (jika ada)<br />2. Atur kamera pada auto-iris <br />3. Bingkai pengambilan gambar diatur dengan cukup cahaya. <br />Cahaya latar belakang gambar (Backlight)<br />:Ekspose pada situasi pencahayaan tak seimbang. <br />Viewfinder kamera video<br /> Kamera mempunyai variasi pilihan pengaturan EVF yang berbeda <br /> Beberapa catatan viewfinder elektronik:<br />1. Kamera professional pada umumnya menggunakan EVF hitam dan putih. <br />2. EVF kurang lebih WYSIWYG<br />3. Tampak pesan informasi pada viewfinder. <br />4. Jika viewfinder sedang tertutup kabut, lihat dengan mata sedikit menjauh. <br />Zebra strip : fitur kamera professional yang memberikan indikasi dari tingkat ekspos. <br />Zooming kamera video : fungsi gerakan pandang sasaran yang semakin dekat atau semakin jauh <br />Ada dua mekanisme zoom:<br />1. Zoom manual (cincin) Cara penggunaan dengan jari index dan ibu jari yang kiri.<br />Cara pengoperasian:<br /> cincin zoom pada tempat lensa yang dapat diputar secara manual. <br />2. Zoom servo : pengungkit yang ditempatkan pada tempat lensa.<br />Cara penggunaan:<br />1. Posisikan sedemikian rupa sehingga bila digeser ke kanan ke dalam sabuk genggaman, servo zoom akan berada di bawah dua jari pertama. <br />2. Tekan bagian depan zoom in, dan tekan bagian belakang zoom out. <br />3. Kamera yang murah biasanya mempunyai kecepatan zoom yang tetap, servo zoom yang baik akan mempunyai kecepatan yang dapat divariasi , selanjutnya tekan pengungkit untuk zoom lebih cepat.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />v URAIAN MATERI VI<br /><br />MATERI INSTALASI KAMERA<br />Berikut ini adalah bagian-bagian dari handy kamera digital salah satu produk<br />merk Sony TRV355E.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Gambar 3. Detail Handy Kamera Digital<br />1. Penutup lensa<br />2. Layar LCD<br />3. Tombol pembuka layar LCD<br />4. Tombol volume<br />5. Batery<br />6. Pengunci battery<br />7. Tombol power<br />8. Tombol start/stop merekam<br />9. Jek memasukan listrik dari adaptor<br />10. Tempat memesang tali handy camera <br />11. Informasi battery<br />12. Tombol lampu <br />13. Tombol untuk memilih kualitas warna Lensa<br />14. Mikrophone/mike<br />15. Lampu tanda merekam<br />16. Infrared (merekam di tempat gelap)<br />17. Tombol control video<br />18. Tombol pengunaan lampu <br />19. Tombol FADER <br />20. Tombol BACK LIGHT <br />21. Tombol FOCUS <br />22. Lampu sensor remot<br /><br />Cara mengoperasikan handy kamera digital adalah sebagai berikut;<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Gambar 5. Cara mengoperasikan handy kamera digital<br />1. Lepas penutup lensa<br />2. Pindahkan posisi tombol power dari off ke camera dengan menekan dan tahan tombol kunci, kemudian dorong ke atas.<br />3. Buka layar LCD, dengan menekan kunci layar LCD. Secara otomatis viewfinder akan mati.<br />4. Tekan tombol start/stop untuk memulai merekam. Tekan tombol start/stop kembali untuk berhenti merekam.<br /><br />ALAT PENDUKUNG KAMERA<br />Alat-alat pendukung Kamera terdiri dari antara lain: lensa, tripod, remote control, filter, dll.<br />Lensa.<br />Lensa adalah ujung tombak dari pada sebuah kamera, bagus dan tidaknya sebuah gambar hasil pemotretan sangat tergantung dari kualitas sebuah lensa. Ketajaman detail, kontras dan kualitas warna sangat dipengaruhi oleh kualitas lensa. Dalam hal ini lensa adalah faktor yang paling penting dalam menghasilkan kualitas foto. Pada saat ini dengan bermacam-macam jenis kamera, terutama kamera SLR, maka jenis lensapun sangat beragam dan jumlah maupun produsennya sangat banyak. Lensa tidak hanya diproduksi oleh pembuat kamera tapi banyak juga produsen yang khusus hanya memproduksi lensa. <br /><br />Tripod<br /> Tripod atau bisa disebut juga kaki tiga, adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menahan getaran pada kamera, biasannya digunakan untuk kecepatan rana yang lambat dan sangat lambat. Misalnya saat hendak memotret keindahan kota di malam hari dengan kecepatan 1 detik atau memotret obyek dengan cahaya yang sangat kurang tanpa mengunakan lampu tambahan seperti blitz dengan kecepatan dibawah 1/10 detik. Dengan menggunakan Tripod maka kamera terhindar dari guncangan / goyangan yang diakibatkan oleh berbagai hal seperti goyang karena getaran tangan atau goyang karena tarikan nafas, fotopun akan tetap tajam dan indah walau menggunakan speed yang lambat.<br />Selain tripod Monopod memiliki fungsi yang hampir sama dengan tripod, namun hanya memiliki satu kaki jadi kita masih harus tetap memegangnya. Monopod hanya menghindari getaran secara vertikal.<br /> <br />Gambar 13. Tripod dan Monopod<br />Monopod <br />Secara umum monopod sama dengan tripod, baik fungsi maupun bagian-bagiannya. Perbedaan antara tripod dengan monopod hanyalah terletak pada kakinya. Sesuai dengan namanya, monopod hanya memiliki satu kaki. Monopod sangat berguna ketika kita melakukan shooting di tempat yang ramai ataupun di tempat yang miring dan tidak rata. <br /><br />Trolly <br />Trolly adalah landasan yang memiliki tiga buah roda. Trolly biasanya digunakan untuk landasan tripod. Tripod yang diletakkan di atas trolly dapat digerakkan secara bebas dengan mendorongnya. Penggunaan tripod di atas trolly mengandaikan permukaan landasan yang rata. Jika tidak, maka gerakan trolly akan tersendat-sendat dan hasil rekaman gambar akan cenderung bergetar-getar (shaking). <br /><br />Dolly <br />Dolly adalah alat penyangga kamera yang berbentuk seperti kereta yang digerakkan di atas landasan berupa rel. Untuk menggerakkannya di atas rel, diperlukan petugas khusus untuk mendorongnya. Kamera beserta peratornya berada di atasnya.<br /><br />Studio Pedestal <br />Studio Pedestal adalah penyangga kamera yang khusus digunakan untuk produksi di dalam studio. Jika boleh dikatakan, studio pedestal adalah gabungan tripod dengan trolly. Kameraman bebas menggerakkannya ke mana pun dikehendaki. Tuas pengendali pada studio pedestal menyerupai alat kemudi pada mobil. <br /><br />Crane atau Boom <br />Crane atau boom adalah penyangga kamera berkaki tiga yang berleher panjang. Kameraman tidak perlu memegang kamera secara langsung. Arah kamera dapat diatur/ dikendalikan dari bawah, karena di bagian bawah terdapat tuas untuk menggerakkan kamera. Crane atau boom sangat berguna untuk pengambilan gambar dari sudut high angle. Itulah alasannya kenapa leher crane atau boom didesain berukuran panjang seperti leher jerapah. <br /><br />Jib Traveller <br /> Jib traveler adalah alat penyangga kamera yang bentuknya hampir sama dengan crane/ boom, tetapi ukurannya bisa sampai 4 kali lipat lebih besar. Selain itu, perbedaannya terletak pada adanya monitor di bagian pengendalinya untuk mengontrol gambar yang sedang direkam.<br />Filter<br />Filter dipasang di bagian depan lensa, dibuat dari kaca bermutu tinggi. Dalam dunia fotografi filter ada berbagai macam jenisnya, mulai dari yang hanya berfungsi memperindah gambar, sampai dengan yang dapat memberikan efek-efek khusus pada foto. Salah satu filter yang dianjurkan untuk selalu dipasang pada kamera adalah type A1 Skylight atau UV. Disamping dapat melindungi lensa dari goresan, karena filter ini sifatnya yang netral dan tidak merubah warna aslinya. Selain kedua jenis filter diatas, masih banyak jenis filter yang digunakan, misalnya Polarizing, yang efeknya membuat warna langit menjadi lebih pekat dan warna permukaan air menjadi lebih bening, Diffusion atau disebut juga Soft Focus memberikan efek yang lembut pada foto, filter ini biasa digunakan pada saat pengambilan closeup. Ada juga filter Cross Screen yang memberikan efek bintang pada lampu dan masih banyak lagi.<br /> <br />Gambar 14. Filter Kamera<br /><br /><br />Hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:<br /><br />Persiapan<br />untuk dua hal diatas anda harus pastikan berapa lama acara berlangsung, sehingga anda bisa memperkirakan berapa kebutuhannya. <br />• setidaknya 1 baterai cadangan yang terisi penuh<br />• sekurang-kurangnya 2 kaset video<br />• pembersih lensa<br />• Sebuah tripod, walaupun mungkin nanti anda tidak membutuhkannya<br />• charger baterai<br />• kabel power<br />• Pelindung kabel, bisa lakban atau sejenisnya untuk melindungi kabel anda dari injakan manusia atau barang<br />• Lampu oncam, filter lensa, mikrofon, dan asesoris lain yang anda miliki<br />Gunakan Tripod <br />Pada kebanyakan Video buatan sendiri akan terlihat goyang gambarnya, dan itu sangat tidak enak untuk dilihat. Dan untuk mengatasi itu, maka anda membutuhkan sebuah tripod yang akan menyangga kamera anda tetap tidak bergoyang. Dan dengan itu pula anda dapat melakukan panning maupun zoom dengan lebih halus. Dan jika anda tidak memiliki tripod, maka usahakan agar anda berada pada dinding. Sehingga anda dapat menyandarkan bagian punggung anda pada dinding untuk mengurangi goncangan kamera. <br />Tingkatkan Pencahayaan<br />Kita perlu untuk memiliki sistem pencahayaan sendiri untuk membantu kamera yang sudah kita punya. Seperti Oncam dan lainnya. Jika kondisi pencahayaan kurang, hindari penggunaan autofocus. Untuk menghasilkan video yang baik usahakan pengambilan gambar pada pagi hari atau sore hari. <br />Audio yang baik <br />Mikrofon yang sudah dibandel dengan kamera merupakan mikrofon dengan kualitas paling dasar, sehingga tidak akan dapat menghasilkan kualitas suara yang baik. Sehingga anda mungkin perlu untuk menggunakan perangkat audio tambahan yang lebih baik. <br />Posisikan Pengambilan gambar anda dengan baik <br />Seorang fotografer yang baik, maka dia akan mengambil gambar dalam beberapa posisi yang berbeda. Demikian pun anda sebagai seorang kameramen juga harus melakukan hal yang sama dengan mengambil gambar dari beberapa sudut yang berbeda untuk menghasilkan gambar yang lebih bervariasi. <br />Jangan Gunakan Digital ZOOM!<br />Sejauh apapun jarak anda dengan obyek yang akan anda ambil gambarnya, jangan pernah untuk menggunakan digital ZOOM. Karena hasilnya pasti video anda akan pecah, bahkan sebelum diedit. Penggunaan digital ZOOM adalah kesalahan yang sangat besar dalam dunia video shooting. <br />B-Roll Shoot <br />B-Roll shoot adalah anda mengambil gambar seolah-olah anda memiliki pedoman alur seperti dalam story board. Sehingga gambar yang anda hasilkan akan lebih bervariatif dan terstruktur sesuai dengan urutan yang benar. Sehingga hasil mixing akhir dari video anda akan terlihat seperti sebuah cerita, bukan sekedar gambar bergerak saja.<br /><br /><br /><br /><br />URAIAN MATERI VII<br /><br />MELAKUAKAN PERAKAMAN GAMBAR<br /><br />Sudut pengambilan gambar atau camera angle adalah sudut penempatan kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan. Dengan sudut tertentu kita bisa mengahsilkan suatu shot yang menarik, dengan perspektif yang unik dan menciptakan kesan tertentu pada gambar yang disajikan.<br />Normal Angle<br />Pada posisi normal angle,kemera ditempatkan kira-kira setinggi mata subyek. Tentu saja normal angle sangat tergantung pada tingi subyek yang dishooting. Bila kita merekam kelompok anak-anak kecil yang sedang bermain, normal angle untuk orang dewasa tentu saja terlalu tinggi, maka kamera harus diturunkan setinggi mata anak. Pada program wawancara, bilamana semua pemain pada posisi duduk di kursi, kita bisa pasang level untuk menaikkan setting/kursi, dengan demikian juru kamera bisa mengambil gambar/ menshoot adegan tanpa harus membungkukkan badan selama produksi berlangsung.<br />Hight Camera Angle<br />Posisi kamera lebih tinggi di atas mata, sehingga kamera harus menunduk untuk mengambil subyeknya. Hight Camera Angle sangat berguna untuk mempertunjukkan keseluruhan set beserta obyek0obyeknya. Dengan posisi high camera angle ini dapat menciptakan kesan obyek nampak kecil, rendah, hina, perasaan kesepian, kurang gairah, kehilangan dominasi.<br />Low Camera Angle<br />Posisi kamera di baawah ketinggian mata, sehingga kamera harus mendongak untuk merekam agambar subyek. Posisi ini memberikan kesan cenderung menambah ukuran tinggi obyek, memberikan kesan kuat, dominan dan dinamis.<br />Bird Eye View<br />Kamera mengambil subyeknya dari atas.<br />Subjective Camera Angle<br />Kamera diletakkan di tempat seorang karakter (tokok) yang tidak Nampak dalam layer dan mempertunjukkan pada penonton suatu pandangan dari sudut pandang karakter tersebut.<br />Objective Camera Angle<br />Kamera merekam peristiwa atau adegan seperti apa adanya.<br /><br />Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perekaman<br />1. Gunakan tripod, meskipun camcorder dilengkapi built-in image stabilization<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />2. Panning,zooming dan gerakan lain dilakukan secara pelan, smooth dan tidak tergesa-gesa <br />3. Mengatur komposisi dengan panduan The Rule of Thirds <br />4. Gunakan cahaya <br />5. Gunakan external microphone <br />6. Hindari penggunaan special effects <br />7. Video yang baik harus memiliki alur cerita yang utuh, yaitu pembuka, isi dan penutup. <br /><br />Langkah-langkah perekaman:<br /><br />1. Gunakan tripod :untuk menjaga kestabilan camcorder sehingga gambar video yang dihasilkan lebih baik dan tidak shaky <br />2. Panning, zooming, dan gerakan lainnya diperhatikan.<br /> perekaman satu scene sebaiknya tidak terlalu lama<br /> perpindahan antar scene yang terlalu cepat.<br />3. Mengatur komposisi <br /> Posisi subyek dan latarnya diperhatikan <br /> Sebagai panduan, gunakan The Rule of Thirds. <br />4. Gunakan cahaya <br /> Untuk menghasilkan gambar yang baik pencahayaannya harus memadai. <br />5. Gunakan external microphone <br /> Tanpa peralatan audio yang memadai, sulit untuk mendapatkan video dengan suara yang berkualitas. <br />6. Hindari penggunaan special effects<br /> Sebaiknya untuk membuat efek-efek tertentu dilakukan dengan menggunakan software, sehingga didapat kontrol transisi yang lebih baik dengan pilhan special effects yang variatif.<br /> <br /><br />Bidang pandangan atau framing adalah suatu langkah pengambilan gambar yang harus menentukan luas bidang pandangan untuk suatu obyek utama dan obyek lainnya dalam hubungannya dengan latar belakang.<br />Macam bidang pandangan atau framing adalah :<br /> <br />Gambar 6. Extreme Long Shot<br /><br />ELS ( Extreme Long Shot)<br />Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang sangat luas, kameramengambil keseluruhan pandangan. Obyek utama dan obyek lainnya nampak sangat kecil dalam hubungannya dengan latar belakang.<br /> <br />Gambar 7. Long Shot<br />LS (Long Shot)<br />Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yanglebih dekat dibandingkan dengan ELS, obyek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas.<br /><br />MLS (Medium Long Shot)<br />Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dari pada long shot, obyekmanusia<br />biasanya ditampilkan dari atas lutut sampai di atas kepala.<br /> <br />Gambar 8. Medium Long Shot<br /> <br />Gambar 9. Medium Shot<br />MS (Medium Shot)<br />Di sisni obyek menjadi lebih besar dan dominan, obyek manusia ditampakkan dari atas pingang sampai di atas kepala. Latar belakang masih nampak sebading dengan obyek utama.<br /> <br />Gambar 10. Medium CloseUp<br />MCU (Medium Close Up)<br />Shot amat dekat, obyek diperlihatkan dari bagian dada sampai atas kepala. MCU ini yang<br />paling sering dipergunakan dalam televise.<br /> <br />Gambar 11. Close Up<br />CU (Close UP)<br />Shot dekat, obyek menjadi titik perhatian utama di dalam shot ini, latar belakng nampak sedikit sekali. Untuk obyek manusia biasanya ditampilkan wajah dari bahu sampai di atas kepala.<br /><br />BCU ( Big Close Up)<br />Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh layar<br />dan jelas sekali detilnya.<br /> <br />Gambar 12. Big Close Up<br /> <br />Gambar 13. Extrime Close Up<br />ECU ( Extrime Close Up)<br />Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh layar<br />dan jelas sekali detilnya<br /><br />Dalam suatu produksi di bidang audio visual, hampir tidak pernah ada merupakan hasil produksi seorang diri. Audio visual merupakan karya bersama atau banyak orang. Maka dari itu untuk memperlancar proses produksi, perlu adanya penyamaan istilah dalam mengerakan kamera, sehingga antara juru kamera dan sutradara ada kesamaan istilah.<br />Istilah-istilah gerakan kamera adalah:<br />Pan, Panning<br />Pan adalah gerakan kamera secara horizontal (mendatar) dari kiri ke kanan atau sebaliknya.<br />Pan right (kamera bergerak memutar ke kanan)<br />Pan left (kamera bergerak memutar ke kiri)<br />Gerakan pan biasanya dilakukan untuk mengikuti subyek ( orang yang sedang berjalan), mempertunjukkan suatu pandangan yang lebih luas secara menyeluruh.<br />Jangan melakukan panning tanpa maksud tertentu. Seblum melakukan panning hendaknya terlebih dahulu menentukan titik awal dan titik akhirdari shot (adegan) yang akan direkam. Apabila kita merekan adegan gerak seseorang yang sedang berjalan, berilah ruang kosong yang lebih longgar di depannya. Ruang kosong ini dinamakan leading space.<br /><br />Tilt, Tilting<br />Tilting adalah gerakan kamera secara vertical,mendongak dari bawah ke atas atau sebaliknya.<br />Tilt up : mendongak ke atas<br />Tilt down : menunduk ke bawah<br />Gerakan tilt dilakukan untuk mengikuti gerakan obyek, untuk menciptakan efek dramatis, mempertajam situasi.<br />Gerakan tilt ini sebaiknya ditentukan terlebih dahulu titik awal dan titik akhir shot.<br />Dolly, Track<br />Dolly atau track adalah gerakan di atas tripot atau dolly mendekati atau menjauhi subyek.<br />Dolly in : mendekati subyek<br />Dolly out: menjauhi subyek<br />Pedestal<br />Pedestal adalah gerakan kamera di atas pedestal yang bisa dinaik turunkan.<br />Sekarang ini banyak digunakan Porta-Jip Traveller.<br />Pedestal up : kamera dinaikan<br />Pedestal down : kamera diturunkan<br />Degan menggunakan teknik pedestal up/down kita bisa menghasilkan perubahan perspektif visual dari adegan.<br />Crab<br />Gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar dengan subyek yang sedang berjalan.<br />Crab left (bergerak ke kiri)<br />Crab right ( bergerak ke kanan)<br />Crane<br />Crane adalah gerakan kamera di atas katrol naik turun.<br />Arc<br />Arc adalah gerakan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke kanan atau sebaliknya.<br />Zoom<br />Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi obyek secara optic, dengan mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut pandang lebar atau sebaliknya.<br />Zoom in : mendekatkan obyek dari long shot ke close up<br />Zoom out : menjauhkan obyek dari close up ke long shot<br /><br />Langkah-langkah Merekam Gambar dengan kamera :<br />1. Cek sambungan-sambungan peralatan<br />2. Hidupkan power kamera dan semua peralatan yang bersambungan<br />3. Pasang portable VCR pada Record Stand By<br />4. Pilih filter koreksi warna yang cocok dengan kondisi cahaya setempat<br />5. Atur black balance dan white balance<br />6. Arahkan kamera pada subyek, atur iris, zooming fokus.<br />7. Buat framing dan komposisi yang di inginkan.<br />8. Untuk mulai rekaman, tekan tombol VTR Start/Stop.<br />9. Indikator REC/TALLY pada viewfinder akan menyala selama rekaman.<br />10. Untuk menghentikan rekaman, tekan tombol VTR Start/Stop sekali lagi.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />URAIAN MATERI VIII<br />MELAKUKAN EDITING GAMBAR<br />Edit video : proses memanipulasi dan menyusun kembali gambar-gambar video menghasikan pekerjaan baru. <br /> Menyusun kembali, menambah / memindahkan bagian video klip dan atau audio clip.<br /> Mengkoreksi warna, filter dan peningkatan lain.<br /> Membuat transisi antar clip. <br />Tujuan Editing<br />1. Memindahkan footage yang diinginkan <br />2. Memilih Footage Terbaik <br />3. Membuat Aliran <br />4. Menambah efek, grafis, musik <br />5. Ubah gaya, langkah atau situasi video<br />6. Pemberian penjuru video tertentu <br />Jenis-jenis editing video<br />1. Menyambung film<br />2. Komputer / digital (non linier) <br />3. Edit langsung <br />4. Tape ke tape (linear)<br /> Prosedur dasar sederhana :<br />a. tempatkan video yang akan diedit dalam mesin sumber dan tape kosong pada mesin video merekam <br />b. tekan play pada mesin sumber dan record pada perekam <br />Proses-proses Editing Gambar<br />1. Seleksi : melakukan pemilihan bagian gambar sebelum dikenakan tindakan tertentu. <br />2. Membuat Layer : membuat lapisan-lapisan lembar gambar transparan yang saling bertumpukan, dan tiap lembarnya dapat dilakukan manipulasi gambar tanpa merusak lapisan gambar yang lain. <br />3. Merubah ukuran : merubah ukuran gambar melalui proses image scaling agar gambar lebih kecil atau lebih besar. <br />4. Merubah orientasi :Gambar diputar menurut sudut tertentu, atau dicerminkan menurut sumbu vertikal atau horisontal.<br />5. Crop Gambar : menghilangkan bagian tertentu gambar, kebanyakan untuk keperluan estetis, layout dan komposisi. <br />6. Mengatur Gelap-Terang dan Kontras :Mengatur gambar dengan setting brightness & contrast <br />7. Menghilangkan bagian gambar tertentu : untuk menghilangkan obyek yang tidak diinginkan, menggunakan sejenis "clone" atau "stamp" tool yang dapat mengganti suatu bagian gambar dengan men-cap bagian tersebut dengan "tinta" yang berisi tekstur gambar yang ada di sekelilingnya. <br />8. Penyesuaian warna : Dengan pemilihan fungsi seleksi) daerah warna tertentu atau channel warna tertentu (mode RGB/CMYK), suatu gambar dapat diubah warnanya agar lebih alami atau untuk mencapai efek tertentu. <br />9. Koreksi Lensa :Gambar yang dihasilkan dari kamera tertentu mungkin mengandung distorsi tertentu berkaitan dengan berbagai macam lensa yang digunakan. <br />10. Melembutkan atau menajamkan gambar : dihasilkan dengan setting tertentu, dengan membuat seleksi obyek tertentu yang kemudian di-blur. <br />11. Membuat Obyek <br />a. obyek yang lazim dibuat pada kegiatan image editing ialah teks <br />b. obyek geometris agak sukar dibuat karena harus menggunakan program grafis berbasis vektor grafis. <br />12. Menggabungkan Gambar (Merging): Elemen-elemen gambar yang terpisah dapat digabung (merge) untuk mengurangi kompleksitas layer. <br />13. Mengiris (slicing) gambar : pengirisan gambar memungkinkan sebuah gambar besar dipotong-potong menjadi sejumlah gambar kecil untuk kegunaan kelancaran pemuatan (loading) gambar pada komunikasi internet. <br />14. Penambahan Efek : pilihan efek mampu menghasilkan gambar yang artistik. <br /><br />Video/Film adalah rangkaian banyak frame gambar yang diputar dengan cepat. Masing-masing frame merupakan rekaman dari tahapan-tahapan dari suatu gerakan. Kita sebagai manusia tidak dapat menakap jeda antar frame yang diputar dengan kecepatan tinggi, rata-rata di atas 20 frame per detik. Standar kecepatan perputaran frame ini kita mengenal beberapa standar broadcast.<br />Tabel 1. Standar broadcast Video/Film<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Video Analog dan Video Digital<br />Video Analog, Gambar dan Audio direkam dalam bentuk sinyal Magnetik pada pita magnetik.<br />Video Digital, juga serupa dengan Video analog, gambar dan sura digital direkam dalam pita magnetic, tetapi menggunakan sinyal digital berupa kombinasi angka 0 dan 1.<br />Format Data Video<br />Video Analog : VHS, S-VHS, Beta, Hi-8<br />Video Digital : Digital 8, AVI, Mov, MPEG1 (VCD), MPEG2(DVD) DV, MPEG4 dan lainya.<br /><br />Perbedaan data format tersebut ditentukan oleh ukuran rekaman gambar atau resolusi, dan data ratenya.<br />Contoh :<br />MPEG1 memiliki resolusi 352 x 288 pixel, dengan data rate/bitratenya 1,15 Mbps, digunakan untuk VCD, sama dengan VHS pada Video Analog MPEG2 memiliki resolusi 720 x 576 pixel dan bitratenya 9,8 Mbps, digunakan untuk DVD, sama dengan S-VHS pada Video Analog MPEG4 digunakan untuk video streaming.<br />Video Digital, tidak adanya penurunan kualitas gambar dan audio dalam proses reproduksi (selama tidak dilakukan kompresi), selain itu lebih mudah dalam editingnya dengan system non-linear, tetapi apabila ada kerusakan sebagian data (kombinasi sinyal 0 dan 1) maka akan rusak keseluruhan, berarti kita tidak dapat menggunakan data tersebut.<br /><br /><br /><br /><br /><br />Teknik Video Editing<br />Teknik Linear dan Non-Linear<br />Teknik Linear dilakukan dengan memotong-motong bahan video yang diberi istilah klip dan disusun dengan menggunakan video player dan perekam (VCRVideo Cassete Recorder), bias juga menggunakan dua player bila kita ingin memasukan effect.<br />Teknik Non-Linear, serupa dengan linear kita memotong-motong klip dalam editing, tetapi jauh lebih muda karena tinggal drag and drop tanpa kerja dari nol, begitu juga untuk memasukan effect, kita tinggal drag and drop dengan effect yang sudah tersedia. Bahkan kita dapat mengatur dengan mudah durasi dari effect yang kita pakai.<br /><br /><br />Editing<br />Seorang yang bekerja sebagai editor haruslah seorang yang sabar, mampu mengendalikan diri dan mau terus mencoba dan belajar sesuatu secara terus menerus, dan pandai memutuskan sesuatu dalam kerjanya sebagai penyunting gambar. Dalam produksi program dokumenter seorang editor yang diberikan banyak peluang bagi kreativitasnya dapat dikatakan sudah menjadi sutradara kedua, ketika bahan editing diberikan ada banyak hal yang tidak sesuai dengan naskah produksi, dibutuhkan sungguh-sungguh tanggung jawab untuk membuat keputusan yang subyektif sifatnya.<br />Pekerjaan seorang editor sangat jauh dari tantangan fisik yang biasa dialami crew produksi. Ketika seorang sutradara sangat terbiasa dengan berbagai situasi dalam produksi sebuah film, seorang editor yang tidak terlibat langsung dalam produksi akan menerima bahan editing sebagai keharusan dan tanpa dapat merubah bahan yang sudah ada, seorang editor harus dapat menyampaikan pada sutradaranya kemungkinankemungkinan yang dapat dilakukan pada bahan Editing yang ada.<br />Ada beberapa metode kerja yang biasa digunakan seorang sutradara pada tahap pasca produksi. Seorang sutradara mungkin memberikan editing script kepada editor sebagai panduan editing. Sutradara yang lain mungkin mendiskusikan tentang hal-hal khusus yang didapatnya saat shoting dan menyerahkan sepenuhnya kepada editor untuk memilih bahanbahan terbaik yang dapat mendukung hal-hal khusus yang menurut sutradara penting untuk ditampilkan. <br />Sutradara yang lain mungkin setiap kali akan memeriksa pekerjaan editornya untuk memastikan gambar-gambar yang kuat, perasaan yang dimunculkan dalam setiap sekuen bagian mana yang memiliki peristiwa dan dampak paling menarik untuk dimunculkan dan<br />seterusnya.`Selanjutnya editor akan menyiapkandan mengumpulkan semua bahan yang diperlukan, membuat versi awal dari film. Sebagian besar editor meninggalkan ruang editingnya pada tahap ini untuk memastikan bahwa mereka sudah mengamati semua bahan yang ada. Sutradara yang sangat peduli dengan karyanya akan duduk diruang editing siang dan malam untuk memberikan masukan pada editor dalam kerjanya, walaupun yang memutuskan susunan gambar secara keseluruhan adalah editor. Sebagian editor senang bertukar pendapat selama proses editing berlangsung. Sebagian lagi lebih suka independen dalam pemikiran dan pekerjaan yang dilakukan, mereka lebih suka bekerja sendiri untuk<br />menyelesaikan semua kesulitan dalam penyelesaikan film yang dibuat. Dalam pergulatan ini mereka ingin lebih berkonsentrasi denga editing script dan peralatan editing yang mereka gunakan.<br />Pada akhirnya hanya sedikit hasil diskusi yang mungkin tertuang dalam hasil editing; setiap adegan setiap potongan gambar diteliti dengan cermat, dirundingkan lagi, dibuat berisi dan seimbang. Hubungan antara editor dan sutradara sangat kuat dan seorang editor seringkali menggunakan kepekaan rasanya yang sangat kuat tetapi bertentangan dengan gambaran dan keinginan yang direncanakan sutradara terhadap bahan editing yang ada.<br />Editing adalah proses pasca produksi yang menggabungkan, menyusun shot demi shot menjadi scene, scene demi scene menjadi sequence, bertujuan untuk menyajikan cerita agar mudah dinikmati pemirsa. Sehingga perlu diperhatikan beberapa syarat berikut ini. <br />1. Kesinambungan cerita,<br />2. kesinambungan gambar dan kesinambungan suara,<br />3. kesinambungan irama adegan, hubungan shot yang satu dengan shot berikutnya, denganmemperhatikan variasi frame dan komposisi gambar. <br /><br />a. Jenis-jenis Editing.<br />1) Switching atau editing langsung <br />Editing yang langsung dilakukan dengan menggunakan alat switcher untuk menggabungkan dua kamera atau lebih secara Life. Editing dengan menggunakan switcher harus dilakukan dengan cepat bahkan spontan tetapi tepatpemilihannya. Kecepatan memilih juga sangat tergantung dari kesiapan kamerawan.<br />2) Post production Editing.<br />Editing yang dilakukan setelah shot dan scene direkam dalam pita atau kaset (lazim disebut original atau master shoting) kemudian disusun sesuai alur cerita dalam naskah.<br />Hasil editingnya disebut master editing.<br />3) linear Editing<br />Editing dengan menggunakan peralatan video berupa VCR, TV monitor, editing control unit, audio dan video mixing. Dengan alat ini dapat dilakukan assemble editing dan insert editing. Assemble editing pada dasarnya memasukkan gambar yang sudah direkam ke dalam pita master edit. Setelah selesai disambung dengan gambar berikutnya, demikianseterusnya. Sedang insert editing adalah memasukkan gambar atau suara disisipkan kem dalam pita master edit.<br />4) Non linear Editing<br />Editing dengan menggunakan computer besertaperlengkapannya, seperti : video capture card (pinnacle, Matrox, Canopus, dll), sound card, serta program editing seperti: adobe premier, ulead, Pinnacle studio dll<br /><br />b. Persiapan editing<br />Setelah gambar direkam dalam pita atau kaset (master shoting atau original) selanjutnya dilakukan persiapan untuk editing dimulai dari :<br />1) workprint dan logging<br />Workprint adalah memindah original ke kaset lain untuk mengetahui isi dan mencatat logging<br />2) editing off line<br />Dengan menggunakan editing off line on paper dimana dapat ditulis secara langsung dan berurutan shotshot yang diperlukan. Kemudian dengan bantuan log sheet, shoting script dapat disusun editing script<br />3) Editing on Line<br />Sesuai peralatannya dapat dilakukan dengan linear editing maupun non linear editing. Saat ini akan dikerjakan non linear editing dengan menggunakan computer yang<br />telah dilengkapi untuk keperluan aditing.<br /><br />Langkah-langkah editing on line dengan computer, garis besarnya adalah sebagai berikut :<br />a) Gambar original (master shoting) di-capture / dipindah ke computer. Setiap meng-capture hendaknya diberi judul untuk memudahkan dalam pemilihan sesuai yang diperlukan, kemudian disimpan.<br />b) Merekam narasi dan suara (audio) lain yang diperlukan menggunakan software audio computer.<br />c) Buka program adobe premier, buat proyek baru (new project) beri judul proyeknya.<br />d) Impor dari file video hasil capture (a) dan audio dari hasil (b)<br />e) Tempatkan audio yang diperlukan, khususnya narasi, pada track audio.<br />f) Pilih gambar dan letakkan pada track video dengan cara video on sound (tentu saja sesuai editing script)<br />g) Mixing hasil (f) dengan audio sebagai sound effect, background music.<br />h) Sekarang telah diperoleh master editing.<br /><br />c. Video Transisi<br />1) Cut dan cutting<br />Cut adalah cara yang paling sering digunakan dalam perpindahan langsung dari satu shot ke shor berikutnya.<br />Macam-macam cutting-nya adalah :<br />a) Jump cut<br />Suatu pergantian shot, dimana kesinambungan waktu terputus, karena loncatan waktu dari shot ke shot berikutnya.<br />b) Cut in, insert<br />suatu shot yang yang disisipkan pada shot utama dengan maksud untuk menunjukan detil shot utama.<br />c) Cut away, intercut, reaction shot<br />Shot action yang diambil pada saat yang sama sebagai reaksi dari shot utama.<br />d) Cut on direction<br />suatu sambungan shot dimana shot pertama ditunjukan suatu obyek yang bergerak menuju ke satu arah, shot berikutnya objek lain yang mengikuti arah gerakan dari shot pertama. Misalnya seseorang yang sedang memperhatikan sesuatu yang sedang berjalan.<br />e) Cut on movement<br />sambungan shot dari satu objek yang bergerak kearah yang sama, dengan latar belakang yang berbeda.<br />f) Cut rhyme<br />Cutting bersajak bergantian shot/scene dengan loncatan waktu pada kejadian yang sama, saling berhubungan, taqpi dalam suasana yang berbeda.<br />Fungsi utama transisi dengan menggunakan cutting adalah kesinambungan action, detail objek, peningkatan atau penurunan suatu peristiwa, perubahan tempat dan waktu.<br />2) Dissolve<br />Dissolve adalah perpindahan gambar secara berangsur-angsur, akhir dari shot sedikit demi sedikit bercampur dengan shot berikutnya. Jadi shot pertama berangsur-angsur hilang sedang shot kedua berangsurangsur muncul. Penggunaan dissolve memang lebih leluasa disbanding dengan cutting. Namun demikian pergantian tempat atau waktu (time of lapses) tepat jika menggunakan dissolve. Penggunaan lainnya adalahuntuk jembatan penghubung atau transisi dari shot action, waktu dan tempat, hubungan yang erat antara<br />dua shot. Misalnya pengambilan LS seorang penyanyi kemudia CU wajah penyanyi, dengan menggunakan diossolve akan kelihatan artistic dan dramatis. Keduashot yang berbeda digabung secara berangsur-angsur tanpa mengganggu satu dengan yang lainnnya.<br />3) Fade<br />Penggunaan fading sedikit berbeda dengan dissolve. Pada fading gambar akan hilang secara berangsur-angsur (fade out), bila gambar muncul berangsur-angsur disebut fade in. kadang-kadang digunakan pula fade to black untuk perpindahan scene berikutnya, atau saat end title. Fade in dan fade out biasa digunakan pada saat awal dan akhir program.<br />4) Wipe, Split screen, superimpose, Chromakey<br />Pernah melihat gambar seola-olah dihapus atau disapu sehingga keluar dari frame dan muncul gambar baru, inilah. Jika dilayar kelihatan dua gambar yang sama itu menggunakan split screen. Sering pada akhir program adegan ditumpangi dengan tulisan itulah superimpose.<br />Chromakey merupakan tehnik menggabungkan dua objek dimana satu objeknya ditempatkan pada latar belakang warna tertentu biasanya warna biru tua. Kemudian dicampur/ditumpangi dengan gambar dari kamera lain yang tidak ada/sedikit warna birunya.<br />Jadinya seakan akan menjadi satu gambar satu kondisi. Pada teknik analog proses penggabungannya adalah pada mixer/switcher video. Pada teknik digital proses semacam ini tidak mengalami kesulitan bahkan tidak hanya warna biru tetapi bisa warna dasar yang lain. Pada komputer warna latar gambar pertama misalnya warna biru, pada proses chromakey warna biru ditindas dikurangi atau dihilangkan. Apabila gambar yang akanditumpangkan ada warna biru, maka bila di mix bagianwarna biru tadi akan menjadi tembus pandang. Olehkarena itu seorang penyanyi/artis jangan menggunakanpakaian warna biru kalau direncanakan akan digunakan teknik chromakey. Tekniknya penyanyi bisa<br />nyanyi/action di studio dan latarbelakangnya bisa mengambil di lokasi yang lain di luar studio. Hasilnya penyanyi seakan action dengan latar yang berbeda-beda di luar studio. Misalnya lagi seorang penyiar dishot dengan latar biru hasilnya ditumpangi gambar kapal dari hasil liputan lain, seakan-akan penyiar melakukan siarandi kapal.<br /><br />d. Prinsip-prinsip editing<br />Darmanto menulis setidaknya ada beberapa prinsip editing yang harus diperhatikan. Diantaranya adalah :<br />1) Jangan menyambung gambar dengan cutting, dissolve,panning atau tracking tanpa motivasi yang jelas<br />2) Jangan menyambung dua gambar dari format yang sama, misalnya dari MS ke MS, LS ke LS karena akan kelihatan jumping<br />3) Jangan menyambung dari angle yang ekstrem LS ke CU, lebih halus dijembatani dengan MS, atau zoom in.<br />4) angan menyambung dua gambar yang sama tetapi diambil dari arah berlawanan (crossing the line)<br />5) Walaupun esensi televisi, video dan film adalah close up namun diingat keseluruhan cerita tidak mungkin dengan CU semua, harus ada LS,MS dan sebagainya.<br />6) Jangan memotong shot saat bergerak panning ataupun tilting. Sambunglah saat awal atau akhir gerakan. Juga jangan membuat cutting dari dua kamera yang bergerak, kecuali dengan gerakan yang sama serta kecepatan yang sama pula.<br />7) Jangan dissolve gambar dari dua kamera yang bergerak (panning), atau dari kamera yang bergerak ke statis atau sebaliknya. Kecuali gerakannya sama atau ingi memberikan efek tertentu.<br />8) Hindari fast dissolve. Cobalah 2-3 detik untuk waktu perpindahan<br />9) Bila membuat fade in usahakan jangan gambar dahulu yang muncul, karena akan “mati”, usahakan bersama atau audio dahulu<br />10) Buatlah cut dissolve dan lainnya sesuai irama suara, musik, komentar, lakukan cut, fade out saat musik atau kalimat berakhir.<br />Editing sebagai proses akhir sebuah produksi, dapat menolong kelemahan yang dilakukan petugas lain. Namunsebaliknya jika editor tidak maksimal bekerjanya juga dapat menurunkan kualitas produksi. Oleh karena itu kerjasama antar kru harus erat dan saling tolong menolong sesuai tanggung jawabnya masing-masing.<br /><br />Proses Editing Video<br />VCD ( Video Compact Disc ) merupakan salah satu media yang efektif untuk menyampaikan suatu pesan atau maksud kepada orang lain. Berbagai tayangan video baikyang bersifat dokumentasi, hiburan, maupun pendidikan dapat dinikmati pada media VCD. VCD merupakan video yang dikemas dalam media CD, yang menggantikan pendahulunya yaitu kaset. Penggunaan kaset sudah mulai ditinggalkan karena sifatnya yang rentan terhadap jamur.<br />Selain itu penggunaan keeping CD relative lebih murah. Namun demikian VCD memiliki kualitas visual (tayangan) lebih rendah daripada menggunakan pita kaset VHS. Hal ini disebabkan oleh format file yang dimampatkan (terkompres) serta rendahnya jumlah pixel yang digunakan yaitu 352 X 288 (format PAL). Pada perkembangan teknologi berikutnya<br />kualitas tersebut diperbaiki pada format Super VCD maupun DVD (Digital Versetile Disc) .<br />Perangkat pemutar ulang VCD (VCD player) sangat mudah dijumpai dikalangan masyarakat, sehingga penggunaan VCD sebagai media yang efektif untukmenyampaikan pendidikan kepada masyarakat. Dengan berkembang pesatnya teknologi computer, dapat dipakai untuk berbagai keperluan termasuk digunakan memutar VCD. Karena maraknya penggunaan computer, media video tersebut kemudian dikemas dengan berbagai informasi<br />tambahan baik yang berupa kalimat maupun grafis menjadi CD interaktif. CD Interaktif ini merupakan alternatif media yang sangat efektif dalam pembelajaran.<br />Dalam proses produksi Video / VCD sangat ditunjang penggunaan program computer. Penerapan computer dalam proses produksi VCD adalah sebagai berikut :<br />1) Proses perekaman atau penangkapan (capture) .<br />2) Pengolahan video (editing) yang meliputi :<br />o Pemotongan (cutting)<br />o Penambahan (titling)<br />o Pemberian efek (effect)<br />o Penambahan animasi (animation)<br />o Pengisian suara (dubbing)<br />3) Pemampatan file format VCD (encoding)<br />4) Pembakaran keeping VCD (burning)<br />5) Pembuatan cover<br />Komputer yang digunakan untuk mengolah sinyal video atau editing harus memiliki spesifikasi perangkat keras tertentu, berdasarkan format yang dihasilkan serta jumlah efek yang digunakan. Semakin tinggi kualitas yang akan diproduksi serta semakin banyak jumlah efek yang digunakan dituntut piranti yang semakin cepat .<br /><br />1) Proses Penangkapan (Capture)<br />Proses penangkapan (capture) adalah penyimpanan sinyal masukan (video & Audio) menjadi file berformat movie (AVI, MPEG, dll) ke dalam computer untuk keperluan penyimpanan ke format file video digunakan perangkat keras yang popular dengan nama Capture Card. Ada dua jenis capture card berdasarkan fasilitas pendukungnya (untuk keperluan edit video), yaitu kelas rumah tangga dan kelas professional. Untuk kelas rumah tangga fasilitas editing terbatas dibandingkan kelas professional, sehingga konsekuensi harganya juga terpaut jauh. Contoh piranti jenis ini adalah snazii Video Creator, pinnacle studio DC10 Plus, dll. Untuk kelas professional sudah dilengkapi fasilitas pengolahan video secara real time pada perangkat kerasnya sehingga prosesnya lebih cpat dan kualitas yang dihasilkan lebih baik. Contoh piranti jenis ini adalah Matrox Rt2500, Pinnacle Pro One RTDV dll. Software yang digunakan sudah menyertai pada saat pembelian. Contoh program yang sering disertakan pada card editing jenis professional adaalh adobe premiere.<br />Proses penangkapan sinyal video meliputi dua jenis sinyal masukan yang digunakan , yaitu :<br />a) Sinyal analog<br />Untuk mengubah sinyak keluaran kamera video, handycam atau Video Cassete Recorder (VCR) jenis analog, digunakan piranti yang capture card. Piranti ini berfungsi mengubah video analog menjadi file format video atau movie (AVI, MPEG-1. MPEG-2, dll)<br />b) Sinyal digital<br />Untuk mengolah sinyal keluaran kamera video / handycam jenis digital, pada beberapa mainboard sudah dilengkapi dengan konektor jenis IEEE 1394. Padacomputer yang belum memiliki fasilitas ini dapatditambahkan capture card jenis digital yang memiliki konektor IEEE 1394. Contohnya adalah Dazzle DV editorSE.<br />Pada capture jenis rumah tangga umumnya hanya digunakan untuk menangkap sinyal analog, sedangkan pada piranti video editing kelas professional pada umumnya memiliki kedua jenis masukan baik analog maupun digital .<br />2) Pengolahan Video (editing, penambahan animasi, dubbing)<br />File video atau movie (AVI,MPEG,dll) dapat diolah atau dilakukan proses penyuntingan (editing) .<br />Penyuntingan file video meliputi :<br />a) Pemotongan (cutting)<br />File movie dapat dipotong sesuai keperluan . Selain itu dapat dipisah (split) antara Video & audio untuk diambil bagian video atau audionya saja .<br />b) Penambahan efek (effect) .<br />File movie hasil encoding dapat diberi efek yang meliputi ; efek transisi (transition effect), efek gerak (motion), mauoun video filter (perwarnaan, efek kamera, pencahayaan, painting, focus, dll ). Selain itu dapat dilakukan pemberian efek dengan cara menumpangkan (overlay) beberapa video ke video lainnya dengan cara kroma key, bahkan diberikan polesan efek tambahan .<br />c) Penambahan kalimat (tilling)<br />Untuk memberikan keterangan mengenai tayang video dilakukan penambahan kalimat (tilling) Kalimat tersebut dapat diberi efek gerak atau animasi .<br />d) Penambahan animasi (animation)<br />Penambahan animasi pada gambar atau grafis (still image) dan teks akan memberikan kesan lebih hidup. Terdapat program animasi baik 2 dimensi (2D) maupun 3 dimensi (3D).<br />e) Pengaturan audio (volume, efek suara )<br />Audio atau suara pada file video dapat diatur volumenya, ditambah efek (audio filter) maupun dicampur dengan sumber suara lain.<br />f) Penggantian suara atau sulih suara (dubbing)<br />Suara pada file video juga dapat dihilangkan atau diganti dengan suara yang lain melalui proses rekaman suara menggunakan program computer. Selain itu juga dapat ditambahkan musik sebagai pengiring (sound track).<br />Untuk keperluan tersebut digunakan program editor video antara lain; Ulead Media Studio, Ulead Video Studio, Adobe Premiere, Pinacle Studio, MGI Video Wave, Vegas Video, dll. Setelah dilakukan pengolahan, maka dapat diperoleh file hasil campuran melalui proses rendering.<br />Format file tersebut antara lain AVI, MPEG (format VCD), dll.<br />Program-program penunjang editor video antara lain adalah program pengolah grafis (contoh : Adobe Photoshop, Ulead Photo Impact), program pembuat animasi (contoh : 3D Studio Max, Ulead Cool 3D), program perekam dan pengolah suara (contoh : Sonic Foundry Sound Forge, Musicmatch Jukebox) .<br /><br />3) Pemampatan File Movie (encoding) .<br />File hasil campuran program editing (hasil rendering) dapat diputar ulang (playback) dengan program computer, namun tidak dapat langsung diputar pada piranti lain seperti VCD player. File tersebut ukurannya sangat besar sehingga tidak muat pada keping CD (CDR). Supaya media penyimpanannya (CDR) mampu menampung file movie dengan durasi lebih lama, maka file tersebut harus dimampatkan atau dikompres sesuai standar piranti<br />pemutar ulang yang digunakan (contoh : VCD-PAL). Proses pengubahan atau pemampatan file movie (AVI, MPEG, dll) ke format lain dinamakan encoding. Contoh program encoding VCD (MPEG-1) antara lain ; Panasonic encoder, TMPGenc, Xing MPEG encoder, LSX, dll .<br />Untuk keperluan pembuatan CD interaktif, pada umumnya format yang digunakan adalah Quicktime Movie (MOV), oleh Karena itu dalam proses pemampatan file harus menggunakan format tersebut .<br /><br />4) Pembakaran Keping VCD (burning)<br />Cara menyimpan file pada keping CD (CDR) adalah melalui pembakaran sinar laser pada permukaan bagian bawah. Program pembakar keping CD (CD Burning) antara lain Ahead Nero Burning ROM, Roxio CD Creator, Ulead DVD Movie Factory, dll. Setelah proses pembakaran, maka keping CD (CDR) yang memiliki format VCD dapat diputarpada VCD player .<br /><br /><br />5) Pembuatan Cover<br />Tampilan sampul (cover) VCD memiliki peran dan daya tarik tersendiri. Supaya kemasan VCD hasil produksi terlihat lebih bagus, maka cover hendaknya dirancang dengan baik, pada sisi depan maupun pada keeping CD-nya. Untuk menunjang keperluan ini dapat digunakan program pengolah grafis seperti Corel Draw, Adobe Photoshop, Ulead Photo Impact. Selain itu ada program khusus pembuat cover yang biasanya dikemas bersama program pembakar CD seperti Ahead Nero Cover Design.<br />Dalam proses penyuntingan (editing) perlu mengetahui format video yang akan dihasilkan. Dengan mengetahui format video yang akan digunakan, maka dalam mendesain<br />suatu grafis atau gambar diam atau membuat animasi (baik 2D maupun 3D) dapat sesuai dengan rasio ukuran frame (frame size) dan jumlah frame per detiknya dari format video yang dihasilkan . diperoleh di pasaran. Pengetahuan tentang tehnik pengolahan video (editing) sangat diperlukan dalam pembuatan media Video / VCD. Dengan mengetahui teknikteknik pengolahan video, akan membuka konsep pemikiran kepada pembuat naskah maupun tim produksi yang nantinya bekerja di lapangan dalam pengambilan gambar (video).<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />URAIAN MATERI IX<br /><br />MATERI REPRODUKSI HASIL REKAMAN<br /><br />LANGKAH –LANGKAH MEREPRODUKSI HASIL REKAMAN<br />1. Mentransfer hasil rekaman/klip video dari kamera ke komputer.<br />2. Gunakan aplikasi converter untuk mengubah format file yang hendak diubah ke format lain yang bisa dibaca aplikasi editing video (format AVI). <br />3. Jalankan aplikasi Converter. Pilih file yang akan diubah dan masukkan ke kolom Input Files. Tentukan juga lokasi penyimpanan file AVI nantinya. Selanjutnya klik 'Convert Now' untuk memulai proses konversi. <br />4. Berikutnya file AVI tersebut diubah ke format MPEG memakai aplikasi TMPGENc. Klip video diedit dengan aplikasi editing video terlebih dulu.<br />5. Merekam file ke format VCD sekaligus melakukan proses burning atau perekaman ke keping CD<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />URAIAN MATERI X<br /><br />MATERI MERAWAT KAMERA<br />Perawatan Camera /Video Handycam :<br /> <br />b. Cek apakah Battery packnya sudah terisi penuh atau tidak, jika tidak harus segera di Charge (Di isi kembali) dalam keadaan Batttery terpasang di Camera / Video Handycam. Dapat pula di lakukan Recharge di luar Camera / Video Handycam bila ada alatnya. (Sebaiknya memiliki Battery cadangan )<br />c. Siapkan Memory Stick Baru;DVD-R Sony 30min Atau Jenis lain yang Baru / kosong untuk di gunakan. lalu masukkan kedalan Camera / Video Handycam (Sebaiknya memiliki Memory ataupun Caset cadangan / memory penyimpan data yang sudah banyak jenisnya<br />d. Lakukan pengecekan seluruh tombol–tombol control yang ada berfungsi atau tidak, bila tidak tolong di laporkan ke Dive Shop bila masih dalam Garansi. Bisa pula dengan cara membeli yang baru.<br />B. Untuk persiapan Housing Camera / Housing Video Ikelite sebelum di gunakan perhatikan hal–hal sbb:<br />e. Cek Tombol – tombol Oprasional Housyng Camera / Housyng Video Ikelite apakah ada tanda tanda keretakan, bila ada tolong di laporkan. Ke Dive Shop bila dalam masa Garansi. Untuk di cek keretakan yang ada, Dapat terjadi kebocoran atau tidak. Bisa Pula membeli yang baru<br />f. Buka Tutup Housing Camera / Housing Video Ikelite untuk pengecekan Oring tutup, Dengan cara membuka Kunci Tutup di Kanan atau Kiri tutup Housing Camera / Housing Video .Ikelite<br />g. Cek Oring tutup Housing Camera / Housing Video Ikelite. Sudahkah di beri Silicon Grease sebelum di gunakan untuk melakukan pengecekan kebocoran atau untuk di gunakan, agar tidak terjadi kebocoran Lakukan Test Tekanan (Cukup di kedalaman 1 -2 M )<br />h. Apabila Oring Robek, Lecet atau pun tidak Bulat lingkarannya. Dan tidak Elastis Harus Di lakukan penggantian Oring sebelum di gunakan.<br />i. Setelah yakin tidak ada kebocoran, maka Housing Camera / Housing Video Ikelite dapat di gunakan.<br />j. Cek apakah tali pengikat Housing ke tangan masih dalam keadaan baik. Bila tidak dapat diganti yang baru agar Housing tidak terlepas. (beli baru lagi aja sesudah menangis kali yach jikalau tak dapa di temukan)<br />C. Persipan Flash :<br />a. Cek Body Flash bila ada keretakan atau kelainan<br />b. Cek Battery dalam keadaan penuh atau tidak (Lebih baik membawa cadangan)<br />c. Cek Kabel kabel penghubung dan Oring bila ada (beri silicon grease), bila dalam keadaan rusak yach diganti<br /><br /><br /><br /><br />PELAKSANAAN<br />4. Setelah Camera / Video Handycam dalam keadaan baik dan semua tombol berpungsi maka dapat di lakukan pemasangan ke dalam Housing Camera / Housing Video Ikelite<br />5. Setelah Housing Ikelite di cek dan semuanya baik, maka Housing Ikelite tersebut siap di gunakan.<br />6. Lakukan pengecekan fungsi tombol-tombol control yang ada, dapat berfungsi atau tidak, sebelum anda melakukan Penyelaman, agar tidak menyesal nanti<br />7. Warning, warning, adalah yang penting jangan lupa untuk membuat Foto rekan-rekan yang membawa kamera. Terutama kami–kami yang tidak memiliki kamera itu lebih penting.<br /><br />PERAWATAN<br />1. Simpan/tempatkan di tempat yang teduh dan tidak terkena matahari langsung. Jikalau di kapal yang tidak ada tempat teduhnya Anda dapat menutupi Housng Camera / Housing Video Ikelite tersebut dengan Handuk/ Baju biasa untuk sementara (Agar tidak terjadi pengembunan lensa di saat akan di gunakan / pada saat di gunakan )<br />2. Setelah digunakan Housing Camera/Housing Video Ikelite agar di lakukan pembilasan dengan air tawar.<br />3. Apabila anda melakukan penyelaman di laut, maka sebaiknya di siapkan Bak AIR Tawar untuk merendam / membilas Housing camera / Housing Video ikelite, Guna menghemat Air Tawar.<br />4. Siapkan Kanebo untuk menyeka Air di Seluruh permukaan Housing. Dapat pula gunakan penyemprot Udara dari House Inflator Regulator guna meniup air yang ada di sela – sela tombol – tombol Housing camera atau Video anda. Sebelum di lakukan pengelapan dengan Kanebo.<br />5. Jika Housing telah kering dari air maka anda dapat mengeluarkan Camera / Video yang ada dari dalam Housingnya dengan cara Housing tetap menghadap ke atas dan tutup berada di bawah. Hal ini di lakukan agar Camera / Video tidak akan basah tertetes Air yang tersisa di sekitar Oring yang sulit di keringkan <br />6. Setelah di gunakan jangan lupa untuk melakukan Charge Battery kembali untuk siap di gunakan kembali<br /><br />PENYIMPANAN :<br />A. Dalam waktu yang lama:<br />1. Simpan Housyng di dalam Box aslinya ataupun di dalam Box Khusus itupun jikalau Housyng sudah benar – benar kering dari air (Di angin anginkan di tempat yang teduh, bebas dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab) Jika tidak ingin timbul Jamur. Karna Box telah memiliki pelapis Karet ataupun Busa pelindung di dalamnya<br />2. Berikan bahan bahan peresap uap air yang di jual bebas / beli bahan yang telah ada di toko toko kamera, agar kelembapannya dapat tetap terjaga dengan baik<br />3. Lepaskan Oring dari posisinya, jikalau ingin menyimpan dalam waktu yang cukup lama<br />4. Oring yang di lepas sebaiknya di beri Silicon Grease agar oring dapat Berumur Panjang<br />5. Setelah Oring di lepas sebaiknya Tutup Housing di ganjal dengan Karet Elastis agar mengurangi benturan yang akan terjadi tanpa di sengaja<br />6. Simpan Oring di dalam plastic ( Klip plip ) yang dapat di tutup rapat, agar tidak terkena debu yang dapat menempel karena Oring memiliki Silikon Grease yang dapat melekatnya benda asing. vii. Lepas Semua Battery yang ada pada Camera, Video, maupun Flash agar tidak terjadi kerusakan yang tidak diinginkan oleh battery yang rusak<br /><br /><br /><br />B. Dalam waktu yang pendek:<br />1. Simpan Housing di dalam Box aslinya ataupun di dalam Box Khusus itupun jikalau Housing sudah benar–benar kering dari air (Di angin anginkan di tempat yang teduh, bebas dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab) Jika tidak ingin timbul Jamur. Karena Box telah memiliki pelapis Karet ataupun Busa pelindung di dalamnya<br />2. Berikan bahan bahan peresap uap air yang di jual bebas/beli bahan yang telah ada di toko toko kamera, agar kelembapannya dapat tetap terjaga dengan baik<br />3. Lepas semua Battery yang ada pada Camera, Video, maupun Flash agar tidak terjadi kerusakan yang tidak diinginkan oleh battery yang rusak<br /><br />Perawatan Digital Kamera<br /> <br />1.Jauhkan dari Kapur Barus<br />Kapur barus termasuk benda perusak yang sangat ‘ampuh’ terhadap kamera, yang dapat menyekat-nyekat kamera dan bagian kamera yang lain, yang berbahan dasar karet. Pada kamera elektronik, kapur barus bisa merusak jalur pada PCB (Printed Circuit Board), yaitu tempat chip-chip kamera terpasang dan beberapa elemen chip itu sendiri. Bahka uap kapur barus itu juga dapat menodai dan membuat ‘flek’ pada lensa.<br />Sebaiknya, simpanlah kamera di tempat yang kedap udara, sejuk dan kering. Jika harga lemari khusus untuk penyimpanan kamera terlalu mahal bagi anda, anda bisa mencari media penyimpanan alternatif sebagai penggantinya. Seperti misalnya, anda dapat menyimpan kamera dalam stoples yang tertutup rapat dan di dalamnya diberi silica gel, untuk menyerap kelembabannya.<br />Atau, anda bisa juga menyimpannya dalam lemari yang telah diatur sirkulasi udara dan kelembabannya. Caranya, dengan memasang lampu berkekuatan 5 watt dan diletakkan pada jarak kurang lebih 40 cm di atas kamera dan perlengkapan yang lainnya. Jangan lupa untuk membuka pembungkus kamera dan membersihkannya dari debu sebelum menyimpannya.<br />Ingat, kerusakan kamera yang diakibatkan oleh kapur barus biasanya tak bisa diperbaiki lagi. Maka, jangan sekali-kali menyimpan kamera di dalam lemari apapun yang telah diisi kapur barus atau kamper pengharum pakaian.<br /><br />2. Hindari Kontak Langsung dengan Sinar Matahari<br />Jagalah kamera agar jangan sampai terjemur atau terkena cahaya matahari secara langsung dan berlebihan. Panas yang tinggi dapat merusak bagian-bagian kamera yang terbuat dari plastik dan karet, serta komponen elektronik yang lainnya.<br /><br /><br /><br />3. Jagalah dari Goncangan yang Berlebihan<br />Jangan lupa untuk menaruhnya di dalam tas khusus kamera, guna menghindari guncangan yang berlebihan dengan lingkungan luar maupun benturan antar peralatan. Taruhlah kamera di tempat yang aman dan tahan terhadap guncangan.<br /><br />4.Bersihkan Kamera dan Lensa<br /><br />Sebaiknya kamera dibersihkan seminggu sekali atau secara teratur dan berkala. Untuk bagian luar fisik kamera, gunakan lap kering yang bersih dan tak kasar. Sedangkan untuk bagian dalam dan elemen-elemen kecilnya, gunakan blower atau peniup yang banyak dijual di toko kamera. Selain blower, juga bisa digunakan kuas berserabut halus, yang belum pernah dipergunakan pada benda yang lain.<br />Untuk membersihkan lensa yang terkena noda, misalnya terkena jari yang berminyak atau air keringat dari pemakai, pakailah tissue khusus yang banyak dijual di took<br /><br /><br />5.Hindari Goresan pada Lensa <br />Untuk menghindari goresan, sebaiknya lensa mempunyai filter ulir yang terpasang permanen di bagian depannya. Filter yang umum menjadi pelindung adalah jenis filter UV (Ultra Violet) atau filter skylight. Sedangkan untuk menghindari goresan di bagian belakang lensa, usahakan selalu memasang ‘bodycup’ penutup saat lensa dilepas dari badan kamera.<br /><br />6.Hindari Air Laut<br />Jika anda menggunakan kamera di pantai, jagalah agar kamera tak terkena air laut atau bahkan jatuh ke dalamnya. Air laut sangat jahat dan penyebab karat yang potensial terhadap kamera ataupun perangkat elektronik yang lainnya. kecuali yang memang dirancang untuk bisa beradaptasi dengannya.<br />Sehabis digunakan di daerah pantai, pembersihan kamera wajib dilakukan sesegera mungkin. Uap air laut seringkali meninggalkan butir-butir garam yang menyebabkan karat pada kamera. Jika suatu saat, tanpa sengaja kamera anda tercebur ke dalam air laut, langsung rendam kamera anda ke dalam air tawar, kemudian bilaslah berkali-kali untuk menghilangkan bekas-bekas air laut.<br />Proses pengrusakan oleh air laut berlangsung sangat cepat dan dalam hitungan menit setelah tercebur, sehingga bila pembilasan air ini tidak dilakukan sesegera mungkin, kamera yang tercebur ke dalam air laut tak akan bisa diselamatkan. Setelah dibilas hingga bersih dari air laut, bawa segera ke ahli servis kamera untuk membersihkannya dan mengeringkan kamera tersebut.<br /><br />7.Service di Tempat Terpercaya atau Resmi<br />Secara berkala, dalam kurun waktu tertentu, sebaiknya kamera digital diservis ke tempat khusus, terpercaya dan malah lebih bagus yang resmi. Jangan tunggu kamera rusak kemudian baru diservis. Servis yang dimaksud adalah ‘servis besar’, yang meliputi pembersihan bagian dalam kamera, seperti pembersihan lensa dari jamur yang menempel atau juga penyesuaian setelan-setelan utama kamera.<br />Jangan terlampau sering mencuci lensa atau membersihkan bagian dalamnya bila berjamur. Kaca lensa begitu peka. Makin sering dibersihkan, dapat mengakibatkan mutu gambar akan menurun. Untuk menjaga dan merawatnya, sebaiknya jangan disimpan di lemari pakaian anda, karena hal itu akan berpotensi mengundang jamur yang menempel di lensa bagian dalam kamera.<br />C.PERAWATAN KASET VIDEO<br /> <br />Tahukah anda kaset video transfer film (movie transfer) gampang tersrang jamur !! Tips untuk melindungi Kaset Video dari serangan jamur :<br />Bila kaset video / editing film, edit movie tidak dipakai dalam waktu lama, yang harus anda lakukan adalah :<br />CARA I.<br />1. Gulung kaset video anda hingga berada pada posisi pertama. (Rewind)<br />2. Pastikan kaset video dalam keadaan kering klik editing film, transfer video, transfer film untuk mengetahui informasi lainya.<br />3. Lalu simpan di kotak plastikyang kedap udara yang berisi bahan yang dapat menyerap air. Bila tidak ada Kotak plastik bias memakai kantong plastic berpelekat dan didalamnya diberi bahan penyerap air.<br />4. Lalu simpan di lemari yang tidak lembab. Klik video editing untuk mengetahui tips mengenai video editing.<br />Dengan melaksanakan keempat kegiatan di atas kaset video anda kini sudah aman dari jamur.<br /><br />CARA II<br />Transfer Video / Transfer Movie (movie transfer) Kaset Anda ke Format DVD / VCD.<br />Manfaat yang anda peroleh :<br />1. DVD / VCD lebih mudah perawatannya<br />2. Praktis dalam penggunaan<br /><br />Tips dan Trik Kamera Video <br />Merawat kamera video dilakukan dengan enam langkah berikut ini : <br />1. Jangan tingalkan kaset di dalam camcorder Anda saat tidak digunakan. Kaset bisa menyebabkan gesekan dan hal ini bisa mengakibatkan masalah pada proses merekam dan memutar <br />2. Jangan memasukkan kaset video dalam kondisi benar-benar dingin. Pelembab dari udara yang hangat dapat membut kaset menempel pada bagian drum sehingga merusak kaset dan dapat merusak video head <br />3. Jangan meninggalkan baterai di dalam camcorder saat tidak digunakan. Beberapa camera menarik energi baterai dalam jumlah kecil, namun konstan sehinga dapat menghabiskan baterai <br />4. Jangan meninggalkan kaset camcorder di dalam mobil yang terkena udara panas <br />5. Jangan menaruh label pada kaset camcorder dimana label ini kemungkinan berlawanan dengan pembuka pintu kaset. Hal ini dapat menyebabkan kaset menyangkut di dalam kamera <br />6. Rawat handycam Anda dengan menyerahkannya pada teknisi untuk membersihkan tape head saat kotor. Perawatan semacam ini dapat membuat kamera Anda lebih tahan lama<br /><br />Yang harus diperhatikan dalam membeli kamera video adalah : <br />1. Cukup nyamankan anda memegang kamera tersebut <br />2. Apakah tersedia setting manual untuk fokus,aperture dan white balance <br />3. Berapa besar resolusi displaynya <br />4. Sebaik apakah image stabilizernya <br />5. Perlengkapan apa yang tersedia <br />6. Apakah diperlukan sebuah memory card untuk menyimpan foto <br />7. Apakah ada input analog dan digital <br />8. Apakah lensanya memiliki wide angle sejati <br />9. Apakah tersedia input untuk mikrophone dan headphone <br />10. Seberapa lama baterainya dapat bertahan <br /><br />Bagaimana memilih Kamera Video dengan tepat perlu diperhatikan : <br />4. Teknologi Image Engine diantaranya LCD,CRT,LDP dan LCOS, pilihlah LCD <br />5. Resolusi SVGA,XVGA,SXGA dan UXGA, pilih resolusi yang tinggi SVGA <br />6. Brightness (pencahayaan) dengan ukuran ANSI Lumens, pilih dengan ANSI Lumens yang lebih besar <br />7. Koneksi mempengaruhi kualitas gambar VGA, RGB,RCA,S-Video,DVI, pilih yang paling lengkap <br />8. Ukuran (besar kecil) Kamera Video, pilih ukuran yang kecil <br /><br />Tips merawat camera<br />1. Hindari kontak langsung dengan sinar matahari.<br />2. Hindari benturan/goncangan <br />3. Hindari tertindih barang <br />4. Bersihkan kamera dan lensa <br />5. Hindari goresan pada lensa.<br />6. Hindari kapur barus <br />7. Jangan sering mencuci lensa <br />8. Jangan terkena air laut <br />9. Jangan menyimpan didalam lemari pakaian <br />10. Kamera dibongkar setiap kali habis dipakai dan dibersihkan <br />11. Simpan kamera di ruangan yg ber AC<br />Pergunakan container yg tahan air seperti Tapperware untuk penyimpanan kamera <br />12. Taruh silica gel kedalam container tersebut.<br />13. Servis ditempat khusus <br /><br /><br /><br /><br /><br /></span>JHOE-86http://www.blogger.com/profile/16533290706824154485noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2841550277591377222.post-65261501775081945112011-11-13T20:03:00.000-08:002011-11-13T20:11:28.284-08:00MELAKUKAN EDITING GAMBAR<br />Edit video : proses memanipulasi dan menyusun kembali gambar-gambar video menghasikan pekerjaan baru. <br /> Menyusun kembali, menambah / memindahkan bagian video klip dan atau audio clip.<br /> Mengkoreksi warna, filter dan peningkatan lain.<br /> Membuat transisi antar clip.<span class="fullpost"> <br /><br />Tujuan Editing<br />1. Memindahkan footage yang diinginkan <br />2. Memilih Footage Terbaik <br />3. Membuat Aliran <br />4. Menambah efek, grafis, musik <br />5. Ubah gaya, langkah atau situasi video<br />6. Pemberian penjuru video tertentu <br />Jenis-jenis editing video<br />1. Menyambung film<br />2. Komputer / digital (non linier) <br />3. Edit langsung <br />4. Tape ke tape (linear)<br /> Prosedur dasar sederhana :<br />a. tempatkan video yang akan diedit dalam mesin sumber dan tape kosong pada mesin video merekam <br />b. tekan play pada mesin sumber dan record pada perekam <br />Proses-proses Editing Gambar<br />1. Seleksi : melakukan pemilihan bagian gambar sebelum dikenakan tindakan tertentu. <br />2. Membuat Layer : membuat lapisan-lapisan lembar gambar transparan yang saling bertumpukan, dan tiap lembarnya dapat dilakukan manipulasi gambar tanpa merusak lapisan gambar yang lain. <br />3. Merubah ukuran : merubah ukuran gambar melalui proses image scaling agar gambar lebih kecil atau lebih besar. <br />4. Merubah orientasi :Gambar diputar menurut sudut tertentu, atau dicerminkan menurut sumbu vertikal atau horisontal.<br />5. Crop Gambar : menghilangkan bagian tertentu gambar, kebanyakan untuk keperluan estetis, layout dan komposisi. <br />6. Mengatur Gelap-Terang dan Kontras :Mengatur gambar dengan setting brightness & contrast <br />7. Menghilangkan bagian gambar tertentu : untuk menghilangkan obyek yang tidak diinginkan, menggunakan sejenis "clone" atau "stamp" tool yang dapat mengganti suatu bagian gambar dengan men-cap bagian tersebut dengan "tinta" yang berisi tekstur gambar yang ada di sekelilingnya. <br />8. Penyesuaian warna : Dengan pemilihan fungsi seleksi) daerah warna tertentu atau channel warna tertentu (mode RGB/CMYK), suatu gambar dapat diubah warnanya agar lebih alami atau untuk mencapai efek tertentu. <br />9. Koreksi Lensa :Gambar yang dihasilkan dari kamera tertentu mungkin mengandung distorsi tertentu berkaitan dengan berbagai macam lensa yang digunakan. <br />10. Melembutkan atau menajamkan gambar : dihasilkan dengan setting tertentu, dengan membuat seleksi obyek tertentu yang kemudian di-blur. <br />11. Membuat Obyek <br />a. obyek yang lazim dibuat pada kegiatan image editing ialah teks <br />b. obyek geometris agak sukar dibuat karena harus menggunakan program grafis berbasis vektor grafis. <br />12. Menggabungkan Gambar (Merging): Elemen-elemen gambar yang terpisah dapat digabung (merge) untuk mengurangi kompleksitas layer. <br />13. Mengiris (slicing) gambar : pengirisan gambar memungkinkan sebuah gambar besar dipotong-potong menjadi sejumlah gambar kecil untuk kegunaan kelancaran pemuatan (loading) gambar pada komunikasi internet. <br />14. Penambahan Efek : pilihan efek mampu menghasilkan gambar yang artistik. <br /><br />Video/Film adalah rangkaian banyak frame gambar yang diputar dengan cepat. Masing-masing frame merupakan rekaman dari tahapan-tahapan dari suatu gerakan. Kita sebagai manusia tidak dapat menakap jeda antar frame yang diputar dengan kecepatan tinggi, rata-rata di atas 20 frame per detik. Standar kecepatan perputaran frame ini kita mengenal beberapa standar broadcast.<br />Tabel 1. Standar broadcast Video/Film<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Video Analog dan Video Digital<br />Video Analog, Gambar dan Audio direkam dalam bentuk sinyal Magnetik pada pita magnetik.<br />Video Digital, juga serupa dengan Video analog, gambar dan sura digital direkam dalam pita magnetic, tetapi menggunakan sinyal digital berupa kombinasi angka 0 dan 1.<br />Format Data Video<br />Video Analog : VHS, S-VHS, Beta, Hi-8<br />Video Digital : Digital 8, AVI, Mov, MPEG1 (VCD), MPEG2(DVD) DV, MPEG4 dan lainya.<br /><br />Perbedaan data format tersebut ditentukan oleh ukuran rekaman gambar atau resolusi, dan data ratenya.<br />Contoh :<br />MPEG1 memiliki resolusi 352 x 288 pixel, dengan data rate/bitratenya 1,15 Mbps, digunakan untuk VCD, sama dengan VHS pada Video Analog MPEG2 memiliki resolusi 720 x 576 pixel dan bitratenya 9,8 Mbps, digunakan untuk DVD, sama dengan S-VHS pada Video Analog MPEG4 digunakan untuk video streaming.<br />Video Digital, tidak adanya penurunan kualitas gambar dan audio dalam proses reproduksi (selama tidak dilakukan kompresi), selain itu lebih mudah dalam editingnya dengan system non-linear, tetapi apabila ada kerusakan sebagian data (kombinasi sinyal 0 dan 1) maka akan rusak keseluruhan, berarti kita tidak dapat menggunakan data tersebut.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Proses Editing Video<br />VCD ( Video Compact Disc ) merupakan salah satu media yang efektif untuk menyampaikan suatu pesan atau maksud kepada orang lain. Berbagai tayangan video baikyang bersifat dokumentasi, hiburan, maupun pendidikan dapat dinikmati pada media VCD. VCD merupakan video yang dikemas dalam media CD, yang menggantikan pendahulunya yaitu kaset. Penggunaan kaset sudah mulai ditinggalkan karena sifatnya yang rentan terhadap jamur.<br />Selain itu penggunaan keeping CD relative lebih murah. Namun demikian VCD memiliki kualitas visual (tayangan) lebih rendah daripada menggunakan pita kaset VHS. Hal ini disebabkan oleh format file yang dimampatkan (terkompres) serta rendahnya jumlah pixel yang digunakan yaitu 352 X 288 (format PAL). Pada perkembangan teknologi berikutnya<br />kualitas tersebut diperbaiki pada format Super VCD maupun DVD (Digital Versetile Disc) .<br />Perangkat pemutar ulang VCD (VCD player) sangat mudah dijumpai dikalangan masyarakat, sehingga penggunaan VCD sebagai media yang efektif untukmenyampaikan pendidikan kepada masyarakat. Dengan berkembang pesatnya teknologi computer, dapat dipakai untuk berbagai keperluan termasuk digunakan memutar VCD. Karena maraknya penggunaan computer, media video tersebut kemudian dikemas dengan berbagai informasi<br />tambahan baik yang berupa kalimat maupun grafis menjadi CD interaktif. CD Interaktif ini merupakan alternatif media yang sangat efektif dalam pembelajaran.<br />Dalam proses produksi Video / VCD sangat ditunjang penggunaan program computer. Penerapan computer dalam proses produksi VCD adalah sebagai berikut :<br />1) Proses perekaman atau penangkapan (capture) .<br />2) Pengolahan video (editing) yang meliputi :<br />o Pemotongan (cutting)<br />o Penambahan (titling)<br />o Pemberian efek (effect)<br />o Penambahan animasi (animation)<br />o Pengisian suara (dubbing)<br />3) Pemampatan file format VCD (encoding)<br />4) Pembakaran keeping VCD (burning)<br />5) Pembuatan cover<br />Komputer yang digunakan untuk mengolah sinyal video atau editing harus memiliki spesifikasi perangkat keras tertentu, berdasarkan format yang dihasilkan serta jumlah efek yang digunakan. Semakin tinggi kualitas yang akan diproduksi serta semakin banyak jumlah efek yang digunakan dituntut piranti yang semakin cepat .<br /><br />1) Proses Penangkapan (Capture)<br />Proses penangkapan (capture) adalah penyimpanan sinyal masukan (video & Audio) menjadi file berformat movie (AVI, MPEG, dll) ke dalam computer untuk keperluan penyimpanan ke format file video digunakan perangkat keras yang popular dengan nama Capture Card. Ada dua jenis capture card berdasarkan fasilitas pendukungnya (untuk keperluan edit video), yaitu kelas rumah tangga dan kelas professional. Untuk kelas rumah tangga fasilitas editing terbatas dibandingkan kelas professional, sehingga konsekuensi harganya juga terpaut jauh. Contoh piranti jenis ini adalah snazii Video Creator, pinnacle studio DC10 Plus, dll. Untuk kelas professional sudah dilengkapi fasilitas pengolahan video secara real time pada perangkat kerasnya sehingga prosesnya lebih cpat dan kualitas yang dihasilkan lebih baik. Contoh piranti jenis ini adalah Matrox Rt2500, Pinnacle Pro One RTDV dll. Software yang digunakan sudah menyertai pada saat pembelian. Contoh program yang sering disertakan pada card editing jenis professional adaalh adobe premiere.<br />Proses penangkapan sinyal video meliputi dua jenis sinyal masukan yang digunakan , yaitu :<br />a) Sinyal analog<br />Untuk mengubah sinyak keluaran kamera video, handycam atau Video Cassete Recorder (VCR) jenis analog, digunakan piranti yang capture card. Piranti ini berfungsi mengubah video analog menjadi file format video atau movie (AVI, MPEG-1. MPEG-2, dll)<br />b) Sinyal digital<br />Untuk mengolah sinyal keluaran kamera video / handycam jenis digital, pada beberapa mainboard sudah dilengkapi dengan konektor jenis IEEE 1394. Padacomputer yang belum memiliki fasilitas ini dapatditambahkan capture card jenis digital yang memiliki konektor IEEE 1394. Contohnya adalah Dazzle DV editorSE.<br />Pada capture jenis rumah tangga umumnya hanya digunakan untuk menangkap sinyal analog, sedangkan pada piranti video editing kelas professional pada umumnya memiliki kedua jenis masukan baik analog maupun digital .<br />2) Pengolahan Video (editing, penambahan animasi, dubbing)<br />File video atau movie (AVI,MPEG,dll) dapat diolah atau dilakukan proses penyuntingan (editing) .<br />Penyuntingan file video meliputi :<br />a) Pemotongan (cutting)<br />File movie dapat dipotong sesuai keperluan . Selain itu dapat dipisah (split) antara Video & audio untuk diambil bagian video atau audionya saja .<br />b) Penambahan efek (effect) .<br />File movie hasil encoding dapat diberi efek yang meliputi ; efek transisi (transition effect), efek gerak (motion), mauoun video filter (perwarnaan, efek kamera, pencahayaan, painting, focus, dll ). Selain itu dapat dilakukan pemberian efek dengan cara menumpangkan (overlay) beberapa video ke video lainnya dengan cara kroma key, bahkan diberikan polesan efek tambahan .<br />c) Penambahan kalimat (tilling)<br />Untuk memberikan keterangan mengenai tayang video dilakukan penambahan kalimat (tilling) Kalimat tersebut dapat diberi efek gerak atau animasi .<br />d) Penambahan animasi (animation)<br />Penambahan animasi pada gambar atau grafis (still image) dan teks akan memberikan kesan lebih hidup. Terdapat program animasi baik 2 dimensi (2D) maupun 3 dimensi (3D).<br />e) Pengaturan audio (volume, efek suara )<br />Audio atau suara pada file video dapat diatur volumenya, ditambah efek (audio filter) maupun dicampur dengan sumber suara lain.<br />f) Penggantian suara atau sulih suara (dubbing)<br />Suara pada file video juga dapat dihilangkan atau diganti dengan suara yang lain melalui proses rekaman suara menggunakan program computer. Selain itu juga dapat ditambahkan musik sebagai pengiring (sound track).<br />Untuk keperluan tersebut digunakan program editor video antara lain; Ulead Media Studio, Ulead Video Studio, Adobe Premiere, Pinacle Studio, MGI Video Wave, Vegas Video, dll. Setelah dilakukan pengolahan, maka dapat diperoleh file hasil campuran melalui proses rendering.<br />Format file tersebut antara lain AVI, MPEG (format VCD), dll.<br />Program-program penunjang editor video antara lain adalah program pengolah grafis (contoh : Adobe Photoshop, Ulead Photo Impact), program pembuat animasi (contoh : 3D Studio Max, Ulead Cool 3D), program perekam dan pengolah suara (contoh : Sonic Foundry Sound Forge, Musicmatch Jukebox) .<br /><br />3) Pemampatan File Movie (encoding) .<br />File hasil campuran program editing (hasil rendering) dapat diputar ulang (playback) dengan program computer, namun tidak dapat langsung diputar pada piranti lain seperti VCD player. File tersebut ukurannya sangat besar sehingga tidak muat pada keping CD (CDR). Supaya media penyimpanannya (CDR) mampu menampung file movie dengan durasi lebih lama, maka file tersebut harus dimampatkan atau dikompres sesuai standar piranti<br />pemutar ulang yang digunakan (contoh : VCD-PAL). Proses pengubahan atau pemampatan file movie (AVI, MPEG, dll) ke format lain dinamakan encoding. Contoh program encoding VCD (MPEG-1) antara lain ; Panasonic encoder, TMPGenc, Xing MPEG encoder, LSX, dll .<br />Untuk keperluan pembuatan CD interaktif, pada umumnya format yang digunakan adalah Quicktime Movie (MOV), oleh Karena itu dalam proses pemampatan file harus menggunakan format tersebut .<br /><br />4) Pembakaran Keping VCD (burning)<br />Cara menyimpan file pada keping CD (CDR) adalah melalui pembakaran sinar laser pada permukaan bagian bawah. Program pembakar keping CD (CD Burning) antara lain Ahead Nero Burning ROM, Roxio CD Creator, Ulead DVD Movie Factory, dll. Setelah proses pembakaran, maka keping CD (CDR) yang memiliki format VCD dapat diputarpada VCD player .<br /><br /><br />5) Pembuatan Cover<br />Tampilan sampul (cover) VCD memiliki peran dan daya tarik tersendiri. Supaya kemasan VCD hasil produksi terlihat lebih bagus, maka cover hendaknya dirancang dengan baik, pada sisi depan maupun pada keeping CD-nya. Untuk menunjang keperluan ini dapat digunakan program pengolah grafis seperti Corel Draw, Adobe Photoshop, Ulead Photo Impact. Selain itu ada program khusus pembuat cover yang biasanya dikemas bersama program pembakar CD seperti Ahead Nero Cover Design.<br />Dalam proses penyuntingan (editing) perlu mengetahui format video yang akan dihasilkan. Dengan mengetahui format video yang akan digunakan, maka dalam mendesain<br />suatu grafis atau gambar diam atau membuat animasi (baik 2D maupun 3D) dapat sesuai dengan rasio ukuran frame (frame size) dan jumlah frame per detiknya dari format video yang dihasilkan . diperoleh di pasaran. Pengetahuan tentang tehnik pengolahan video (editing) sangat diperlukan dalam pembuatan media Video / VCD. Dengan mengetahui teknikteknik pengolahan video, akan membuka konsep pemikiran kepada pembuat naskah maupun tim produksi yang nantinya bekerja di lapangan dalam pengambilan gambar (video).<br /><br /><br />LANGKAH –LANGKAH MEREPRODUKSI HASIL REKAMAN<br />1. Mentransfer hasil rekaman/klip video dari kamera ke komputer.<br />2. Gunakan aplikasi converter untuk mengubah format file yang hendak diubah ke format lain yang bisa dibaca aplikasi editing video (format AVI). <br />3. Jalankan aplikasi Converter. Pilih file yang akan diubah dan masukkan ke kolom Input Files. Tentukan juga lokasi penyimpanan file AVI nantinya. Selanjutnya klik 'Convert Now' untuk memulai proses konversi. <br />4. Berikutnya file AVI tersebut diubah ke format MPEG memakai aplikasi TMPGENc. Klip video diedit dengan aplikasi editing video terlebih dulu.<br />5. Merekam file ke format VCD sekaligus melakukan proses burning atau perekaman ke keping CD<br /><br /><br /></span>JHOE-86http://www.blogger.com/profile/16533290706824154485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2841550277591377222.post-9117214901130810582011-03-15T01:30:00.000-07:002011-03-15T01:32:12.780-07:00GANGGUAN KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATANBAB I<br /><br />PENDAHULUAN<br />A.1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK SEBAGAI TANGGUNG JAWAB MORAL PERAWAT<br />Untuk memenuhi harapan individu, keluarga, dan masyarakat seorang perawat perlu mempunyai kualifikasi tertentu yang mempunyai efek penyembuhan (terapeutik). Komunikasi merupakan cara untuk membina hubungan teraupetik karena komunikasi dapat mempengaruhi perilaku orang lain sehingga hubungan perawat – klien tidak akan tercapai bila komunikasi tersebut tidak lancer atau malah tidak ada komunikasi.<br />Menurut As hornby (1974) terapeutik merupakan kata sifat yang dihubungkan dengan seni dari penyembuhan. Mampu terapeutik berarti seseorang mampu melakukan atau mengkomunikasikan perkataan, perbuatan, atau ekspresi yang memfasilitasi proses penyembuhan.<br /><span class="fullpost"><br />A.2. Tujuan komunikasi terapeutik.<br />Kesadaran diri, penerimaan diri, dan meningkatnya kehormatan diri. Identitas pribadi yang jelas dan meningkatnya integritas pribadi. Kemampuan untuk membentuk suatu keintiman, saling ketergantungan, hubungan interpersonal, dengan kapasitas memberi dan menerima cinta. Mendorong fungsi dan meningkatkan kemampuan terhadap kebutuhan yang memuaskan dan mencapai tujuan pribadi yang realistic.<br />Perawat harus memiliki tanggung jawab moral yang tinggi yang didasari atas sikap peduli dan penuh kasih sayang, serta perasaan ingin membantu orang lain untuk tumbuh dan berkembang. Addalati (1983), Bucaille (1979) dan Amsyari (1995) menambahkan bahwa sebagai seorang beragama, perawat tidak dapat bersikap tidak perduli terhadap ornag lain adalah seseorang pendosa yang memntingkan dirinya sendiri. Selanjutnya Pasquali & Arnold (1989) dan Watson (1979) menyatakan bahwa “human care” terdiri dari upaya untuk melindungi, meningkatkan, dan menjaga/mengabdikan rasa kemanusiaan dengan membantu orang lain mencari arti dalam sakit, penderitaan, dan keberadaanya: membantu orang lain untuk meningkatkan pengetahuan dan pengendalian diri, “Sesungguhnya setiap orang diajarkan oleh Allah untuk menolong sesama yang memrlukan bantuan”. Perilaku menolong sesama ini perlu dilatih dan dibiasakan, sehingga akhirnya menjadi bagiandari kepribadian.<br />A.3. Tehnik komunikasi terapeutik.<br />Tiap klien tidak sama oleh karena itu diperlukan penerapan tehnik berkomunikasi yang berbeda pula. Tehnik komunikasi berikut ini, treutamapenggunaan referensi dari Shives (1994), Stuart & Sundeen (1950) dan Wilson & Kneisl (1920), yaitu:<br /> 1.Mendengarkan dengan penuh perhatian<br />Berusaha mendengarkan klien menyampaikan pesan non-verbal bahwa perawat perhatian terhadap kebutuhan dan masalah klien. Mendengarkan dengan penuh perhatian merupakan upaya untuk mengerti seluruh pesan verbal dan non-verbal yang sedang dikomunikasikan. Ketrampilan mendengarkan sepenuh perhatian adalah dengan:<br /><br /> Pandang klien ketika sedang bicara<br /> Pertahankan kontak mata yang memancarkan keinginan untuk mendengarkan<br /> Sikap tubuh yang menunjukkan perhatian dengan tidak menyilangkan kaki atau tangan.<br /> Hindarkan gerakan yang tidak perlu.<br /> Anggukan kepala jika klien membicarakan hal penting atau memerlukan umpan balik.<br /> Condongkan tubuh ke arah lawan bicara.<br />2.Menunjukkan penerimaan<br />Menerima tidak berarti menyetujui. Menerima berarti bersedia untuk mendengarkan orang lain tanpa menunjukkan keraguan atau tidak setuju. Tentu saja sebagai perawat kita tidak harus menerima semua prilaku klien. Perawat sebaiknya menghindarkan ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang menunjukkan tidak setuju, seperti mengerutkan kening atau menggelengkan kepala seakan tidak percaya. Berikut ini menunjukkan sikap perawat yang menggelengkan kepala seakan tidak percaya. Berikut ini menunjukkan sikap perawat yang<br /> Mendengarkan tanpa memutuskan pembicaraan.<br /> Memberikan umpan balik verbal yang menapakkan pengertian.<br /> Memastikan bahwa isyarat non-verbal cocok dengan komunikasi verbal.<br /> Menghindarkan untuk berdebat, mengekspresikan keraguan, atau mencoba untuk mengubah pikiran klien. Perawat dapat menganggukan kepalanya atau berkata “ya”, “saya mengikuti apa yang anda ucapkan.” (cocok 1987).<br />3.Menanyakan pertanyaan yang berkaitan.<br />Tujuan perawat bertanya adalah untuk mendapatkan informasi yang spesifik mengenai klien. Paling baik jika pertanyaan dikaitkan dengan topik yang dibicarakan dan gunakan kata-kata dalam konteks sosial budaya klien. Selama pengkajian ajukan pertanyaan secara berurutan.<br />4.Mengulang ucapan klien dengan menggunakan kata-kata sendiri.<br />Dengan mengulang kembali ucapan klien, perawat memberikan umpan balik sehingga klien mengetahui bahwa pesannya dimengerti dan mengharapkan komunikasi berlanjut. Namun perawat harus berhati-hati ketika menggunakan metode ono, karena pengertian bisa rancu jika pengucapan ulang mempunyai arti yang berbeda.<br />5.Klarifikasi<br />Apabila terjadi kesalah pahaman, perawat perlu menghentikan pembicaraan untuk mengklarifikasi dengan menyamakan pengertian, karena informasi sangat penting dalam memberikan pelayanan keperawatan. Agar pesan dapat sampai dengan benar, perawat perlu memberikan contoh yang konkrit dan mudah dimengerti klien.<br /> 6.Memfokuskan<br />Metode ini dilakukan dengan tujuan membatasi bahan pembicaraan sehingga lebih spesifik dan dimengerti. Perawat tidak seharusnya memutus pembicaraan klien ketika menyampaikan masalah yang penting, kecuali jika pembicaraan berlanjut tanpa informasi yang baru.<br /> 7.Menyampaikan hasil observasi<br />Perawat perlu memberikan umpan balik kepada klien dengan menyatakan hasil pengamatannya, sehingga dapat diketahui apakah pesan diterima dengan benar. Perawat menguraikan kesan yang ditimbulkan oleh syarat non-verbal klien. Menyampaikan hasil pengamatan perawat sering membuat klien berkomunikasi lebih jelas tanpa harus bertambah memfokuskan atau mengklarifikasi pesan.<br /> 8.Menawarkan informasi<br />Tambahan informasi ini memungkinkan penghayatan yang lebih baik bagi klien terhadap keadaanya. Memberikan tambahan informasi merupakan pendidikan kesehatan bagi klien. Selain ini akan menambah rasa percaya klien terhadap perawat. Apabila ada informasi yang ditutupi oleh dokter, perawat perlu mengklarifikasi alasannya. Perawat tidak boleh memberikan nasehat kepada klien ketika memberikan informasi, tetapi memfasilitasi klien untuk membuat keputusan.<br /> 9.Diam<br />Diam memberikan kesempatan kepada perawat dan klien untuk mengorganisir pikirannya. Penggunaan metode diam memrlukan ketrampilan dan ketetapan waktu, jika tidak maka akan menimbulkan perasaan tidak enak. Diam memungkinkan klien untuk berkomunikasi terhadap dirinya sendiri, mengorganisir pikirannya, dan memproses informasi. Diam memungkinkan klien untuk berkomunikasi terhadap dirinya sendiri, mengorganisir pikirannya, dan memproses informasi. Diam terutama berguna pada saat klien harus mengambil keputusan . 10.Meringkas<br />Meringkas adalah pengulangan ide utama yang telah dikomunikasikan secara singkat. Metode ono bermanfaat untuk membantu topik yang telah dibahas sebelum meneruskan pada pembicaraan berikutnya. Meringkas pembicaraan membantu perawat mengulang aspek penting dalam interaksinya, sehingga dapat melanjutkan pembicaraan dengan topik yang berkaitan.<br /> 11.Memberikan penghargaan<br />Memberi salam pada klien dengan menyebut namanya, menunjukkan kesadaran tentang perubahan yang terjadi menghargai klien sebagai manusia seutuhnya yang mempunyai hak dan tanggung jawab atas dirinya sendiri sebagai individu. Penghargaan tersebut jangan sampai menjadi beban baginya, dalam arti kata jangan sampai klien berusaha keras dan melakukan segalanya demi mendapatkan pujian atau persetujuan atas perbuatannya. Dan tidak pula dimaksudkan untuk menyatakan bahwa ini “bagus” dan yang sebaliknya “buruk”. Perlu mengatakan “Apabila klien mencapai sesuatu yang nyata, maka perawat dapat mengatakan demikian.”<br /> 12.Menawarkan diri<br />Klien mungkin belum siap untuk berkomunikasi secara verbal dengan orang lain atau klien tidak mampu untuk membuat dirinya dimengerti. Seringkali perawat hanya menawarkan kehadirannya, rasa tertarik, tehnik komunikasi ini harus dilakukan tanpa pamrih.<br /> 13.Memberi kesempatan kepada klien untuk memulai pembicaraan.<br />Memberi kesempatan pada klien untuk berinisiatif dalam memilih topic pembicaraan. Biarkan klien yang merasa ragu-ragu dan tidak pasti tentang perannanya dalam interakasi ini perawat dapat menstimulasinya untuk mengambil inisiatif dan merasakan bahwa ia diharapkan untuk membuka pembicaraan.<br />14.Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan<br />Tehnik ini menganjurkan klien untuk mengarahkan hampir seluruh pembicaraan yang mengindikasikan bahwa klien sedang mengikuti apa yang sedang dibicarakan dan tertarik dengan apa yang akan dibicarakan selanjutnya. Perawat lebih berusaha untuk menafsirkan dari pada mengarahkan diskusi/pembicaraan<br />15.Menempatkan kejadian secara teratur akan menolong perawat dan klien untuk melihatnya dalam suatu perspektif.<br />Kelanjutan dari suatu kejadian secara teratur akan menolong perawat dan klien untuk melihatnya dalam suatu perspektif. Kelanjutan dari suatu kejadian secara teratur akan menolong perawat dan klien untuk melihat kejadian berikutnya sebagai akibat kejadian yang pertama. Pesawat akan dapat menentukan pola kesukaran interpersonal dan memberikan data tentang pengalaman yang memuaskan dan berarti bagi klien dalam memenuhi kebutuhannya.<br />16.Menganjurkan klien unutk menguraikan persepsinya<br />Apabila perawat ingin mengerti klien, maka ia harus melihat segala sesungguhnya dari perspektif klien. Klien harus merasa bebas untuk menguraikan persepsinya kepada perawat. Ketika menceritakan pengalamannya, perawat harus waspada akan timbulnya gejala ansietas.<br /> 17.Refleksi<br />Refleksi menganjurkan klien untuk mengemukakan dan menerima ide dan perasaanya sebagai bagian dari dirinya sendiri. Apabila klien bertanya apa yang harus ia pikirkan dan kerjakan atau rasakan maka perawat dapat menjawab: “Bagaimana menurutmu?” atau “Bagaimana perasaanmu?”. Dengan demikian perawat mengindikasikan bahwa pendapat klien adalah berharga dan klien mempunyai hak untuk mampu melakukan hal tersebut, maka iapun akan berpikir bahwa dirinya adalah manusia yang mempunyai kapasitas dan kemampuan sebagai individu yang terintegrasi dan bukan sebagai bagian dari orang lain.<br />B.1. Gangguan sensoris<br />Pada dasarnya gangguan sensoris bisa dibagi menjadi :<br />1.Gangguan pada Pusat Nervous yang terkait dengan fungsi sensoris dalam komunikasi :<br /> Brocca / Brodmann’s area : Pusat pendengaran<br /> Girus Angularis : Memproses kata – kata diubah dalam bentuk audisi<br /> Area Werniecke : Pengolah secara komprehensip audio visual<br />2.Gangguan pada Nervous cranial yang terkait dengan fungsi komunikasi (Sensoris ) terutama N. II dan N. VIII<br />3.Gangguan sensori persepsi : Misalnya pada klien dengan Hallusinasi/Illusi<br />4. Klien dengan penurunan kesadaran.<br />5.Klien Autis , Klien Mental retardate<br />B.2. Indra penglihatan sebagai penerima pesan<br />Kemampuan individu untuk melihat dimungkinkan oleh sistem organ yang disebut mata. Sistem ini terdiri atas organ-organ yang menerima dan memfokuskan cahaya yang masuk kedalam mata, sel-sel reseptor penglihatan yang menangkap bayangan, yang disebut fotoreseptor dan serabut saraf (nervus optikus) yang membawa input sensori dari fotoreseptor menuju ke otak untuk dipersepsi oleh otak.<br />Mekanisme penerimaan sinar hingga dapat dipersepsi adalah sebagai berikut : sinar yang dipantulkan kedalam bola mata akan diterima, secara berurut, melalui kornea, melewati lubang pupil (sebagai pengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk, lensa mata, korpus viterius, dan akhirnya diterima oleh retina pada fovea sentralis). Media yang dilalui cahaya sebelum jatuh pada retina disebut media retraksi. Selanjutnya sinar yang telah jatuh ke retina akan ditangkap oleh sel-sel konus dan sel basili yang selanjutnya dihantarkan menuju otak sebagai impuls saraf. Hasil penerimaan rangsang saraf ini kemudian dibawa ke otak untuk dipersepsikan sebagai citra (gambaran) dalam persepsi manusia.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />BAB II<br /><br />KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN<br />Gangguan penglihatan dapat terjadi baik karena kerusakan organ, misal : kornea, lensa mata, kekeruhan humor viterus, maupun kerusakan kornea, serta kerusakan saraf penghantar impuls menuju otak. Kerusakan di tingkat persepsi antara lain dialami klien dengan kerusakan otak. Semua ini mengakibatkan penurunan visus hingga dapat menyebabkan kebutaan, baik parsial maupun total. Akibat kerusakan visual, kemampuan menangkap rangsang ketika berkomunikasi sangat bergantung pada pendengarn dan sentuhan. Oleh karena itu, komunikasi yang dilakukan harus mengoptimalkan fungsi pendengaran dan sentuhan karena fungsi penglihatan sedapat mungkin harus digantikan oleh informasi yang dapat ditransfer melalui indra yang lain. Sebagai contoh, ketika melakukan orientasi ruang perawatan, klien harus mendapat keterangan yang memvisualisasi kondisi ruang rawat secara lisan, misalnya dengan menerangkan letak meja dan kursi, menerangkan berapa langkah posisi tempat tidur dari pintu, letak kamar mandi, dan sebagainya.<br />Berikut adalah tehnik-tehnik yang perlu diperhatiakn selama berkomunikasi dengan klien yang mengalami gangguan penglihatan :<br /><br /> 1.Sedapat mungkin ambil posisi yang dapat dilihat klien bila ia mengalami kebutaan parsial atau sampaikan secara verbal keberadaan / kehadiran perawat ketika anda berada didekatnya.<br /> 2.Identifikasi diri anda dengan menyebutkan nama (dan peran) anda.<br /> 3.Berbicara menggunakan nada suara normal karena kondisi klien tidak memungkinkanya menerima pesan verbal secara visual. Nada suara anda memegang peranan besar dan bermakna bagi klien.<br /> 4.Terangkan alasan anda menyentuh atau mengucapkan kata – kata sebelum melakukan sentuhan pada klien.<br /> 5.Informasikan kepada klien ketika anda akan meninggalkanya / memutus komunikasi.<br /> 6.Orientasikan klien dengan suara – suara yang terdengar disekitarnya.<br /> 7.Orientasikan klien pada lingkunganya bila klien dipindah ke lingkungan / ruangan yang baru.<br /><br />Agar komunikasi dengan orang dengan gangguan sensori penglihatan dapat berjalan lancar dan mencapai sasarannya, maka perlu juga diperhatikan hal-hal sebagai berikut :<br /><br /> 1.Dalam berkomunikasi pertimbangkan isi dan nada suara<br /> 2.Periksa lingkungan fisik<br /> 3.Perlu adanya ide yang jelas sebelum berkomunikasi<br /> 4. Komunikasikan pesan secara singkat<br /> 5. Komunikasikan hal-hal yang berharga saja.<br /> 6.Dalam merencanakan komunikas, berknsultasilah dengan pihk lain agar memperoleh dukungan.<br /><br />Dalam melakukan komunikasi terapeutik dengan pasien dengan gangguan sensori penglihatan, perawat dituntut untuk menjadi komunikator yang baik sehingga terjalin hubungan terapeutik yang efektif antara perawat dan klien, untuk itu syarat yang harus dimiliki oleh perawat dalam berkomunikasi dengan pasien dengan gangguan sensori penglihatan adalah :<br /><br /> 1.Adanya kesiapan artinya pesan atau informasi, cara penyampaian, dan saluarannya harus dipersiapkan terlebih dahulu secara matang.<br /> 2. Kesungguhan artinya apapun ujud dari pesan atau informasi tersebut tetap harus disampaikan secara sungguh-sungguh atau serius.<br /> 3.Ketulusan artinya sebelum individu memberikan informasi atau pesan kepada indiviu lain pemberi informasi harus merasa yakin bahwa apa yang disampaikan itu merupakan sesuatu yang baik dan memang perlu serta berguna untuk sipasien.<br /> 4.Kepercayaan diri artinya jika perawat mempunyai kepercayaan diri maka hal ini akan sangat berpengaruh pada cara penyampaiannya kepada pasien.<br /> 5.Ketenangan artinya sebaik apapun dan sejelek apapun yang akan disampaikan, perawat harus bersifat tenang, tidak emosi maupun memancing emosi pasien, karena dengan adanya ketenangan maka iinformasi akan lebih jelas baik dan lancar.<br /> 6.Keramahan artinya bahwa keramahan ini merupakan kunci sukses dari kegiatan komunikasi, karena dengan keramahan yang tulus tanpa dibuat-buat akan menimbulkan perasaan tenang, senang dan aman bagi penerima.<br /> 7.Kesederhanaan artinya di dalam penyampaian informasi, sebaiknya dibuat sederhana baik bahasa, pengungkapan dan penyampaiannya. Meskipun informasi itu panjang dan rumit akan tetapi kalau diberikan secara sederhana, berurutan dan jelas maka akan memberikan kejelasan informasi dengan baik<br /><br />BAB III<br /><br />KESIMPULAN<br /><br /><br />Kemampuan menerapkan tehnik komunikasi terapeutik memrlukan latihan dan kepekaan serta ketajaman perasaan, karena komunikasi terjadi tidak dalam kemampuan tetapi dalam dimensi nilai, waktu dan ruang yang turut mempengaruhi keberhasilan komunikasi yang terlihat melalui dampak terapeutiknya bagi klien dan juga kepuasan bagi perawat.<br /><br />Komunikasi juga akan memberikan dampak terapeutik bila dalam penggunaanya diperhatikan sikap dan tehnik komunikasi terapeutik. Hal lain yang cukup penting diperhatikan adalah dimensi hubungan. Dimensi ini merupakan faktor penunjang yang sangat berpengaruh dalam mengembangkan kemampuan berhubungan terapeutik.<br /><br />Berbagai tehnik komunikasi dapat digunakan dalam berkomunikasi, untuk ini perlu dikuasai tehnik komunikasi dengan tepat. Tujuan dalam tehnik komunikasi adalah dalam rangka memperoleh hasil atau efek yang sebesar-besarnya, sifatnya tahan lama atau mungkin bersifat abadi. Jika suatu komunikasi dapat mengubah suatu perilaku kepercayaan dan sikap seseorang atau pasien, maka perubahan tersebut diharapkan dapat benar-benar langgeng atau dapat tahan lama.<br /><br />Jika kondisi-kondisi seperti di pembahasan dapat diujudkan dengan baik dan persyaratan-persyaratan juga dipenuhi, maka komunikasi dengan orang yang mempunyai gangguan sensori penglihatan akan terjadi dengan baik. Jika diterapkan dalam dunia kedokteran atau keperawatan maka pasien dengan gangguan sensori penglihatan akan merasa puas, tidak ada keluhan dan memberikan persahabatan serta penyembuhan lebih cepat, disamping itu tenaga medis dan paramedis akan merasa puas karena dapat memberikan pelayanan yang baik dan penyembuhan.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br /><br />Intansari Nurjanah. (2001), Hubungan terapeutik perawat dan klien kualitas pribadi sebagai sarana. Yogyakarta: PSIK Fakultas Kedokteran UGM.<br /><br />Bagian Keperawatan Jiwa-Komunitas FIK-UI. (1998), Kumpulan Makalah pelatihan Keperawatan Kesehatan Jiwa, Kiat Komunikasi Terapeutik. Tidak Dipublikasikan.<br /><br />Kariyoso. (1994), Pengantar Komunikasi Bagi Siswa Perawat. Jakarta: EGC.<br /><br />Ns. Anas Tamsuri, Skep. (2006), Buku Saku Komunikasi Dalam Keperawatan. Jakarta: EGC.<br /><br />Widjaja, A.W.. (2000), Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rineka Cipta.<br /><br />Http://Bandono.web.id. (2007), Makalah Komunikasi Dalam Keperawatan Website, Bandung: Blogspot.<br /><br />Http://Anismahmudi.blog.com. (2007), Tehnik-Tehnik Dalam Komunikasi Gangguan Persepsi Sensori, Jakarta: Blogspot.<br />Diposkan oleh MAS OI......!!!!!!! di 01.42<br /></span>JHOE-86http://www.blogger.com/profile/16533290706824154485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2841550277591377222.post-83210273600752816042010-11-12T19:34:00.001-08:002010-11-12T19:34:39.333-08:00Sejarah perkembangan RAM1.R A M<br />RAM yang merupakan singkatan dari Random Access Memory ditemukan oleh Robert Dennard dan diproduksi secara besar – besaran oleh Intel pada tahun 1968, jauh sebelum PC ditemukan oleh IBM pada tahun 1981. Dari sini lah perkembangan RAM bermula. Pada awal diciptakannya, RAM membutuhkan tegangan 5.0 volt untuk dapat berjalan pada frekuensi 4,77MHz, dengan waktu akses memori (access time) sekitar 200ns (1ns = 10-9 detik).<br /><span class="fullpost"><br /><br /><br /><br />2. D R A M<br />Pada tahun 1970, IBM menciptakan sebuah memori yang dinamakan DRAM. DRAM sendiri merupakan singkatan dari Dynamic Random Access Memory. Dinamakan Dynamic karena jenis memori ini pada setiap interval waktu tertentu, selalu memperbarui keabsahan informasi atau isinya. DRAM mempunyai frekuensi kerja yang bervariasi, yaitu antara 4,77MHz hingga 40MHz.<br /><br /><br />dram<br /><br />3. FP RAM<br />Fast Page Mode DRAM atau disingkat dengan FPM DRAM ditemukan sekitar tahun 1987. Sejak pertama kali diluncurkan, memori jenis ini langsung mendominasi pemasaran memori, dan orang sering kali menyebut memori jenis ini “DRAM” saja, tanpa menyebut nama FPM. Memori jenis ini bekerja layaknya sebuah indeks atau daftar isi. Arti Page itu sendiri merupakan bagian dari memori yang terdapat pada sebuah row address. Ketika sistem membutuhkan isi suatu alamat memori, FPM tinggal mengambil informasi mengenainya berdasarkan indeks yang telah dimiliki. FPM memungkinkan transfer data yang lebih cepat pada baris (row) yang sama dari jenis memori sebelumnya. FPM bekerja pada rentang frekuensi 16MHz hingga 66MHz dengan access time sekitar 50ns. Selain itu FPM mampu mengolah transfer data (bandwidth) sebesar 188,71 Mega Bytes (MB) per detiknya. Memori FPM ini mulai banyak digunakan pada sistem berbasis Intel 286, 386 serta sedikit 486.<br /><br /><br /><br />fpram<br /><br />4. EDO RAM<br />Pada tahun 1995, diciptakanlah memori jenis Extended Data Output Dynamic Random Access Memory (EDO DRAM) yang merupakan penyempurnaan dari FPM. Memori EDO dapat mempersingkat read cycle-nya sehingga dapat meningkatkan kinerjanya sekitar 20 persen. EDO mempunyai access time yang cukup bervariasi, yaitu sekitar 70ns hingga 50ns dan bekerja pada frekuensi 33MHz hingga 75MHz. Walaupun EDO merupakan penyempurnaan dari FPM, namun keduanya tidak dapat dipasang secara bersamaan, karena adanya perbedaan kemampuan. Memori EDO DRAM banyak digunakan pada sistem berbasis Intel 486 dan kompatibelnya serta Pentium generasi awal.<br /><br />edo ram<br /><br />5. SDRAM PC66<br />Pada peralihan tahun 1996 – 1997, Kingston menciptakan sebuah modul memori dimana dapat bekerja pada kecepatan (frekuensi) bus yang sama / sinkron dengan frekuensi yang bekerja pada prosessor. Itulah sebabnya mengapa Kingston menamakan memori jenis ini sebagai Synchronous Dynamic Random Access Memory (SDRAM). SDRAM ini kemudian lebih dikenal sebagai PC66 karena bekerja pada frekuensi bus 66MHz. Berbeda dengan jenis memori sebelumnya yang membutuhkan tegangan kerja yang lumayan tinggi, SDRAM hanya membutuhkan tegangan sebesar 3,3 volt dan mempunyai access time sebesar 10ns.<br />sdram pc66<br />Dengan kemampuannya yang terbaik saat itu dan telah diproduksi secara masal, bukan hanya oleh Kingston saja, maka dengan cepat memori PC66 ini menjadi standar memori saat itu. Sistem berbasis prosessor Soket 7 seperti Intel Pentium klasik (P75 – P266MMX) maupun kompatibelnya dari AMD, WinChip, IDT, dan sebagainya dapat bekerja sangat cepat dengan menggunakan memori PC66 ini. Bahkan Intel Celeron II generasi awal pun masih menggunakan sistem memori SDRAM PC66.<br /><br />6. SDRAM PC100<br />Selang kurun waktu setahun setelah PC66 diproduksi dan digunakan secara masal, Intel membuat standar baru jenis memori yang merupakan pengembangan dari memori PC66. Standar baru ini diciptakan oleh Intel untuk mengimbangi sistem chipset i440BX dengan sistem Slot 1 yang juga diciptakan Intel. Chipset ini didesain untuk dapat bekerja pada frekuensi bus sebesar 100MHz. Chipset ini sekaligus dikembangkan oleh Intel untuk dipasangkan dengan prosessor terbaru Intel Pentium II yang bekerja pada bus 100MHz. Karena bus sistem bekerja pada frekuensi 100MHz sementara Intel tetap menginginkan untuk menggunakan sistem memori SDRAM, maka dikembangkanlah memori SDRAM yang dapat bekerja pada frekuensi bus 100MHz. Seperti pendahulunya PC66, memori SDRAM ini kemudian dikenal dengan sebutan PC100.<br />Dengan menggunakan tegangan kerja sebesar 3,3 volt, memori PC100 mempunyai access time sebesar 8ns, lebih singkat dari PC66. Selain itu memori PC100 mampu mengalirkan data sebesar 800MB per detiknya. Hampir sama dengan pendahulunya, memori PC100 telah membawa perubahan dalam sistem komputer. Tidak hanya prosessor berbasis Slot 1 saja yang menggunakan memori PC100, sistem berbasis Soket 7 pun diperbarui untuk dapat menggunakan memori PC100. Maka muncullah apa yang disebut dengan sistem Super Soket 7. Contoh prosessor yang menggunakan soket Super7 adalah AMD K6-2, Intel Pentium II generasi akhir, dan Intel Pentium II generasi awal dan Intel Celeron II generasi awal.<br />sdram pc 100<br /><br /><br />8. DR DRAM<br />Pada tahun 1999, Rambus menciptakan sebuah sistem memori dengan arsitektur baru dan revolusioner, berbeda sama sekali dengan arsitektur memori SDRAM.Oleh Rambus, memori ini dinamakan Direct Rambus Dynamic Random Access Memory. Dengan hanya menggunakan tegangan sebesar 2,5 volt, RDRAM yang bekerja pada sistem bus 800MHz melalui sistem bus yang disebut dengan Direct Rambus Channel, mampu mengalirkan data sebesar 1,6GB per detiknya! (1GB = 1000MHz). Sayangnya kecanggihan DRDRAM tidak dapat dimanfaatkan oleh sistem chipset dan prosessor pada kala itu sehingga memori ini kurang mendapat dukungan dari berbagai pihak. Satu lagi yang membuat memori ini kurang diminati adalah karena harganya yang sangat mahal.<br /><br />dr dram<br /><br />9. RDRAM PC800<br />Masih dalam tahun yang sama, Rambus juga mengembangkan sebuah jenis memori lainnya dengan kemampuan yang sama dengan DRDRAM. Perbedaannya hanya terletak pada tegangan kerja yang dibutuhkan. Jika DRDRAM membutuhkan tegangan sebesar 2,5 volt, maka RDRAM PC800 bekerja pada tegangan 3,3 volt. Nasib memori RDRAM ini hampir sama dengan DRDRAM, kurang diminati, jika tidak dimanfaatkan oleh Intel.<br />Intel yang telah berhasil menciptakan sebuah prosessor berkecepatan sangat tinggi membutuhkan sebuah sistem memori yang mampu mengimbanginya dan bekerja sama dengan baik. Memori jenis SDRAM sudah tidak sepadan lagi. Intel membutuhkan yang lebih dari itu. Dengan dipasangkannya Intel Pentium4, nama RDRAM melambung tinggi, dan semakin lama harganya semakin turun.<br /><br /><br />10. SDRAM PC133<br />Selain dikembangkannya memori RDRAM PC800 pada tahun 1999, memori SDRAM belumlah ditinggalkan begitu saja, bahkan oleh Viking, malah semakin ditingkatkan kemampuannya. Sesuai dengan namanya, memori SDRAM PC133 ini bekerja pada bus berfrekuensi 133MHz dengan access time sebesar 7,5ns dan mampu mengalirkan data sebesar 1,06GB per detiknya. Walaupun PC133 dikembangkan untuk bekerja pada frekuensi bus 133MHz, namun memori ini juga mampu berjalan pada frekuensi bus 100MHz walaupun tidak sebaik kemampuan yang dimiliki oleh PC100 pada frekuensi tersebut.<br /><br />sdram pc 133<br /><br />11. SDRAM PC150<br />Perkembangan memori SDRAM semakin menjadi – jadi setelah Mushkin, pada tahun 2000 berhasil mengembangkan chip memori yang mampu bekerja pada frekuensi bus 150MHz, walaupun sebenarnya belum ada standar resmi mengenai frekunsi bus sistem atau chipset sebesar ini. Masih dengan tegangan kerja sebesar 3,3 volt, memori PC150 mempunyai access time sebesar 7ns dan mampu mengalirkan data sebesar 1,28GB per detiknya.<br />pc 150<br />Memori ini sengaja diciptakan untuk keperluan overclocker, namun pengguna aplikasi game dan grafis 3 dimensi, desktop publishing, serta komputer server dapat mengambil keuntungan dengan adanya memori PC150.<br /><br />12. DDR SDRAM<br />Masih di tahun 2000, Crucial berhasil mengembangkan kemampuan memori SDRAM menjadi dua kali lipat. Jika pada SDRAM biasa hanya mampu menjalankan instruksi sekali setiap satu clock cycle frekuensi bus, maka DDR SDRAM mampu menjalankan dua instruksi dalam waktu yang sama. Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan secara penuh satu gelombang frekuensi. Jika pada SDRAM biasa hanya melakukan instruksi pada gelombang positif saja, maka DDR SDRAM menjalankan instruksi baik pada gelombang positif maupun gelombang negatif. Oleh karena dari itu memori ini dinamakan DDR SDRAM yang merupakan kependekan dari Double Data Rate Synchronous Dynamic Random Access Memory.<br />ddr sdram<br />Dengan memori DDR SDRAM, sistem bus dengan frekuensi sebesar 100 – 133 MHz akan bekerja secara efektif pada frekuensi 200 – 266 MHz. DDR SDRAM pertama kali digunakan pada kartu grafis AGP berkecepatan ultra. Sedangkan penggunaan pada prosessor, AMD ThunderBird lah yang pertama kali memanfaatkannya.<br /><br /><br />13. DDR RAM<br />Pada 1999 dua perusahaan besar microprocessor INTEL dan AMD bersaing ketat dalam meningkatkan kecepatan clock pada CPU. Namun menemui hambatan, karena ketika meningkatkan memory bus ke 133 Mhz kebutuhan Memory (RAM) akan lebih besar. Dan untuk menyelesaikan masalah ini maka dibuatlah DDR RAM (double data rate transfer) yang awalnya dipakai pada kartu grafis, karena sekarang anda bisa menggunakan hanya 32 MB untuk mendapatkan kemampuan 64 MB. AMD adalah perusahaan pertama yang menggunakan DDR RAM pada motherboardnya.<br /><br />ddr ram<br /><br />14. DDR2 RAM<br />Ketika memori jenis DDR (Double Data Rate) dirasakan mulai melambat dengan semakin cepatnya kinerja prosesor dan prosesor grafik, kehadiran memori DDR2 merupakan kemajuan logis dalam teknologi memori mengacu pada penambahan kecepatan serta antisipasi semakin lebarnya jalur akses segitiga prosesor, memori, dan antarmuka grafik (graphic card) yang hadir dengan kecepatan komputasi yang berlipat ganda.<br />Perbedaan pokok antara DDR dan DDR2 adalah pada kecepatan data serta peningkatan latency mencapai dua kali lipat. Perubahan ini memang dimaksudkan untuk menghasilkan kecepatan secara maksimum dalam sebuah lingkungan komputasi yang semakin cepat, baik di sisi prosesor maupun grafik.<br />Selain itu, kebutuhan voltase DDR2 juga menurun. Kalau pada DDR kebutuhan voltase tercatat 2,5 Volt, pada DDR2 kebutuhan ini hanya mencapai 1,8 Volt. Artinya, kemajuan teknologi pada DDR2 ini membutuhkan tenaga listrik yang lebih sedikit untuk menulis dan membaca pada memori.<br />ddr2 ram<br />Teknologi DDR2 sendiri lebih dulu digunakan pada beberapa perangkat antarmuka grafik, dan baru pada akhirnya diperkenalkan penggunaannya pada teknologi RAM. Dan teknologi DDR2 ini tidak kompatibel dengan memori DDR sehingga penggunaannya pun hanya bisa dilakukan pada komputer yang memang mendukung DDR2.<br /><br />15. DDR3 RAM<br />RAM DDR3 ini memiliki kebutuhan daya yang berkurang sekitar 16% dibandingkan dengan DDR2. Hal tersebut disebabkan karena DDR3 sudah menggunakan teknologi 90 nm sehingga konsusmsi daya yang diperlukan hanya 1.5v, lebih sedikit jika dibandingkan dengan DDR2 1.8v dan DDR 2.5v. Secara teori, kecepatan yang dimiliki oleh RAM ini memang cukup memukau. Ia mampu mentransfer data dengan clock efektif sebesar 800-1600 MHz. Pada clock 400-800 MHz, jauh lebih tinggi dibandingkan DDR2 sebesar 400-1066 MHz (200- 533 MHz) dan DDR sebesar 200-600 MHz (100-300 MHz). Prototipe dari DDR3 yang memiliki 240 pin. Ini sebenarnya sudah diperkenalkan sejak lama pada awal tahun 2005. Namun, produknya sendiri benar-benar muncul pada pertengahan tahun 2007 bersamaan dengan motherboard yang menggunakan chipset Intel P35 Bearlake dan pada motherboard tersebut sudah mendukung slot DIMM<br />ddr3 ram<br /><br /><br />Apa Arti Istilah-istilah pada RAM?<br />Begitu banyak nama dan istilah spesifik digunakan pada RAM. Kadang dapat membingungkan. Tapi tidak jadi masalah, setelah Anda membaca penjelasan singkatnya berikut ini J<br /><br />Speed<br />Speed atau kecepatan, makin menjadi faktor penting dalam pemilihan sebuah modul memory. Bertambah cepatnya CPU, ditambah dengan pengembangan digunakannya dual-core, membuat RAM harus memiliki kemampuan yang lebih cepat untuk dapat melayani CPU.<br /><br />Ada beberapa paramater penting yang akan berpengaruh dengan kecepatan sebuah memory.<br /><br />1. Megahertz<br />Penggunaan istilah ini, dimulai pada jaman kejayaan SDRAM. Kecepatan memory, mulai dinyatakan dalam megahertz (MHz). Dan masih tetap digunakan, bahkan sampai pada DDR2. Perhitungan berdasarkan selang waktu (periode) yang dibutuhkan antara setiap clock cycle. Biasanya dalam orde waktu nanosecond. Seperti contoh pada memory dengan aktual clock speed 133 MHz, akan membutuhkan access time 8ns untuk 1 clock cycle.<br />Kemudian keberadaan SDRAM tergeser dengan DDR (Double Data Rate). Dengan pengembangan utama pada kemampuan mengirimkan data dua kali lebih banyak. DDR mengirimkan data dua kali dalam satu clock cycle.<br /><br />Kebanyakan produk mulai menggunakan clock speed efektif, hasil perkalian dua kali data yang dikirim. Ini sebetulnya lebih tepat jika disebut sebagai DDR Rating.<br /><br />Hal yang sama juga terjadi untuk DDR2. Merupakan hasil pengembangan dari DDR. Dengan kelebihan utama pada rendahnya tegangan catudaya yang mengurangi panas saat beroperasi. Juga kapasitas memory chip DDR2 yang meningkat drastis, memungkinkan sebuah keping DDR2 memiliki kapasitas hingga 2 GB. DDR2 juga mengalami peningkatan kecepatan dibanding DDR.<br /><br />2. PC Rating<br />Pada modul DDR, sering ditemukan istilah misalnya PC3200. Untuk modul DDR2, PC2-3200. Dari mana angka ini muncul? ini biasa dikenal dengan PC Rating untuk modul DDR dan DDR2. Sebagai contoh kali ini adalah sebuah modul DDR dengan clock speed 200 MHz. Atau untuk DDR Rating disebut DDR400. Dengan bus width 64-bit, maka data yang mampu ditransfer adalah 25.600 megabit per second (=400 MHz x 64-bit). Dengan 1 byte = 8-bit, maka dibulatkan menjadi 3.200MBps (Mebabyte per second). Angka throughput inilah yang dijadikan nilai dari PC Rating. Tambahan angka “2″, baik pada PC Rating maupu DDR Rating, hanya untuk membedakan antara DDR dan DDR2.<br /><br />3. CAS Latency<br />Akronim CAS berasal dari singkatan column addres strobe atau column address select. Arti keduanya sama, yaitu lokasi spesifik dari sebuah data array pada modul DRAM. CAS Latency, atau juga sering disingkat dengan CL, adalah jumlah waktu yang dibutuhkan (dalam satuan clock cycle) selama delay waktu antara data request dikirimkan ke memory controller untuk proses read, sampai memory modul berhasil mengeluarkan data output. Semakin rendah spesifikasi CL yang dimiliki sebuah modul RAM, dengan clock speed yang sama, akan menghasilkan akses memory yang lebih cepat.<br /><br />MENGENAL BAGIAN-BAGIAN RAM<br />Secara fisik, komponen PC yang satu ini termasuk komponen dengan ukuran yang kecil dan sederhana. Dibandingkan dengan komponen PC lainnya. Sekilas, ia hanya berupa sebuah potongan kecil PCB, dengan beberapa tambahan komponen hitam. Dengan tambahan titik-titik contact point, untuk memory berinteraksi dengan motherboard. Inilah di antaranya:<br /><br />1. PCB (Printed Circuit Board)<br />Pada umumnya, papan PCB berwana hijau. Pada PCB inilah beberapa komponen chip memory terpasang. PCB ini sendiri tersusun dari beberapa lapisan (layer). Pada setiap lapisan terpasang jalur ataupun sirkuit, untuk mengalirkan listrik dan data. Secara teori, semakin banyak jumlah layer yang digunakan pada PCB memory, akan semakin luas penampang yang tersedia dalam merancang jalur. Ini memungkinkan jarak antar jalur dan lebar jalur dapat diatur dengan lebih leluasa, dan menghindari noise interferensi antarjalur pada PCB. Dan secara keseluruhan akan membuat modul memory tersebut lebih stabil dan cepat kinerjanya. Itulah sebabnya pada beberapa iklan untuk produk memory, menekankan jumlah layer pada PCB yang digunakan modul memory produk yang bersangkutan.<br /><br />2. Contact Point<br />Sering juga disebut contact finger, edge connector, atau lead. Saat modul memory dimasukkan ke dalam slot memory pada motherboard, bagian inilah yang menghubungkan informasi antara motherboard dari dan ke modul memory. Konektor ini biasa terbuat dari tembaga ataupun emas. Emas memiliki nilai konduktivitas yang lebih baik. Namun konsekuensinya, dengan harga yang lebih mahal. Sebaiknya pilihan modul memory disesuaikan dengan bahan konektor yang digunakan pada slot memory motherboard. Dua logam yang berbeda, ditambah dengan aliran listrik saat PC bekerja lebih memungkinkan terjadinya reaksi korosif.<br /><br />Pada contact point, yang terdiri dari ratusan titik, dipisahkan dengan lekukan khusus. Biasa disebut sebagai notch. Fungsi utamanya, untuk mencegah kesalahan pemasangan jenis modul memory pada slot DIMM yang tersedia di motherboard. Sebagai contoh, modul DDR memiliki notch berjarak 73 mm dari salah satu ujung PCB (bagian depan). Sedangkan DDR2 memiliki notch pada jarak 71 mm dari ujung PCB. Untuk SDRAM, lebih gampang dibedakan, dengan adanya 2 notch pada contact point-nya.<br /><br />3. DRAM (Dynamic Random Access Memory)<br />Komponen-komponen berbentuk kotak-kotak hitam yang terpasang pada PCB modul memory inilah yang disebut DRAM. Disebut dynamic, karena hanya menampung data dalam periode waktu yang singkat dan harus di-refresh secara periodik. Sedangkan jenis dan bentuk dari DRAM atau memory chip ini sendiri cukup beragam.<br /><br />4. Chip Packaging<br />Atau dalam bahasa Indonesia adalah kemasan chip. Merupakan lapisan luar pembentuk fisik dari masing-masing memory chip. Paling sering digunakan, khususnya pada modul memory DDR adalah TSOP (Thin Small Outline Package). Pada RDRAM dan DDR2 menggunakan CSP (Chip Scale Package). Beberapa chip untuk modul memory terdahulu menggunakan DIP (Dual In-Line Package) dan SOJ (Small Outline J-lead).<br /><br />5. DIP (Dual In-Line Package)<br />Chip memory jenis ini digunakan saat memory terinstal langsung pada PCB motherboard. DIP termasuk dalam kategori komponen through-hole, yang dapat terpasang pada PCB melalui lubang-lubang yang tersedia untuk kaki/pinnya. Jenis chip DRAM ini dapat terpasang dengan disolder ataupun dengan socket. SOJ (Small Outline J-Lead) Chip DRAM jenis SOJ, disebut demikan karena bentuk pin yang dimilikinya berbentuk seperti huruh “J”. SOJ termasuk dalam komponen surfacemount, artinya komponen ini dipasang pada sisi pemukaan pada PCB.<br /><br />6. TSOP (Thin Small Outline Package)<br />Termasuk dalam komponen surfacemount. Namanya sesuai dengan bentuk dan ukuran fisiknya yang lebih tipis dan kecil dibanding bentuk SOJ.<br /><br /> 7. CSP (Chip Scale Package)<br />Jika pada DIP, SOJ dan TSOP menggunakan kaki/pin untuk menghubungkannya dengan board, CSP tidak lagi menggunakan PIN. Koneksinya menggunakan BGA (Ball Grid Array) yang terdapat pada bagian bawah komponen. Komponen chip DRAM ini mulai digunakan pada RDRAM (Rambus DRAM) dan DDR.<br /></span>JHOE-86http://www.blogger.com/profile/16533290706824154485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2841550277591377222.post-34920733008575729952010-11-12T19:28:00.000-08:002010-11-12T19:29:16.510-08:00METODOLOGI PENELITIAN1. Jelaskan kriteria dasar pemilihan tema dan topik penelitian yang baik!<br /><br />Ø Tema<br /><br />1. Tema harus menarik perhatian penulis.<br /><br />2. Tema harus diketahui/dipahami penulis.<br /><br />3. Tema harus Bermanfaat.<br /><br />4. Tema yang dipilih harus berada disekitar kita.<br /><br />5. Tema yang dipilih harus yang menarik.<br /><br />6. Tema yang dipilih ruang lingkup sempit dan terbatas.<br /><br />7. Tema yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.<br /><br />8. Tema yang dipilih harus memiliki sumber acuan.<span class="fullpost"> <br /><br />Ø Topic<br /><br />1. memiliki definisi baik secara formal maupun material.<br /><br />2. Merumuskan topik penelitian yang memiliki fungsi untuk mengisi kekosongan penelitia<br /><br />3. mengulang meneliti topik yang pernah diteliti sebelumnya,<br /><br />4. memperluas dan mengembangkan ide-ide baru<br /><br />5. dapat diteliti, waktu tertentu, sumber, data<br /><br />6. topic menarik perhatian pribadi peneliti,<br /><br />7. berguna secara teoritis,<br /><br />8. memiliki tujuan praktis.<br /><br />2. Apa yang dimaksud dengan masalah, dan dari mana kita dapat menemukan sumber masalah?<br /><br /> * Masalah adalah suatu kendala atau persoalan yang harus dipecahkan dengan kata lain masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik, agar tercapai tujuan dengan hasil yang maksimal.<br /><br /> <br /><br /> * Cara menemukan sumber masalah<br /><br />1. Menuliskan semua hal yang dirasakan<br /><br />2. Kemudian dipilahkan dan diklasifikasikan menurut jenis/ bidang permasalahannya<br /><br />3. Urutkan dari yang ringan, jarang terjadi, banyaknya siswa mengalami dan masing-masing jenis permasalahannya.<br /><br />4. Dari setiap urutan ambillah 3-5 masalah<br /><br />5. Jika apa yang dirumuskan ternyata mendapat konfirmasi, maka masalah tersebut memang merupakan masalah yang patut untuk diangkat sebagai calon masalah.<br /><br />6. Masalah yang telah dikonfirmasi tersebut kemudian dikaji kelayakan dan signifikansiniya untuk dipilih.<br /><br />7. Pilihlah fokus permasalahan yang terbatas. yang berukuran kecil, yang dapat dicari solusinya dalam waktu singkat yang tersedia untuk melakukan penelitian tindakan.<br /><br />8. Pilihlah fokus permasalahan yang penting untuk<br /><br />9. Bekerjalah secara kolaboratif bersama mitra sejawat dalam penelitian.<br /><br />10. Sebaiknya fokus permasalahan yang dipilih relevan dengan tujuan dan rencana<br /><br />3. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam mengidentifikasi, mengemukakan batasan dan merumuskan masalah penelitian?<br /><br />Ø Identifikasi masalah<br /><br />• Isi identifikasi masalah:<br /><br />– Kemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi variabel terikatnya<br /><br />Contoh:<br /><br />Kinerja karyawan dalam suatu perusahaan umumnya dipengaruhi oleh<br /><br />faktor-faktor seperti: motivasi, dukungan perusahaan, dan kemampuan<br /><br />karyawan<br /><br />– Kemukakan gejala-gejala masalah dari setiap variabel/masalah<br /><br />Contoh:<br /><br />Dua dari faktor di atas, yakni motivasi dan kemampuan karyawan<br /><br />diasumsikan merupakan faktor penting yang mempengaruhi kinerja.<br /><br /> <br /><br /> * Gejalagejala<br /><br />masalah yang terkait dengan ketiga masalah tersebut adalah:<br /><br />- Kinerja:…… , …… , …… (intisarikan dari latar belakang masalah)<br /><br />- Motivasi:…… , …… , …..(intisarikan dari latar belakang masalah)<br /><br />- Kemampuan karyawan:….., ….., (intisarikan dari latar belakang masalah)<br /><br /> <br /><br />Ø Batasan masalah<br /><br />• Isi batasan masalah:<br /><br />– Kemukakan masalah-masalah yang sudah dipilih untuk dikaji<br /><br />dalam penelitian<br /><br />Contoh:<br /><br /> Alternatif 1: Penelitian ini tidak mengkaji seluruh faktor yang<br /><br />mempengaruhi permasalahan kinerja, namun hanya sebatas ruang<br /><br />lingkup motivasi dan kemampuan karyawan saja (lihat identifikasi<br /><br />masalah)<br /><br /> Alternatif 2: Dari identifikasi masalah sebelumnya, hanya dua faktor<br /><br />kinerja saja yang diteliti, yakni motivasi dan kemampuan karyawan.<br /><br />Motivasi yang dimaksud hanya sebatas motivasi berprestasi, dan<br /><br />kemampuan yang dimaksud hanya kemampuan intelektual saja.<br /><br />– Boleh mengemukakan batasan lain selain masalah itu sendiri,<br /><br />misalnya membatasi membatasi responden, daerah penelitian,<br /><br />dan lain-lain<br /><br />Contoh:<br /><br /> Alternatif 1: Responden yang diteliti hanya difokuskan kepada<br /><br />karyawan bagian umum dan karyawan personalia.<br /><br /> Alternatif 2: Fokus penelitian ini tidak dilakukan pada kantor pusat,<br /><br />namun hanya pada beberapa kantor cabang yang ada, yakni…<br /><br />Ø Merumuskan masalah<br /><br />Dalam memformulasikan atau merumuskan masalah, kiranya peneliti perlu memperhatikan beberapa ketentuan yang biasanya berlaku yaitu dengan memperhatikan:<br /><br />1. aspek substansi<br /><br />perlu dilihat dari bobot atau nilai kegunaan manfaat pemecahan masalah melalui tindakan seperti nilai aplikatifnya untuk memecahkan masalah serupa/mirip kegunaan metodologik dengan diketemukannya model tindakan dan prosedurnya, serta kegunaan teoritik dalam memperkaya atau mengoreksi teori pembelajaran yang berlaku. Sedang dari sisi orisinalitas, apakah pemecahan dengan model tindakan itu merupakan suatu hal baru yang belum pernah dilakukan guru sebelumnya. Jika sudah pernah berarti hanya merupakan pengulangan atau replikasi saja.<br /><br />2. aspek formulasi<br /><br />masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat interogatif (pertanyaan), meskipun tidak dilarang dirumuskan dalam bentuk deklaratif (pernyataan). Hendaknya dalam rumusan masalah tidak terkandung masalah dalam masalah, tetapi lugas menyatakan secara eksplisit dan spesifik tentang apa yang dipermasalahkan.<br /><br />3. aspek teknis.<br /><br />menyangkut kemampuan dan kelayakan peneliti untuk melakukan penelitian terhadap masalah yang dipilih. Pertimbangan yang dapat diajukan seperti kemampuan teoritik dan metodologik pembelajaran, penguasaan materi ajar, kemampuan metodologi penelitian tindakan, kemampuan fasilitas untuk melakukan penelitian seperti dana, waktu, tenaga, dan perhatian terhadap masalah yang akan dipecahkan.<br /><br />4. Apa saja yang tercantum dalam tujuan dan kegunaan suatu penelitian?<br /><br />Yang tercantum dalam tujuan<br /><br />§ Mampu mendiskripsikan makna inti dari kesimpulan penelitian<br /><br />§ Mampu mendiskripsikan hubungan antara rumusan masalah penelitian dengan kesimpulan penelitian<br /><br />§ Mampu mendiskripsikan hubungan antara hasil penelitian dengan kesimpulan penelitian<br /><br />§ Mampu mendiskripsikan hal-hal yang seharusnya ada dalam kesimpulan penelitian<br /><br /> <br /><br />Yang tercantum dalam kegunaan<br /><br />Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian dalam subbab kegunaan penelitian berisi<br /><br />alasan kelayakan atas masalah yang diteliti.<br /><br />dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.<br /><br />5. Bagaimana cara memilih teori yang tepat dan cara membuat kerangka pemikiran yang tepat?<br /><br /> * Cara memilih teori yang baik<br /><br />sesuai dengan dengan masalah yang di kaji, berasal dari sumber yang relevan yang sesuai dengan tema dan topik penelitian, sumber teori bersifat mutakhir dan uptodate (terbaru ) jadi sumber tidak usang.<br /><br /> * tahapan dalam membuat kerangka pemikiran :<br /><br />1. Tujuan Penelitian. Tujuan penelitian diturunkan dari perumusan masalah/identifikasi masalah, dengan demikian apa yang diinginkan dalam penelitian terlihat jelas.<br /><br />2. Operasionalisasi variabel. Dari judul dibuat dimensi-dimensi yang tersusun dalam operasionalisasi varibael.<br /><br />3. Teori. Kajian teoritis dari referensi yang cukup akurat, disajikan secara komprehensip sehingga alur pikir penulis/peneliti jelas kemana arah penelitian akan dilakukan.<br /><br />4. Empiris. Bukti-bukti empiris yang menunjukan bahwa ada kesesuaian antara teori dan kenyataannya. dapat dicantumkan penelitian terdahulu yang judul atau tema berdekatan dengan judul yang akan diteliti.<br /><br /> <br /><br />6. Bagaimana sebenarnya proses tahapan dalam pelaksanaan penelitian?<br /><br />Adapun beberapa tahapan dalam penelitian adalah:<br /><br />1. Pendahuluan<br /><br />Pendahuluan merupakan tahap pertama dalam melakukan penelitian mengungkapkan alasan utama kepada pembaca mengapa peneliti memilih suatu masalah tersebut, sehingga pembaca dapat memahami mengenai masalah tersebut yang dilihat dari sisi ilmiah.<br /><br />2. Mengidentifikasi Masalah<br /><br />Yang dimaksud dengan mengidentifikasi masalah yaitu merumuskan masalah yang akan diteliti. Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam penelitian, karena semua jalannya penelitian akan dituntun oleh perumusan masalah. Tanpa perumusan masalah yang jelas, maka peneliti akan kehilangan arah dalam melakukan penelitian.<br /><br />3. Membuat Hipotesa<br /><br />Hipotesa merupakan jawaban sementara dari persoalan yang kita teliti. Perumusan hipotesa biasanya dibagai menjadi dua tahapan: pertama, tentukan hipotesa penelitian yang didasari oleh asumsi penulis terhadap hubungan variable yang sedang diteliti. Kedua, tentukan hipotesa operasional yang terdiri dari Hipotesa 0 (H0) dan Hipotesa 1 (H1). H0 bersifat netral dan H1 bersifat tidak netral.<br /><br />4. Studi Literature<br /><br />Tahapan ini peneliti melakukan apa yang disebut dengan kajian pustaka, yaitu mempelajari buku-buku referensi dan hasil penelitian sejenis sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Tujuannya ialah untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti. Teori merupakan pijakan bagi peneliti untuk memahami persoalan yang diteliti dengan benar dan sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah.<br /><br />5. Membuat Definisi Operasional<br /><br />Definisi operasional adalah menjadikan variable-variabel yang sedang diteliti menjadi bersifat operasional dalam kaitannay dengan proses pengukuran variable-variabel tersebut. Defines operasional memiliki sifat mengubah sifat abstrak menjadi operasioanl sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan pengukuran.<br /><br />6. Menyusun Desain Penelitian<br /><br />Desain penelitian adalah alat penuntun bagi peneliti dalam melakukan proses penentuan instrument pengambilan data, penentuan sample, pengumpulan data dan analisis. Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif desain penelitian merupaka alat penelitian yang digunakan untuk menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian yang sedang dilakukan, tanpa desain yang baik maka penelitian yang dilakukan tidak akan menghasilkan suatu validitas yang tinggi.<br /><br />7. Mengidentifikasi dan Menyusun Alat Observasi dan Pengukuran<br /><br />Pada tahap ini yaitu menentukan alat pengumpulan data seperti obesrvasi yaitu pengumpulan data melalui pengamatan oleh pengumpul data terhadap gejala/peristiwa yang ditelitinoleh obyek peneliti.<br /><br />8. Melakukan Analisis Statistik<br /><br />Analisis statistik digunakan untuk membantu peneliti mengetahui makna hubungan antar variable, memprediksi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, untuk melihat perbedaan antara satu kelompok dengan kelompok yang lain atau analisis statistic.<br /><br />9. Menggunakan Komputer untuk Analisa Data<br /><br />Tahapan ini merupakan tahapan penganalisisasn data proses analaisis disni menggunakan computer yang di dukung dengan aplikasi analisis data biasanya aplikasi yang sering digunakan adalah aplikasi SPSS.<br /><br />10. Menulis Laporan Hasil Penelitian<br /><br />Tahapan ini adalah tahapan paling terakhir dalam penelitian yaitu membuat laporan mengenai hasil penelitian secara tertulis. Laporan yang bersifat tertulis ini dibuat agar peneliti dapat mengkomunikasikan hasil dari penelitian yang dilakukannya kepada para pembaca.<br /><br />7. Mengapa kita harus membuat rancangan terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian?<br /><br />Pada tahap ini yaitu menentukan alat pengumpulan data seperti obesrvasi yaitu pengumpulan data melalui pengamatan oleh pengumpul data terhadap gejala/peristiwa yang ditelitinoleh obyek peneliti.<br /><br />8. Apa yang dimaksud dengan konsep, konstruk dan variabel, berikan contohnya?<br /><br />Konsep adalah penggambaran suatu fenomena secara abstrak yang dibentuk dengan jalan membuat generalisasi terhadap sesuatu. Konstruk adalah konsep yang dibuat dan dihasilkan secara sadar untuk keperluan ilmiah.<br /><br />Contoh Konsep/Konstruk :<br /><br /> 1. Produktivitas, merupakan ukuran sejauh mana sumber-sumber daya digunakan dan dipadukan dalam organisasi dan digunakan untuk mencapai hasil.<br /> 2. Efisiensi, merupakan perbandingan (ratio) antara tindakan-tindakan yang dilakukan (input) dengan hasil-hasil yang diperoleh (outpout).<br /> 3. Gairah Kerja, merupakan suasana yang diciptakan oleh sikap-sikap para anggota suatu organisasi.<br /> 4. Motivasi, merupakan suatu proses yang mendorong, mengarahkan dan memelihara perilaku manusia ke arah pencapaian suatu tujuan.<br /> 5. 5. Konflik Kerja, merupakan segala macam bentuk pertikaian yang terjadi dalam organisasi, baik antara seseorang dengan seseorang lainnya, antara seseorang dengan kelompok, antara kelompok dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan organisasi atau mungkin antara perseorangan dengan organisasi atau mungkin antara perseorangan dengan organisasi secara keseluruhan.<br /><br />Variabel adalah sebuah konsep (F. N. Kerlinger : Asas-asas Penelitian Behavioral, 1985); Gejala yang bervariasi (Sutrisno Hadi : Metodologi Research, 1973). Kesimpulan, variabel adalah konsep yang memiliki bermacam-macam nilai.<br /><br />Contoh Variabel :<br /><br />a) Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan di PT Baninusa Indonesia. (Ragam nilainya: Rendah – Sedang – Tinggi).<br /><br />b) Tingkat Efisiensi Kerja Wartawan di Perhimpunan Wartawan Indonesia Bandung. (Ragam nilainya: Rendah – Sedang – Tinggi).<br /><br />c) Tingkat Gairah Kerja Karyawan pada Perusahaan Percetakan CV Buana Mekar Bandung. (Ragam nilainya: Rendah – Sedang – Tinggi).<br /><br />9. Jelaskan perbedaan variabel Independen, Dependen dan Moderator (Intervening)!<br /><br />v Variabel independen<br />Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab atau berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Juga sering disebut dengan variabel bebas, prediktor, stimulus, eksougen atau antecendent.<br /><br /> <br /><br />v Variabel dependen<br />Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel lain (variabel bebas). Juga sering disebut variabel terikat, variabel respons atau endogen.<br /><br /> <br /><br />v Variabel Moderating<br />Variabel moderating adalah variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sekali lagi, memperkuat atau memperlemah. Variabel moderating juga sering disebut sebagai variabel bebas kedua dan sering dipergunakan dalam analisis regresi linear, atau pada structural equation modeling.<br /><br />10. Ada berapa jenis variabel yang saudara ketahui dan terangkan pengertiannya masing-masing minimal 5 jenis variabel!<br /><br />1. Variabel independen<br />Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab atau berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Juga sering disebut dengan variabel bebas, prediktor, stimulus, eksougen atau antecendent.<br /><br />2. Variabel dependen<br />Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel lain (variabel bebas). Juga sering disebut variabel terikat, variabel respons atau endogen.<br /><br />3. Variabel Moderating<br />Variabel moderating adalah variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel moderating juga sering disebut sebagai variabel bebas kedua dan sering dipergunakan dalam analisis regresi linear, atau pada structural equation modeling<br /><br />4. Variabel intervening<br />Adalah variabel yang menjadi media pada suatu hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.<br /><br />5. Variabel control<br />Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan, atau dijadikan acuan bagi variabel yang lain.<br /><br />6. variabel dinamis<br /><br />Semua jenis variabel di atas merupakan variabel statis, yang berarti tidak berubah selama proses penelitian berlangsung. Variabel dinamis biasanya dipergunakan dalam penelitian kualitatif sehingga tidak akan terlalu banyak dibahas di sini.<br /><br />11. Sebutkan jenis penelitian yang Anda ketahui (5 saja), dan berikan contoh masing-masing dalam sebuah kajian penelitian terkait dengan sistem informasi!<br /><br />- Berdasarkan hasil / alasan yang diperoleh :<br /><br />1. Basic Research (Penelitian Dasar): mempunyai alasan intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan;<br /><br />2. Applied Reseach (Penelitian Terapan) : mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui; bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien.<br /><br />- Berdasarkan Bidang yang diteliti:<br /><br />1. Penelitian Sosial: Secara khusus meneliti bidang sosial : ekonomi, pendidikan, hukum dsb;<br /><br />2. Penelitian Eksakta<:Secara khusus meneliti bidang eksakta : Kimia, Fisika, Teknik; dsb;<br /><br />- Berdasarkan Tempat Penelitian :<br /><br />1. Field Research (Penelitian Lapangan / Kancah): langsung di lapangan;<br /><br />2. Library Research (Penelitian Kepustakaan) : Dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya;<br /><br />3. Laboratory Research (Penelitian Laboratorium) : dilaksanakan pada tempat tertentu / lab , biasanya bersifat eksperimen atau percobaan;<br /><br />- Berdasarkan Teknik yang digunakan :<br /><br />1. Survey Research (Penelitian Survei)<br /><br />Tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti:<br /><br />2. Experimen Research (Penelitian Percobaan)<br /><br />Dilakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti;<br /><br />- Berdasarkan Keilmiahan :<br /><br />1. Penelitian Ilmiah<br /><br />Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah / meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar / tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu :<br /><br />a. Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti:<br /><br />b. Kemampuan untuk meramalkan : sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat / waktu lain;<br /><br />2. Penelitian non ilmiah<br /><br />Tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah.<br /><br />- Berdasarkan Spesialisasi Bidang (ilmu) garapannya : Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen, Pemasaran), Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan/PR, Periklanan), dll<br /><br />- Berdasarkan dari hadirnya variabel (ubahan)<br /><br />variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap, yang menunjukkan variasi baik kuantitatif maupun kualitatif. Variabel : masa lalu, sekarang, akan datang. Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan / menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif ( to describe = membeberkan / menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen<br /><br />12. Sebut dan jelaskan jenis penelitian korelasional dan berikan contohnya (dalam ilmu sistem informasi)!<br /><br />Pengertian<br /><br />Metode penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu factor berkaitan dengan fariasi-fariasi pada satu atau lebih factor lain berdasarkan pada koevisien korelasi ( Suryabrata, 2003;82 )<br /><br />Contoh<br /><br />Studi analisis faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa<br /><br />13. Jelaskan langkah-langkah penelitian ekperimen dan action, sertai dengan contoh dalam ilmu teknologi informasi!<br /><br />ü Langkah-langkah Pokok penelitian ekperimen<br /><br />• Identifikasi dan definisikan masalah<br /><br />• Rumuskan hipotesis berdasarkan studi pustaka<br /><br />• Definisikan pengertian-pengertian dasar dan variabel utama<br /><br />• Susun rancangan penelitian<br /><br />• Laksanakan eksperimen<br /><br />• Organisasikan data hasil eksperimen<br /><br />• Analisis data dan lakukan pengujian hipotesis<br /><br />• Interpretasi hasil analisis, diskusikan dan susun laporan<br /><br />ü Contoh Penelitian ekperimen<br /><br /> <br /><br />ü Langkah-langkah Pokok penelitian tindakan<br /><br /> * Definisikan masalah dan tetapkan tujuan<br /> * Lakukan telaah/studi pustaka<br /> * Rumuskan hipotesis atau strategi pendekatan yang spesifik<br /> * Susun rancangan penelitian dan jelaskan prosedur-prosedur serta kondisinya<br /> * Tentukan kriteria evaluasi dan teknik pengukuran untuk umpan balik<br /> * Laksanakan eksperimen<br /> * Analisis data, evaluasi dan susun laporan<br /><br />ü Contoh Penelitian Tindakan<br /><br /> * Penelitian-penelitian di bidang pemanfaatan teknologi komputer<br /><br />14. Bagaimana cara merancang atau mendesain jenis penelitian deskriptif, verifikatif, dan action, beri contohnya!<br /><br />Penelitian Deskriptif adalah Suatu Penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan Gambaran atau Deskripsi tentang suatu keadaan secara Objektif. Desain penelitian ini digunakan untuk Memecahkan atau Menjawab Permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian Deskriptif juga berarti Penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan Fenomena atau Karakteristik Individual, Situasi atau Kelompok tertentu secara Akurat. Dengan kata lain : Penelitian Deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan seperangkat peristiwa atau kondisi populasi saat ini.<br /><br />15. Sebutkan jenis-jenis metode pengumpulan data, dengan menyebutkan kelebihan dan kekurangan masing-masing!<br /><br />Pengumpulan Data Dengan Metode Test<br /><br />Test merupakan suatu metode penelitian psikologis untuk memperoleh informasi tentang berbagai aspek dalam tingkah laku dan kehidupan batin seseorang, dengan menggunakan pengukuran (measurement) yang menghasilkan suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang diteliti.<br /><br />v Keunggulan metode ini adalah :<br /><br />1. Lebih akurat karena test berulang-ulang direvisi.<br /><br />2. Instrument penelitian yang objektif.<br /><br />v kelemahan metode ini adalah :<br /><br />1. Hanya mengukur satu aspek data.<br /><br />2. Memerlukan jangka waktu yang panjang karena harus dilakukan secara berulang-ulang.<br /><br />Pengumpulan Data Dengan Metode Non Test<br /><br />Untuk melengkapi data hasil tes akan lebih akurat hasilnya bila dipadukan dengan data-data yang dihasilkan dengan menggunakan tehnik yang berbeda, berikut disajikan alat pengumpul data dalam bentuk non tes.<br /><br />Observasi<br />Observasi diartikan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Berikut alat dan cara melaksanakan observasi<br /><br />v Keunggulan metode ini adalah :<br /><br />1. Banyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan observasi, hasilnya lebih akurat dan sulit dibantah.<br /><br />2. Banyak objek yang hanya bersedia diambil datanya hanya dengan observasi, misalnya terlalu sibuk dan kurang waktu untuk diwawancarai atau menisci kuisioner.<br /><br />3. Kejadian yang serempak dapat diamati dan dan dicatat serempak pula dengan memperbanyak observer.<br /><br />4. Banyak kejadian yang dipandang kecil yang tidak dapat ditangkap oleh alat pengumpul data yang lain, yang ternyata sangat menentukan hasil penelitian.<br /><br /> * Catatan Anekdot (Anecdotal Record )<br /><br />Alat untuk mencatat gejala-gejala khusus atau luar biasa menurut urutan kejadian, catatan dibuat segera setelah peristiwa terjadi. Pencatatan ini dilakukan terhadap bagaimana kejadiannya, bukan pendapat pencatat tentang kejadian tersebut.<br /><br /> * Catatan Berkala (Incidental Record)<br /><br />Pencatatan berkala walaupun dilakukan berurutan menurut waktu munculnya suatu gejala tetapi tidak dilakukan terus menerus, melainkan pada waktu tertentu dan terbatas pula pada jangka waktu yang telah ditetapkan untuk tiap-tiap kali pengamatan.<br /><br /> * Daftar Chek (Check List )<br /><br />Penataan data dilakukan dengan menggunakan sebuah daftar yang memuat nama observer dan jenis gejala yang diamati.<br /><br /> * Skala Penilaian (Rating Scale)<br /><br />Pencatatan data dengan alat ini dilakukan seperti chek list. Perbedaannya terletak pada kategorisasi gejala yang dicatat. Dalam rating scale tidak hanya terdapat nama objek yang diobservasi dan gejala yang akan diselidiki akan tetapi tercantum kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan atau jenjang setiap gejal tersebut.<br /><br /> * Peralatan Mekanis (Mechanical Device)<br /><br />Pencatatan dengan alat ini tidak dilakukan pada saat observasi berlangsung, karena sebagian atau seluruh peristiwa direkan dengan alat elektronik sesuai dengan keperluan.<br /><br />Angket Tertulis<br />Alat ini memuat sejumlah item atau pertanyaan yang harus dijawab oleh koresponden secara tertulis juga. Dengan mengisi angket ini responden memberikan keterangan tentang sejumlah hal yang relevan bagi keperluan bimbingan, seperti keterangan tentang keluarga, kesehatan jasmani, riwayat pendidikan dll.<br /><br />Wawancara Informasi<br />Wawancara informasi merupakan salah satu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari siswa secara lisan.<br /><br />Otobiografi<br />Otobiografi merupakan karangan yang dibuat oleh siswa mengenai riwayat hidupnya sampai pada saat sekarang. Riwayat hidup itu dapat mencakup keseluruhan hidupnya dimasa lamoau atau hanya beberapa aspek kehidupannya saja.<br /><br />Sosiometri<br />Sosiometri merupakan suatu metode untuk memperoleh data tentang jaringan social dalam suatu kelompok, yang berukuran kecil antara 10-50 orang, data diambil berdasarkan preferensi pribadi antara anggota kelompok.<br /><br />16. Bagaimana cara membuat kuesioner yang baik dan cara melakukan wawancara yang tepat!<br /><br /> * Kuesioner yang baik<br /><br />a) kelompok identitas responden<br /><br />(1) Nama,<br /><br />(2) Tanggal lahir/Usia,<br /><br />(3) kedudukan/jabatan dalam kelompok<br /><br />b) kelompok pertanyaan pokok<br /><br />Yaitu pengetahuan, sikap dan perilaku yang ingin diketahui/ditelusur dari responden.<br /><br />c) pertanyaan sosiometris<br /><br />Yaitu pertanyaan tentang darimana responden tersebut memperoleh informasi tertentu.<br /><br /> * Wawancara yang tepat<br /><br />Ø Sebelum melakukan wawancara perhatikan hal berikut.<br /><br />1. Menghubungi orang yang akan diwawancara, baik langsung maupun tidak langsung dan pastikan kesediaannya untuk diwawancarai.<br /><br />2. Persiapkan daftar pertanyaan yang sesuai dengan pokok-pokok masalah yang akan ditanyakan dalam wawancara. Persiapkan daftar pertanyaan secara baik dengan memperhatikan 6 unsur berita, yaitu 5W + 1H. Pada saat kegiatan wawancara berlangsung usahakan tidak terlalu bergantung pada pertanyaan yang telah disusun.<br /><br />3. Berikan kesan yang baik, misalnya datang tepat waktu sesuai perjanjian.<br /><br />4. Perhatikan cara berpakaian, gaya bicara, dan sikap agar menimbulkan kesan yang simpatik.<br /><br />Ø Pada saat wawancara Anda perlu memperhatikan pegangan umum pelaksanaan wawancara berikut ini.<br /><br />1. Jelaskan dulu identitas Anda sebelum wawancara dimulai dan kemukakan tujuan wawancara.<br /><br />2. Mulai wawancara dengan pertanyaan yang ringan dan bersifat umum. Lakukanlah pendekatan tidak langsung pada persoalan, misalnya lebih baik tanyakan dulu soal kesenangan atau hobi tokoh. Jika dia sudah asyik berbicara, baru hubungkan dengan persoalan yang menjadi topik Anda.<br /><br />3. Sebutkan nama narasumber secara lengkap dan bawalah buku catatan, alat tulis, atau tape recorder saat melakukan wawancara.<br /><br />4. Dengarkan pendapat dan informasi secara saksama, usahakan tidak menyela agar keterangan tidak terputus. Jangan meminta pengulangan jawaban dari narasumber.<br /><br />5. Hindari pertanyaan yang berbelit-belit.<br /><br />6. Harus tetap menjaga suasana agar tetap informatif. Hormati petunjuk narasumber seperti “off the record”, “no comment”, dan lain-lain. Hindari pertanyaan yang menyinggung dan menyudutkan narasumber.<br /><br />7. Harus pandai mengambil kesimpulan, artinya tidak semua jawaban dicatat.<br /><br />8. Beri kesan yang baik setelah wawancara. Jangan lupa mohon diri dan ucapkan terima kasih dan mohon maaf!<br /><br /> <br /><br />17. Sebelum analisis data dilakukan maka data perlu diolah terlebih dulu, jelaskan langkah-langkah pengolahan datanya!<br /><br />Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan data adalah:<br /><br />a. Variabel<br /><br />b. Skala pengukuran (Skala Nominal, Skala Ordinal, Skala Interval, Skala Ratio)<br /><br />c. Tipe skala (Skala Likert, Skala Guttman, Semantic Differensial, Rating Scale)<br /><br />d. Instrumen penelitian<br /><br />e. Validitas dan Reliabilitas instrumen.<br /><br />Tahap-tahap pengolahan data, pada umumnya adalah:<br /><br />• Pemeriksaan/Validitas data lapangan<br /><br />• Pengkodean<br /><br />• Pemasukan data (entry data)<br /><br />• Pengolahan Data<br /><br />• Hasil Pengolahan Data à analisis data<br /><br />18. Jelaskan alasan peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas alat ukur (kuesioner), dan bagaimana analisisnya?<br /><br />Alasan dilakukannya uji validitas yaitu alat ukur untuk mengetahui ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dikumpulkan yang dikumpulkan oleh peneliti, sehingga betul‑betul mengukur apa yang seharusnya diukur. Karena alat ukur sangat menetukan hasil penelitian yang akan dilakukan untuk menguji tingkat validitas dalam penelitian dapat digunakan teknik analisis koefisien korelasi produk moment person. Yaitu dengan mengkorealsikan masing-masing item alat ukur dengan total alat ukur. Sebagai contoh, ingin mengukur kemampuan siswa dalam matematika. Kemudian diberikan soal dengan kalimat yang panjang dan yang berbelit‑belit sehingga sukar ditangkap maknanya.<br /><br />Sedangkan alasan dilakukannya reliabilitas karena untuk mengukur ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya. Artinya ketika alat ukur itu digunakan maka akan menghasilkan hasil yang sama. Contoh nyata adalah timbangan atau meteran.contoh lainnya yaitu alat ukur prestasi belajar seperti tes hasil belajar, tes hasil belajar dikatakan ajeg apabila hasil pengukuran saat ini menunjukkan kesamaan hasil pada saat yang berlainan waktunya, terhadap siswa yang sama, selain alat ukur tes hasil belajar yaitu alat ukur kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden . Dalam menggunakan metode angket atau kuesioner, instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner. Cara meng analisis data kuesioner dapat dilihat dari :<br /><br />- Dipandang dari cara menjawabnya, dibedakan menjadi 2 yaitu :<br /><br />a. Kuesioner terbuka yaitu kuesioner yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.<br /><br />b. Kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.<br /><br />- Dipandang dari jawaban yang diberikan:<br /><br />a. Kuesioner langsung : yaitu responden menjawab tentang dirinya<br /><br />b. Kuesioner tidak langsung : yaitu jika responden menjawab tentang orang lain<br /><br />- Dipandang dari bentuknya:<br /><br />a. Kuesioner pilihan ganda : yaitu sama dengan kuesioner tertutup<br /><br />b. Kuesioner isian : yaitu sama dengan kuesioner terbuka<br /><br />c. Check list : yaitu sebuah daftar dimana responden tinggal mebubuhkan tanda cek (v) pada kolom yang sesuai<br /><br />- Rating – skale (skala bertingkat), yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan . Misal mulai dari sangat setuju , setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju.<br /><br />19. Jelaskan langkah-langkah analisis data, apabila datanya berskala nominal, ordinal, interval dan rasio.<br /><br />Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menganalisis data berskala nominal yaitu pertama mengkategorikan data, kedua memberi nama dan ketiga menghitung fakta-fakta dari obyek yang diteliti. Dimana angka yang diberikan pada obyek hanya mempunyai arti sebagai label saja dan tidak menunjukkan tingkatan yang berarti. Skala nominal akan menghasilkan data yang disebut data nominal atau data diskrit, yaitu data yang diperoleh dari mengkategorikan, memberi nama dan menghitung fakta-fakta dari objek yang diobservasi.<br /><br />Contoh: Mengkategorikan pegawai pria dan wanita dengan jenis kelamin yaitu<br /><br />1:Pria; 2:Wanita<br />Data berskala ordinal adalah skala yang merupakan tingkat ukuran kedua, yang berjenjang sesuatu yang menjadi ‘lebih’ atau ‘kurang’ dari yang lainnya. Ukuran ini digunakan untuk mengurutkan objek dari yang terendah hingga tertinggi dan sebaliknya yang berarti peneliti sudah melakukan pengukuran terhadap variable yang diteliti. Langkah-langkah dalam menganalisis data ini yaitu pertama kita harus mengurutkan data yang ada mulai dari data yang terkecil sampai terbesar.<br /><br />Contoh :<br /><br />w Variable sikap : 3 = “setuju”, 2 = “ragu-ragu/ tidak berpendapat, dan 1= “tidak setuju”<br /><br />w Pendidikan (SD, SLTP, SLTA, Perguruan tinggi)<br /><br />Skala interval merupakan tingkat pengukuran ke tiga, dimana pemberian angka pada set objek yang memilih sifat ordinal yaitu tingkat pengukuran urutan dari rendah ke tinggi ditambah dengan satu sifat yang lain, yakni memberikan nilai absolute pada data/ objek yang akan diukur. Ukuran rasio ini mempunyai nilai nol (0) absolute (tidak ada nilainya).<br /><br />Contoh :<br /><br />Variable nilai ujian : A = 86-99, B = 76-85, C = 66-75 D = 56-65<br /><br />Data berskala rasio merupakan tingkat pengukuran tertinggi, dimana ukuran ini mencakup semua persyaratan pada ketiga jenis ukuran sebelumnya, ditambah dengan satu sifat yang lain, yakni ukuran ini memberikan nilai absolute pada data/objek yang akan diukur. Ukuran rasio ini mempunyai nilai nol (0).<br /><br />Contoh : Variable nilai ujian dari 0 – 100<br /><br />20. Jelaskan perbedaan mendasar dari analisis korelasi, regresi sederhana dan multivariate! serta kegunaannya?<br /><br /> * Regresi<br /><br />Suatu teknik statistik yang yang digunakan untuk memprediksi probabilitas obyek-obyek yang menjadi milik dua atau lebih kategori yang benar-benar berbeda yang terdapat dalam satu variable tergantung didasarkan pada beberapa variable bebas.<br /><br />Kegunaan<br /><br />Untuk menganalisis secara bersmaan pengaruh beberapa variable bebas terhadap satu variable tergantung<br /><br /> * Korelasi<br /><br />Suatu teknik statistik yang digunakan untuk menentukan tingkatan asosiasi linear antara dua perangkat variable, dimana masing-masing perangkat terdiri dari beberapa variable<br /><br />kegunaan<br /><br />Untuk menentukan tingkat hubungan linear dua perangkat beberapa variable<br /><br /> * Multivariate<br /><br />suatu teknik statistik yang digunakan untuk menghitung pengujian signifikansi perbedaan rata-rata secara bersamaan antara kelompok untuk dua atau lebih variable tergantung. Teknik ini bermanfaat untuk menganalisis variable-variabel tergantung lebih dari dua yang berskala interval atau rasio.<br /><br />kegunaan<br /><br />Untuk menentukan apakah terdapat perbedaan signifikan secara statistik pada beberapa variable yang terjadi secara serentak antara dua tingkatan dalam satu variable<br /><br /> <br /><br />REFERENSI<br /><br />http://merrysarlita.blogspot.com/2010/10/topik-tema-judul.html<br /><br />http://bayusumilir.wordpress.com/2010/03/02/persoalan-sosial/<br /><br />http://anugrahbumi.wordpress.com/2010/05/13/hakikat-masalah-penelitian-cara-menemukan-dan-merumuskan-sebuah-masalah/<br /><br />http://sambasalim.com/metode-penelitian/konsep-konstruk-dan-variabel.html<br /><br />http://jonikriswanto.blogspot.com/2008/10/variabel-penelitian.html<br /><br />http://adityasetyawan.wordpress.com/2009/10/14/desainrancangan-penelitian-deskriptif-pdf-version/<br /><br />http://maxdy1412.wordpress.com/2010/05/11/jenis-data-dan-metode-pengumpulan-data/<br /><br />http://uripsantoso.wordpress.com/2008/04/08/teknik-membuat-kuesioner-tracer-study/<br /><br />http://www.sentra-edukasi.com/2009/11/cara-wawancara-dengan-baik-benar.html<br /><br />http://www.azuarjuliandi.com/openarticles/masalahpenelitian.pdf<br /><br />http://www.infoskripsi.com/Proposal/Proposal-Penelitian-Kualitatif-Skripsi.html<br /><br />http://azis-artikel.blogspot.com/2009/01/membuat-kerangka-pemikiran.html</span>JHOE-86http://www.blogger.com/profile/16533290706824154485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2841550277591377222.post-46209697255029472692010-07-24T22:05:00.000-07:002010-07-24T22:06:14.338-07:00Setelah sebelumnya berhasil melakukan reset Printer Canon ip 1980 dan reset Printer Canon MP145 yang disebabkan oleh waste ink tank full pada kedua Printer tersebut, minggu kemarin saya dihadapkan pada permasalahan yang sama.<br /><br />Kali ini Printer Canon i865 yang terlihat blink dan menampilkan pesan waste ink tank full setiap mau nge-print. Setelah googling akhirnya saya menemukan cara untuk me-reset Printer Canon i865 tersebut. Berikut caranya :<span class="fullpost"><br /><br /><br />1. Matikan Printer Canon i865<br />2. Tahan tombol Resume, kemudian tekan tombol Power.<br />3. Sambil tetap menekan tombol Power lepaskan tombol Resume.<br />4. Tekan tombol Resume 2 kali kemudian lepaskan kedua tombol.<br />5. Lampu hijau akan berkedip dan kemudian berhenti berkedip.<br />6. Tekan tombol Resume 4 kali.<br />7. Matikan printer dengan menekan tombol power.<br />8. Reset Printer Canon i865 telah selesai.<br /><br />Itulah step by step cara reset Printer Canon i865 yang telah saya lakukan, bila ada cara lain silahkan share lewat comment ya..</span>JHOE-86http://www.blogger.com/profile/16533290706824154485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2841550277591377222.post-80104282800589228162010-07-13T04:21:00.000-07:002010-07-13T04:22:50.600-07:00Penanganan Permasalahan KomputerPenanganan Permasalahan Komputer<br />Sebagai pengguna komputer yang cukup aktif, tentunya sering menghadapi permasalahan dalam penggunaannya. Seperti misalnya komputer yang tidak dapat booting atau malah tidak dapat menerima pasokan daya sama sekali. Normalnya, komputer akan mengirimkan satu bunyi “bip” jika tidak ada masalah pada hardware, tetapi jika disinyalir ada masalah maka komputer akan mengirimkan bunyi “bip” yang berbeda pola untuk tiap permasalahan.<br />Pada artikel ini akan diberikan beberapa cara singkat untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan proses booting komputer yang abnormal. Keadaan abnormal ini biasanya disebabkan karena beberapa hal, diantaranya adalah<br />Adanya ketidak sesuaian antara hardware yang baru dengan hardware yang telah terpasang sebelumnya.<br />kerusakan atau kegagalan fungsi hardware.<br />adanya hardware yang kurang terhubung dengan sistem,<br />atau juga permasalahan lainnya.<span class="fullpost">PENDAHULUAN<br /><br /><br />A. Identifikasi gejala dan kerusakan computer<br /><br />Jika komputer mati(tidak ada reaksi apa-apa saat menekan tombol power), maka yang perlu dilakukan adalah :<br />1. Cek untuk memastikan kabel power sudah terpasang.<br />2. Jika ada UPS dengan soft power switch, tekan switch untuk menghidupkan UPS.<br />3. Perikasa power switch belakang di power supply apa ada.<br />4. Cek voltage switch di power supply. Jangan mencoba menghidupkan komputer jika voltage switch tidak terpasang dengan benar.<br />5. Cek koneki dalam komputer.<br />6. Cek power switch komputer untuk memastikan switch ini tidak rusak.<br />Jika mesin nyala tapi tidak Boot dengan benar atau sama sekali<br /><br />B. Boot error messages<br />Yang harus dilakukan adalah cek dan atau coba :<br />1. Lepas removable disk yang ada dari drive dan restart.<br />2. Gunakan POST card.<br />3. Jalankan diagnotic utility.<br />4. Cek BIOS pada boot order.<br />5. Khusus Windows 2000/XP, jika konfigurasi hardware beubah, boot dengan boot disk. File boot ini mungkin perlu diedit.<br /><br />C. Jika OS tidak ada cek dan atau coba :<br />1. Periksa boot order di BIOS.<br />2. Hard drive mungkin rusak.<br />Tes dengan diagnotic utility, hard drive utility, FDISK, Partition Magic Drive Information, Disk Management pada komputer 2000 atau XP yang terpisah atau menggunakan hard drive tester basis hardware.<br />Jika komputer terkunci saat booting.<br />1. Cek BIOS apakah Plug and Play dienabled.<br />2. Driver mungkin tidak kompatibel dengan OS, khususnya 2000/XP. Boot dan masuk Safe Mode lalu cek Device Manager, atau gunakan konfigurasi Last Known Good atau System Restorasi.<br />3. Hardware device mungkin tidak berfungsi. Cek dengan POST card atau diagnotic utility, atau lepas semua peripheral dan sesekali gantilah.<br />Jika komputer boot langsung masuk Safe Mode.<br />1. Cobalah boot dan masuk ke Normal Mode. Ini mungkin berhasil.<br />2. Setelah boot ke Safe Mode, cek Device Manager barangkali ada masalah hardware dan konflik recource.<br />3. Gunakan POST card.<br />4. Jalankan diagnotic utility.<br />-Jika Windows tidak shut down dengan benar, cek dan atau coba ;<br />1. Instal Windows update.<br />2. Cari Microsoft Knowledge Base untuk masalah shutdown, lebih khususnya pada versi Windows yang anda pakai.<br />Jika komputer jalannya payah, mungkin terkunci, cara menampilkan error message :<br />1. Scan komputer akan adanya virus dan malware.<br />2. Cek suhu, performa fan, dan sudahkah heat sink bertengger di CPU dengan bena.<br />3. Jalankan System File Checker.<br />4. Jalankan pembersih registry.<br />5. Gunakan diagnotic utility.<br />6. Jalankan 2000 emergency repair process atau reinstal yang ada.<br />7. Anda mungkin pakai Windows Me. Back up dan lakukan clean install dengan Windows XP.<br />Jika Windows tidak mau diinstal, cek dan atau coba :<br />1. Pastikan recource komputer melebihkan recource yang dibutuhkan Windows.<br />2. Temukan error message.<br />3. Tes hard drive. Gunakan utility dani manufacturer hard drive untuk mensetup drive.<br />4. Jalankan EZ BIOS untuk melihat apakah BIOS ini terinstal, jika ya, cobalah uninstal.<br />-Lepas hardware yang baru dipasang<br />Mungkin saja hardware tersebut menjadi penyebab gagal bootingnya komputer karena masalah kompatibilitas (ketersesuaian) dengan hardware yang ada sebelumnya, atau mungkin juga membutuhkan pengaturan tertentu untuk membuatnya bekerja dengan baik.<br />Cabut semua perangkat external<br />Cabut semua koneksi ke hardware external seperti keyborad, mouse, monitor, printer, dll dan sisakan hanya kabel menuju sumber listrik. Dalam keadaan demikian, coba nyalakan kembali komputer. Jika komputer berhasil booting, kemungkinan ada masalah pada perangkat external.<br />-Identifikasi kode “bip”<br />Jika dalam proses booting yang gagal tersebut didapati bunyi “bip” yang berpola, maka hal itu merupakan indikasi yang dapat digunakan untuk mengetahui bagian mana yang gagal berfungsi. Untuk AWARD BIOS, bunyi bip pendek satu kali menandakan proses booting normal, bip panjang satu kali dan bip pendek dua kali menandakan ada masalah pada kartu grafis, dan jenis bunyi bip lainnya mengindikasikan ada masalah pada RAM, jika sama sekali tidak ada bunyi bip, maka kemungkinan ada kegagalan pasokan daya atau speaker motherboard yang belum terpasang pada tempatnya.<br />-Periksa semua kipas<br />Kipas dalam PC berfungsi sebagai media pendingin sistem, apabila ada kegagalan pada sistem kipas, maka dikhawatirkan terjadi panas berlebih dalam PC yang menyebabkan hardware didalamnya tidak berfungsi dengan baik, khususnya untuk prosesor (CPU).<br />-Periksa semua kabel<br />Pastikan semua kabel tertancap dengan benar pada tempatnya, untuk memastikannya dapat dilakukan dengan menekan konektor. Khususnya untuk kabel yang berhubungan dengan data (kabel data media penyimpanan) dan juga yang berhubungan dengan daya (baik dari power supply, maupun yang menuju perangkat).<br />-Cabut semua kartu ekspansi dan juga koneksi ke media simpan<br />Coba dengan memasang satu kartu ekspansi dan menyalakan PC, jika dapat booting dengan normal, maka coba pasang kartu lainnya, hal ini dilakukan untuk memeriksa perangkat mana yang bermasalah. Begitu pula dengan koneksi ke media simpan, koneksi dipasang satu – persatu.<br />-Cabut RAM<br />Jika memiliki lebih dari 1 RAM, maka coba pasang RAM satu – persatu, hampir sama dengan langkah diatas, hal ini dilakukan untuk memeriksa RAM. Jika ada RAM yang membuat sistem kembali gagal booting, dapat disimpulkan bahwa RAM tersebut bermasalah. Solusi lainnya dapat dilakukan dengan mencabut dan memasang kembali RAM pada slot yang sama atau dapat pula dilakukan dengan mengganti slot yang digunakan.<br />-Cabut dan pasang kembali prosesor (CPU)<br />Setelah langkah – langkah diatas belum membuahkan hasil, pengguna yang biasa bekerja dengan hardware komputer, dapat mencoba langkah berikut, yaitu mencabut CPU dan kemudian memasangnya kembali, bisa juga dengan menambahkan termal grease.<br />-Kemungkinan rusaknya salah satu hardware<br />Jika semua langkah diatas telah dicoba dan ternyata komputer belum dapat booting, maka dapat disimpulkan bahwa ada kerusakan pada salah satu hardware yang dapat dituntaskan dengan mengganti hardware yang disinyalir rusak.<br />-Penyebab kerusakan komputer<br />jika anda pemakai Microsoft Windows, anda pasti sudah hapal dengan layar biru dan pesan tersebut. Kalau tampil error seperti ini, apa yang perlu diketahui? ini para biang keroknya:<br />1. Konflik hardware (rebutan IRQ)<br />2. RAM jelek<br />3. Setting BIOS<br />4. Harddisk drive<br />5. Fatal OE exceptions dan VXD error<br />6. Virus<br />7. Printer<br />8. Software<br />9. Overheating / kepanasan<br />10. Masalah Power supply<br />Walaupun masih sering disebut sebagai PC (Personal Computer), sejatinya komputer saat ini bukan lagi sesuatu yang personal. Jutaan bahkan milyaran komputer di muka bumi ini saling berhubungan baik secara langsung maupun tidak. Internet, intranet, media penyimpanan, adalah beberapa diantara media atau sarana penghubung tersebut.<br />Dengan semakin eratnya hubungan antar komputer, maka permasalahan baru pun muncul. Penyebaran makhluk yang bernama virus komputer pun menjadi lebih mudah. Saat ini, sebuah virus sudah dapat menyebarkan dirinya ke seluruh jaringan komputer yang ada di muka bumi hanya dalam hitungan beberapa detik.<br />Untuk mengantisipasi serangan virus, berikut saya tuliskan 10 langkah antisipasi yang bisa anda lakukan untuk mencegah komputer anda terinfeksi makhluk manis yang bernama virus.<br />Gunakanlah program antivirus yang bagus. Sekarang ini terdapat puluhan program antivirus yang dapat di gunakan. Ada yang dibagikan secara gratis, ada pula yang berbayar. Setiap program antivirus mempunyai kelebihan dan kekurangan masing masing. Untuk mengetahui antivirus mana yang bagus, anda bisa membaca review atau tulisan tentang antivirus tersebut di internet atau majalah komputer. Baca pula pengalaman orang orang yang telah menggunakan antivirus tersebut.<br />Ingatlah selalu untuk menjalankan program antivirus tersebut setiap anda menggunakan komputer. Pastikan antivirus yang anda gunakan memberikan perlindungan secara terus menerus termasuk perlindungan terhadap email masuk dan keluar. Hentikan kebiasaan menjalankan antivirus bila diperlukan saja karena anda tidak akan selalu tahu kapan suatu virus akan menyerang.<br />Pastikan program antivirus yang anda gunakan selalu dalam keadaan ter-update. Update database virus biasanya diberikan secara cuma cuma oleh pembuat program antivirus. Bila anda tidak ingin lupa melakukan update antivirus, jalankan saja fitur update terjadual yang tersedia pada program antivirus. Setiap hari tercipta ratusan virus baru, sehingga melakukan update secara rutin sudah menjadi suatu keharusan.<br />Pastikan sistem operasi yang anda gunakan selalu dalam keadaan ter-update. Semakin hari, semakin sering kita mendengar adanya lubang keamanan dari suatu sistem operasi. Lubang keamanan ini sering dimanfaatkan oleh virus untuk masuk dan merusak sistem komputer anda. Hal itulah yang menyebabkan mengapa sistem operasi harus selalu dalam keadaan ter-update. Disamping mengamankan dari serangan virus, melakukan update sistem operasi juga akan membuat komputer anda berjalan selalu dalam keadaan stabil. Update harus juga dilakukan untuk program lain yang terpasang di komputer anda karena mereka juga bisa menjadi celah bagi masuknya virus.<br />Lakukanlah backup data secara rutin. Hal ini untuk mencegah anda kehilangan data penting apabila komputer anda terinfeksi virus.<br />Jika anda sering menggunakan disket, USB Flash Disk, Harddisk external, pada komputer yang dipakai oleh banyak orang, ingatlah selalu untuk melakukan scanning antivirus pada media penyimpanan tersebut sebelum anda menjalankannya pada komputer anda. Selalulah beranggapan bahwa komputer yang digunakan banyak orang adalah komputer yang terinfeksi virus sehingga anda bisa lebih waspada. Selain itu, anda juga bisa menonaktifkan fungsi autorun untuk media media penyimpanan tersebut pada komputer anda. Hal ini memudahkan anda melakukan scanning manual sebelum komputer menjalankan program yang ada pada media penyimpanan tersebut.<br />Waspadalah terhadap lampiran/attachments email. Sampai saat ini, lampiran email merupakan sarana yang paling disukai oleh pembuat virus untuk menyebarkan virus buatannya. Disamping mudah menipu penerima email, penyebaran via lampiran email juga berlangsung sangat cepat. Jangan pernah membuka suatu lampiran email sebelum melakukan scanning dengan program antivirus walau email tersebut datang dari sahabat karib anda. Beberapa virus komputer akan menyebarkan dirinya melalui alamat email yang ada pada daftar kontak korbannya. Hal ini tentu tanpa sepengetahuan pemilik komputer.<br />Gunakan email berbasis teks dalam ber-email. Menggunakan email berformat html sangat disukai oleh banyak orang karena email jenis ini tampak lebih indah dan mudah dikustomisasi tampilannya. Sayangnya, email jenis ini juga disukai oleh virus untuk menyebarkan diri. Virus dapat menempel pada kode kode html yang ada pada body email, jadi anda bisa terinfeksi hanya dengan membuka email tersebut. Sementara itu, pada email yang berbasis teks, virus hanya dapat menempel pada lampiran saja.<br />Berhati hatilah dalam mengunduh program gratisan yang banyak dijajakan di dunia maya. Selalulah mengunduh dari situs yang terpercaya berdasarkan review banyak orang. Lakukan scanning installer program tersebut sebelum dipasang di komputer.<br />Hati hati terhadap taut atau link yang disebar via program messenger. Jangan pernah menerima undangan untuk berkunjung ke suatu situs dari orang yang tidak begitu anda kenal. Bisa jadi orang tersebut akan mengarahkan anda ke suatu situs yang banyak mengandung virus. Hati hati pula dalam melakukan surfing ke alamat alamat web yang tidak jelas isinya. Virus juga dapat menyisip pada kode kode html suatu situs sehingga anda bisa terkena virus bila berkunjung suatu web yang bervirus.<br /><br />KESIMPULAN<br /><br />Pembuatan makalah ini memberikan suatu pengalaman tersendiri kepada saya mengenai kerusakan computer dan penanganannya juga memberikan gambaran yang nyata akan pentingnya merawat computer yang kita punya. Saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaannya laporan ini sangat diharapkan</span>JHOE-86http://www.blogger.com/profile/16533290706824154485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2841550277591377222.post-28028423781896008862010-06-13T03:59:00.000-07:002010-06-13T04:00:40.125-07:00Artikel Pendidikan Standar Perencanaan Proses PembelajaranPerencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.<span class="fullpost"><br /><br /><br />A. Silabus<br /><br />Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.<br /><br />Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.<br /><br />Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD dan SMP, dan dinas provinsi yang bertanggungjawab di bidang pendidikan untuk SMA dan SMK, serta departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk Ml, MTs, MA, dan MAK.<br /><br />B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran<br /><br />RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.<br /><br />RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.<br />Komponen RPP adalah :<br /><br />1. Identitas mata pelajaran<br /><br />Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan.<br /><br />2. Standar kompetensi<br /><br />Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik<br />yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.<br /><br />3. Kompetensi dasar<br /><br />Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.<br /><br />4. Indikator pencapaian kompetensi<br /><br />Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.<br /><br />5. Tujuan pembelajaran<br /><br />Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.<br /><br />6. Materi ajar<br /><br />Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian<br />kompetensi.<br /><br />7. Alokasi waktu<br /><br />Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.<br /><br />8. Metode pembelajaran<br /><br />Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pendekatan pembelajaran tematik digunakan untuk peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/MI.<br /><br />9. Kegiatan pembelajaran<br /><br />a. Pendahuluan<br /><br />Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.<br /><br />b. Inti<br /><br />Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.<br /><br />c. Penutup<br /><br />Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.<br /><br />10. Penilaian hasil belajar<br /><br />Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.<br /><br />11. Sumber belajar<br /><br />Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.<br /><br />C. Prinsip-prinsip Penyusunan RPP<br /><br />1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik<br /><br />RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.<br /><br />2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik<br />Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.<br /><br />3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis<br /><br />Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan<br /><br />4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut<br /><br />RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,<br />pengayaan, dan remedi.<br /><br />5. Keterkaitan dan keterpaduan<br /><br />RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman<br />budaya.<br /><br />6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi<br /><br />RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi<br />dan kondisi.<br /><br />Sumber:<br /><br />Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses<br /></span>JHOE-86http://www.blogger.com/profile/16533290706824154485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2841550277591377222.post-65072067743985020582010-05-31T03:51:00.000-07:002010-05-31T04:01:17.604-07:00Alternatif Pengaturan/Pengawasan Pendidikan di Indonesia1. Pendahuluan<br /><br />Era reformasi, yang berintikan perlunya terjadi perubahan sistem dari pemerintahan sentralistik ke desentralistik yang bersifat otonomis demokratis, telah mengguncang seluruh sistem kerja pemerintahan di segala bidang dan sektor, termasuk pula pada bidang pendidikan. Secara teoretik guncangan ini pastilah bersifat sementara dan akan bergerak menuju kesuatu keseimbangan baru yang sesuai dengan paradigma baru sistem pemerintahan yang memang telah terwacanakan pada diri masyarakat dan bangsa Indonesia ini.<br /><br />Bentuk desentralisasi yang diharapkan terjadi atau muncul, sebagai produk reformasi, yang sekarang telah berada pada periode transisi, merupakan sub-era yang sangat kritis dan krusial. Sub-era transisi ini merupakan persimpangan menuju ke keadaan yang lebih baik atau justru ke keadaan yang lebih buruk, karena secara teoretik, pada era ini terjadi pertarungan konseptual antara filosofi pembaharuan dan filosofi kemapanan (status quo) baik pada kelompok-kelompok masyarakat yang memang memiliki visi dan misi berbeda, maupun pada suatu kelompok dengan visi dan misi yang sama, dan bahkan dapat pula terjadi pada diri orang perorang (masing-masing individu) sebagai akibat dari adanya dinamika dialektika berpikir dari masing kelompok masyarakat dan/atau individu yang bersangkutan.<br /><span class="fullpost"><br /><br />Pada sub-era transisi ini, semua gagasan perubahan, baik mikro maupun makro, harus berhadapan dengan hambatan dan tantangan yang menuntut solusi yang justru tidak atau belum terkondisi oleh sistem yang ada, atau bahkan sistem yang ada inilah, pada hakikatnya, yang justru menjadi sumber dari munculnya hambatan dan tantangan terhadap upaya solusi yang diharapkan itu sendiri.<br /><br />Dalam bidang pendidikan, masa transisi termaksud di atas telah berproses dengan produk utamanya adalah UU Sistem Pendidikan Nasional. Lepas dari bahwa UU ini memuaskan atau tidak memuaskan bagi berbagai lapisan masyarakat yang ada di Indonesia, UU Sisdiknas yang telah diundangkan tersebut harus dimanfaatkan untuk menjawab tantangan dan mencari solusi segala masalah pada bidang pendidikan, baik dari sisi internal maupun eksternal (antar bidang atai antar departemen).<br /><br />Salah satu masalah yang ada pada bidang pendidikan adalah pada sub bidang pengawasan pendidikan dasar dan menengah. Misi pengawasan yang pada era sebelum reformasi terumuskan sebagai menguji, mengusut, dan menilai tentu saja tidak relevan atau bahkan bertentangan bagi upaya pengembangan pendidikan berbasis otonomi daerah karena salah satu karakteristik otonomi daerah adalah terbukanya peluang untuk berbuat yang berbeda berdasar kondisi nyata daerah yang bersangkutan sehingga dapat dicapai hasil yang optimal.<br /><br />Paper ini mencoba menggali alternatif pemikiran dasar tentang prinsip atau arah dasar sistem pengawasan pendidikan dasar dan menengah di Indonesia ini, khususnya pada sub-era transisi di mana semua daerah sedang bergelut dan bergulat untuk mendapatkan format pengawasan yang lebih baik setelah melepaskan diri atau terlepas dari sistem pengawasan yang sekian lama ada dan berlaku secara ketat atau liat baik secara stuktural maupun kultural.<br /> <br />2. Pengawasan Pendidikan<br /><br />Pada era sebelum informasi pola sistem pengawasan adalah menguji, mengusut, dan menilai. Pola pengawasan ini lebih berjiwa tuntutan terhadap kriteria yang telah ditentukan atau dibakukan dan tidak menunjukkan dukungan bagaimana tututan itu sendiri dapat dipenuhi. Padahal, diketahui benar bahwa kondisi di lapangan masih sangat heterogen dan dengan rentang yang sangat tajam. Kelemahan konseptual pada pola ini adalah kehendak untuk membangun keseragaman keluaran tanpa melihat kenyataan bahwa kondisi yang dikenai kriteria keluaran sangat berbeda. Bukankah adalah suatu ilusi kalau dapat dibangun kesamaan keluaran dari kenyataan heterogenitas yang sangat tajam, kecuali terhadap kenyataan yang heterogen tajam tersebut diberi dukungan untuk mengurangi atau meniadakan heterogenitas tersebut.<br /><br />Akibat dari tuntutan keluaran yang tidak masuk akal tersebut maka baik petugas pengawasan maupun pihak yang diawasi harus bermain kucing-kucingan dengan semangat memasukkan semaksimal mungkin data (yang sangat mungkin fiktif) agar institusinya selamat dari kritikan yang tak berkesudahan. Pihak yang diawasi berusaha menutupi sekuat mungkin kelamahan institusinya. Berusaha menonjolkan segala nilai yang sekecil apapun untuk menghibur atau mengelabui pihak pengawas. Kalau perlu diperpendek waktu pengawasannya atau bahkan kecermatan pengawasannya ”ditutup” dengan basa-basi, buah tangan, atau rupiah.<br /><br />Era reformasi telah mengajak semua pihak untuk mengubah paradigma, namun paradigma baru ini masih kabur realisasi atau operasionalisasinya karena yang dimiliki memang baru paradigmanya dan belum diikuti oleh perangkat pendukung realisasinya. Di sisi inilah munculnya tantangan bagaimana seharusnya sistem pengawasan baru perlu dikembangkan, yaitu suatu sistem pengawasan yang dapat membuka hubungan timbal balik antara pengawas dan yang diawasi dengan semangat bersama bersama-sama ingin meningkatkan kualitas pendidikan yang ada.<br /><br /> <br />3. Pemberdayaan Sistem Pendidikan<br /><br />Pada hakikatnya tidak ada komunitas institusi pendidikan yang berpengharapan bahwa institusinya tidak maju, apalagi mundur. Namun realitas kondisi yang dihadapi oleh masing-masing institusi untuk mengembangkan atau memajukan institusinya memang sangat beragam baik dalam macam maupun bobotnya. Secara alami, semua institusi akan berupaya mengembangkan atau sekurang-kurangnya mempertahankan agar kualitas kinerja tidak menurun. Keberhasilan mereka sangat ditentukan oleh peluang atau potensi yang ada yang secara nyata melingkupi kinerja institusi tersebut masing-masing. Dengan demikian masing-masing institusi akan berhadapan dengan masing-masing setting kerja dan kinerjanya masing-masing pula.<br /><br />Keragaman situasi dan kondisi setting masing-masing institusi ini pada galibnya menuntut inisiasi yang kreatif sejalan dengan kondisi atau setting masing-masing. Seni mengolah setting secara kreatif inilah nampaknya kunci peluang bagi institusi masing untuk mengembangkan dirinya. Namun, inisiasi kreatif ini tidak akan muncul atau sangat sulit untuk muncul kalau ketentuan-ketentuan yang diberlakukan terhadap institusi itu sangat ketat seperti yang selama ini diimplelemtasikan dalam bentuk pengawasan bergaya polisi yang berhadapan dengan penyeleweng ketentuan dan bukan bergaya orang tua yang mengasuh anaknya agar selalu dapat menyelesaikanmasalah yang dihadapi.<br /><br />Dari uraian di atas tampaknya merupakan suatu imperatif untuk mengembangkan sistem pengawasan pendidikan yang justru memacu institusi yang diawasi untuk dapat menggali secara kreatif apapun yang ada dan potensial di setting masing-masing agar secara optimal dapat menunjang perkembangan institusi pendidikan yang menjadi tanggung-jawab dan tanggung-gugat dari puhak yang diawasi. Sementara gagasan ini dirumuskan sebagai sistem pengawasan penmdidkkan dasar dan menengah berbasis atau berwawasan pemberdayaan.<br /><br /> <br />4. Pengawasan Berwawasan Pemberdayaan<br /><br />Konsep berdaya terkait dengan setting ruang, waktu, dan kemampuan riil dari komunitas penyelenggara pendidikan dasar dan menengah. Dengan demikian, konsep pemberdayaan terkait pula dengan kemungkinan penggalian dan pemanfaatan segala kemampuan komunitas yang secara riil ada. Agar semangat dan etos kerja para penyelenggara selalu berkembang dan meningkat maka dasar penilaian dalam pengawasan mestinya berupa prestasi sebagai fungsi dari situasi dan kondisi setting masing-masing institusi penyelenggara.<br /><br />Tentu saja tidak adil kalau yang dijadikan tolok ukur adalah keluaran (output) yang distandarkan karena kriteria output saja pada dasarnya tidak menyertakan bobot upaya dan tantangan yang dihadapi oleh masing-masing penghasil output. Jadi perlu dicari kriteria yang lain untuk memacu dan memicu perkembangan dan pertumbuhan kinerja komunitas penyelenggara pendidikan dasar dan menengah.<br /><br />Secara selintas, kriteria tersebut perlu menekankan proses pencapaian keluaran dan dengan keluarannya sendiri perlu berorientasi pada keluaran yang bersifat outcome dan bukan output. Dapatkah hal ini dikembangkan? Jawabannya tentu saja perlu menggunakan sejumlah penelitian. </span>JHOE-86http://www.blogger.com/profile/16533290706824154485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2841550277591377222.post-43503971759805028002010-04-26T18:55:00.000-07:002010-04-26T18:57:42.642-07:00MAKALAH Fiber Optik (Serat Optik)I. PENDAHULUAN<br /><br />A. Latar Belakang<br /> Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME dan sebagai wakil Tuhan di bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagai hamba Tuhan yang mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menyembah Tuhan Sang Pencipta dengan tulus.<br /> Salain itu, dalam kehidupan sehari- hari manusia tidak dapat lepas dari alat- alat teknologi yang pada setiap waktu teknologi- teknologi tersebut terus bekembang. Serta umat manusia dituntut untuk mengembangkan dan mengikuti perkembangan teknologi tersebut..<br /><br />B. Tujuan<br /> Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan informasi bagi yang membacanya dan diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua.<br /><br /><br /><span class="fullpost"><br /><br /><br />II. PEMBAHASAN<br /><br />A. Pengertian Fiber Optik<br />Fiber Optik (Serat optic) adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Cahaya yang ada di dalam serat optik sulit keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.<br />Serat optik umumnya digunakan dalam sistem telekomunikasi serta dalam pencahayaan, sensor, dan optik pencitraan.<br />Serat optik terdiri dari 2 bagian, yaitu cladding dan core. Cladding adalah selubung dari core. Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali kedalam core lagi.<br />Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik.<br />Pembagian Serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan :<br />1. Berdasarkan Mode yang dirambatkan :<br />• Single mode : serat optik dengan core yang sangat kecil, diameter mendekati panjang gelombang sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding cladding.<br />• Multi mode : serat optik dengan diameter core yang agak besar yang membuat laser di dalamnya akan terpantul-pantul di dinding cladding yang dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat optik jenis ini.<br />2. Berdasarkan indeks bias core :<br />• Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang homogen.<br />• Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin kecil. Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling besar. Serat graded indeks memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih besar, karena pelebaran pulsa yang terjadi dapat diminimalkan. <br /><br />Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan BER (Bit Error Rate). Salah satu ujung serat optik diberi masukan data tertentu dan ujung yang lain mengolah data itu. Dengan intensitas laser yang rendah dan dengan panjang serat mencapai beberapa km, maka akan menghasilkan kesalahan. Jumlah kesalahan persatuan waktu tersebut dinamakan BER. Dengan diketahuinya BER maka, Jumlah kesalahan pada serat optik yang sama dengan panjang yang berbeda dapat diperkirakan besarnya.<br /><br /><br />B. Sejarah Fiber Optic<br />Penggunaan cahaya sebagai pembawa informasi sebenarnya sudah banyak digunakan sejak zaman dahulu, baru sekitar tahun 1930-an para ilmuwan Jerman mengawali eksperimen untuk mentransmisikan cahaya melalui bahan yang bernama serat optik. Percobaan ini juga masih tergolong cukup primitif karena hasil yang dicapai tidak bisa langsung dimanfaatkan, namun harus melalui perkembangan dan penyempurnaan lebih lanjut lagi. Perkembangan selanjutnya adalah ketika para ilmuawan Inggris pada tahun 1958 mengusulkan prototipe serat optik yang sampai sekarang dipakai yaitu yang terdiri atas gelas inti yang dibungkus oleh gelas lainnya. Sekitar awal tahun 1960-an perubahan fantastis terjadi di Asia yaitu ketika para ilmuwan Jepang berhasil membuat jenis serat optik yang mampu mentransmisikan gambar.<br />Di lain pihak para ilmuwan selain mencoba untuk memandu cahaya melewati gelas (serat optik) namun juga mencoba untuk ”menjinakkan” cahaya. Kerja keras itupun berhasil ketika sekitar 1959 laser ditemukan. Laser beroperasi pada daerah frekuensi tampak sekitar 1014 Hertz-15 Hertz atau ratusan ribu kali frekuensi gelombang mikro.<br />Pada awalnya peralatan penghasil sinar laser masih serba besar dan merepotkan. Selain tidak efisien, ia baru dapat berfungsi pada suhu sangat rendah. Laser juga belum terpancar lurus. Pada kondisi cahaya sangat cerah pun, pancarannya gampang meliuk-liuk mengikuti kepadatan atmosfer. Waktu itu, sebuah pancaran laser dalam jarak 1 km, bisa tiba di tujuan akhir pada banyak titik dengan simpangan jarak hingga hitungan meter.<br />Sekitar tahun 60-an ditemukan serat optik yang kemurniannya sangat tinggi, kurang dari 1 bagian dalam sejuta. Dalam bahasa sehari-hari artinya serat yang sangat bening dan tidak menghantar listrik ini sedemikian murninya, sehingga konon, seandainya air laut itu semurni serat optik, dengan pencahayaan cukup kita dapat menonton lalu-lalangnya penghuni dasar Samudera Pasifik.<br />Seperti halnya laser, serat optik pun harus melalui tahap-tahap pengembangan awal. Sebagaimana medium transmisi cahaya, ia sangat tidak efisien. Hingga tahun 1968 atau berselang dua tahun setelah serat optik pertama kali diramalkan akan menjadi pemandu cahaya, tingkat atenuasi (kehilangan)-nya masih 20 dB/km. Melalui pengembangan dalam teknologi material, serat optik mengalami pemurnian, dehidran dan lain-lain. Secara perlahan tapi pasti atenuasinya mencapai tingkat di bawah 1 dB/km.<br />Tahun 80-an, bendera lomba industri serat optik benar-benar sudah berkibar. Nama-nama besar di dunia pengembangan serat optik bermunculan. Charles K. Kao diakui dunia sebagai salah seorang perintis utama. Dari Jepang muncul Yasuharu Suematsu. Raksasa-raksasa elektronik macam ITT atau STL jelas punya banyak sekali peranan dalam mendalami riset-riset serat optik.<br /><br />2. Time Line Pengembangan Fiber Optik<br />1917 Theory of stimulated emission Albert Einstein mengajukanm sebuah teori tentang emisi terangsang dimana jika ada atom dalam tingkatan energi tinggi 1954 "Maser" developed Charles Townes, James Gordon, dan Herbert Zeiger di Columbia University mengembangkankan "maser" yaitu microwave amplification by stimulated emission of radiation, dimana molekul dari gas amonia memperkuat dan menghasilkan gelombang. . Pekerjaan ini menghabiskan waktu tiga tahun sejak ide Townes pada tahun 1951 untuk mengambil manfaat dari osilasi frekuensi tinggi molekular untuk membangkitkan gelombang dengan penjang gelombang pendek pada gelombang radio. 1958 Pengenalan Konsep Laser Townes dan ahli fisika Arthur Schawlow mempublikasikan paper yang menunjukan bahwa maser dapat dibuat untuk dioperasikan pada daerah infra merah dan optik. .Paper ini menjelaskan tentang konsep laser (light amplification by stimulated emission of radiation)<br /><br />1960 ditemukannya Continuously operating helium-neon gas laser Laboratorium Riset Bell dan Ali Javan serta koleganya William Bennett, Jr., dan Donald Herriott menemukan sebuah continuously operating helium-neon gas laser. 1960 Ditemukannya Operable laser Theodore Maiman, seorang fisikawan dan insinyur elektro di Hughes Research Laboratories, menemukan operable laser dengan menggunakan sebuah kristal batu rubi sintesis sebagai medium. 1961 Glass fiber demonstration Peneliti industri Elias Snitzer dan Will Hicks mendemontrasikan sinar laser yang diarahkan melalui serat gelas yang tipis. Inti serat gelas tersebut cukup kecil yang membuat cahaya hanya dapat melewati satu bagian saja tetapi banyak ilmuwan menyatakan bahwa serat tidak cocok untuk komunikasi karena rugi rugi cahaya yang terjadi karena melewati jarak yang sangat jauh. 1961 Penggunaan ruby laser untuk keperluan medis Penggunaan laser yang dihasilkan dari batu Rubi yang pertama, Charles Campbell of the Institute of Ophthalmology at Columbia- Presbyterian Medical Center dan Charles Koester of the American Optical Corporation menggunakan prototipe ruby laser photocoagulator untuk menghancurkan tumor pada retina pasien. 1962 Pengembangan Gallium arsenide laser Tiga group riset terkenal yaitu General Electric, IBM, dan MIT’s Lincoln Laboratory secara simultan mengembangkan gallium arsenide laser yang mengkonversikan energi listrk secara langsung ke dalam cahaya infra merah dan perkembangan selanjutnya digunakan untuk pengembangan CD dan DVD player serta penggunaan laser printer. 1963 Heterostructures Ahli fisika Herbert Kroemer mengajukan ide yaitu heterostructures, kombinasi dari lebih dari satu semikonduktor dalam layer-layer untuk mengurangi kebutuhan energi untuk laser dan membantu untuk dapat bekerja lebih efisien. Heterostructures ini nantinya akan digunakan pada telepon seluler dan peralatan elektronik lainnya.<br /><br />1966 kertas Landmark pada optical fiber Charles Kao dan George Hockham yang melakukan penelitian di Standard Telecommunications Laboratories Inggris mempublikasikan landmark paper yang mendemontrasikan bahwa fiber optik dapat mentransmisikan sinar laser yang sangat sedikit rugi-ruginya jika gelas yang digunakan sangat murni. Dengan penemuan ini kemudian para peneliti lebih fokus pada bagaimana cara memurnikan bahan gelas. 1970 Fiber Optik yang memenuhi standar kemurnian. Ilmuwan Corning Glass Works yaitu Donald Keck, Peter Schultz, dan Robert Maurer melaporkan penemuan fiber optik yang memenuhi standar yang telah ditentukan oleh Kao dan Hockham. Gelas yang paling murni yang dibuat terdiri atas gabungan silika dalam tahap uap dan mampu mengurangi rugi-rugi cahaya kurang dari 20 decibels per kilometer. Pada 1972 tim ini menemukan gelas dengan rugi-rugi cahaya hanya 4 decibels per kilometer. Juga pada tahun 1970, Morton Panish dan Izuo Hayashi dari Bell Laboratories dengan tim Ioffe Physical Institute di Leningrad, mendemontrasikan semiconductor laser yang dapat dioperasikan pada temperatur ruang. Kedua penemuan tersebut merupakan terobosan dalam komersialisasi penggunaan fiber optik. 1973 Proses Chemical vapor deposition John MacChesney dan Paul O. Connor pada Bell Laboratories mengembangkan proses chemical vapor deposition process yang memanaskan uap kimia dan oksigen ke bentuk ultratransparent glass yang dapat diproduksi masal ke dalam fiber optik yang mempunyai rugi-rugi sangat kecil. 1975 Komersialisasi Pertama dari semiconductor laser Insinyur pada Laser Diode Labs mengembangkan semiconductor laser komersial pertama yang dapat dioperasikan pada suhu kamar. 1977 Perusahaan telepon menguji coba penggunaan fiber optic Perusahaan telepon memulai penggunaan fiber optik yang membawa lalu lintas telepon. GTE membuka jalur antara Long Beach dan Artesia, California, yang menggunakan transmisi light-emitting diode. Bell Labs mendirikan sambungan yang sama pada sistem telepon di Chicago dengan jarak 1,5 mil di bawah tanah yang menghubungkan 2 s switching station.<br />1980 Sambungan Fiber-optic telah ada di Kota kota besar di Amerika AT&T mengumumkan akan menginstal fiber-optic yang menghubungkan kota kota antara Boston dan Washington D.C. kemudian dua tahun kemudian MCI mengumumkan untuk melakukan hal yang sama. 1987 "Doped" fiber amplifiers David Payne di University of Southampton memperkenalkan fiber amplifiers yang dikotori oleh elemen erbium. optical amplifiers abru ini mampu menaikan sinyal cahaya tanpa harus mengkonversikan terlebih dahulu ke dalam energi listrik. 1988 Kabel Pertama Transatlantic Fiber-Optic Kabel Translantic yang pertama menggunakan fiber glass yang sangat transparan sehingga repeater hanya dibutuhkanb ketika sudah mencapai 40mil. 1991 Optical Amplifiers Emmanuel Desurvire di Bell Laboratories serta David Payne dan P. J. Mears dari University of Southampton mendemontrasikan optical amplifiers yang terintegrasi dengan kabel fiber optic tersebut. Keuntungannya adalah dapat membawa informasi 100 kali lebih cepat dari pada kabel electronic amplifier. 1996 optic fiber cable yang menggunakan optical amplifiers ditaruh di samudera pasifik TPC-5, sebuah optic fiber merupakan fiber optic pertama yang menggunakan optical amplifiers. Kabel ini melewati samudera pasifik mulai dari San Luis Obispo, California, ke Guam, Hawaii, dan Miyazaki, Japan, dan kembali ke Oregon coast dan mampu untuk menangani 320,000 panggilan telepon. 1997 Fiber Optic menghubungkan seluruh dunia Fiber Optic Link Around the Globe (FLAG) menjadi jaringan abel terpanjang di seluruh dunia yang menyediakan infrastruktur untuk generasi internet terbaru.<br />2. Generasi Perkembangan Serat Optik<br />Berdasarkan penggunaannya maka sistem komunikasi serat optik (SKSO) dibagi menjadi 4 tahap generasi yaitu :<br />1. Generasi pertama (mulai 1975) Sistem masih sederhana dan menjadi dasar bagi sistem generasi berikutnya, terdiri dari : alat encoding : mengubah input (misal suara) menjadi sinyal listrik transmitter : mengubah sinyal listrik menjadi sinyal gelombang, berupa LED dengan panjang gelombang 0,87 mm. serat silika : sebagai penghantar sinyal gelombang repeater : sebagai penguat gelombang yang melemah di perjalanan receiver : mengubah sinyal gelombang menjadi sinyal listrik, berupa fotodetektor alat decoding : mengubah sinyal listrik menjadi output (misal suara) Repeater bekerja melalui beberapa tahap, mula-mula ia mengubah sinyal gelombang yang sudah melemah menjadi sinyal listrik, kemudian diperkuat dan diubah kembali menjadi sinyal gelombang. Generasi pertama ini pada tahun 1978 dapat mencapai kapasitas transmisi sebesar 10 Gb.km/s.<br />2 Generasi kedua (mulai 1981)<br />Untuk mengurangi efek dispersi, ukuran teras serat diperkecil agar menjadi tipe mode tunggal. Indeks bias kulit dibuat sedekat-dekatnya dengan indeks bias teras. Dengan sendirinya transmitter juga diganti dengan diode laser, panjang gelombang yang dipancarkannya 1,3 mm. Dengan modifikasi ini generasi kedua mampu mencapai kapasitas transmisi 100 Gb.km/s, 10 kali lipat lebih besar daripada generasi pertama.<br />3. Generasi ketiga (mulai 1982)<br />Terjadi penyempurnaan pembuatan serat silika dan pembuatan chip diode laser berpanjang gelombang 1,55 mm. Kemurnian bahan silika ditingkatkan sehingga transparansinya dapat dibuat untuk panjang gelombang sekitar 1,2 mm sampai 1,6 mm. Penyempurnaan ini meningkatkan kapasitas transmisi menjadi beberapa ratus Gb.km/s.<br />4. Generasi keempat (mulai 1984)<br />Dimulainya riset dan pengembangan sistem koheren, modulasinya yang dipakai bukan modulasi intensitas melainkan modulasi frekuensi, sehingga sinyal yang sudah lemah intensitasnya masih dapat dideteksi. Maka jarak yang dapat ditempuh, juga kapasitas transmisinya, ikut membesar. Pada tahun 1984 kapasitasnya sudah dapat menyamai kapasitas sistem deteksi langsung. Sayang, generasi ini terhambat perkembangannya karena teknologi piranti sumber dan deteksi modulasi frekuensi masih jauh tertinggal. Tetapi tidak dapat disangkal bahwa sistem koheren ini punya potensi untuk maju pesat pada masa-masa yang akan datang.<br />5. Generasi kelima (mulai 1989)<br />Pada generasi ini dikembangkan suatu penguat optik yang menggantikan fungsi repeater pada generasi-generasi sebelumnya. Sebuah penguat optik terdiri dari sebuah diode laser InGaAsP (panjang gelombang 1,48 mm) dan sejumlah serat optik dengan doping erbium (Er) di terasnya. Pada saat serat ini disinari diode lasernya, atom-atom erbium di dalamnya akan tereksitasi dan membuat inversi populasi*, sehingga bila ada sinyal lemah masuk penguat dan lewat di dalam serat, atom-atom itu akan serentak mengadakan deeksitasi yang disebut emisi terangsang (stimulated emission) Einstein. Akibatnya sinyal yang sudah melemah akan diperkuat kembali oleh emisi ini dan diteruskan keluar penguat. Keunggulan penguat optik ini terhadap repeater adalah tidak terjadinya gangguan terhadap perjalanan sinyal gelombang, sinyal gelombang tidak perlu diubah jadi listrik dulu dan seterusnya seperti yang terjadi pada repeater. Dengan adanya penguat optik ini kapasitas transmisi melonjak hebat sekali. Pada awal pengembangannya hanya dicapai 400 Gb.km/s, tetapi setahun kemudian kapasitas transmisi sudah menembus harga 50 ribu Gb.km/s.<br />6. Generasi keenam<br />Pada tahun 1988 Linn F. Mollenauer memelopori sistem komunikasi soliton. Soliton adalah pulsa gelombang yang terdiri dari banyak komponen panjang gelombang. Komponen-komponennya memiliki panjang gelombang yang berbeda hanya sedikit, dan juga bervariasi dalam intensitasnya. Panjang soliton hanya 10-12 detik dan dapat dibagi menjadi beberapa komponen yang saling berdekatan, sehingga sinyal-sinyal yang berupa soliton merupakan informasi yang terdiri dari beberapa saluran sekaligus (wavelength division multiplexing). Eksperimen menunjukkan bahwa soliton minimal dapat membawa 5 saluran yang masing-masing membawa informasi dengan laju 5 Gb/s. Cacah saluran dapat dibuat menjadi dua kali lipat lebih banyak jika dibunakan multiplexing polarisasi, karena setiap saluran memiliki dua polarisasi yang berbeda. Kapasitas transmisi yang telah diuji mencapai 35 ribu Gb.km/s.<br />Cara kerja sistem soliton ini adalah efek Kerr, yaitu sinar-sinar yang panjang gelombangnya sama akan merambat dengan laju yang berbeda di dalam suatu bahan jika intensitasnya melebihi suatu harga batas. Efek ini kemudian digunakan untuk menetralisir efek dispersi, sehingga soliton tidak akan melebar pada waktu sampai di receiver. Hal ini sangat menguntungkan karena tingkat kesalahan yang ditimbulkannya amat kecil bahkan dapat diabaikan. Tampak bahwa penggabungan ciri beberapa generasi teknologi serat optik akan mampu menghasilkan suatu sistem komunikasi yang mendekati ideal, yaitu yang memiliki kapasitas transmisi yang sebesar-besarnya dengan tingkat kesalahan yang sekecil-kecilnya yang jelas, dunia komunikasi abad 21 mendatang tidak dapat dihindari lagi akan dirajai oleh teknologi serat optik.<br /><br />C. Komunikasi Serat Optik<br /><br />Media komunikasi digital pada dasarnya hanya ada tiga, tembaga, udara dan kaca. Tembaga kita kenal sebagai media komunikasi sejak lama, telah berevolusi dari hanya penghantar listrik menjadi penghantar elektromagnetik yang membawa pesan, suara, gambar dan data digital. Berkembangnya teknologi frekuensi radio menambah alternatif lain media komunikasi, kita sebut nirkabel atau wireless, sebuah komunikasi dengan udara sebagai penghantar. Tahun 1980-an kita mulai mengenal media komunikasi yang lain yang sekarang menjadi tulang punggung komunikasi dunia, yaitu serat optik, sebuah media yang memanfaatkan pulsa cahaya dalam sebuah ruang kaca berbentuk kabel, total internal reflection. <br /> <br />Sebuah kabel serat optik dibuat sekecil-kecilnya (mikroskopis) agar tak mudah patah/retak, tentunya dengan perlindungan khusus sehingga besaran wujud kabel akhirnya tetap mudah dipasang. Satu kabel serat optik disebut sebagai core. Untuk satu sambungan/link komunikasi serat optik dibutuhkan dua core, satu sebagai transmitter dan satu lagi sebagai receiver. Variasi kabel yang dijual sangat beragam sesuai kebutuhan, ada kabel 4 core, 6 core, 8 core, 12 core, 16 core, 24 core, 36 core hingga 48 core. Satu core serat optik yang terlihat oleh mata kita adalah masih berupa lapisan pelindungnya (coated), sedangkan kacanya sendiri yang menjadi inti transmisi data berukuran mikroskopis, tak terlihat oleh mata.<br /> <br />Bentuk kabel dikenal dua macam, kabel udara (KU) dan kabel tanah (KT). Kabel udara diperkuat oleh kabel baja untuk keperluan penarikan kabel di atas tiang. Baik KU maupun KT pada lapisan intinya paling tengah diperkuat oleh kabel khusus untuk menahan kabel tidak mudah bengkok (biasanya serat plastik yang keras). Di sekeliling inti tersebut dipasang beberapa selubung yang isinya adalah core serat optik, dilapisi gel (katanya berfungsi juga sebagai racun tikus) dan serat nilon, dibungkus lagi dengan bahan metal tipis hingga ke lapisan terluar kabel berupa plastik tebal. Dari berbagai jenis jumlah core, besaran wujud akhir kabel tidaklah terlalu signifikan ukuran diameternya.<br />Memotong kabel serat optik sangat mudah, cukup menggunakan gergaji kecil. Sering terjadi maling-maling tembaga salah mencuri, niatnya mencuri kabel tembaga yang laku di pasar besi/loak malah menggergaji kabel serat optik. Yang sulit adalah mengupasnya, namun hal ini dipermudah dengan pabrikan kabel menyertakan serat nilon khusus di bawah lapisan terluar yang keras sehingga cukup dikupas sedikit dan nilon tersebut berfungsi membelah lapisan terluar hingga panjang yang diinginkan untuk dikupas.<br />Untuk apa dikupas? Tentunya untuk keperluan penyambungan atau terminasi. Kita lihat dulu bagaimana pulsa cahaya bekerja di dalam serat kaca yang sangat sempit ini. Kabel serat optik yang paling umum dikenal dua macam, multi-mode dan single-mode. Transmitter cahaya berupa Light Emitting Diode (LED) atau Injection Laser Diode (ILD) menembakkan pulsa cahaya ke dalam kabel serat optik. Dalam kabel multi-mode pulsa cahaya selain lurus searah panjang kabel juga berpantulan ke dinding core hingga sampai ke tujuan, sisi receiver. Pada kabel single-mode pulsa cahaya ditembakkan hanya lurus searah panjang kabel. Kabel single-mode memberi kelebihan kapasitas bandwidth dan jarak yang lebih tinggi, hingga puluhan kilometer dengan skala bandwidth gigabit.<br /> <br />Inti kaca kabel single-mode umumnya berdiameter 8,3-10 mikron (jauh lebih kecil dari diameter rambut), dan pada multi-mode berukuran 50-100 mikron. Pulsa cahaya yang ditembakkan pada single mode adalah cahaya dengan panjang gelombang 1310-1550nm, sedangkan pada multi-mode adalah 850-1300nm.<br /> <br /> <br />Ujung kabel serat optik berakhir di sebuah terminasi, untuk hal tersebut dibutuhkan penyambungan kabel serat optik dengan pigtail serat optik di Optical Termination Board (OTB), bisa wallmount atau 1U rackmount. Dari OTB kabel serat optik tinggal disambung dengan patchcord serat optik ke perangkat multiplexer, switch atau bridge (converter to ethernet UTP).<br />Penyambungan kabel serat optik disebut sebagai splicing. Splicing menggunakan alat khusus yang memadukan dua ujung kabel seukuran rambut secara presisi, dibakar pada suhu tertentu sehingga kaca meleleh tersambung tanpa bagian coated-nya ikut meleleh. Setelah tersambung, bagian sambungan ditutup dengan selubung yang dipanaskan. Alat ini mudah dioperasikan, namun sangat mahal harganya. Inilah sebabnya meskipun harga kabel fiber optik sudah jauh lebih murah namun alat dan biaya lainnya masih mahal, terutama pada biaya pemasangan kabel, splicing dan terminasinya.<br /> <br />Pigtail yang disambungkan ke kabel optik bisa bermacam-macam konektornya, yang paling umum adalah konektor FC. Dari konektor FC di OTB ini kita tinggal menggunakan patchcord yang sesuai untuk disambungkan ke perangkat. Umumnya perangkat optik seperti switch atau bridge menggunakan konektor SC atau LC. Cukup menyulitkan ketika menyebut jenis konektor yang kita kehendaki kepada penjual, FC, SC, ST, atau LC.<br />Setelah kabel optik terpasang di OTB dilakukan pengujian end-to-end dengan menggunakan Optical Time Domain Reflectometer (OTDR). Dengan OTDR akan didapatkan kualitas kabel, seberapa besar loss cahaya dan berapa panjang kabel totalnya. Harga perangkat OTDR ini sangat mahal, meskipun pengoperasiannya relatif mudah. OTDR ini digunakan pula pada saat terjadi gangguan putusnya kabel laut atau terestrial antar kota, sehingga bisa ditentukan di titik mana kabel harus diperbaiki dan disambung kembali.<br />Untuk keperluan sederhana misalnya sambungan fiber optik antar gedung pada jarak ratusan meter (hingga 15km) kini teknologi bridge/converter-nya sudah semakin murah dengan kapasitas 100Mbps, sedangkan untuk full gigabit harga switch/module-switch-nya masih mahal. Jadi, meskipun harga kabel serat optik sudah di kisaran Rp10.000/m namun total pemasangannya membengkak karena ada biaya SDM yang menarik dan memasang kabel, biaya splicing setiap core-nya, pemasangan OTB, pengujian OTDR, penyediaan patchcord dan perangkat optiknya sendiri (switch/bridge).<br /><br /><br />D. Keunggulan & Kelemahan Serat Optik <br />Ada beberapa keunggulan serat optik di banding media transmisi lainnya, yaitu : <br />1)Lebar bidang yang luas, sehingga sanggup menampung informasi yang besar.<br />2)Bentuk yang sangat kecil dan murah.<br />3)Tidak terpengaruh oleh medan elektris dan medan magnetis.<br />4)Isyarat dalam kabel terjamin keamanannya.<br />5)Karena di dalam serat tidak terdapat tenaga listrik, maka tidak akan terjadi ledakan maupun percikan api. Di samping itu serat tahan terhadap gas beracun, bahan kimia dan air, sehingga cocok ditanam dalam tanah.<br />6)Substan sangat rendah, sehingga memperkecil jumlah sambungan dan jumlah pengulang.<br /><br />Teknologinya yang terbilang canggih dan mahal membuat media komunikasi fiber optik menjadi pilihan utama bagi pengguna yang menginginkan kualitas prima dalam berkomunikasi.<br />Media fiber optik, merupakan media yang memiliki banyak kelebihan, terutama dari segi performa dan ketahanannya menghantarkan data. Media ini tampaknya masih menjadi media yang terbaik saat ini dalam media komunikasi kabel. Kelebihan yang dimiliki media ini memang membuat komunikasi data menjadi lebih mudah dan cepat untuk dilakukan. Maka dari itulah, media ini menjadi pilihan banyak orang untuk mendapatkan komunikasi yang berkualitas.<br />Media ini tidak cuma mampu menggelar komunikasi antargedung, antarblok, antarkota, tetapi media ini juga sudah sejak lama dipercaya untuk menghubungkan benua-benua dan pulau-pulau di dunia ini. Fiber optik juga telah lama dipercaya untuk menjadi media komunikasi inti (backbone) dari Internet di seluruh dunia. Untuk menghubungkan jaringan di negara satu dengan negara seberangnya, atau benua satu dengan benua lainnya, fiber optic telah cukup lama berperan dalam komunikasi dunia ini. Semua itu karena kualitas koneksinya, cara kerjanya, dan kekebalan informasi yang dibawa dalam media inilah yang membuatnya begitu dipercaya.<br />Kehebatan media ini akan coba dibahas satu per satu dalam artikel ini. Meskipun tidak terlalu detail dan ilmiah, namun cukup untuk menunjukkan betapa hebatnya teknologi ini hingga begitu dipercaya oleh masyarakat dunia.<br /><br />Di samping kelebihan yang telah disebutkan di atas, serat optik juga mempunyai beberapa kelemahan di antaranya, yaitu :<br />1)Sulit membuat terminal pada kabel serat<br />2)Penyambungan serat harus menggunakan teknik dan ketelitian yang tinggi.<br /><br /> Akan ada kemungkinan kehilangan sinyal, Pengiriman ke tujuan yang berbeda-beda dapat mempengaruhi besarnya informasi yang dikirimkan, Fiber masih sulit untuk disatukan dan ketika telah mencapai titik akhir maka fiber harus diterima secara akurat untuk menghasilkan transmisi yang jernih, Komponen FO masih sangat mahal.<br /><br />E. Karakteristik Komunikasi Fiber Optik<br /><br />Teknologi komunikasi fiber optik ternyata cukup banyak jenis dan karakteristiknya. Jenis dan karakteristik ini akhirnya membuat jenis-jenis konektor, jenis kabel, jenis perangkat yang bervariasi pula. Hal ini dikarenakan perbadaan karakteristik yang juga membuat perbedaan cara kerja dan fitur-fitur yang dihasilkannya. <br />Teknologi komunikasi fiber optik menjadi terbagi-bagi menjadi beberapa jenis disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor struktural dari media pembawanya dan faktor properti dari sistem transmisinya. Kedua faktor inilah yang menyebabkan perbedaan kualitas dan harga pada komunikasi fiber optik secara garis besar. Faktor struktural lebih banyak berkutat pada fisik dari media pembawanya, yaitu serat kaca. Fisik dari serat tersebut cukup berpengaruh untuk kelangsungan transmisi data. Sedangkan, faktor properti sistem transmisi akan lebih banyak berkutat mengenai bagaimana sinar-sinar data tersebut diperlakukan di dalam media pembawa. Modifikasi dari kedua faktor tersebut akan membuat teknologi fiber optik menjadi bervariasi produknya.<br />Berdasarkan faktor struktur dan properti sistem transmisi yang sekarang banyak diimplementasikan, teknologi fiber optik terbagi atas dua kategori umum, yaitu:<br />* Single mode fiber optic<br />Single mode fiber optic memiliki banyak arti dalam teknologi fiber optik. Dilihat dari faktor properti sistem transmisinya, single mode adalah sebuah sistem transmisi data berwujud cahaya yang didalamnya hanya terdapat satu buah indeks sinar tanpa terpantul yang merambat sepanjang media tersebut dibentang. Satu buah sinar yang tidak terpantul di dalam media optik tersebut membuat teknologi fiber optik yang satu ini hanya sedikit mengalami gangguan dalam perjalanannya. Itu pun lebih banyak gangguan yang berasal dari luar maupun gangguan fisik saja. <br />Single mode dilihat dari segi strukturalnya merupakan teknologi fiber optik yang bekerja menggunakan inti (core) serat fiber yang berukuran sangat kecil yang diameternya berkisar 8 sampai 10 mikrometer. Dengan ukuran core fiber yang sedemikian kecil, sinar yang mampu dilewatkannya hanyalah satu mode sinar saja. Sinar yang dapat dilewatkan hanyalah sinar dengan panjang gelombang 1310 atau 1550 nanometer. <br />Single mode dapat membawa data dengan bandwidth yang lebih besar dibandingkan dengan multi mode fiber optics, tetapi teknologi ini membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektral yang sangat kecil pula dan ini berarti sebuah sistem yang mahal. Single mode dapat membawa data dengan lebih cepat dan 50 kali lebih jauh dibandingkan dengan multi mode. Tetapi harga yang harus Anda keluarkan untuk penggunaannya juga lebih besar. Core yang digunakan lebih kecil dari multi mode dengan demikian gangguan-gangguan di dalamnya akibat distorsi dan overlapping pulsa sinar menjadi berkurang. Inilah yang menyebabkan single mode fiber optic menjadi lebih reliabel, stabil, cepat, dan jauh jangkauannya.<br />* Multi mode fiber optic<br />Sesuai dengan nama yang disandangnya, teknologi ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang diakibatkan dari banyaknya jumlah sinyal cahaya yang berada di dalam media fiber optik-nya. Sinar yang berada di dalamnya sudah pasti lebih dari satu buah. Dilihat dari faktor properti sistem transmisinya, multi mode fiber optic merupakan teknologi transmisi data melalui media serat optik dengan menggunakan beberapa buah indeks cahaya di dalamya. Cahaya yang dibawanya tersebut akan mengalami pemantulan berkali-kali hingga sampai di tujuan akhirnya. <br />Sinyal cahaya dalam teknologi Multi mode fiber optic dapat dihasilkan hingga 100 mode cahaya. Banyaknya mode yang dapat dihasilkan oleh teknologi ini bergantung dari besar kecilnya ukuran core fiber-nya dan sebuah parameter yang diberi nama Numerical Aperture (NA). Seiring dengan semakin besarnya ukuran core dan membesarnya NA, maka jumlah mode di dalam komunikasi ini<br />juga bertambah. <br />Dilihat dari faktor strukturalnya, teknologi Multi mode ini merupakan teknologi fiber optikyang menggunakan ukuran core yang cukup besar dibandingkan dengan single mode. Ukuran core kabel Multi mode secara umum adalah berkisar antara 50 sampai dengan 100 mikrometer. Biasanya ukuran NA yang terdapat di dalam kabel Multi mode pada umumnya adalah berkisar antara 0,20 hingga 0,29. Dengan ukuran yang besar dan NA yang tinggi, maka terciptalah teknologi fiber optik Multi mode ini.<br />Ukuran core besar dan NA yang tinggi ini membawa beberapa keuntungan bagi penggunanya. Yang pertama, sinar informasi akan bergerak dengan lebih leluasa di dalam kabel fiber optik tersebut. Ukuran besar dan NA tinggi juga membuat para penggunanya mudah dalam melakukan penyambungan core-core tersebut jika perlu disambung. Di dalam penyambungan atau yang lebih dikenal dengan istilah splicing, keakuratan dan ketepatan posisi antara kedua core yang ingin disambung menjadi hal yang tidak begitu kritis terhadap lajunya cahaya data.<br />Keuntungan lainnya, teknologi ini memungkinkan Anda untuk menggunakan LED sebagai sumber cahayanya, sedangkan single mode mengharuskan Anda menggunakan laser sebagai sumber cahayanya. Yang perlu diketahui, LED merupakan komponen yang cukup murah sehingga perangkat yang berperan sebagai sumber cahayanya juga berharga murah. LED tidak kompleks dalam penggunaan dan penanganan serta LED juga tahan lebih lama dibandingkan laser. Jadi teknologi ini cukup berbeda jauh dari segi harga dibandingkan dengan single mode.<br />Namun, teknologi ini juga membawa ketidaknyamanan bagi penggunanya. Ketika jumlah dari mode tersebut bertambah, pengaruh dari efek Modal dispersion juga meningkat. Modal dispersion (intermodal dispersion) adalah sebuah efek di mana mode-mode cahaya yang berjumlah banyak tadi tiba di ujung penerimanya dengan waktu yang tidak sinkron satu dengan yang lainnya. Perbedaan waktu ini akan menyebabkan pulsa-pulsa cahaya menjadi tersebar penerimaannya.<br />Pengaruh yang ditimbulkan dari efek ini adalah bandwidth yang dicapai tidak dapat meningkat, sehingga komunikasi tersebut menjadi terbatas bandwidthnya. Para pembuat kabel fiber optik memodifikasi sedemikian rupa kabel yang dibuatnya sehingga bandwidth yang dihasilkan oleh Multi mode fiber optic ini menjadi paling maksimal.<br /><br />G. Apliksi Fiber Optik<br /><br />Sebuah Fiber Optik line adalah media yang sangat atraktif untuk produksi video. Karena sangat ringan maka bisa menjadi aset yang berharga dalam pembuatan peralatannya. Kapasitasnya juga menjadi penarik perhatian dalam bidang TV digital. Selain untuk TV optik fiber juga mampu untuk mendukung kinerja LAN. Industri telepon dan kabel juga menaruh perhatian yang besar pada teknologi ini. Underwater LinesAT&T telah mengepalai suatu konsorsium untuk pengembangan jaringan fiber optik bawah laut, transatlantik, antara Amerika dan Eropa. Fiber-Optic Lines and Satellites Sekarang sebuah FO line telah memiliki kapasitas saluran yang besar dan tahan lama, dan akan sangat efektif untuk aplikasi jarak jauh. Sebuah transmisi satelit sangat terpengaruh oleh keadaan atmosfer dan traffic dari satelit itu sendiri, namun FO line tidak terpengaruh dua hal ini. Fiber juga mempunyai segi keamanan yang jauh lebih baik. Aplikasi Lainnya Dalam bidang kedokteran terdapat operasi tipe laser yang memanfaatkan teknologi ini. Para ilmuwan juga telah mengaplikasikan teknologi ini dalam beberapa material yang berguna unuk menciptakan sebuah pesawat terbang hingga sebuah space station. <br /><br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br />http://id.wikipedia.org/wiki/Serat_optik<br />http://yulian.firdaus.or.id/fiber-optic/<br />http://www.pcmedia.co.id<br />http://www.waena.org/<br /></span>JHOE-86http://www.blogger.com/profile/16533290706824154485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2841550277591377222.post-39745365136803123642010-04-26T18:51:00.000-07:002010-04-26T18:53:49.146-07:001. PENDAHULUAN<br />Komunikasi data yang berkembang dengan pesat dewasa ini. Hal ini sesuai dengan kemajuan teknologi dalam bidang telekomunikasi dunia yang sedang maju dengan pesat serta pengaruh era globasasi dan arus informasi yang sangat diperlukan oleh masyarakat modern. Kemajuan perekonomian serta majunya teknologi telekomunikasi merupakan titik tolak dan potensi besar untuk dapat meningkatkan dan mewujudkan berbagai jenis pelayanan komunikasi yang lebih canggih untuk komunikasi suara, vidio dan data<br /><br /> Akhir-akhir ini permintaan masyarakat modern akan kebutuhan komunikasi data dengan pesat. Untuk mentransfer data dalam jumlah besar dan memerlukan keakuratan dan juga yang mampu menjaga kerahasian data tersebut. Keunggulan fiber optik sebagai media transmisi terutama mampu meningkatkan pelayanan sistem komunikasi data, seperti peningkatan jumlah kanal yang tersedia, kemampuan mentransfer data dengan kecepatan mega bit /second, terjaminnya kerahasiaan data yang dikirimkan, sehingga pembicaraan tidak dapat disadap, tidak terganggu oleh gelombang elektromagnetik, petir atau cuaca.<br /><span class="fullpost"><br /><br /> <br /> Dalam sistem komunikasi data fiber optik digunakan modem “ 16 Channel Data Multiplexer ZAT-16 “, merupakan modem khusus yang dianggap sesuai. Interface RS-232-C V.24/V.28 yang berfungsi untuk menghubungkan komputer dengan piranti-piranti peripheralnya. Sistim ini mampu juga menggunakan kedua jenis protokol yaitu protokol asinkronus dan sinkronus untuk menghasilkan transmisi kecepatan tinggi.<br /><br /> Jenis fiber optik yang digunakan adalah fiber optik multi mode graded indeks. Laser sumber gelombang optik dipilih LED. Pemilihannya disesuaikan dengan kepentingan sistem yang dirancang, agar dapat menghasilkan sistem yang lebih efektif dan optimal ditinjau dari nilai ekeonomi dan teknologinya. Sistem ini mampu memberikan transmisi data dengan jauh lintasan sejauh 16 km Jika menggunakan modem ZAT-16, sedangkan menggunakan lainnya hanya mampu menjangkau 15 meter saja.<br /><br /> Kecepatan transmisi yang mampu dicapai adalah bervariasi dari 300 baud, 600 baud, 1200 baud, 2400 baud, 4800 baud, 9600 baud dan 19200 baud yang sudah direkomendasikan oleh CCITT. Sedangkan kualitas transmisi dapat mencapai BER ( bit error ) 10.<br /><br /><br />2. TEKNOLOGI FIBER OPTIK<br /><br />2.1. Perambatan cahaya pada fiber optik <br /><br />Teknologi fiber optik maju pesat dan sedang berkembang pemamfatannya untuk sistem teknologi telekomunikasi maju dan handal. Penemuan fiber optik sebagai media transmisi pada suatu sistem komunikasi didasarkan pada hukum Snellius untuk perambatan cahaya pada media transparan seperti pada kaca yang terbuat dari kuartz kualitas tinggi dan dibentuk dari dua lapisan utama yaitu lapisan inti yang biasanya disebut core terletak pada lapisan yang paling dalam dengan indeks bias n1 dan dilapisi oleh cladding dengan indeks bias n2 yang lebih kecil dari n1.<br /><br /> Menurut hukum Snellius jika seberkas sinar masuk pada suatu ujung fiber optik ( media yang transparan ) dengan sudut kritis dan sinar itu datang dari medium yang mempunyai indeks bias lebih kecil dari udara menuju inti fiber optik ( kuartz murni ) yang mempunyai indeks bias yang lebih besar maka seluruh sinar akan merambat sepanjang inti (core) fiber optik menuju ujung yang satu.<br /><br /> Dewasa ini ada 3 jenis fiber optik yang populer pemamfatannya pada sistem komunikasi Fiber Optik yaitu:<br />a. Fiber optik multimode step indek<br />b. Fiber optik multimode Graded<br />c. Fiber optik single mode <br /><br />2 of 6<br />2.2. Konfigurasi Dasar Sistem Komunikasi Fiber Optik<br /><br />Sistem Komunikasi Fiber optik terdiri dari 3 komponen utama yaitu:<br />a. Transmitter berupa Laser Diode ( LD ) dan Light Emmiting Diode (LED)<br />b. Media transmisi berupa fiber optik<br />c. Receiver yang merupakan detektor penerima digunakan PIN dan APD. Konfigurasi dasar Sistem Komunikasi Fiber Optik dapat dilihat pada gambar 2.2<br /><br /><br /><br />2.2.1. Transmitter<br /><br />Transmitter terdiri dari 2 bagian yaitu :<br />a. Rangkaian elektrik berfungsi untuk mengkonversi sinyal digital menjadi sinyal analog, selanjutnya data tersebut ditumpangkan kedalam sinyal gelombang optik yang telah termodulasi<br />b. Sumber gelombang optik berupa sinar Laser Diode (LD) dan LED ( light emmiting diode ) yang pemakaiannya disesuaikan dengan sistem komunikasi yang diperlukan.<br />• Laser Diode dapat digunakan untuk sistem komunikasi optik yang sangat jauh seperti Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) dan Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO), karena laser LD mempunyai karakteristik yang handal yaitu dapat memancarkan daya dengan intensitas yang tinggi, stabil, hampir monokromatis, terfokus, dan merambat dengan kecepatan sangat tinggi, sehingga dapat menempuh jarak sangat jauh. Pembuatannya sangat sukar karena memerlukan spesifikasi tertentu sehingga harganyapun mahal. Jadi LD tidak ekonomis dan tidak efisien jika digunakan untuk sistem komunikasi jarak dekat dan pada trafik kurang padat.<br />• LED digunakan untuk sistem komunikasi jarak sedang dan dekat agar sistem dapat ekonomis dan efektif karena LED lebih mudah pembuatanya, sehingga harganyapun lebih murah.<br />• Pada gambar 2.2.1 dapat diilustrasikan karakteristik transfer dari LD dan LED dan menganalisanya bahwa setelah suatu harga tertentu dilampaui, dengan input yang sama ternyata daya output LD jauh lebih besar dari LED.<br /><br /><br />2.2.2. Receiver <br /><br />Receiver atau bagian penerima terdiri dari 2 bagian yaitu detektor penerima dan rangakaian elektrik<br /><br />a. Detektor penerima berfungsi untuk mengkap cahaya yang berupa gelombang optik pembawa informasi, dapat berupa PIN diode atau APD (Avalance Photo Diode) pemilihannya tergantung keperluan sistem komunikasinya.<br /><br />• Untuk komunikasi jarak jauh digunakan detektor APD yang dapat bekerja pada panjang gelombang 1300 nm, 1500 nm serta 1550 nm dengan kualitas yang baik. Artinya detektor APD mempunyai sensitivitas dan response yang tinggi terhadap sinar laser LD sebagai pembawa gelombang optik informasi.<br />• Untuk komunikasi jarak pendek lebih efisien jika menggunakan ditektor PIN diode, karena PIN baik digunakan untuk bit rate rendah dan sensitivitasnya tinggi untuk LED. Pada gambar 2.2.2. dapat diilustrasikan daerah kerja dari laser LD dan LED serta detektor APD dan PIN diode dan dapat dianalisis sebagai berikut:<br />• Sumber cahaya LD terlihat memiliki daya lebih besar, stabil, konstan pada bit rate berapapun, sedangkan sumber cahaya LED mempunyai daya pancar yang lebih kecil dan pada bit rate 100 Mbps dayanya mulai menurun.<br />• Detektor penerima PIN bereaksi baik pada bit rate rendah tetapi kurang sensitif bila bit rate dinaikan.<br />• Detektor penerima APD lebih sensitif pada bit rate tinggi. Untuk transmisi jarak jauh diperlukan daya pancar yang lebih besar dan sensitifitas yang tinggi, sistem fiber optik akan menggunakan laser LD sebagai sumber cahaya dan APD sebagai detektor penerima. Sedangkan untuk transmisi jarak dekat cukup digunakan LED sebagai sumber optik dan PIN sebagai ditektor penerima.<br /><br /><br />3 of 6<br />• Rangkaian elektrik berfungsi untuk mengkonversi cahaya pembawa informasi terhadap data informasi terhadap data informasi yang dibawa dengan melakukan regenerasi timing, regenerasi pulse serta konversi sinyal elektrik ke dalam interface V.28 yang berupa sinyal digital dan sebaliknya<br /><br /><br />2.3. Atenuasi<br /><br />Atenuasi adalah besaran pelemahan energi sinyal informasi dari fiber optik yang dinyatakan dalam dB dan disebabkan oleh 3 faktor utama yaitu absorpsi, hamburan (scattering) dan mikro-bending. Gelas yang merupakan bahan pembuat fiber optik biasanya terbentuk dari silicon-dioksida ( SiO2). Variasi indeks bias diperoleh dengan menambahkan bahan lain seperti titanium, thallium, germanium atau boron. Dengan susunan bahan yang tepat maka akan didapatkan atenuasi yang sekecil mungkin. Atenuasi menyebabkan pelemahan energi sehingga amplitudo gelombang yang sampai pada penerima menjadi lebih kecil dari pada amplitudo yang dikirimkan oleh pemancar.<br /><br />a. Absorpsi.<br />Absorpsi merupakan sifat alami suatu gelas. Pada daerah-daerah tertentu gelas dapat mengabsorpsi sebagian besar cahaya seperti pada daerah ultraviolet. Hal ini disebabkan oleh adanya gerakan elektron yang kuat. Demikian pula untuk daerah inframerah, terjadi absorpsi yang besar. Ini disebabkan adanya getaran ikatan kimia . Oleh karena itu sebaiknya penggunaan fiber optik harus menjauhi daerah ultraviolet dan inframerah. Penyebab absorpsi lain adanya transmisi ion-ion logam dan ion OH. Ion OH ini ternyata memberikan sumbangan absorpsi yang cukup besar. Semakin lama usia suatu fiber maka bisa diduga akan semakin banyak ion OH di dalamnya yang menyebabkan kualitas fiber menurun.<br /> <br />b. Hamburan<br />Seberkas cahaya yang melalui suatu gelas dengan variasi indeks bias disepanjang gelas tadi, sebagian energinya akan hilang dihamburkan oleh benda benda kecil yang ada di dalam gelas. Hamburan yang disebabkan oleh tumbukan cahaya dengan partikel tersebut dinamakan hamburan Rayleigh. Besarnya hamburan Rayleigh ini berbanding terbalik dengan pangkat empat dari pangjang gelombang cahaya yaitu : 1/ λ . Sehingga dapat disimpulkan untuk lamda kecil, hamburan Rayleigh besar dan sebaliknya. Seberapa besar sumbangan hamburan Rayleigh ini terhadap atenuasi transmisi dapat dilihat pada grafik gambar 2.3. yang sudah direkomendasi oleh CCITT. Ternyata pada panjang gelombang sekitar 0,85 μm yaitu panjang gelombang sinar laser Ga A1 As, Hamburan Rayleigh memberikan loss akibat hamburan sangat kecil dibandingkan dengan loss fiber optik multimode. Karena itu fiber optik singlemode lebih baik mutunya sebagai media transmisi dibandingkan dengan fiber optik multimode.<br /><br />c. Mikro-bending<br />Atenuasi lainya adalah atenuasi yang disebabkan mikro-bending yaitu pembengkokan fiber optik untuk memenuhi persyaratan ruangan. Namun pembengkokan dapat pula terjadi secara tidak sengaja seperti misalnya fiber optik yang mendapat tekanan cukup keras sehingga cahaya yang merambat di dalamnya akan berbelok dari arah transmisi dan hilang. Hal ini tentu saja menyebabkan atenuasi.<br /><br />2.4. Karakteristik Transmisi<br /><br />Sifat transmisi informasi dapat dijelaskan sebagai berikut:<br />a. Informasi yang akan ditransmisikan berupa data dalam bentuk digital sedangkan bentuk sinyal pembawa carrier yang akan melewati media transmisi fiber optik berupa sinyal analog.<br />b. Untuk itu diperlukan proses modulasi dan demodulasi yaitu proses yang mengubah data digital ke analog dan juga proses sebaliknya dengan menggunakan sebuah Modem dengan pirantinya.<br />c. Dalam hal ini jenis fiber optik yang digunakan sebagai media transmisi adalah fiber optik multimode graded indeks.<br /><br />4 of 6<br />3. PIRANTI INTERFACE / MODEM ZAT-16<br /><br />Sistem Komunikasi data fiber optik yang dibahas dalam paper ini menggunakan transmisi digital dan modem ZAT-16 yaitu modem yang mempunyai 16 buah saluran transmisi digital dan dinamkan “ 16-Channel Data Multiplexer ZAT 16 “<br /><br />3.1. Modem dan Karakteristiknya<br /><br />a. Piranti yang berfungsi sebagai Modem adalah Modem ZAT-16 berfungsi sebagai multiplexer untuk data sampai 16 kanal dengan menggunakan interface RS-232-C V.24 / V.28 pada inputnya dan sepasang fiber optik pada ouputnya. Panel muka modem Zat16 dapat dilihat pada gambar 3.1. Penggunaan modem ZAT 16 ini akan mampu menghasilkan menghasilkan jangkauan transmisi hingga 16 km dan dengan menggunakan protokol asinkronisasi mampu mengirimkan data dengan kecepatan transmisi dar 300 bps sampai 24kbps. Jika menggunakan protokol sinkronisasi akan mampu menghasilkan data dengan kecepatan transmisi dari 300 bps sampai dengan 57600 bps. Kemampuan ini telah direkomendasi oleh CCITT9 Commite Consultatif Telegraphique et Telephonique ).<br />b. Rangkaian electric dihubungkan empat buah interface RS-232-C V.24/V.28 dengan konektor type 25-pin female subminiatur “ D “ seperti pada gambar 3.2. Pemamfaatan interface RS-232-C V.24/V.28 telah direkomendasi oleh CCITT untuk dapakai pada system komunikasi data. Tiap-tiap konektor mempunyai kanal output 4 buah, sebuah output baud rate dan sebuah output +12V. Berbagai kombinasi dapat dibuat dengan alat ini seprti kombinasi data, sinyal clock dan sinyal kontrol (handshake). Kemapuan jangkauan transmisi suatu RS-232-C V.24/V.28 dapat mencapai 6 km apabila terpasang pada ZAT16 dengan media transmisi fiber optik akan tetapi hanya 15 meter jika dengan media lainnya.<br />c. Terminal data disebut DTE ( Data Terminal Equipment ) sedangkan modem untuk menghubungkan antara DTE dengan media transmisi disebut DCE ( Data Circuit-terminating Equipment ). Apabila dikehendaki hubungan antara dua buah terminal yang lain, begitu pula sebaliknya. Disini terjadi hubungan kabel silang.<br /><br />3.2. Protokol Sinkronus<br /><br />Pada modem ZAT16 protokol sinkronus dapat diperoleh dari tiga buah sumber yaitu :<br />a. Sinkronisasi yang sudah ada pada sinyal data informasi yang ditransmisikan<br />b. Sinkronisasi menggunakan clock yang sudah ada didalam modem Zat16 sehingga baud rate yang terdapat didalam ZAT16 ada 8 tingkat yaitu 300 baud, 600 baud, 1200 baud, 2400 baud, 4400 baud, 4800 baud, 9600 baud, 19200 baud, 57600 baud. Konfigurasi ini memungkinkan 8 buah DTE dihubungkan ke Modem ZAT16 karena sinyal clock harus dikirimkan juga.<br />c. Sinkronisasi menggunakan clock dari DTE. Konfigurasi ini memerlukan sebuah kanal untuk mentransmisikan sinyal clock bersamaan dengan kanal data yang menjadikan modem ZAT 16 mampu menerima 8 DTE dengan clock masing-masing.<br /><br />3.3. Protokol Asinkronus<br /><br />a. Data asinkron tanpa sinyal kontrol/handshake. Dengan cara ini tiap subminiatur “ D ” akan dapat memberikan 4 kanal duplex. Hubungannya cukup menggunakan sebuah kabel saja.<br />b. Asinkron data dan handshake. Jika DTE memerlukan sinyal kontrol, sembarang kanal pada modem dapat dipakai. Dengan konfigurasi ini minimal 2 DTE dapat dihubungkan ke sbuah subminiatur. Konfigurasi-konfigurasi di atas dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan pemakainya.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />5 of 6<br />4. KESIMPULAN<br /><br />Sistem komunikasi data menggunakan fiber optik telah berkembang dengan pesat yang merupakan teknologi maju. Apabila dibandingkan dengan sistem kabel 2 kawat atau 4 kawat ataupun sistem radio maka sistem komunikasi fiber optik menggunakan “ Modem ZAT 16 Data Multiplexer “ ternya mempunyai kelebihan sebagai berikut:<br /><br />a. Sistem fiber optik mampu menyediakan kapasitas sangat besar karena mempunyai lebar pita yang sangat lebar sehingga dapat digunakan untuk keperluan komunikasi data dengan kecepatan yang sangat tinggi sampai Mbaud yang sangat diperlukan dewasa ini.<br />b. Untuk komunikasi jarak jauh dan kecepatan tinggi 565 Mbps, media transmisi fiber optik memberikan solusi harga yang ekonomis, sangat ringan, ukuran kecil, instalasi relatif mudah dan murah jika dibandingkan terhadap misi sistem komunikasi yang dirancang.<br />c. Fiber optik tahan terhadap interferensi yang ditimbulkan oleh petir, motor listrik, dan gelombang elektro magnetik karena itu Sistem Komunikasi Fiber Optik tidak mengenal hubungan singkat.<br />d. Memamfaatkan Modem ZAT16 dapat menghasilkan bit yang tinggi. Hal ini memberikan peluang pemamfaatan komunikasi data melalui fiber optik lebih fleksibel karena kecepatan transmisinya dapat bervariasi dari kecepatan transmisi rendah sampai sangat tinggi sehingga prospek pemamfaatannya menjadi cerah.<br />e. Di Indonesia Sistem Komunikasi Data melalui fiber optik perlu dikembangkan. Untuk mengatisipasi kebutuhan masyarakat modern akan komunikasi data yang lebih handal pada akhir akhir ini sangat meninggkat. <br /><br /></span>JHOE-86http://www.blogger.com/profile/16533290706824154485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2841550277591377222.post-59742245588614352802010-04-21T22:12:00.000-07:002010-04-21T22:14:22.248-07:00pengertian virus<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-os6PyFpuJH84pUSVV4543mcdCExaHKjj6kUPyEeIgU6wDUjzlfkCwFomBTdyCOaSgvfa3xgU5ke0IDIzcVVZvKBLjRDHtxVBgjWhY7DajX-C0Ft8-HLyIK8_84iPzKh5tIo6FbGoFyA/s1600/index.jpeg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 78px; height: 78px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-os6PyFpuJH84pUSVV4543mcdCExaHKjj6kUPyEeIgU6wDUjzlfkCwFomBTdyCOaSgvfa3xgU5ke0IDIzcVVZvKBLjRDHtxVBgjWhY7DajX-C0Ft8-HLyIK8_84iPzKh5tIo6FbGoFyA/s320/index.jpeg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5462825803789889714" /></a><br />virus adalah Kode yang ditempelkan dalam satu program yang menyebabkan pengkopian dirinya disisipkan ke satu program lain atau lebih. Program menginfeksi program-program lain dengan memodifikasi program-program itu. Modifikasi itu termasuk memasukkan kopian program program virus yang kemudian dapat menginfeksi program-program lain. Selain hanya propagasi, salah satu program jahat ini biasanya melakukan fungsi yang tak diinginkan.<br /><br />Seperti virus biologis, pada virus komputer terdapat kode instruksi yang dapat membuat kopian sempurna seperti dirinya. Ketika komputer yang terinfeksi berhubungan (kontak) dengan perangkat lunak yang belum terinfeksi, kopian virus memasuki program baru. Infeksi dapat menyebar dari komputer satu ke yang lainnya melalui disk yang digunakan pemakai, atau mengirimkan program melaui jaringan. Pada lingkungan jaringan, kemampuan mengakses aplikasi dan layanan-layanan komputer lain merupakan fasilitas sempurna penyebaran virus.<br /><br />Sebuah virus dapat berisi rutin-rutin tertentu yang diisikan oleh programmer virus. Rutin-rutin ini bisa saja berisi perintah perusakan atau hanya sekedar menampilkan pesan.<span class="fullpost"><br /><br /></span>JHOE-86http://www.blogger.com/profile/16533290706824154485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2841550277591377222.post-2857374261253803262010-04-21T22:09:00.001-07:002010-04-21T22:09:46.615-07:00Mx One adalah salah satu antivirus gratis yang bisa digunakan untuk melindungi komputer atau usb dari serangan virus yang biasa menyebar melalui media usb drive (flash disk) atau media data lainnya. USB Antivirus tersebut bisa diinstal di komputer atau di flash disk dan berfungsi secara otomatis untuk memantau file-file yang ada di flash disk, salah satu file yang sering di susupi script berbahaya adalah file "autorun.inf". Terkadang virus melakukan modifikasi atau menghidden file tersebut kemudian membuat duplikatnya, sehingga yang dijalankan saat membaca flash disk adalah file "autorun.inf" yang berisi file virus. File-file yang di infeksi bisa berupa file data, file exe (program) maupun file library lainnya.Sehingga jika tidak ditangkal dengan antivirus akan lebih mudah menyebar ke file lain di dalam flash disk atau file di dalam komputer.<span class="fullpost"><br /><br /><br /><br /><br />Ada dua pilihan saat menginstal Mx One yaitu: instal di flash disk dan di komputer. Namun ada baiknya menginstal pada flash disk maupun di komputer. Jika suatu waktu flash disk anda di koneksikan ke komputer orang lain yang terinfeksi virus maka jika virusnya dikenali oleh MX One, maka bisa melindungi flash disk dari virus tersebut.<br /><br />Untu menginstal MX One (USB Antivirus) lakukan prosedur berikut:<br />1. Download installer MX One disini USB Antivirus<br /><br />2. Saat menginstal maka akan muncul option berikut:<br />Untuk menginstal di flash disk, pilih Mx One Instal on my USB and have protection in any PC<br /><br /><br /><br /><br />3. Pada kotak dialog berikut file drive flash disk (Dalam contoh ini flash disk berda di drive I )<br /><br /><br />4. Saat selesai terinstal, maka di flash disk akan muncul aplikasi MX One yang bisa dijalankan untuk scan virus. Saat di double klik akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Anda bisa lakukan proses scan virus.<br /><br /><br /></span>JHOE-86http://www.blogger.com/profile/16533290706824154485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2841550277591377222.post-84719694281682029322010-04-03T07:07:00.001-07:002010-04-03T07:07:40.457-07:00Pengertian Dan Definisi HardiskHardisk merupakan piranti penyimpanan, dimana data disimpan sebagai pulsa magnetik pada piringan metal yang berputar yang terintegrasi. Data disimpan dalam lingkaran konsentris yang disebut track. Tiap track dibagi dalam beberapa segment yang dikenal sebagai sector. Untuk melakukan operasi baca tulis data dari dan ke piringan, harddisk menggunakan head untuk melakukannya, yang berada disetiap piringan. Head inilah yang selanjut bergerak mencari sector-sector tertentu untuk dilakukan operasi terhadapnya. Waktu yang diperlukan untuk mencari sector disebut seek time. Setelah menemukan sector yang diinginkan, maka head akan berputar untuk mencari track. waktu yang diperlukan untuk mencari track ini dinamakan latency.<span class="fullpost"><br /><br /><br />Harddisk merupakan media penyimpan yang didesain untuk dapat digunakan menyimpan data dalam kapasitas yang besar. Hal ini dilatar belakangi adanya program aplikasi yang tidak memungkinkan berada dalam 1 disket dan juga membutuhkan media penyimpan berkas yang besar misalnya database suatu instansi. Tidak hanya itu, harddisk diharapkan juga diimbangi dari kecepatan aksesnya. Kecepatan harddisk bila dibandingkan dengan disket biasa, sangat jauh. Hal ini dikarenakan harddisk mempunyai mekanisme yang berbeda dan teknologi bahan yang tentu saja lebih baik dari pada disket biasa. Bila tanpa harddisk, dapat dibayangkan betapa banyak yang harus disediakan untuk menyimpan data kepegawaian suatu instansi atau menyimpan program aplikasi. Hal ini tentu saja tidak efisien. Ditambah lagi waktu pembacaannya yang sangat lambat bila menggunakan media penyimpanan disket konvensional tersebut.<br /></span>JHOE-86http://www.blogger.com/profile/16533290706824154485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2841550277591377222.post-81733029585026045502010-04-03T07:03:00.000-07:002010-04-03T07:05:41.932-07:00HARDWARE KOMPUTER<strong><span style="font-size:130%;">PENGERTIAN</span></strong> <p align="justify">Hardware merupakan perangkat keras dari komputer. Perangkat keras yang terpasang didalam komputer merupakan mesin yang bekerja untuk mengakses data. Perkembangan hardware cukup pesat dari tahun ketahun, ini terbukti dari perkembangan komputer dari spesifikasi yang awal sampai ketingkat spesifikasi yang lebih tinggi, sebagai contoh adalah perkembangan komputer yaitu : komputer Pentium I sampai Pentium yang lebih besar yaitu Pentium IV Core2Duo.</p> <p align="center"><strong><em>Gambar Hardware Komputer </em></strong></p> <p align="justify"><img src="http://pradnyana-ambara.com/gambar/hardware.jpg" width="309" height="243" /><img src="http://pradnyana-ambara.com/gambar/LCD-Computer.jpg" width="306" height="242" hspace="10" /></p> <p align="justify"> </p> <p align="justify"><strong><em><br /><span class="fullpost"><br />Macam-macam Hardware Komputer meliputi :</em></strong></p> <p align="justify"><strong><span style="font-size:130%;">1. MONITOR</span></strong></p> <p align="justify">Monitor adalah salah satu hardware pada komputer yang berfungsi untuk menampilkan gambar. Gambar yang tampil adalah hasil pemrosesan data ataupun informasi masukan. Monitor memiliki berbagai ukuran layar seperti layaknya sebuah televisi. Tiap merek dan ukuran monitor memiliki tinggat resolusi yang berbeda. Resolusi inilah yang menentukan ketajaman gambar yang dapat ditampilkan pada layar monitor. Jenis-jenis monitor saat ini sudah sangat beragam, mulai dari bentuk yang besar dengan layar yang cembung, sampai dengan befntuk yang tipis dengan layar yang datar ( flat ). Menurut bentuknya Monitor dibedakan menjadi dua yaitu :</p> <p align="justify"> A. Monitor CRT ( Catoda Ray Tube ).<br /> B. Monitor LCD ( Liquid Crystal Display ).</p> <p align="justify"><strong><span style="font-size:130%;">2. CPU ( Central Processing Unit ).</span></strong></p> <p align="justify">Hardware yang terpasang didalam CPU meliputi beberapa komponen, yaitu terdiri dari :</p> <p align="justify"><strong>a. Processor</strong></p> <p align="left">Processor sering disebut dengan otak dari komputer. Processor berfungsi untuk memproses semua data yang harus dilakukan oleh Komputer. Kekuatan Processor diukur dari frekuensinya.<br /> Seperti contoh Processor Intel dibawah ini :<br /> 1.) Pentium I frekuensinya 75-200 MHz ( Mega Hertz )<br /> 2.) Pentium II frenkuensinya 300-450 MHz ( Mega Hertz )<br /> 3.) Pentium III frekuensinya 650-950 MHz ( Mega Hertz )<br /> 4.) Pentium IV :<br /> - Pentium 4 biasa ( Socket 478 ) : frekuensinya 1.8 GHz<br /> - Pentium 4 Dual Core : frekuensinya 2.0 GHz<br /> - Pentium 4 Core2Duo yang frekuensinya lebih besar lagi.</p> <p>Catatan :<br /> Untuk Processor Pentium 4 Dual Core, maka Processornya dibaca dua di Device Manager, untuk itu frekuensinya dikalikan dua.</p> <p>Makin besar frekuensi sebuah Processor, maka semakin cepat akses sebuah komputer. Jika komputer dihidupkan, maka processor akan langsung bekerja dan cepat naik suhunya. Oleh kerena itu setiap processor saat ini sudah dilengkapi dengan penyalur panas ( heat sink ) dan kipas pendingin.<br /> </p> <p align="justify"><strong>b. Motherboard</strong></p> <p align="justify"><strong><em>Motherboard </em></strong>atau disebut dengan papan induk berfungsi untuk tempat alat utama CPU ( semua hardware pasti melekat pada motherboard ). Motherboard juga merupakan salah satu perangkat hardware dalan komputer yang digunakan sebagai tempat untuk memasang beberapa peralatan lain, seperti : Processor, Memory ( Ram ), kabel kabel data ( kabel penghubung ke Hardisk, CD Drive, Floppy Disk Drive), Card ( VGA, Sound, NIC) dan lain sebagainya. Bentuk motherboard seperti papan sirkuit elektronik.</p> <p align="justify"><img src="http://pradnyana-ambara.com/gambar/board.jpg" width="391" height="212" /></p> <p align="justify"> </p> <p align="justify"><strong>c. Hardisk</strong></p> <p align="justify"><strong><em>Hardisk</em></strong> merupakan tempat penyimpanan data pada CPU. Jika hardisk dibuka, maka didalamnya terlihat logam sebagai tempat menulis data. Kecepatan putaran hardisk bervariasi. Ada yang 5400 putaran per menit, bahkan ada yang mencapai 7200 putaran per menit. Kemampuan sebuah hardisk biasanya ditentukan oleh banyaknya data yang bisa disimpan. Besarnya bervariasi, ada yang 20 GB, 40 GB, 80 GB, 160 GB, dan ada lagi yang lebih besar lagi</p> <p align="justify"><strong>d. Ram ( Random Access Memory )</strong></p> <p align="justify"><strong><em>Memory atau RAM</em></strong> adalah unit memory yang dapat dibaca atau ditulis. Data didalam RAM bersifat volatile ( akan hilang jika power mati ). RAM hanya digunakan untuk menyimpan data sementara. Tujuan daripada RAM adalah mempercepat proses data pada komputer. Jadi kesimpulannya adalah makin besar kapasitas RAM, maka makin cepat proses pada komputer.</p> <p align="justify"><strong>e. CD / DVD Drive</strong></p> <p align="justify">Fungsinya untuk membaca data dari CD atau DVD. Macam-macam pemutar CD atau DVD ada lima macam sesuai dengan generasinya, yaitu :<br /> 1 ) CD Rom : bisa membaca CD saja<br /> 2 ) CD RW : bisa membaca CD dan Burning CD<br /> 3 ) DVD Rom : bisa membaca CD dan DVD<br /> 4 ) DVD Combo : bisa membaca CD, DVD dan Burning CD<br /> 5 ) DVD RW : bisa membaca CD,DVD dan Burning CD, DVD<br /> </p> <p align="justify"><strong>f. Power Suplay</strong></p> <p align="justify"><strong><em>Power Suplay</em></strong> berfungsi untuk memberikan arus listrik kesetiap komponen hardware yang terpasang di CPU. Biasanya membeli Chasing CPU sudah dapat Power Suplay.<br /> Kalau lebih jelas lihatlah gambar Power Suplay dibawah ini :</p> <p align="justify"><img src="http://pradnyana-ambara.com/gambar/power-supply-connections-labeled.jpg" width="259" height="195" /><br /> </p> <p align="justify"><strong><span style="font-size:130%;">3. STAVOL DAN SPEAKER</span></strong></p> <p align="justify"><strong><em>Stavol</em></strong> merupakan alat hardware komputer yang berfungsi untuk mengeluarkan tegangan listrik murni. Jadi keluaran dari stavol tegangannya pas 220 Volt. Maka setiap komputer harus memiliki stavol demi merawat kondisi hardware komputer supaya tidak rusak<br /> <em><strong>Speaker</strong></em> merupakan alat output untuk mengasilkan atau mengeluarkan efek suara dari komputer </p> <p align="justify"> </p> <p align="justify"><strong><span style="font-size:130%;">4. KEYBOARD DAN MOUSE</span></strong></p> <p align="justify"><em><strong>Keyboard</strong></em> merupakan input yang memiliki tombol seperti mesin tik dan beberapa tombol tambahan dengan berbagai fungsi. Keyboard digunakan untuk memasukkan data atau memberikan perintah pada komputer<br /> <em><strong>Mouse</strong></em> merupakan peralatan masukan yang berfungsi untuk menggerakkan pointer dilayar untuk menjalankan perintah pada komputer. </p> <p align="justify"> </p><br /></span>JHOE-86http://www.blogger.com/profile/16533290706824154485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2841550277591377222.post-23496373797574254482010-04-03T07:00:00.000-07:002010-04-03T07:01:54.501-07:00Definisi Hardisk IDE dengan SCSI<div class="entry-head"><small class="entry-meta">Tags: <a href="http://id.wordpress.com/tag/hardisk/" rel="tag">hardisk</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/hardware/" rel="tag">hardware</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/komputer/" rel="tag">komputer</a><br /> </small> <!-- .entry-meta --> </div> <!-- .entry-head --> <div class="entry-content"> <div class="snap_preview"><p>Adanya hardisk dalam komputer merupakan suatu yang sangat penting adanya, percuma anda mempunyai komputer yang super canggih tapi tidak ada hardisk, sama saja komputer rongsokan. Tingginya spesifikasi komputer haruslah diikuti dengan tingginya performa hardisk yang cepat.</p> <p>Kalau anda memproses suatu task di komputer anda terasa lambat padahal anda mempunyai prosessor dan ram yang cepat, tetapi anda merasa komputer anda lambat mungkin dikarenakan kecepatan hardisk anda yang tidak memadai, karena CPU terus menunggu kedatangan informasi dari hardisk.<span id="more-50"></span></p> <div id="attachment_51" class="wp-caption alignnone" style="width: 310px;"><img class="size-medium wp-image-51" title="ide1" src="http://logsmylife.files.wordpress.com/2009/03/ide1.jpeg?w=300&h=225" alt="hardisk ide" width="300" height="225" /><p class="wp-caption-text">hardisk ide</p></div> <p>SCSI (baca skasi)</p> <p>Lalu ada yang namanya SCSI (Small Computer System Interface). awalnya bernama SASI ( Shugart Associate System Interface ). SCSI biasa digunakan pada komputer server karena kemampuanya yang cepat dan kemampuan multitasking yang baik. SCSI berputar lebih cepat dari pada Hardisk IDE, SCSI berputar sekitar 7200 sampai 10000 rpm, dan teknologi sekarang SCSI mampu berputar hingga 15000 rpm. Hardisk SCSI terdiri dari beberapa tipe seperti SCSI-1, SCSI-2, Ultra2 SCSI, dan Ultra3 SCSI.</p> <p>SCSI-1<br /><br /><span class="fullpost"><br />memiliki dua macam kecepatan yaitu :<br />3.5 MB/detik atau 5 MB/detik, keduanya bekerja secara asinkron. Panjang kabelnya dapat mencapai 6 meter.</p> <p>SCSI versi 2 diluncurkan pada tahun 1989. SCSI versi 2 ini ada 2 varian yaitu :<br />1. Fast SCSI : memiliki kecepatan 10 MB/detik, 8 bit bus width<br />2. Wide SCSI : memiliki kecepatan 20 MB/detik, 16 bit bus width<br />c. SCSI versi 3 muncul dengan 2 varian yaitu :<br />1. Ultra SCSI menggunakan bus width 8 bit<br />2. Ultra Wide SCSI menggunakan bus width 16 bit<br />Kedua varian ini memiliki 2x lebih cepat dari versi sebelumnya.</p> <p>Tetapi versi ini belum stabil.<br />Ultra-2 SCSI<br />Versi ini diluncurkan pada tahun 1997 dengan fitur LVD ( Low Voltage Differential ) dan stabil. Versi ini memiliki 2 varian yaitu :<br />1. Ultra2 SCSI memiliki kecepatan 40MB/detik dengan bus width tetap 8 bit<br />2. Ultra2 Wide SCSI memiliki kecepatan 80MB/detik dengan bus width nya 16 bit<br />Keduanya mampu menggunakan kabel sampai dengan 12 Meter.</p> <p>Ultra-3 SCSI<br />Pada versi ini menambahkan fitur CRC (Cylic Redudancy Check) error checking. Ultra-3 disebut juga Ultra-160 karena kecepatan Ultra-3 memang 160 MB/detik. Ultra-3 SCSI juga menawarkan pin SCSI yg lebih variatif.</p> <div id="attachment_52" class="wp-caption alignnone" style="width: 235px;"><img class="size-medium wp-image-52" title="scsi_hard_disk" src="http://logsmylife.files.wordpress.com/2009/03/scsi_hard_disk.jpg?w=225&h=300" alt="scsi hardisk" width="225" height="300" /><p class="wp-caption-text">scsi hardisk</p></div> <p>Semakin cepat putaran sebuah harddisk maka data didalamnya lebih mudah diakses. RPM harddisk SCSI lebih besar daripada harddisk ATA ini berarti data pada SCSI lebih cepat diakses daripada data di ATA.<br />c. Seek Time : Seek Time adalah waktu yg dibutuhkan untuk mencari data. Seek Time SCSI harddisk juga jauh lebih cepat disbanding harddisk ATA<br />d. Kapasitas: Untuk kapasitas yg sangat besar, ukuran hardisk SCSI lebih besar dan berat dibandingkan ATA.<br />e. MTBF: MTBF ( Mean Time Between Failuresm ) adalah nilai daya tahan suatu produk yg ditentukan berdasarkan</p> <p>penelitian atas produk tersebut. MTBF yg dimiliki oleh harddisk SCSI adalah 1 juta jam. Sedangkan harddisk ATA hanya 500.000 jam. Ini berarti harddisk SCSI dapat dijalankan sampai dengan 1 juta jam lamanya, sedangkan harddisk ATA akan mati setelah 500.000 jam bekerja.</p> <p>Untuk komputer desktop anda dengan budget yang tipis, bersabarlah dengan hardisk IDE dengan kecepatan 7200rpm, walaupun begitu, sudah terasa cukup untuk bisa mengetik, mengolah foto, atau bermain game. Jika anda menginginkan performa handal pada komputer anda, Hardisk SCSI bisa melengkapi spesifikasi komputer anda.</p> <p>Makasih untuk pak Utama sang Master DBA</p> <p>Referensi :</p> <p>- www.dewassoc.com/kbase/hard_drives/scsi_vs_ide.htm<br />- en.wikipedia.org/wiki/Hard_disk_drive<br />- http://info-utama.blogspot.com/2009/01/perbandingan-harddiskhdd-ideata-sata.html<br />- biarkamutau.wordpress.com/tag/pengertian-hardisk/</p> </div> </div><br /></span>JHOE-86http://www.blogger.com/profile/16533290706824154485noreply@blogger.com0