Minggu, 13 November 2011

MELAKUKAN EDITING GAMBAR
Edit video : proses memanipulasi dan menyusun kembali gambar-gambar video menghasikan pekerjaan baru.
 Menyusun kembali, menambah / memindahkan bagian video klip dan atau audio clip.
 Mengkoreksi warna, filter dan peningkatan lain.
 Membuat transisi antar clip.

Tujuan Editing
1. Memindahkan footage yang diinginkan
2. Memilih Footage Terbaik
3. Membuat Aliran
4. Menambah efek, grafis, musik
5. Ubah gaya, langkah atau situasi video
6. Pemberian penjuru video tertentu
Jenis-jenis editing video
1. Menyambung film
2. Komputer / digital (non linier)
3. Edit langsung
4. Tape ke tape (linear)
Prosedur dasar sederhana :
a. tempatkan video yang akan diedit dalam mesin sumber dan tape kosong pada mesin video merekam
b. tekan play pada mesin sumber dan record pada perekam
Proses-proses Editing Gambar
1. Seleksi : melakukan pemilihan bagian gambar sebelum dikenakan tindakan tertentu.
2. Membuat Layer : membuat lapisan-lapisan lembar gambar transparan yang saling bertumpukan, dan tiap lembarnya dapat dilakukan manipulasi gambar tanpa merusak lapisan gambar yang lain.
3. Merubah ukuran : merubah ukuran gambar melalui proses image scaling agar gambar lebih kecil atau lebih besar.
4. Merubah orientasi :Gambar diputar menurut sudut tertentu, atau dicerminkan menurut sumbu vertikal atau horisontal.
5. Crop Gambar : menghilangkan bagian tertentu gambar, kebanyakan untuk keperluan estetis, layout dan komposisi.
6. Mengatur Gelap-Terang dan Kontras :Mengatur gambar dengan setting brightness & contrast
7. Menghilangkan bagian gambar tertentu : untuk menghilangkan obyek yang tidak diinginkan, menggunakan sejenis "clone" atau "stamp" tool yang dapat mengganti suatu bagian gambar dengan men-cap bagian tersebut dengan "tinta" yang berisi tekstur gambar yang ada di sekelilingnya.
8. Penyesuaian warna : Dengan pemilihan fungsi seleksi) daerah warna tertentu atau channel warna tertentu (mode RGB/CMYK), suatu gambar dapat diubah warnanya agar lebih alami atau untuk mencapai efek tertentu.
9. Koreksi Lensa :Gambar yang dihasilkan dari kamera tertentu mungkin mengandung distorsi tertentu berkaitan dengan berbagai macam lensa yang digunakan.
10. Melembutkan atau menajamkan gambar : dihasilkan dengan setting tertentu, dengan membuat seleksi obyek tertentu yang kemudian di-blur.
11. Membuat Obyek
a. obyek yang lazim dibuat pada kegiatan image editing ialah teks
b. obyek geometris agak sukar dibuat karena harus menggunakan program grafis berbasis vektor grafis.
12. Menggabungkan Gambar (Merging): Elemen-elemen gambar yang terpisah dapat digabung (merge) untuk mengurangi kompleksitas layer.
13. Mengiris (slicing) gambar : pengirisan gambar memungkinkan sebuah gambar besar dipotong-potong menjadi sejumlah gambar kecil untuk kegunaan kelancaran pemuatan (loading) gambar pada komunikasi internet.
14. Penambahan Efek : pilihan efek mampu menghasilkan gambar yang artistik.

Video/Film adalah rangkaian banyak frame gambar yang diputar dengan cepat. Masing-masing frame merupakan rekaman dari tahapan-tahapan dari suatu gerakan. Kita sebagai manusia tidak dapat menakap jeda antar frame yang diputar dengan kecepatan tinggi, rata-rata di atas 20 frame per detik. Standar kecepatan perputaran frame ini kita mengenal beberapa standar broadcast.
Tabel 1. Standar broadcast Video/Film







Video Analog dan Video Digital
Video Analog, Gambar dan Audio direkam dalam bentuk sinyal Magnetik pada pita magnetik.
Video Digital, juga serupa dengan Video analog, gambar dan sura digital direkam dalam pita magnetic, tetapi menggunakan sinyal digital berupa kombinasi angka 0 dan 1.
Format Data Video
Video Analog : VHS, S-VHS, Beta, Hi-8
Video Digital : Digital 8, AVI, Mov, MPEG1 (VCD), MPEG2(DVD) DV, MPEG4 dan lainya.

Perbedaan data format tersebut ditentukan oleh ukuran rekaman gambar atau resolusi, dan data ratenya.
Contoh :
MPEG1 memiliki resolusi 352 x 288 pixel, dengan data rate/bitratenya 1,15 Mbps, digunakan untuk VCD, sama dengan VHS pada Video Analog MPEG2 memiliki resolusi 720 x 576 pixel dan bitratenya 9,8 Mbps, digunakan untuk DVD, sama dengan S-VHS pada Video Analog MPEG4 digunakan untuk video streaming.
Video Digital, tidak adanya penurunan kualitas gambar dan audio dalam proses reproduksi (selama tidak dilakukan kompresi), selain itu lebih mudah dalam editingnya dengan system non-linear, tetapi apabila ada kerusakan sebagian data (kombinasi sinyal 0 dan 1) maka akan rusak keseluruhan, berarti kita tidak dapat menggunakan data tersebut.







Proses Editing Video
VCD ( Video Compact Disc ) merupakan salah satu media yang efektif untuk menyampaikan suatu pesan atau maksud kepada orang lain. Berbagai tayangan video baikyang bersifat dokumentasi, hiburan, maupun pendidikan dapat dinikmati pada media VCD. VCD merupakan video yang dikemas dalam media CD, yang menggantikan pendahulunya yaitu kaset. Penggunaan kaset sudah mulai ditinggalkan karena sifatnya yang rentan terhadap jamur.
Selain itu penggunaan keeping CD relative lebih murah. Namun demikian VCD memiliki kualitas visual (tayangan) lebih rendah daripada menggunakan pita kaset VHS. Hal ini disebabkan oleh format file yang dimampatkan (terkompres) serta rendahnya jumlah pixel yang digunakan yaitu 352 X 288 (format PAL). Pada perkembangan teknologi berikutnya
kualitas tersebut diperbaiki pada format Super VCD maupun DVD (Digital Versetile Disc) .
Perangkat pemutar ulang VCD (VCD player) sangat mudah dijumpai dikalangan masyarakat, sehingga penggunaan VCD sebagai media yang efektif untukmenyampaikan pendidikan kepada masyarakat. Dengan berkembang pesatnya teknologi computer, dapat dipakai untuk berbagai keperluan termasuk digunakan memutar VCD. Karena maraknya penggunaan computer, media video tersebut kemudian dikemas dengan berbagai informasi
tambahan baik yang berupa kalimat maupun grafis menjadi CD interaktif. CD Interaktif ini merupakan alternatif media yang sangat efektif dalam pembelajaran.
Dalam proses produksi Video / VCD sangat ditunjang penggunaan program computer. Penerapan computer dalam proses produksi VCD adalah sebagai berikut :
1) Proses perekaman atau penangkapan (capture) .
2) Pengolahan video (editing) yang meliputi :
o Pemotongan (cutting)
o Penambahan (titling)
o Pemberian efek (effect)
o Penambahan animasi (animation)
o Pengisian suara (dubbing)
3) Pemampatan file format VCD (encoding)
4) Pembakaran keeping VCD (burning)
5) Pembuatan cover
Komputer yang digunakan untuk mengolah sinyal video atau editing harus memiliki spesifikasi perangkat keras tertentu, berdasarkan format yang dihasilkan serta jumlah efek yang digunakan. Semakin tinggi kualitas yang akan diproduksi serta semakin banyak jumlah efek yang digunakan dituntut piranti yang semakin cepat .

1) Proses Penangkapan (Capture)
Proses penangkapan (capture) adalah penyimpanan sinyal masukan (video & Audio) menjadi file berformat movie (AVI, MPEG, dll) ke dalam computer untuk keperluan penyimpanan ke format file video digunakan perangkat keras yang popular dengan nama Capture Card. Ada dua jenis capture card berdasarkan fasilitas pendukungnya (untuk keperluan edit video), yaitu kelas rumah tangga dan kelas professional. Untuk kelas rumah tangga fasilitas editing terbatas dibandingkan kelas professional, sehingga konsekuensi harganya juga terpaut jauh. Contoh piranti jenis ini adalah snazii Video Creator, pinnacle studio DC10 Plus, dll. Untuk kelas professional sudah dilengkapi fasilitas pengolahan video secara real time pada perangkat kerasnya sehingga prosesnya lebih cpat dan kualitas yang dihasilkan lebih baik. Contoh piranti jenis ini adalah Matrox Rt2500, Pinnacle Pro One RTDV dll. Software yang digunakan sudah menyertai pada saat pembelian. Contoh program yang sering disertakan pada card editing jenis professional adaalh adobe premiere.
Proses penangkapan sinyal video meliputi dua jenis sinyal masukan yang digunakan , yaitu :
a) Sinyal analog
Untuk mengubah sinyak keluaran kamera video, handycam atau Video Cassete Recorder (VCR) jenis analog, digunakan piranti yang capture card. Piranti ini berfungsi mengubah video analog menjadi file format video atau movie (AVI, MPEG-1. MPEG-2, dll)
b) Sinyal digital
Untuk mengolah sinyal keluaran kamera video / handycam jenis digital, pada beberapa mainboard sudah dilengkapi dengan konektor jenis IEEE 1394. Padacomputer yang belum memiliki fasilitas ini dapatditambahkan capture card jenis digital yang memiliki konektor IEEE 1394. Contohnya adalah Dazzle DV editorSE.
Pada capture jenis rumah tangga umumnya hanya digunakan untuk menangkap sinyal analog, sedangkan pada piranti video editing kelas professional pada umumnya memiliki kedua jenis masukan baik analog maupun digital .
2) Pengolahan Video (editing, penambahan animasi, dubbing)
File video atau movie (AVI,MPEG,dll) dapat diolah atau dilakukan proses penyuntingan (editing) .
Penyuntingan file video meliputi :
a) Pemotongan (cutting)
File movie dapat dipotong sesuai keperluan . Selain itu dapat dipisah (split) antara Video & audio untuk diambil bagian video atau audionya saja .
b) Penambahan efek (effect) .
File movie hasil encoding dapat diberi efek yang meliputi ; efek transisi (transition effect), efek gerak (motion), mauoun video filter (perwarnaan, efek kamera, pencahayaan, painting, focus, dll ). Selain itu dapat dilakukan pemberian efek dengan cara menumpangkan (overlay) beberapa video ke video lainnya dengan cara kroma key, bahkan diberikan polesan efek tambahan .
c) Penambahan kalimat (tilling)
Untuk memberikan keterangan mengenai tayang video dilakukan penambahan kalimat (tilling) Kalimat tersebut dapat diberi efek gerak atau animasi .
d) Penambahan animasi (animation)
Penambahan animasi pada gambar atau grafis (still image) dan teks akan memberikan kesan lebih hidup. Terdapat program animasi baik 2 dimensi (2D) maupun 3 dimensi (3D).
e) Pengaturan audio (volume, efek suara )
Audio atau suara pada file video dapat diatur volumenya, ditambah efek (audio filter) maupun dicampur dengan sumber suara lain.
f) Penggantian suara atau sulih suara (dubbing)
Suara pada file video juga dapat dihilangkan atau diganti dengan suara yang lain melalui proses rekaman suara menggunakan program computer. Selain itu juga dapat ditambahkan musik sebagai pengiring (sound track).
Untuk keperluan tersebut digunakan program editor video antara lain; Ulead Media Studio, Ulead Video Studio, Adobe Premiere, Pinacle Studio, MGI Video Wave, Vegas Video, dll. Setelah dilakukan pengolahan, maka dapat diperoleh file hasil campuran melalui proses rendering.
Format file tersebut antara lain AVI, MPEG (format VCD), dll.
Program-program penunjang editor video antara lain adalah program pengolah grafis (contoh : Adobe Photoshop, Ulead Photo Impact), program pembuat animasi (contoh : 3D Studio Max, Ulead Cool 3D), program perekam dan pengolah suara (contoh : Sonic Foundry Sound Forge, Musicmatch Jukebox) .

3) Pemampatan File Movie (encoding) .
File hasil campuran program editing (hasil rendering) dapat diputar ulang (playback) dengan program computer, namun tidak dapat langsung diputar pada piranti lain seperti VCD player. File tersebut ukurannya sangat besar sehingga tidak muat pada keping CD (CDR). Supaya media penyimpanannya (CDR) mampu menampung file movie dengan durasi lebih lama, maka file tersebut harus dimampatkan atau dikompres sesuai standar piranti
pemutar ulang yang digunakan (contoh : VCD-PAL). Proses pengubahan atau pemampatan file movie (AVI, MPEG, dll) ke format lain dinamakan encoding. Contoh program encoding VCD (MPEG-1) antara lain ; Panasonic encoder, TMPGenc, Xing MPEG encoder, LSX, dll .
Untuk keperluan pembuatan CD interaktif, pada umumnya format yang digunakan adalah Quicktime Movie (MOV), oleh Karena itu dalam proses pemampatan file harus menggunakan format tersebut .

4) Pembakaran Keping VCD (burning)
Cara menyimpan file pada keping CD (CDR) adalah melalui pembakaran sinar laser pada permukaan bagian bawah. Program pembakar keping CD (CD Burning) antara lain Ahead Nero Burning ROM, Roxio CD Creator, Ulead DVD Movie Factory, dll. Setelah proses pembakaran, maka keping CD (CDR) yang memiliki format VCD dapat diputarpada VCD player .


5) Pembuatan Cover
Tampilan sampul (cover) VCD memiliki peran dan daya tarik tersendiri. Supaya kemasan VCD hasil produksi terlihat lebih bagus, maka cover hendaknya dirancang dengan baik, pada sisi depan maupun pada keeping CD-nya. Untuk menunjang keperluan ini dapat digunakan program pengolah grafis seperti Corel Draw, Adobe Photoshop, Ulead Photo Impact. Selain itu ada program khusus pembuat cover yang biasanya dikemas bersama program pembakar CD seperti Ahead Nero Cover Design.
Dalam proses penyuntingan (editing) perlu mengetahui format video yang akan dihasilkan. Dengan mengetahui format video yang akan digunakan, maka dalam mendesain
suatu grafis atau gambar diam atau membuat animasi (baik 2D maupun 3D) dapat sesuai dengan rasio ukuran frame (frame size) dan jumlah frame per detiknya dari format video yang dihasilkan . diperoleh di pasaran. Pengetahuan tentang tehnik pengolahan video (editing) sangat diperlukan dalam pembuatan media Video / VCD. Dengan mengetahui teknikteknik pengolahan video, akan membuka konsep pemikiran kepada pembuat naskah maupun tim produksi yang nantinya bekerja di lapangan dalam pengambilan gambar (video).


LANGKAH –LANGKAH MEREPRODUKSI HASIL REKAMAN
1. Mentransfer hasil rekaman/klip video dari kamera ke komputer.
2. Gunakan aplikasi converter untuk mengubah format file yang hendak diubah ke format lain yang bisa dibaca aplikasi editing video (format AVI).
3. Jalankan aplikasi Converter. Pilih file yang akan diubah dan masukkan ke kolom Input Files. Tentukan juga lokasi penyimpanan file AVI nantinya. Selanjutnya klik 'Convert Now' untuk memulai proses konversi.
4. Berikutnya file AVI tersebut diubah ke format MPEG memakai aplikasi TMPGENc. Klip video diedit dengan aplikasi editing video terlebih dulu.
5. Merekam file ke format VCD sekaligus melakukan proses burning atau perekaman ke keping CD


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tinggalkan pesan.....

  © Blogger templates The Professional Template and Copyright 2009 Http://duniaartikelpendidikan.blogsot.com 2009 ---------By suhartono (Email : suhartono_unm20@yahoo.com and FB : thono_jhoe_unm) --------

Back to TOP