Jumat, 12 November 2010

Sejarah perkembangan RAM

1.R A M
RAM yang merupakan singkatan dari Random Access Memory ditemukan oleh Robert Dennard dan diproduksi secara besar – besaran oleh Intel pada tahun 1968, jauh sebelum PC ditemukan oleh IBM pada tahun 1981. Dari sini lah perkembangan RAM bermula. Pada awal diciptakannya, RAM membutuhkan tegangan 5.0 volt untuk dapat berjalan pada frekuensi 4,77MHz, dengan waktu akses memori (access time) sekitar 200ns (1ns = 10-9 detik).




2. D R A M
Pada tahun 1970, IBM menciptakan sebuah memori yang dinamakan DRAM. DRAM sendiri merupakan singkatan dari Dynamic Random Access Memory. Dinamakan Dynamic karena jenis memori ini pada setiap interval waktu tertentu, selalu memperbarui keabsahan informasi atau isinya. DRAM mempunyai frekuensi kerja yang bervariasi, yaitu antara 4,77MHz hingga 40MHz.


dram

3. FP RAM
Fast Page Mode DRAM atau disingkat dengan FPM DRAM ditemukan sekitar tahun 1987. Sejak pertama kali diluncurkan, memori jenis ini langsung mendominasi pemasaran memori, dan orang sering kali menyebut memori jenis ini “DRAM” saja, tanpa menyebut nama FPM. Memori jenis ini bekerja layaknya sebuah indeks atau daftar isi. Arti Page itu sendiri merupakan bagian dari memori yang terdapat pada sebuah row address. Ketika sistem membutuhkan isi suatu alamat memori, FPM tinggal mengambil informasi mengenainya berdasarkan indeks yang telah dimiliki. FPM memungkinkan transfer data yang lebih cepat pada baris (row) yang sama dari jenis memori sebelumnya. FPM bekerja pada rentang frekuensi 16MHz hingga 66MHz dengan access time sekitar 50ns. Selain itu FPM mampu mengolah transfer data (bandwidth) sebesar 188,71 Mega Bytes (MB) per detiknya. Memori FPM ini mulai banyak digunakan pada sistem berbasis Intel 286, 386 serta sedikit 486.



fpram

4. EDO RAM
Pada tahun 1995, diciptakanlah memori jenis Extended Data Output Dynamic Random Access Memory (EDO DRAM) yang merupakan penyempurnaan dari FPM. Memori EDO dapat mempersingkat read cycle-nya sehingga dapat meningkatkan kinerjanya sekitar 20 persen. EDO mempunyai access time yang cukup bervariasi, yaitu sekitar 70ns hingga 50ns dan bekerja pada frekuensi 33MHz hingga 75MHz. Walaupun EDO merupakan penyempurnaan dari FPM, namun keduanya tidak dapat dipasang secara bersamaan, karena adanya perbedaan kemampuan. Memori EDO DRAM banyak digunakan pada sistem berbasis Intel 486 dan kompatibelnya serta Pentium generasi awal.

edo ram

5. SDRAM PC66
Pada peralihan tahun 1996 – 1997, Kingston menciptakan sebuah modul memori dimana dapat bekerja pada kecepatan (frekuensi) bus yang sama / sinkron dengan frekuensi yang bekerja pada prosessor. Itulah sebabnya mengapa Kingston menamakan memori jenis ini sebagai Synchronous Dynamic Random Access Memory (SDRAM). SDRAM ini kemudian lebih dikenal sebagai PC66 karena bekerja pada frekuensi bus 66MHz. Berbeda dengan jenis memori sebelumnya yang membutuhkan tegangan kerja yang lumayan tinggi, SDRAM hanya membutuhkan tegangan sebesar 3,3 volt dan mempunyai access time sebesar 10ns.
sdram pc66
Dengan kemampuannya yang terbaik saat itu dan telah diproduksi secara masal, bukan hanya oleh Kingston saja, maka dengan cepat memori PC66 ini menjadi standar memori saat itu. Sistem berbasis prosessor Soket 7 seperti Intel Pentium klasik (P75 – P266MMX) maupun kompatibelnya dari AMD, WinChip, IDT, dan sebagainya dapat bekerja sangat cepat dengan menggunakan memori PC66 ini. Bahkan Intel Celeron II generasi awal pun masih menggunakan sistem memori SDRAM PC66.

6. SDRAM PC100
Selang kurun waktu setahun setelah PC66 diproduksi dan digunakan secara masal, Intel membuat standar baru jenis memori yang merupakan pengembangan dari memori PC66. Standar baru ini diciptakan oleh Intel untuk mengimbangi sistem chipset i440BX dengan sistem Slot 1 yang juga diciptakan Intel. Chipset ini didesain untuk dapat bekerja pada frekuensi bus sebesar 100MHz. Chipset ini sekaligus dikembangkan oleh Intel untuk dipasangkan dengan prosessor terbaru Intel Pentium II yang bekerja pada bus 100MHz. Karena bus sistem bekerja pada frekuensi 100MHz sementara Intel tetap menginginkan untuk menggunakan sistem memori SDRAM, maka dikembangkanlah memori SDRAM yang dapat bekerja pada frekuensi bus 100MHz. Seperti pendahulunya PC66, memori SDRAM ini kemudian dikenal dengan sebutan PC100.
Dengan menggunakan tegangan kerja sebesar 3,3 volt, memori PC100 mempunyai access time sebesar 8ns, lebih singkat dari PC66. Selain itu memori PC100 mampu mengalirkan data sebesar 800MB per detiknya. Hampir sama dengan pendahulunya, memori PC100 telah membawa perubahan dalam sistem komputer. Tidak hanya prosessor berbasis Slot 1 saja yang menggunakan memori PC100, sistem berbasis Soket 7 pun diperbarui untuk dapat menggunakan memori PC100. Maka muncullah apa yang disebut dengan sistem Super Soket 7. Contoh prosessor yang menggunakan soket Super7 adalah AMD K6-2, Intel Pentium II generasi akhir, dan Intel Pentium II generasi awal dan Intel Celeron II generasi awal.
sdram pc 100


8. DR DRAM
Pada tahun 1999, Rambus menciptakan sebuah sistem memori dengan arsitektur baru dan revolusioner, berbeda sama sekali dengan arsitektur memori SDRAM.Oleh Rambus, memori ini dinamakan Direct Rambus Dynamic Random Access Memory. Dengan hanya menggunakan tegangan sebesar 2,5 volt, RDRAM yang bekerja pada sistem bus 800MHz melalui sistem bus yang disebut dengan Direct Rambus Channel, mampu mengalirkan data sebesar 1,6GB per detiknya! (1GB = 1000MHz). Sayangnya kecanggihan DRDRAM tidak dapat dimanfaatkan oleh sistem chipset dan prosessor pada kala itu sehingga memori ini kurang mendapat dukungan dari berbagai pihak. Satu lagi yang membuat memori ini kurang diminati adalah karena harganya yang sangat mahal.

dr dram

9. RDRAM PC800
Masih dalam tahun yang sama, Rambus juga mengembangkan sebuah jenis memori lainnya dengan kemampuan yang sama dengan DRDRAM. Perbedaannya hanya terletak pada tegangan kerja yang dibutuhkan. Jika DRDRAM membutuhkan tegangan sebesar 2,5 volt, maka RDRAM PC800 bekerja pada tegangan 3,3 volt. Nasib memori RDRAM ini hampir sama dengan DRDRAM, kurang diminati, jika tidak dimanfaatkan oleh Intel.
Intel yang telah berhasil menciptakan sebuah prosessor berkecepatan sangat tinggi membutuhkan sebuah sistem memori yang mampu mengimbanginya dan bekerja sama dengan baik. Memori jenis SDRAM sudah tidak sepadan lagi. Intel membutuhkan yang lebih dari itu. Dengan dipasangkannya Intel Pentium4, nama RDRAM melambung tinggi, dan semakin lama harganya semakin turun.


10. SDRAM PC133
Selain dikembangkannya memori RDRAM PC800 pada tahun 1999, memori SDRAM belumlah ditinggalkan begitu saja, bahkan oleh Viking, malah semakin ditingkatkan kemampuannya. Sesuai dengan namanya, memori SDRAM PC133 ini bekerja pada bus berfrekuensi 133MHz dengan access time sebesar 7,5ns dan mampu mengalirkan data sebesar 1,06GB per detiknya. Walaupun PC133 dikembangkan untuk bekerja pada frekuensi bus 133MHz, namun memori ini juga mampu berjalan pada frekuensi bus 100MHz walaupun tidak sebaik kemampuan yang dimiliki oleh PC100 pada frekuensi tersebut.

sdram pc 133

11. SDRAM PC150
Perkembangan memori SDRAM semakin menjadi – jadi setelah Mushkin, pada tahun 2000 berhasil mengembangkan chip memori yang mampu bekerja pada frekuensi bus 150MHz, walaupun sebenarnya belum ada standar resmi mengenai frekunsi bus sistem atau chipset sebesar ini. Masih dengan tegangan kerja sebesar 3,3 volt, memori PC150 mempunyai access time sebesar 7ns dan mampu mengalirkan data sebesar 1,28GB per detiknya.
pc 150
Memori ini sengaja diciptakan untuk keperluan overclocker, namun pengguna aplikasi game dan grafis 3 dimensi, desktop publishing, serta komputer server dapat mengambil keuntungan dengan adanya memori PC150.

12. DDR SDRAM
Masih di tahun 2000, Crucial berhasil mengembangkan kemampuan memori SDRAM menjadi dua kali lipat. Jika pada SDRAM biasa hanya mampu menjalankan instruksi sekali setiap satu clock cycle frekuensi bus, maka DDR SDRAM mampu menjalankan dua instruksi dalam waktu yang sama. Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan secara penuh satu gelombang frekuensi. Jika pada SDRAM biasa hanya melakukan instruksi pada gelombang positif saja, maka DDR SDRAM menjalankan instruksi baik pada gelombang positif maupun gelombang negatif. Oleh karena dari itu memori ini dinamakan DDR SDRAM yang merupakan kependekan dari Double Data Rate Synchronous Dynamic Random Access Memory.
ddr sdram
Dengan memori DDR SDRAM, sistem bus dengan frekuensi sebesar 100 – 133 MHz akan bekerja secara efektif pada frekuensi 200 – 266 MHz. DDR SDRAM pertama kali digunakan pada kartu grafis AGP berkecepatan ultra. Sedangkan penggunaan pada prosessor, AMD ThunderBird lah yang pertama kali memanfaatkannya.


13. DDR RAM
Pada 1999 dua perusahaan besar microprocessor INTEL dan AMD bersaing ketat dalam meningkatkan kecepatan clock pada CPU. Namun menemui hambatan, karena ketika meningkatkan memory bus ke 133 Mhz kebutuhan Memory (RAM) akan lebih besar. Dan untuk menyelesaikan masalah ini maka dibuatlah DDR RAM (double data rate transfer) yang awalnya dipakai pada kartu grafis, karena sekarang anda bisa menggunakan hanya 32 MB untuk mendapatkan kemampuan 64 MB. AMD adalah perusahaan pertama yang menggunakan DDR RAM pada motherboardnya.

ddr ram

14. DDR2 RAM
Ketika memori jenis DDR (Double Data Rate) dirasakan mulai melambat dengan semakin cepatnya kinerja prosesor dan prosesor grafik, kehadiran memori DDR2 merupakan kemajuan logis dalam teknologi memori mengacu pada penambahan kecepatan serta antisipasi semakin lebarnya jalur akses segitiga prosesor, memori, dan antarmuka grafik (graphic card) yang hadir dengan kecepatan komputasi yang berlipat ganda.
Perbedaan pokok antara DDR dan DDR2 adalah pada kecepatan data serta peningkatan latency mencapai dua kali lipat. Perubahan ini memang dimaksudkan untuk menghasilkan kecepatan secara maksimum dalam sebuah lingkungan komputasi yang semakin cepat, baik di sisi prosesor maupun grafik.
Selain itu, kebutuhan voltase DDR2 juga menurun. Kalau pada DDR kebutuhan voltase tercatat 2,5 Volt, pada DDR2 kebutuhan ini hanya mencapai 1,8 Volt. Artinya, kemajuan teknologi pada DDR2 ini membutuhkan tenaga listrik yang lebih sedikit untuk menulis dan membaca pada memori.
ddr2 ram
Teknologi DDR2 sendiri lebih dulu digunakan pada beberapa perangkat antarmuka grafik, dan baru pada akhirnya diperkenalkan penggunaannya pada teknologi RAM. Dan teknologi DDR2 ini tidak kompatibel dengan memori DDR sehingga penggunaannya pun hanya bisa dilakukan pada komputer yang memang mendukung DDR2.

15. DDR3 RAM
RAM DDR3 ini memiliki kebutuhan daya yang berkurang sekitar 16% dibandingkan dengan DDR2. Hal tersebut disebabkan karena DDR3 sudah menggunakan teknologi 90 nm sehingga konsusmsi daya yang diperlukan hanya 1.5v, lebih sedikit jika dibandingkan dengan DDR2 1.8v dan DDR 2.5v. Secara teori, kecepatan yang dimiliki oleh RAM ini memang cukup memukau. Ia mampu mentransfer data dengan clock efektif sebesar 800-1600 MHz. Pada clock 400-800 MHz, jauh lebih tinggi dibandingkan DDR2 sebesar 400-1066 MHz (200- 533 MHz) dan DDR sebesar 200-600 MHz (100-300 MHz). Prototipe dari DDR3 yang memiliki 240 pin. Ini sebenarnya sudah diperkenalkan sejak lama pada awal tahun 2005. Namun, produknya sendiri benar-benar muncul pada pertengahan tahun 2007 bersamaan dengan motherboard yang menggunakan chipset Intel P35 Bearlake dan pada motherboard tersebut sudah mendukung slot DIMM
ddr3 ram


Apa Arti Istilah-istilah pada RAM?
Begitu banyak nama dan istilah spesifik digunakan pada RAM. Kadang dapat membingungkan. Tapi tidak jadi masalah, setelah Anda membaca penjelasan singkatnya berikut ini J

Speed
Speed atau kecepatan, makin menjadi faktor penting dalam pemilihan sebuah modul memory. Bertambah cepatnya CPU, ditambah dengan pengembangan digunakannya dual-core, membuat RAM harus memiliki kemampuan yang lebih cepat untuk dapat melayani CPU.

Ada beberapa paramater penting yang akan berpengaruh dengan kecepatan sebuah memory.

1. Megahertz
Penggunaan istilah ini, dimulai pada jaman kejayaan SDRAM. Kecepatan memory, mulai dinyatakan dalam megahertz (MHz). Dan masih tetap digunakan, bahkan sampai pada DDR2. Perhitungan berdasarkan selang waktu (periode) yang dibutuhkan antara setiap clock cycle. Biasanya dalam orde waktu nanosecond. Seperti contoh pada memory dengan aktual clock speed 133 MHz, akan membutuhkan access time 8ns untuk 1 clock cycle.
Kemudian keberadaan SDRAM tergeser dengan DDR (Double Data Rate). Dengan pengembangan utama pada kemampuan mengirimkan data dua kali lebih banyak. DDR mengirimkan data dua kali dalam satu clock cycle.

Kebanyakan produk mulai menggunakan clock speed efektif, hasil perkalian dua kali data yang dikirim. Ini sebetulnya lebih tepat jika disebut sebagai DDR Rating.

Hal yang sama juga terjadi untuk DDR2. Merupakan hasil pengembangan dari DDR. Dengan kelebihan utama pada rendahnya tegangan catudaya yang mengurangi panas saat beroperasi. Juga kapasitas memory chip DDR2 yang meningkat drastis, memungkinkan sebuah keping DDR2 memiliki kapasitas hingga 2 GB. DDR2 juga mengalami peningkatan kecepatan dibanding DDR.

2. PC Rating
Pada modul DDR, sering ditemukan istilah misalnya PC3200. Untuk modul DDR2, PC2-3200. Dari mana angka ini muncul? ini biasa dikenal dengan PC Rating untuk modul DDR dan DDR2. Sebagai contoh kali ini adalah sebuah modul DDR dengan clock speed 200 MHz. Atau untuk DDR Rating disebut DDR400. Dengan bus width 64-bit, maka data yang mampu ditransfer adalah 25.600 megabit per second (=400 MHz x 64-bit). Dengan 1 byte = 8-bit, maka dibulatkan menjadi 3.200MBps (Mebabyte per second). Angka throughput inilah yang dijadikan nilai dari PC Rating. Tambahan angka “2″, baik pada PC Rating maupu DDR Rating, hanya untuk membedakan antara DDR dan DDR2.

3. CAS Latency
Akronim CAS berasal dari singkatan column addres strobe atau column address select. Arti keduanya sama, yaitu lokasi spesifik dari sebuah data array pada modul DRAM. CAS Latency, atau juga sering disingkat dengan CL, adalah jumlah waktu yang dibutuhkan (dalam satuan clock cycle) selama delay waktu antara data request dikirimkan ke memory controller untuk proses read, sampai memory modul berhasil mengeluarkan data output. Semakin rendah spesifikasi CL yang dimiliki sebuah modul RAM, dengan clock speed yang sama, akan menghasilkan akses memory yang lebih cepat.

MENGENAL BAGIAN-BAGIAN RAM
Secara fisik, komponen PC yang satu ini termasuk komponen dengan ukuran yang kecil dan sederhana. Dibandingkan dengan komponen PC lainnya. Sekilas, ia hanya berupa sebuah potongan kecil PCB, dengan beberapa tambahan komponen hitam. Dengan tambahan titik-titik contact point, untuk memory berinteraksi dengan motherboard. Inilah di antaranya:

1. PCB (Printed Circuit Board)
Pada umumnya, papan PCB berwana hijau. Pada PCB inilah beberapa komponen chip memory terpasang. PCB ini sendiri tersusun dari beberapa lapisan (layer). Pada setiap lapisan terpasang jalur ataupun sirkuit, untuk mengalirkan listrik dan data. Secara teori, semakin banyak jumlah layer yang digunakan pada PCB memory, akan semakin luas penampang yang tersedia dalam merancang jalur. Ini memungkinkan jarak antar jalur dan lebar jalur dapat diatur dengan lebih leluasa, dan menghindari noise interferensi antarjalur pada PCB. Dan secara keseluruhan akan membuat modul memory tersebut lebih stabil dan cepat kinerjanya. Itulah sebabnya pada beberapa iklan untuk produk memory, menekankan jumlah layer pada PCB yang digunakan modul memory produk yang bersangkutan.

2. Contact Point
Sering juga disebut contact finger, edge connector, atau lead. Saat modul memory dimasukkan ke dalam slot memory pada motherboard, bagian inilah yang menghubungkan informasi antara motherboard dari dan ke modul memory. Konektor ini biasa terbuat dari tembaga ataupun emas. Emas memiliki nilai konduktivitas yang lebih baik. Namun konsekuensinya, dengan harga yang lebih mahal. Sebaiknya pilihan modul memory disesuaikan dengan bahan konektor yang digunakan pada slot memory motherboard. Dua logam yang berbeda, ditambah dengan aliran listrik saat PC bekerja lebih memungkinkan terjadinya reaksi korosif.

Pada contact point, yang terdiri dari ratusan titik, dipisahkan dengan lekukan khusus. Biasa disebut sebagai notch. Fungsi utamanya, untuk mencegah kesalahan pemasangan jenis modul memory pada slot DIMM yang tersedia di motherboard. Sebagai contoh, modul DDR memiliki notch berjarak 73 mm dari salah satu ujung PCB (bagian depan). Sedangkan DDR2 memiliki notch pada jarak 71 mm dari ujung PCB. Untuk SDRAM, lebih gampang dibedakan, dengan adanya 2 notch pada contact point-nya.

3. DRAM (Dynamic Random Access Memory)
Komponen-komponen berbentuk kotak-kotak hitam yang terpasang pada PCB modul memory inilah yang disebut DRAM. Disebut dynamic, karena hanya menampung data dalam periode waktu yang singkat dan harus di-refresh secara periodik. Sedangkan jenis dan bentuk dari DRAM atau memory chip ini sendiri cukup beragam.

4. Chip Packaging
Atau dalam bahasa Indonesia adalah kemasan chip. Merupakan lapisan luar pembentuk fisik dari masing-masing memory chip. Paling sering digunakan, khususnya pada modul memory DDR adalah TSOP (Thin Small Outline Package). Pada RDRAM dan DDR2 menggunakan CSP (Chip Scale Package). Beberapa chip untuk modul memory terdahulu menggunakan DIP (Dual In-Line Package) dan SOJ (Small Outline J-lead).

5. DIP (Dual In-Line Package)
Chip memory jenis ini digunakan saat memory terinstal langsung pada PCB motherboard. DIP termasuk dalam kategori komponen through-hole, yang dapat terpasang pada PCB melalui lubang-lubang yang tersedia untuk kaki/pinnya. Jenis chip DRAM ini dapat terpasang dengan disolder ataupun dengan socket. SOJ (Small Outline J-Lead) Chip DRAM jenis SOJ, disebut demikan karena bentuk pin yang dimilikinya berbentuk seperti huruh “J”. SOJ termasuk dalam komponen surfacemount, artinya komponen ini dipasang pada sisi pemukaan pada PCB.

6. TSOP (Thin Small Outline Package)
Termasuk dalam komponen surfacemount. Namanya sesuai dengan bentuk dan ukuran fisiknya yang lebih tipis dan kecil dibanding bentuk SOJ.

7. CSP (Chip Scale Package)
Jika pada DIP, SOJ dan TSOP menggunakan kaki/pin untuk menghubungkannya dengan board, CSP tidak lagi menggunakan PIN. Koneksinya menggunakan BGA (Ball Grid Array) yang terdapat pada bagian bawah komponen. Komponen chip DRAM ini mulai digunakan pada RDRAM (Rambus DRAM) dan DDR.

Baca Selengkapnya......

METODOLOGI PENELITIAN

1. Jelaskan kriteria dasar pemilihan tema dan topik penelitian yang baik!

Ø Tema

1. Tema harus menarik perhatian penulis.

2. Tema harus diketahui/dipahami penulis.

3. Tema harus Bermanfaat.

4. Tema yang dipilih harus berada disekitar kita.

5. Tema yang dipilih harus yang menarik.

6. Tema yang dipilih ruang lingkup sempit dan terbatas.

7. Tema yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.

8. Tema yang dipilih harus memiliki sumber acuan.

Ø Topic

1. memiliki definisi baik secara formal maupun material.

2. Merumuskan topik penelitian yang memiliki fungsi untuk mengisi kekosongan penelitia

3. mengulang meneliti topik yang pernah diteliti sebelumnya,

4. memperluas dan mengembangkan ide-ide baru

5. dapat diteliti, waktu tertentu, sumber, data

6. topic menarik perhatian pribadi peneliti,

7. berguna secara teoritis,

8. memiliki tujuan praktis.

2. Apa yang dimaksud dengan masalah, dan dari mana kita dapat menemukan sumber masalah?

* Masalah adalah suatu kendala atau persoalan yang harus dipecahkan dengan kata lain masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik, agar tercapai tujuan dengan hasil yang maksimal.



* Cara menemukan sumber masalah

1. Menuliskan semua hal yang dirasakan

2. Kemudian dipilahkan dan diklasifikasikan menurut jenis/ bidang permasalahannya

3. Urutkan dari yang ringan, jarang terjadi, banyaknya siswa mengalami dan masing-masing jenis permasalahannya.

4. Dari setiap urutan ambillah 3-5 masalah

5. Jika apa yang dirumuskan ternyata mendapat konfirmasi, maka masalah tersebut memang merupakan masalah yang patut untuk diangkat sebagai calon masalah.

6. Masalah yang telah dikonfirmasi tersebut kemudian dikaji kelayakan dan signifikansiniya untuk dipilih.

7. Pilihlah fokus permasalahan yang terbatas. yang berukuran kecil, yang dapat dicari solusinya dalam waktu singkat yang tersedia untuk melakukan penelitian tindakan.

8. Pilihlah fokus permasalahan yang penting untuk

9. Bekerjalah secara kolaboratif bersama mitra sejawat dalam penelitian.

10. Sebaiknya fokus permasalahan yang dipilih relevan dengan tujuan dan rencana

3. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam mengidentifikasi, mengemukakan batasan dan merumuskan masalah penelitian?

Ø Identifikasi masalah

• Isi identifikasi masalah:

– Kemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi variabel terikatnya

Contoh:

Kinerja karyawan dalam suatu perusahaan umumnya dipengaruhi oleh

faktor-faktor seperti: motivasi, dukungan perusahaan, dan kemampuan

karyawan

– Kemukakan gejala-gejala masalah dari setiap variabel/masalah

Contoh:

Dua dari faktor di atas, yakni motivasi dan kemampuan karyawan

diasumsikan merupakan faktor penting yang mempengaruhi kinerja.



* Gejalagejala

masalah yang terkait dengan ketiga masalah tersebut adalah:

- Kinerja:…… , …… , …… (intisarikan dari latar belakang masalah)

- Motivasi:…… , …… , …..(intisarikan dari latar belakang masalah)

- Kemampuan karyawan:….., ….., (intisarikan dari latar belakang masalah)



Ø Batasan masalah

• Isi batasan masalah:

– Kemukakan masalah-masalah yang sudah dipilih untuk dikaji

dalam penelitian

Contoh:

􀂃 Alternatif 1: Penelitian ini tidak mengkaji seluruh faktor yang

mempengaruhi permasalahan kinerja, namun hanya sebatas ruang

lingkup motivasi dan kemampuan karyawan saja (lihat identifikasi

masalah)

􀂃 Alternatif 2: Dari identifikasi masalah sebelumnya, hanya dua faktor

kinerja saja yang diteliti, yakni motivasi dan kemampuan karyawan.

Motivasi yang dimaksud hanya sebatas motivasi berprestasi, dan

kemampuan yang dimaksud hanya kemampuan intelektual saja.

– Boleh mengemukakan batasan lain selain masalah itu sendiri,

misalnya membatasi membatasi responden, daerah penelitian,

dan lain-lain

Contoh:

􀂃 Alternatif 1: Responden yang diteliti hanya difokuskan kepada

karyawan bagian umum dan karyawan personalia.

􀂃 Alternatif 2: Fokus penelitian ini tidak dilakukan pada kantor pusat,

namun hanya pada beberapa kantor cabang yang ada, yakni…

Ø Merumuskan masalah

Dalam memformulasikan atau merumuskan masalah, kiranya peneliti perlu memperhatikan beberapa ketentuan yang biasanya berlaku yaitu dengan memperhatikan:

1. aspek substansi

perlu dilihat dari bobot atau nilai kegunaan manfaat pemecahan masalah melalui tindakan seperti nilai aplikatifnya untuk memecahkan masalah serupa/mirip kegunaan metodologik dengan diketemukannya model tindakan dan prosedurnya, serta kegunaan teoritik dalam memperkaya atau mengoreksi teori pembelajaran yang berlaku. Sedang dari sisi orisinalitas, apakah pemecahan dengan model tindakan itu merupakan suatu hal baru yang belum pernah dilakukan guru sebelumnya. Jika sudah pernah berarti hanya merupakan pengulangan atau replikasi saja.

2. aspek formulasi

masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat interogatif (pertanyaan), meskipun tidak dilarang dirumuskan dalam bentuk deklaratif (pernyataan). Hendaknya dalam rumusan masalah tidak terkandung masalah dalam masalah, tetapi lugas menyatakan secara eksplisit dan spesifik tentang apa yang dipermasalahkan.

3. aspek teknis.

menyangkut kemampuan dan kelayakan peneliti untuk melakukan penelitian terhadap masalah yang dipilih. Pertimbangan yang dapat diajukan seperti kemampuan teoritik dan metodologik pembelajaran, penguasaan materi ajar, kemampuan metodologi penelitian tindakan, kemampuan fasilitas untuk melakukan penelitian seperti dana, waktu, tenaga, dan perhatian terhadap masalah yang akan dipecahkan.

4. Apa saja yang tercantum dalam tujuan dan kegunaan suatu penelitian?

Yang tercantum dalam tujuan

§ Mampu mendiskripsikan makna inti dari kesimpulan penelitian

§ Mampu mendiskripsikan hubungan antara rumusan masalah penelitian dengan kesimpulan penelitian

§ Mampu mendiskripsikan hubungan antara hasil penelitian dengan kesimpulan penelitian

§ Mampu mendiskripsikan hal-hal yang seharusnya ada dalam kesimpulan penelitian



Yang tercantum dalam kegunaan

Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian dalam subbab kegunaan penelitian berisi

alasan kelayakan atas masalah yang diteliti.

dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.

5. Bagaimana cara memilih teori yang tepat dan cara membuat kerangka pemikiran yang tepat?

* Cara memilih teori yang baik

sesuai dengan dengan masalah yang di kaji, berasal dari sumber yang relevan yang sesuai dengan tema dan topik penelitian, sumber teori bersifat mutakhir dan uptodate (terbaru ) jadi sumber tidak usang.

* tahapan dalam membuat kerangka pemikiran :

1. Tujuan Penelitian. Tujuan penelitian diturunkan dari perumusan masalah/identifikasi masalah, dengan demikian apa yang diinginkan dalam penelitian terlihat jelas.

2. Operasionalisasi variabel. Dari judul dibuat dimensi-dimensi yang tersusun dalam operasionalisasi varibael.

3. Teori. Kajian teoritis dari referensi yang cukup akurat, disajikan secara komprehensip sehingga alur pikir penulis/peneliti jelas kemana arah penelitian akan dilakukan.

4. Empiris. Bukti-bukti empiris yang menunjukan bahwa ada kesesuaian antara teori dan kenyataannya. dapat dicantumkan penelitian terdahulu yang judul atau tema berdekatan dengan judul yang akan diteliti.



6. Bagaimana sebenarnya proses tahapan dalam pelaksanaan penelitian?

Adapun beberapa tahapan dalam penelitian adalah:

1. Pendahuluan

Pendahuluan merupakan tahap pertama dalam melakukan penelitian mengungkapkan alasan utama kepada pembaca mengapa peneliti memilih suatu masalah tersebut, sehingga pembaca dapat memahami mengenai masalah tersebut yang dilihat dari sisi ilmiah.

2. Mengidentifikasi Masalah

Yang dimaksud dengan mengidentifikasi masalah yaitu merumuskan masalah yang akan diteliti. Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam penelitian, karena semua jalannya penelitian akan dituntun oleh perumusan masalah. Tanpa perumusan masalah yang jelas, maka peneliti akan kehilangan arah dalam melakukan penelitian.

3. Membuat Hipotesa

Hipotesa merupakan jawaban sementara dari persoalan yang kita teliti. Perumusan hipotesa biasanya dibagai menjadi dua tahapan: pertama, tentukan hipotesa penelitian yang didasari oleh asumsi penulis terhadap hubungan variable yang sedang diteliti. Kedua, tentukan hipotesa operasional yang terdiri dari Hipotesa 0 (H0) dan Hipotesa 1 (H1). H0 bersifat netral dan H1 bersifat tidak netral.

4. Studi Literature

Tahapan ini peneliti melakukan apa yang disebut dengan kajian pustaka, yaitu mempelajari buku-buku referensi dan hasil penelitian sejenis sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Tujuannya ialah untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti. Teori merupakan pijakan bagi peneliti untuk memahami persoalan yang diteliti dengan benar dan sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah.

5. Membuat Definisi Operasional

Definisi operasional adalah menjadikan variable-variabel yang sedang diteliti menjadi bersifat operasional dalam kaitannay dengan proses pengukuran variable-variabel tersebut. Defines operasional memiliki sifat mengubah sifat abstrak menjadi operasioanl sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan pengukuran.

6. Menyusun Desain Penelitian

Desain penelitian adalah alat penuntun bagi peneliti dalam melakukan proses penentuan instrument pengambilan data, penentuan sample, pengumpulan data dan analisis. Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif desain penelitian merupaka alat penelitian yang digunakan untuk menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian yang sedang dilakukan, tanpa desain yang baik maka penelitian yang dilakukan tidak akan menghasilkan suatu validitas yang tinggi.

7. Mengidentifikasi dan Menyusun Alat Observasi dan Pengukuran

Pada tahap ini yaitu menentukan alat pengumpulan data seperti obesrvasi yaitu pengumpulan data melalui pengamatan oleh pengumpul data terhadap gejala/peristiwa yang ditelitinoleh obyek peneliti.

8. Melakukan Analisis Statistik

Analisis statistik digunakan untuk membantu peneliti mengetahui makna hubungan antar variable, memprediksi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, untuk melihat perbedaan antara satu kelompok dengan kelompok yang lain atau analisis statistic.

9. Menggunakan Komputer untuk Analisa Data

Tahapan ini merupakan tahapan penganalisisasn data proses analaisis disni menggunakan computer yang di dukung dengan aplikasi analisis data biasanya aplikasi yang sering digunakan adalah aplikasi SPSS.

10. Menulis Laporan Hasil Penelitian

Tahapan ini adalah tahapan paling terakhir dalam penelitian yaitu membuat laporan mengenai hasil penelitian secara tertulis. Laporan yang bersifat tertulis ini dibuat agar peneliti dapat mengkomunikasikan hasil dari penelitian yang dilakukannya kepada para pembaca.

7. Mengapa kita harus membuat rancangan terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian?

Pada tahap ini yaitu menentukan alat pengumpulan data seperti obesrvasi yaitu pengumpulan data melalui pengamatan oleh pengumpul data terhadap gejala/peristiwa yang ditelitinoleh obyek peneliti.

8. Apa yang dimaksud dengan konsep, konstruk dan variabel, berikan contohnya?

Konsep adalah penggambaran suatu fenomena secara abstrak yang dibentuk dengan jalan membuat generalisasi terhadap sesuatu. Konstruk adalah konsep yang dibuat dan dihasilkan secara sadar untuk keperluan ilmiah.

Contoh Konsep/Konstruk :

1. Produktivitas, merupakan ukuran sejauh mana sumber-sumber daya digunakan dan dipadukan dalam organisasi dan digunakan untuk mencapai hasil.
2. Efisiensi, merupakan perbandingan (ratio) antara tindakan-tindakan yang dilakukan (input) dengan hasil-hasil yang diperoleh (outpout).
3. Gairah Kerja, merupakan suasana yang diciptakan oleh sikap-sikap para anggota suatu organisasi.
4. Motivasi, merupakan suatu proses yang mendorong, mengarahkan dan memelihara perilaku manusia ke arah pencapaian suatu tujuan.
5. 5. Konflik Kerja, merupakan segala macam bentuk pertikaian yang terjadi dalam organisasi, baik antara seseorang dengan seseorang lainnya, antara seseorang dengan kelompok, antara kelompok dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan organisasi atau mungkin antara perseorangan dengan organisasi atau mungkin antara perseorangan dengan organisasi secara keseluruhan.

Variabel adalah sebuah konsep (F. N. Kerlinger : Asas-asas Penelitian Behavioral, 1985); Gejala yang bervariasi (Sutrisno Hadi : Metodologi Research, 1973). Kesimpulan, variabel adalah konsep yang memiliki bermacam-macam nilai.

Contoh Variabel :

a) Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan di PT Baninusa Indonesia. (Ragam nilainya: Rendah – Sedang – Tinggi).

b) Tingkat Efisiensi Kerja Wartawan di Perhimpunan Wartawan Indonesia Bandung. (Ragam nilainya: Rendah – Sedang – Tinggi).

c) Tingkat Gairah Kerja Karyawan pada Perusahaan Percetakan CV Buana Mekar Bandung. (Ragam nilainya: Rendah – Sedang – Tinggi).

9. Jelaskan perbedaan variabel Independen, Dependen dan Moderator (Intervening)!

v Variabel independen
Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab atau berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Juga sering disebut dengan variabel bebas, prediktor, stimulus, eksougen atau antecendent.



v Variabel dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel lain (variabel bebas). Juga sering disebut variabel terikat, variabel respons atau endogen.



v Variabel Moderating
Variabel moderating adalah variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sekali lagi, memperkuat atau memperlemah. Variabel moderating juga sering disebut sebagai variabel bebas kedua dan sering dipergunakan dalam analisis regresi linear, atau pada structural equation modeling.

10. Ada berapa jenis variabel yang saudara ketahui dan terangkan pengertiannya masing-masing minimal 5 jenis variabel!

1. Variabel independen
Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab atau berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Juga sering disebut dengan variabel bebas, prediktor, stimulus, eksougen atau antecendent.

2. Variabel dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel lain (variabel bebas). Juga sering disebut variabel terikat, variabel respons atau endogen.

3. Variabel Moderating
Variabel moderating adalah variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel moderating juga sering disebut sebagai variabel bebas kedua dan sering dipergunakan dalam analisis regresi linear, atau pada structural equation modeling

4. Variabel intervening
Adalah variabel yang menjadi media pada suatu hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

5. Variabel control
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan, atau dijadikan acuan bagi variabel yang lain.

6. variabel dinamis

Semua jenis variabel di atas merupakan variabel statis, yang berarti tidak berubah selama proses penelitian berlangsung. Variabel dinamis biasanya dipergunakan dalam penelitian kualitatif sehingga tidak akan terlalu banyak dibahas di sini.

11. Sebutkan jenis penelitian yang Anda ketahui (5 saja), dan berikan contoh masing-masing dalam sebuah kajian penelitian terkait dengan sistem informasi!

- Berdasarkan hasil / alasan yang diperoleh :

1. Basic Research (Penelitian Dasar): mempunyai alasan intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan;

2. Applied Reseach (Penelitian Terapan) : mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui; bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien.

- Berdasarkan Bidang yang diteliti:

1. Penelitian Sosial: Secara khusus meneliti bidang sosial : ekonomi, pendidikan, hukum dsb;

2. Penelitian Eksakta<:Secara khusus meneliti bidang eksakta : Kimia, Fisika, Teknik; dsb;

- Berdasarkan Tempat Penelitian :

1. Field Research (Penelitian Lapangan / Kancah): langsung di lapangan;

2. Library Research (Penelitian Kepustakaan) : Dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya;

3. Laboratory Research (Penelitian Laboratorium) : dilaksanakan pada tempat tertentu / lab , biasanya bersifat eksperimen atau percobaan;

- Berdasarkan Teknik yang digunakan :

1. Survey Research (Penelitian Survei)

Tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti:

2. Experimen Research (Penelitian Percobaan)

Dilakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti;

- Berdasarkan Keilmiahan :

1. Penelitian Ilmiah

Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah / meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar / tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu :

a. Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti:

b. Kemampuan untuk meramalkan : sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat / waktu lain;

2. Penelitian non ilmiah

Tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah.

- Berdasarkan Spesialisasi Bidang (ilmu) garapannya : Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen, Pemasaran), Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan/PR, Periklanan), dll

- Berdasarkan dari hadirnya variabel (ubahan)

variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap, yang menunjukkan variasi baik kuantitatif maupun kualitatif. Variabel : masa lalu, sekarang, akan datang. Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan / menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif ( to describe = membeberkan / menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen

12. Sebut dan jelaskan jenis penelitian korelasional dan berikan contohnya (dalam ilmu sistem informasi)!

Pengertian

Metode penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu factor berkaitan dengan fariasi-fariasi pada satu atau lebih factor lain berdasarkan pada koevisien korelasi ( Suryabrata, 2003;82 )

Contoh

Studi analisis faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa

13. Jelaskan langkah-langkah penelitian ekperimen dan action, sertai dengan contoh dalam ilmu teknologi informasi!

ü Langkah-langkah Pokok penelitian ekperimen

• Identifikasi dan definisikan masalah

• Rumuskan hipotesis berdasarkan studi pustaka

• Definisikan pengertian-pengertian dasar dan variabel utama

• Susun rancangan penelitian

• Laksanakan eksperimen

• Organisasikan data hasil eksperimen

• Analisis data dan lakukan pengujian hipotesis

• Interpretasi hasil analisis, diskusikan dan susun laporan

ü Contoh Penelitian ekperimen



ü Langkah-langkah Pokok penelitian tindakan

* Definisikan masalah dan tetapkan tujuan
* Lakukan telaah/studi pustaka
* Rumuskan hipotesis atau strategi pendekatan yang spesifik
* Susun rancangan penelitian dan jelaskan prosedur-prosedur serta kondisinya
* Tentukan kriteria evaluasi dan teknik pengukuran untuk umpan balik
* Laksanakan eksperimen
* Analisis data, evaluasi dan susun laporan

ü Contoh Penelitian Tindakan

* Penelitian-penelitian di bidang pemanfaatan teknologi komputer

14. Bagaimana cara merancang atau mendesain jenis penelitian deskriptif, verifikatif, dan action, beri contohnya!

Penelitian Deskriptif adalah Suatu Penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan Gambaran atau Deskripsi tentang suatu keadaan secara Objektif. Desain penelitian ini digunakan untuk Memecahkan atau Menjawab Permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian Deskriptif juga berarti Penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan Fenomena atau Karakteristik Individual, Situasi atau Kelompok tertentu secara Akurat. Dengan kata lain : Penelitian Deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan seperangkat peristiwa atau kondisi populasi saat ini.

15. Sebutkan jenis-jenis metode pengumpulan data, dengan menyebutkan kelebihan dan kekurangan masing-masing!

Pengumpulan Data Dengan Metode Test

Test merupakan suatu metode penelitian psikologis untuk memperoleh informasi tentang berbagai aspek dalam tingkah laku dan kehidupan batin seseorang, dengan menggunakan pengukuran (measurement) yang menghasilkan suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang diteliti.

v Keunggulan metode ini adalah :

1. Lebih akurat karena test berulang-ulang direvisi.

2. Instrument penelitian yang objektif.

v kelemahan metode ini adalah :

1. Hanya mengukur satu aspek data.

2. Memerlukan jangka waktu yang panjang karena harus dilakukan secara berulang-ulang.

Pengumpulan Data Dengan Metode Non Test

Untuk melengkapi data hasil tes akan lebih akurat hasilnya bila dipadukan dengan data-data yang dihasilkan dengan menggunakan tehnik yang berbeda, berikut disajikan alat pengumpul data dalam bentuk non tes.

Observasi
Observasi diartikan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Berikut alat dan cara melaksanakan observasi

v Keunggulan metode ini adalah :

1. Banyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan observasi, hasilnya lebih akurat dan sulit dibantah.

2. Banyak objek yang hanya bersedia diambil datanya hanya dengan observasi, misalnya terlalu sibuk dan kurang waktu untuk diwawancarai atau menisci kuisioner.

3. Kejadian yang serempak dapat diamati dan dan dicatat serempak pula dengan memperbanyak observer.

4. Banyak kejadian yang dipandang kecil yang tidak dapat ditangkap oleh alat pengumpul data yang lain, yang ternyata sangat menentukan hasil penelitian.

* Catatan Anekdot (Anecdotal Record )

Alat untuk mencatat gejala-gejala khusus atau luar biasa menurut urutan kejadian, catatan dibuat segera setelah peristiwa terjadi. Pencatatan ini dilakukan terhadap bagaimana kejadiannya, bukan pendapat pencatat tentang kejadian tersebut.

* Catatan Berkala (Incidental Record)

Pencatatan berkala walaupun dilakukan berurutan menurut waktu munculnya suatu gejala tetapi tidak dilakukan terus menerus, melainkan pada waktu tertentu dan terbatas pula pada jangka waktu yang telah ditetapkan untuk tiap-tiap kali pengamatan.

* Daftar Chek (Check List )

Penataan data dilakukan dengan menggunakan sebuah daftar yang memuat nama observer dan jenis gejala yang diamati.

* Skala Penilaian (Rating Scale)

Pencatatan data dengan alat ini dilakukan seperti chek list. Perbedaannya terletak pada kategorisasi gejala yang dicatat. Dalam rating scale tidak hanya terdapat nama objek yang diobservasi dan gejala yang akan diselidiki akan tetapi tercantum kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan atau jenjang setiap gejal tersebut.

* Peralatan Mekanis (Mechanical Device)

Pencatatan dengan alat ini tidak dilakukan pada saat observasi berlangsung, karena sebagian atau seluruh peristiwa direkan dengan alat elektronik sesuai dengan keperluan.

Angket Tertulis
Alat ini memuat sejumlah item atau pertanyaan yang harus dijawab oleh koresponden secara tertulis juga. Dengan mengisi angket ini responden memberikan keterangan tentang sejumlah hal yang relevan bagi keperluan bimbingan, seperti keterangan tentang keluarga, kesehatan jasmani, riwayat pendidikan dll.

Wawancara Informasi
Wawancara informasi merupakan salah satu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari siswa secara lisan.

Otobiografi
Otobiografi merupakan karangan yang dibuat oleh siswa mengenai riwayat hidupnya sampai pada saat sekarang. Riwayat hidup itu dapat mencakup keseluruhan hidupnya dimasa lamoau atau hanya beberapa aspek kehidupannya saja.

Sosiometri
Sosiometri merupakan suatu metode untuk memperoleh data tentang jaringan social dalam suatu kelompok, yang berukuran kecil antara 10-50 orang, data diambil berdasarkan preferensi pribadi antara anggota kelompok.

16. Bagaimana cara membuat kuesioner yang baik dan cara melakukan wawancara yang tepat!

* Kuesioner yang baik

a) kelompok identitas responden

(1) Nama,

(2) Tanggal lahir/Usia,

(3) kedudukan/jabatan dalam kelompok

b) kelompok pertanyaan pokok

Yaitu pengetahuan, sikap dan perilaku yang ingin diketahui/ditelusur dari responden.

c) pertanyaan sosiometris

Yaitu pertanyaan tentang darimana responden tersebut memperoleh informasi tertentu.

* Wawancara yang tepat

Ø Sebelum melakukan wawancara perhatikan hal berikut.

1. Menghubungi orang yang akan diwawancara, baik langsung maupun tidak langsung dan pastikan kesediaannya untuk diwawancarai.

2. Persiapkan daftar pertanyaan yang sesuai dengan pokok-pokok masalah yang akan ditanyakan dalam wawancara. Persiapkan daftar pertanyaan secara baik dengan memperhatikan 6 unsur berita, yaitu 5W + 1H. Pada saat kegiatan wawancara berlangsung usahakan tidak terlalu bergantung pada pertanyaan yang telah disusun.

3. Berikan kesan yang baik, misalnya datang tepat waktu sesuai perjanjian.

4. Perhatikan cara berpakaian, gaya bicara, dan sikap agar menimbulkan kesan yang simpatik.

Ø Pada saat wawancara Anda perlu memperhatikan pegangan umum pelaksanaan wawancara berikut ini.

1. Jelaskan dulu identitas Anda sebelum wawancara dimulai dan kemukakan tujuan wawancara.

2. Mulai wawancara dengan pertanyaan yang ringan dan bersifat umum. Lakukanlah pendekatan tidak langsung pada persoalan, misalnya lebih baik tanyakan dulu soal kesenangan atau hobi tokoh. Jika dia sudah asyik berbicara, baru hubungkan dengan persoalan yang menjadi topik Anda.

3. Sebutkan nama narasumber secara lengkap dan bawalah buku catatan, alat tulis, atau tape recorder saat melakukan wawancara.

4. Dengarkan pendapat dan informasi secara saksama, usahakan tidak menyela agar keterangan tidak terputus. Jangan meminta pengulangan jawaban dari narasumber.

5. Hindari pertanyaan yang berbelit-belit.

6. Harus tetap menjaga suasana agar tetap informatif. Hormati petunjuk narasumber seperti “off the record”, “no comment”, dan lain-lain. Hindari pertanyaan yang menyinggung dan menyudutkan narasumber.

7. Harus pandai mengambil kesimpulan, artinya tidak semua jawaban dicatat.

8. Beri kesan yang baik setelah wawancara. Jangan lupa mohon diri dan ucapkan terima kasih dan mohon maaf!



17. Sebelum analisis data dilakukan maka data perlu diolah terlebih dulu, jelaskan langkah-langkah pengolahan datanya!

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan data adalah:

a. Variabel

b. Skala pengukuran (Skala Nominal, Skala Ordinal, Skala Interval, Skala Ratio)

c. Tipe skala (Skala Likert, Skala Guttman, Semantic Differensial, Rating Scale)

d. Instrumen penelitian

e. Validitas dan Reliabilitas instrumen.

Tahap-tahap pengolahan data, pada umumnya adalah:

• Pemeriksaan/Validitas data lapangan

• Pengkodean

• Pemasukan data (entry data)

• Pengolahan Data

• Hasil Pengolahan Data à analisis data

18. Jelaskan alasan peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas alat ukur (kuesioner), dan bagaimana analisisnya?

Alasan dilakukannya uji validitas yaitu alat ukur untuk mengetahui ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dikumpulkan yang dikumpulkan oleh peneliti, sehingga betul‑betul mengukur apa yang seharusnya di­ukur. Karena alat ukur sangat menetukan hasil penelitian yang akan dilakukan untuk menguji tingkat validitas dalam penelitian dapat digunakan teknik analisis koefisien korelasi produk moment person. Yaitu dengan mengkorealsikan masing-masing item alat ukur dengan total alat ukur. Sebagai contoh, ingin mengukur kemampuan siswa da­lam matematika. Kemudian diberikan soal dengan kalimat yang pan­jang dan yang berbelit‑belit sehingga sukar ditangkap maknanya.

Sedangkan alasan dilakukannya reliabilitas karena untuk mengukur ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya. Artinya ketika alat ukur itu digunakan maka akan menghasilkan hasil yang sama. Contoh nyata adalah timbangan atau meteran.contoh lainnya yaitu alat ukur prestasi belajar seperti tes hasil belajar, tes hasil belajar dikatakan ajeg apabila hasil pengukuran saat ini menunjukkan kesamaan hasil pada saat yang berlainan waktunya, terhadap siswa yang sama, selain alat ukur tes hasil belajar yaitu alat ukur kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden . Dalam menggunakan metode angket atau kuesioner, instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner. Cara meng analisis data kuesioner dapat dilihat dari :

- Dipandang dari cara menjawabnya, dibedakan menjadi 2 yaitu :

a. Kuesioner terbuka yaitu kuesioner yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

b. Kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

- Dipandang dari jawaban yang diberikan:

a. Kuesioner langsung : yaitu responden menjawab tentang dirinya

b. Kuesioner tidak langsung : yaitu jika responden menjawab tentang orang lain

- Dipandang dari bentuknya:

a. Kuesioner pilihan ganda : yaitu sama dengan kuesioner tertutup

b. Kuesioner isian : yaitu sama dengan kuesioner terbuka

c. Check list : yaitu sebuah daftar dimana responden tinggal mebubuhkan tanda cek (v) pada kolom yang sesuai

- Rating – skale (skala bertingkat), yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan . Misal mulai dari sangat setuju , setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju.

19. Jelaskan langkah-langkah analisis data, apabila datanya berskala nominal, ordinal, interval dan rasio.

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menganalisis data berskala nominal yaitu pertama mengkategorikan data, kedua memberi nama dan ketiga menghitung fakta-fakta dari obyek yang diteliti. Dimana angka yang diberikan pada obyek hanya mempunyai arti sebagai label saja dan tidak menunjukkan tingkatan yang berarti. Skala nominal akan menghasilkan data yang disebut data nominal atau data diskrit, yaitu data yang diperoleh dari mengkategorikan, memberi nama dan menghitung fakta-fakta dari objek yang diobservasi.

Contoh: Mengkategorikan pegawai pria dan wanita dengan jenis kelamin yaitu

1:Pria; 2:Wanita
Data berskala ordinal adalah skala yang merupakan tingkat ukuran kedua, yang berjenjang sesuatu yang menjadi ‘lebih’ atau ‘kurang’ dari yang lainnya. Ukuran ini digunakan untuk mengurutkan objek dari yang terendah hingga tertinggi dan sebaliknya yang berarti peneliti sudah melakukan pengukuran terhadap variable yang diteliti. Langkah-langkah dalam menganalisis data ini yaitu pertama kita harus mengurutkan data yang ada mulai dari data yang terkecil sampai terbesar.

Contoh :

w Variable sikap : 3 = “setuju”, 2 = “ragu-ragu/ tidak berpendapat, dan 1= “tidak setuju”

w Pendidikan (SD, SLTP, SLTA, Perguruan tinggi)

Skala interval merupakan tingkat pengukuran ke tiga, dimana pemberian angka pada set objek yang memilih sifat ordinal yaitu tingkat pengukuran urutan dari rendah ke tinggi ditambah dengan satu sifat yang lain, yakni memberikan nilai absolute pada data/ objek yang akan diukur. Ukuran rasio ini mempunyai nilai nol (0) absolute (tidak ada nilainya).

Contoh :

Variable nilai ujian : A = 86-99, B = 76-85, C = 66-75 D = 56-65

Data berskala rasio merupakan tingkat pengukuran tertinggi, dimana ukuran ini mencakup semua persyaratan pada ketiga jenis ukuran sebelumnya, ditambah dengan satu sifat yang lain, yakni ukuran ini memberikan nilai absolute pada data/objek yang akan diukur. Ukuran rasio ini mempunyai nilai nol (0).

Contoh : Variable nilai ujian dari 0 – 100

20. Jelaskan perbedaan mendasar dari analisis korelasi, regresi sederhana dan multivariate! serta kegunaannya?

* Regresi

Suatu teknik statistik yang yang digunakan untuk memprediksi probabilitas obyek-obyek yang menjadi milik dua atau lebih kategori yang benar-benar berbeda yang terdapat dalam satu variable tergantung didasarkan pada beberapa variable bebas.

Kegunaan

Untuk menganalisis secara bersmaan pengaruh beberapa variable bebas terhadap satu variable tergantung

* Korelasi

Suatu teknik statistik yang digunakan untuk menentukan tingkatan asosiasi linear antara dua perangkat variable, dimana masing-masing perangkat terdiri dari beberapa variable

kegunaan

Untuk menentukan tingkat hubungan linear dua perangkat beberapa variable

* Multivariate

suatu teknik statistik yang digunakan untuk menghitung pengujian signifikansi perbedaan rata-rata secara bersamaan antara kelompok untuk dua atau lebih variable tergantung. Teknik ini bermanfaat untuk menganalisis variable-variabel tergantung lebih dari dua yang berskala interval atau rasio.

kegunaan

Untuk menentukan apakah terdapat perbedaan signifikan secara statistik pada beberapa variable yang terjadi secara serentak antara dua tingkatan dalam satu variable



REFERENSI

http://merrysarlita.blogspot.com/2010/10/topik-tema-judul.html

http://bayusumilir.wordpress.com/2010/03/02/persoalan-sosial/

http://anugrahbumi.wordpress.com/2010/05/13/hakikat-masalah-penelitian-cara-menemukan-dan-merumuskan-sebuah-masalah/

http://sambasalim.com/metode-penelitian/konsep-konstruk-dan-variabel.html

http://jonikriswanto.blogspot.com/2008/10/variabel-penelitian.html

http://adityasetyawan.wordpress.com/2009/10/14/desainrancangan-penelitian-deskriptif-pdf-version/

http://maxdy1412.wordpress.com/2010/05/11/jenis-data-dan-metode-pengumpulan-data/

http://uripsantoso.wordpress.com/2008/04/08/teknik-membuat-kuesioner-tracer-study/

http://www.sentra-edukasi.com/2009/11/cara-wawancara-dengan-baik-benar.html

http://www.azuarjuliandi.com/openarticles/masalahpenelitian.pdf

http://www.infoskripsi.com/Proposal/Proposal-Penelitian-Kualitatif-Skripsi.html

http://azis-artikel.blogspot.com/2009/01/membuat-kerangka-pemikiran.html

Baca Selengkapnya......

  © Blogger templates The Professional Template and Copyright 2009 Http://duniaartikelpendidikan.blogsot.com 2009 ---------By suhartono (Email : suhartono_unm20@yahoo.com and FB : thono_jhoe_unm) --------

Back to TOP